Di hari zhafira yang baru ia memulai dengan bangun pagi dan olahraga yang mana kegiatan tersebut jarang dilakukan olehnya.
Juga karena merasa senang teehadap pekerjaan barunya itu.
Setelah berolahraga zhafira memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk berangkat kerja.
Saat hendak ke ruang makan, bapak dan mamahnya sudah berada disana terlebih dahulu.
"Pagi mah, pak, waw spesial banget ni hari ini menu masakannya" sapa zhafira dengan senyumannya yang manis.
" pagi anakku sayang, iyadong hari ini kan hari pertama kamu kerja jadi harus semuanya spesial" ucap mamah zhafira sambil menyendokkan nasi goreng dan telur mata sapi kesukaannya ke piring.
"Seneng banget kayaknya kamu nak hari ini, soalnya bapak gak pernah liat kamu sebahagia ini sebelumnya" ucap bapak zhafira.
"Iya dong pak, aku beneran seneng banget akhirnya penantian sekian purnama terjadi juga dihidup aku, pokonya harus semangat semangat dan selalu tersenyum" Ucap zhafira kepada bapaknya dengan semangat yang menggebu.
"Pokonya mamah selalu doakan yang terbaik untuk anak mamah yang paling mamah sayang ini semangat terus dan itu dimakan sarapannya keburu dingin." Ucap mamah zhafira.
"Makasih mah, pak dukungannya berarti banget buat aku." Ucap zhafira sambil tersenyum kearah mamah dan bapaknya.
"Mah, pak aku berangkat dulu ya." Ucap zhafira sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
"Iya sayang hati-hati ya bawa motornya pelan-pelan aja yang penting selamat sampai tujuan." Ucap bapak zhafira seraya tersenyum kearah anaknya.
"RUMAH KAK VINI"
Setelah sampai zhafira memarkirkan motornya keparkiran yang ada didalam rumah kak vini.
Ketika itu zhafira melihat vino yang sudah menunggunya didepan pintu rumah.
Ia pun bergegas turun menuju kearah vino.
"Vino kamu kenapa udah didepan aja sayang" Ucap zhafira
"Aku nungguin kaka dari tadi disini soalnya kata mamah hari ini kaka dateng" ucap vino
"Aduh vino maafin kaka ya jadi kamu yang nunggu kaka diluar, ayuk kita masuk" ucap zhafira
"Kak aku dirumah cuman sendirian loh, mamah lagi di luar kota" ucap vino
"Bener-bener sendiri?" Tanya zhafira
"Iya, soalnya om aku juga lagi pergi" jawab vino
"Yaudah kalo gitu kita belajar di kamar vino ya" ucap zhafira
"Kak, aku ada pr mtk loh susah banget ngitungnya" ucap vino dengan wajah yang lucu
"Coba kaka liat sini, oalah ini penjumlahan dan pengurangan kita belajar sama-sama ya" ucap zhafira
Zhafira fokus mengajarkan pelajaran yang menurut vino sangat susah.
Ditengah pembelajaran tersebut zhafira merasa tenggorokannya sangat kering.
"Vino, ka zhafira boleh izin ambil air aku haus banget" ucap zhafira
"Boleh ka, airnya ada didapur ambil aja" ucap vino
Zhafira pun menuju kedapur yang ada dibawah.
Saat akan turun zhafira melihat seseorang memakai hoodie hitam sedang berada didapur yang terlihat sangat mencurigakan.
"Tadi vino bilang gak ada orang kan, apa jangan-jangan dia maling" ucap zhafira dalam hatinya.
Tanpa aba-aba zhafira pun langsung memukul laki-laki tersebut dengan sapu yang ada dibawah tangga.
"Maling~~ maling~~, bisa-bisanya lu maling disini" ucap zhafira sambil memukul tanpa ampun
"Aw aw sakit anjir, apaansih ini sakit" ucap laki-laki tersebut
"Biarin aja lu masuk rumah sakit gua pukulin bisa-bisanya lu maling disini" ucap zhafira
Mendengar keributan tersebut vino yang ada diatas menuju kedapur untuk menghampiri asal suara tersebut.
"Kak, kak zhafira stop ini om aku" ucap vino sambil menarik baju zhafira
"Dia maling bukan om kamu, liat tuh dia udah ambil roti ditangannya" ucap zhafira dengan wajah yang sangat marah.
"Bukan kak zhafira dia om aku, beneran om aku om devin" ucap vino meyakinkan zhafira
"Seriusan om kamu, kamu bilang gak ada orang" Tanya zhafira sekali lagi untuk memastikan
"Iya itu om aku" ucap vino sambil melihat omnya
yang tersujud kesakitan didepan zhafira
"Om gak papa?" Tanya vino
"Gak papa dari mana sakit semua badan om, lagian dia siapa si main pukul-pukul aja" ucap devin sambil berusaha bangun
Ketika mata zhafira dan mata devin bertemu zhafirapun langsung shock dengan menutup mulutnya.
"Hah mampus gua alemong ini bisa-bisanya gua bodoh dihari pertama gua kerja" ucap zhafira dalam hati
"Ohh lu ternyata, bisa-bisanya lu mukulin gua tanpa tau siapa gua lu pikir gak sakit apa" ucap devin dengan raut wajah yang marah sambil menunjuk zhafira.
"Gua minta maaf gua gak tau kalo lu omnya vino" ucap zhafira
"Apaan lu gampang banget minta maaf doang" ucap devin dengan wajah kesal
"Yah terus gua harus apa, lagian kenapa juga pake serba hitam trus kepala hoodienya
nyantol ke kepala lu gua kira lu orang jahat" ucap zhafira
"Gak ada alasan salah tetep salah, ganti rugi" ucap devin
"Gimana caranya gua ganti rugi emang ada yang jual badan" ucal zhafira
"Badan badak mau lu, gabisa sekarang gua masih ngajar vino" tambah zhafira
"Vino kamu keatas dulu om mau ngomong sama guru private kamu ini gakpapa kan ketunda, ini demi badan om yang sakit semua karena ulahnya" ucap devin
"Iya gak papa om" ucap vino
"Apaansih gua gak mau, nanti aja ini tanggung jawab gua" ucap zhafira menyusul vino
"Gua juga tanggung jawab lu, gua gak mau tau" ucap devin
"Trus gua harus apa" ucap zhafira dengan nada kesal
"Obatin luka memar gua, sini lu ikut gua" ucap devin sambil menarik tangan zhafira menuju sofa
"Trus mana obatnya?" Tanya zhafira
Devinpun mengambil salep untuk lebam di kotak p3k dan membawanya ke zhafira
"Gua yang sakit gua juga yang harus ambil" ucap devin dengan wajah datar
"Udah mana sini yang luka" tanya zhafira
"Ngotak dikit kenapa sih lu mukul gua tadi dimana" ucap devin
"Yah gua gatau gua panik asal pukul aja" ucap zhafira
Tanpa ba bi bu devin pun langsung melepas hoodienya dan memperlihatkan bagian tubuh atasnya yang sangat berotot dan bersiap untuk diobati punggungnya.
Zhafira yang melihat adegan tersebut tidak bisa berbicara sepatah kata pun.
"Woy cepet obatin kenapa diem aja" ucap devin sambil memukul tangan zhafira perlahan
"Iya iya bentar sih" ucap zhafira
"Ah sakit pelan-pelan anjir" ucap devin merintih kesakitan
"Yah trus gua harus gimana sih vin kalo gak disentuh yah ga nempel obatnya" ucap zhafira menahan rasa kesal
" yah gimana kek caranya biar ga sakit" ucap devin dengan wajah kesal juga
"Bawel banget, udah selesai gua mau ngajar vino lagi" ucap zhafira sambil menekan luka lebam devin
Devin pun mengerang kesakitan
"Vino kembali lagi bersama ka zhafira yang imut" ucap zhafira
"Iya kak zhafira imut, gimana om devin udah sembuh kan" ucap vino
"Udah ko, yuk kita lanjut lagi belajarnya" ucap zhafira
Setelah beberapa saat zhafira memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu.
Tak lama kemudian zhafira mendapatkan telpon dari kak vini.
"Halo assalamualaikum ka vini, kenapa kak" ucap zhafira
"Zhaf kamu tolong disana sampe malem gakpapa kan ya, kakak akan nyampe malam kasian vino" ucap vini
"Iya kak" ucap zhafira
"Untuk makan dan lain-lain kamu minta devin dulu ya, om nya vino dia bilang dia udah ada dirumah" ucap vini
"Iya kak, boleh juga ko pake uang aku dulu aku bawa" ucap zhafira
"Iya udah terserah kamu zhaf nanti kaka ganti sekalian bayar uang lembur kamu" ucap vini
"Iya kak makasih" ucap zhafira
"udah yah zhaf assalamualaikum" ucap vini
"Waalaikumsalam" ucap zhafira
Zhafira pun langsung menghampiri vino ke kamarnya
"Vin ayuk makan siang kamu mau makan apa" tanya zhafira
"Aku mau makan ramen tapi langsung ketempatnya" ucap vino
"Ujan vin, kita pesen di ojol aja ya takut gak keburu kalo tunggu reda" ucap zhafira
"Tenang ka, tunggu disini sebentar" ujar vino yang langsung pergi meninggalkan zhafira
Tak lama dari situ vino datang menemui zhafira kembali.
"Ayuk ka kebawah kita berangkat" ucap vino
Vino pun berlari terlebih dahulu kedalam mobil yang ternyata didalam mobil tersebut sudah ada devin.
"ayuk kak masuk, kita berangkat makan ramen aku udah laper" ucap vino
Seperti dejavu hanya ada keheningan dimobil tersebut, karena vino yang sedang tertidur dan devin sibuk menyetir.
Sesampainya disana zhafira membangunkan vino dan menuju masuk mendahului devin.
Merekapun memesan dan menyantap ramen tersebut.
"Ok boleh kan abis ini kita main ke timezone sebentar aja" ucap vino
"Oke boleh, tapi om gak akan ikut main karena masih sakit dipukul guru kamu" ucap devin seraya melirik ke arah zhafira dengan mata sinis
"Kan gua udah minta maaf, lebay" ucap zhafira
Setelah itu mereka menuju kearah timezone dan memainkan beberapa permainan
"Om, kak ayuk kita photo disitu" ucap vino sambil menunjuk photobox didepannya
"gausah vino kan bisa photo di hp" ucap zhafira
"buat kenang-kenangan, aku mau yang langsung jadi" ucap vino dengan memanyunkan mulutnya
"Yaudah kalo guru kamu gak mau kita berdua aja" ucap devinsambil menggandeng tangan vino menuju ke photobox
Setelah vino lelah akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Selama dimobil vino tertidur karena kelelahan dan terjadi keheningan dan kecanggungan kembali
"Lu tadi kaget ya ngeliat gua shirtless" ucap devin memulai obrolan
"Apaansih tiba-tiba aneh pertanyaan lu" ucap zhafira seraya menatap sinis devin
"Tapi emang bener kan" ucap devin dengan smirknya
"Siapa juga yang gak kaget tiba- tiba lu buka baju, kalo vino liat trus dia bilang kemamahnya macem-macem lu mau tanggung jawab" ucap zhafira dengan nada terbata-bata
"lu aja yang terlalu jauh pikirannya, kan luka gua dipunggung" ucap devin sambil melirik zhafira
"Bodo mending diem deh lu" ucap zhafira lalu seraya memejamkan matanya untuk pura-pura tidur
Tak lama merekapun sampai kedalam rumah vini, devinpun menggendong vino yang tertidur menuju kamarnya yang diikuti zhafira
"Gua pamit pulang deh, udah agak malem juga" ujar zhafira
"Silahkan, tapi jangan lupa lu masih punya tanggung jawab sama luka gua" ucap devin
"Bodo"Ucap zhafira seraya menuju ketempat parkir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments