ZHAFIRA

ZHAFIRA

pagi yang mendung

Terlihat gadis cantik itu masih saja berbaring diranjangnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 10.00 pagi, tiba-tiba dari luar kamar terdengar seseorang mengetuk pintu ternyata dia adalah ibu dari zhafira.

"Zhafira bangun dong sayang liat ini sudah jam berapa kamu itu perawan, masa udah siang gini masih molor malu ah sama ayam tetangga" ujar mamah zhafira sambil membuka tirai jendela kamarnya.

"Ehmmmm" ujar zhafira sambil merenggangkan ototnya.

"Iya mah ini udah bangun, toh lagian aku pengangguran jadi ngapain bangun buru buru banget ahahha" ujar zhafira sambil terkekeh.

"Ya mangkanya biar bangun pagi cari kerjaan biar ga molor aja" saut mamah zhafira sambil menuju keluar kamar zhafira.

" yah manalah kutau kapan dapet kerjaan, ada kali ngelamar 1000 perusahaan tapi zonk" jawab zhafira sambil ketus.

Akhirnya zhafira memutuskan untuk berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk membilas badannya, setelah mandi dia bergegas memakai pakaiannya dan menuju ke warung nasi milik mamahnya yang berada di depan rumahnya.

"Waw mantap-mantap ni lauknya, makan ah" ujar zhafira sambil mengambil piring dan sendok yang berada di rak piring.

" iyalah makan tinggal makan doang" ujar mamah zhafira dengan sedikit bercanda.

Zhafira tidak menyauti perkataan mamahnya dia langsung menuju ke ruang tamu untuk menyantap makanannya tak lupa juga didampingi oleh tontonan dari youtubenya. Setelah beres dia langsung bergegas untuj mencuci piring tersebut.

Saat zhafira sedang asik mencuci piring mamahnya menghampirinya dan berkata

"Zhafira ini ada tawaran lowongan pekerjaan dari temen mamah untuk kerja di showroom mobil, menurut kamu gimana" tanya mamah zhafira dengan excited.

"Boleh mah itu dimana?" Tanya zhafira.

"Tapi pekerjaannya jauh dari rumah, untuk mamah si tidak apa-apa tapi gatau deh kalo bapak kamu gimana" ujar mamah zhafira hati-hati agar tidak terdengar oleh bapak zhafira.

Memang bapak zhafira sedikit strict entah apa alasannya bapak zhafira selalu tidak mengizinkan anaknya untuk bekerja entah itu tempatnya yang jauh dan masih banyak yang lainnya. Bahkan ketika zhafira ingin main ke luar kota bersama temannya dia harus sedikit berbohong untuk direstui.

"Yah gakpapa mah yang penting ada penghasilan, biar penghasilan gak cuman dari warung aja" ujar zhafira meyakinkan mamahnya tapi tidak tau bagaimana respon bapaknya nanti jika tau zhafira akan bekerja.

Ketika ada waktu senggang mamah zhafira mencoba perlahan untuk bilang kepada ayahnya bahwa zhafira akan bekerja tapi ayah zhafira sepertinya langsung merasa marah.

"Pak, zhafira dapet kerjaan tapi agak jauh dari rumah dan gajinya lumayan juga untuk bantu-bantu pemasukan keluarga" tanya mamah zhafira dengan perlahan kepada suaminya.

" kerja apa, trus yang jaga warung ini siapa kalo siang? Ujar ayah zhafira dengan bernada tinggi.

"Kalo kamu sakit, terus zhafira kerja aku gak akan urus kamu aku bakal biarin aja" ujar ayah zhafira kepada mamah zhafira.

Zhafira yang mendengar perkataan itu langsung meneteskan air matanya. Kenapa ayahnya tega berbicara seperi itu kepada mamahnya.

"Yaudah lah gausah kerja, gak jelas banget orang kerja masa gak boleh bagian warung gak dapet uang ngomel" ujar zhafira sambil menuju ke warung dan menggebrak pintu dengan sangat keras.

"siapa yang bilang gak boleh?" ujar ayah zhafira.

"ya itu kenapa harus bilang gitu sama mamah" jawab zhafira.

"iyakan emang bener kalo kamu kerja terus warung siapa yang jaga udah itu aja gak ada yang bilang kamu gak boleh kerja"jawab bapak zhafira.

"terserah mau bilang apa udah muak juga sama semuanya" ucap zhafira lalu meninggalkan kedua orangtuanya menuju kedalam kamarnya.

"sumpah anjir capek banget, apa gua mati aja ya udah kesel banget sama semuanya udah muak juga" ucap zhafira yang terisak dalam tangisnya.

"maunya apasih dihidupnya gua udah gak kuat sama semuanya udah capek juga" tambah zhafira. Tak lama dari itu zhafira ketiduran karena mungkin sudah kelelahan dengan menangisnya.

Didalam hati zhafira banyak tersimpan banyak luka yang disebabkan oleh ayahnya, dan zhafira juga merasa sangat membenci ayahnya tidak hanya untuk hari ini jika bisa mungkin selamanya

Dari hari itu zhafira selalu menghiraukan perkataan dari ayahnya, karena masih membenci ayahnya tentang perkara itu.

Malam berganti malam, hari berganti hari, zhafira selalu memikirkan tentang pekerjaan dari siapapun dia sangat ingin bekerja untuk menghidupi dan merubah perekonomian kedua orang tuanya, karena hanya warung nasi kecil itulah yang menghidupi zhafira dan keluarganya dibilang cukup mungkin iya, tapi zhafira juga butuh uang untuk masa depan dan keperluannya juga agar tidak terus meminta kepada mamahnya.

Terkadang juga zhafira iri dengan teman-temannya yang menikmati hidupnya dengan tentram dengan keluarga yang sangat bercukupan.

"Ini dari banyaknya aplikasi kerja yang aku unduh, dan banyaknya kerjaan yang aku lamar apa gak ada satupun yang mau nyantol buat gua" ujar zhafira sambil mengscroll aplikasi pencari kerja.

"udah berapa kertas juga yang gua pake buat ngelamar kerja, numpuk doang tuh kertas dikiloin juga ogah kali pemulungnya" tambah zhafira.

"hidup gua kenapa berat banget ya pemirsa, tapi kenapa hidup temen-temen gua kayanya tentram ayem oke-oke aja di sosial medianya" ujar zhafira sambil melihat foto-foto temannya di sosial media.

"ada yang udah dapet kerjaan enak, ngampus ketemu orang-orang baru dapet kenalan baru juga dari kerjaan lah gua apa diem aja kaya patung tanah abang di rumah" tambah zhafira

"tapi gua gak akan pernah nyerah sama semuanya gua bakal buktiin kalo gua bisa berjuang untuk masa depan gua, dan gua bisa ngerubah perekonomian keluarga gua jadih lebih baik tinggal waktunya aja kapan percaya diri sih udah ada ahahahha" ujar zhafira sambil tertawa.

Mamah zhafira menghampiri zhafira ke kamarnya.

"zhafira tolong jaga warung ya nak mamh mau istirahat sebentar" ujar mamah zhafira.

"iya" jawab zhafira singkat. Dia langsung bergegas menuju ke warung nasi mamahnya.

Tidak lama setelah itu ada ibu-ibu langganan mamah zhafira yang biasanya suka membeli nasi dan lauk.

"neng beli nasi ya 5 ribu aja" ujar ibu-ibu itu.

"Iya bu, sama apa lagi" tanya zhafira.

"nih sama nih ikan yang bawal 1 aja, jadi berapa" ujar ibu-ibu itu.

"20 ribu bu"jawab zhafira.

"oke, zhaf kamu belum dapet kerja ya ko masih dirumah? Anak saya aja baru lulus kemarin udah kerja di bank gajinya besar" tanya ibu-ibu itu dengan nada yang sombong.

"namanya juga belum rejeki bu" jawab zhafira dengan wajah datarnya.

"bukan belum rejeki kali tapi emang kamunya aja yang gak cari kerja" jawab ibu-ibu itu dengan nada yang sangat menjengkelkan.

"bu mending ibu pulang aja udah dicariin nasinya sama suaminya dari pada disini ngomong ngelantur, saya juga mau kedalem mau buang air" jawab zhafira yang langsung menibggalkan ibu-ibu tersebut sendirian diluar.

"gak jelas banget sih lu aja yang gak tau perjuangan gua seberat apa buat dapetin kerja" ujar zhafira meledak-ledak karena tidak tahan dengan ucapan ibu-ibu tafi.

"gua juga bisa kali masuk bank kalo nyogok" tambah zhafira.

Setelah menstabilkan emosinya zhafira bergegas menuju keluar kembali dan mulai melihat aplikasi kerja kembali untuk melihat apakah ada berita baru.

Tring~~

Tiba-tiba zhafira mendapat notifikasi interview dari aplikasi kerja miliknya.

"huaaaaaa, omaygat sumpah ya Allah makasih banyak" ujar zhafira sangat excited melihat notifikasi tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!