maaf

Keesokan harinya zhafira bangun pukul 05.00 pagi karena seseorang menelpon dirinya.

"Ini siapa sih pagi-pagi buta begini nelpon" ucap zhafira seraya mencari ponselnya dan berusaha membuka mata.

Ketika melihat ponselnya zhafira terkaget bahwasanya vini menelponnya.

"Assalamualaikum kak ada apa, tumben banget nelpon sepagi ini" zhafira

"Waalaikumslaam zhaf, kakak butuh bantuan kamu maaf banget ganggu kamu" ucap vini

Zhafirapun langsung siap siaga untuk duduk.

"Ada apa kak emangnya" tanya zhafira

"Tolong kamu kerumah kakak, nunggu matahari terbit juga gakpapa kakak mau kebandara otw seoul" ucap vini

"Kakak mau liat papah kakak, soalnya devin pulang mendadak keindonesia sekarang dan udah otw. Gak ada yang nungguin papah dirumah sakit sana karena keadannya lagi parah sekarang" ucap vini

"Astaga devin, iya kak abis ini aku cepet-cepet kerumah kakak" ucap Zhafira.

Zhafira pun langsung mematikan ponselnya dan buru-buru bersiap menuju ke rumah vini.

"Udah deh pamitan ntar aja di hp, gua harus buru-buru emang bener-bener si devin ini" ucap zhafira

Zhafirapun menancapkan gas motornya sekuat tenaga menuju kerumah vini agar cepat sampai.

"Sampe juga gua" ucap zhafira seraya masuk kerumah vini

"Assalamhalaikum kak aku dateng, ka vini boleh berangkat sekarang" ucap zhafira

"Waalaikumsalam, makasih ya zhaf maaf banget ngerepotin"ucap vini menuju kemobilnya

Zhafira pun duduk di sofa untuk memulihkan energinya yang terkuras sepagi ini.

Zhafirapun tidak sengaja terlelap ditidurnya hingga waktu menunjukkan pukul 10.00 pagi.

Zhafirapun terbangun ketika mendengar suara seseorang membuka pintu.

"Astaga siapa itu" ucap zhafira.

Zhafirapun melihat siapa orang yang membuka pintu tersebut

"Devin lu tuh gila ya" ucap zhafira seraya menghampiri devin

"Kenapa lagi sekarang, udah cukup gua sama kak vini tadi" ucap devin dengan wajah datarnya

"Lu ninggalin bokap lu gitu aja yang lagi sakit sendirian disana, ngotak sedikit dong vin" ucap zhafira

"Iya gua yang salah, gua salah dimata semua orang puas sekarang" ucap devin menahan amarah

"Pernah ga sih zhaf sekali aja lu bela gua, walaupun gua salah gua pengen denger itu dari siapapun" ucap devin

"Lu gak pernah tau rasanya jadi gua zhaf, bahkan sampe dimana gua ngebenci diri gua sendiri" ucap devin

"Kenapa semua orang gak pernah liat gua, kenapa semua orang selalu menyalahkan apapun ke gua walaupun gua udah kasih yang terbaik, gua capek zhaf sama semuanya bahkan sama hidup gua" ucap devin

"Ketika gua nelfon lu gua pikir lu bisa bantu untuk nenangin pikiran gua zhaf yang lagi kalut tapi ternyata gua salah lu sama aja kaya semuanya" ucap devin meninggalkan zhafira

Zhafira yang mendengar perkataan devinpun terdiam ditempatnya.

"Maafin gua vin" ucap zhafira perlahan tak terasa air matanya jatih begitu saja

Vinopun muncul dari lantai atas menemui zhafira.

"Kak kenapa om devin marah-marah" tanya vino

"Nggakpapa vin om devin capek aja abis flight kan, kamu baru bangun ya yuk kaka anter mandi sama ganti baju" ucap zhafira

"Tapi emang mamah kemana kak" tanya vino

"Mamah ke korea buat jenguk kakek kamu" ucap zhafira

"Ko aku gak diajak sih aku mau liat haraboji" ucap vino seraya menangis

"Sayang gausah nangis, mamah tadi buru-buru kasian sama kamu kan masih tidur" ucap zhafira mengusap air mata vino

"Denger kakak ya setelah haraboji sembuh nanti kamu disusul mamah jadi gausah nangis okey, lagi pula dirumah sakit gaboleh ada anak kecil" ucap zhafira memeluk vino menenangkannya.

Vinopun menyudahi tangisannya iapun menuruti perkataan zhafira untuk mandi dan mengganti pakaiannya.

"Kakak , vino laper" ucap vino seraya memegang perutnya

"Yaudah bentar kakak masakin dulu ya, kamu mau ikut nggak" ucap zhafira

"Mau" ucap vino seraya mengikuti zhafira kedapur

"Coba kita liat dikulkas ada apa, oalah ada telur, ayam, sama nugget" ucap zhafira

Zhafirapun langsung memasak apa yang sudah disebutkannya tadi.

"Jadi, ternyata kak vini udah masak nasi, silahkan disantap vino" ucap zhafira

"Vino ka zhafira izin kasih makanan dulu ya ke om kamu" ucap zhafira, vinopun menganggukan kepalanya

Tok~ tok~~~

"Gak dikunci" ucap zhafira membuka pintu tersebut yang terlihat didalamnya devin sedang tertidur pulas.

"Apa gua taro dimeja aja kali ya ntar dia marah lagi kalo gua bangunin" ucap zhafira seraya meletakkan makanannya.

Zhafirapun tidak sengaja melihat kertas yang berada dimeja sebelah ia menaruh makanan tersebut.

Dikertas tersebut tertulis hasil tes pemeriksaan tentang tingkat stress, zhafirapun melihat nilai yang didapat devin sebesar 99%.

Zhafirapun membelakkan matanya dan menutup mulutnya karena kaget dengan apa yang dia liat.

Zhafirapun memutuskan untuk keluar dari kamar devin sebelum dia bangun.

"Vino udah selesai makaannya kak, ayuk belajar" ucap vino

"Ayuk kita belajar, lest go harus semangat" ucap zhafira

Selama mengajari vino zhafira sedikit tidak fokus karena memikirkan devin.

"Apa dia sesetres itu ya sampe-same hampir sempurna nilainya" ucap zhafira dalam hatinya

"Gua fikir orang kaya dia gak pernah mikir, tapi malah yang paling parah" ucap zhafira dalam hatinya

"Kenapa dia ga chat gua langsung kan gampang tinggal bilang gua stres gua butuh temen cerita" ucap zhafira dalam hatinya dan masih banyak yang lainnya

"Kak, kak zhafira kenapa ko diem aja" ucap vino

"Hah apa vin sorry kakak gak denger kamu nanya apa barusan" ucap zhafira

"Yang ini udah bener belum" ucap vino

"Coba kaka liat dulu, oh iya betul semua pinter kamu mah" ucap zhafira seraya mengacungkan dua jempol.

Merekapun menyelesaikan pembelajaran untuk hari inim

"Vin kak zhafira kedapur ya ambil minum seret udah selesai ini kan" ucap zhafira

"Iya kak, aku juga mau boboan udah capek" ucao vino

Zhafira pun pergi kedapur iapun melihat devin yang sedang berada didapur juga yang ternyata ia sedang membuat coffe.

"Vin gua minta maaf sama ucapan gua tadi gua gak bermak" ucap zhafira yang belum menyelesaikan sudah ditinggal pergi devin

"Beneran marah si devin sama gua"ucap zhafira

"Apa gua ketok lagi aja ya kamarnya" ucap zhafira seraya melangkahkan kakinya kekamar devin

Tok~ tok~

Zhafirapun membuka pintu kamar devin, tapi devin tidak ada karena sedang berada dikamar mandi.

Zhafirapun masuk dan menghampiri kedepan pintu kamar devin.

Cklek~~

Pintu kamar mandipun terbuka memperlihatkan devin yang keluar dari sana.

"Ada apa lagi" ucap devin

"Mau nemenin lu" ucap zhafira

"Gak butuh mending lu keluar sekarang" ucap devin

"Maafin gua" ucap zhafira memegang tangan devin dan menatap mata devin sangat dalam.

"Gua minta maaf devin dengan tulus sama lu sama apa yang gua ucapin tadi dan jangan suruh gua keluar dari kamar ini gua mau nemenin lu disini please" ucap zhafira.

Tanpa basa-basi devinpun langsung memeluk zhafira.

Zhafirapun membalas pelukan devin tersebut.

"Lu bisa nangis sepuas lu devin, lu luapin aja semuanya" ucap zhafira ditelinga devin

Devinpun menangis sejadi-jadinya dilelukan zhafira, zhafira yang terbawa suasanapun ikut menangis.

Butuh waktu beberapa lama untuk devin menangis dipelukan zhafira hingga akhirnya zhafira ingin melihat wajah devin dan mengusap air matanya.

"Vin mulai sekarang lu bisa cerita apapun tentang kehidupan lu sama gua kalo itu buat lu ngerasa lebih lega" ucal zhafira

"Jangan pernah lu numpuk beban lu sendirian vin, ibarat bom kita gak pernah tau itu bakal meledak kapan dan itu bahaya buat lu" ucap zhafira memegang kedua tangan devin

"Gua emang gak pernah tau seberapa berat lu ngejalanin kehidupan lu vin, tapi gua ngerasain gimana sakitnya jadi lu ketika lu nangis tadi"ucap zhafira seraya memeluk devin sekali lagi.

Devin hanya diam dipelukan zhafira, dia merasa sedikit tenang dan lega ketika bersama zhafira.

Seperti kehilangan berton-ton beban yang ada dipunggungnya begitu saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!