pertemuan

Setibanya dia ditemoat duduk semula sahabat yang melihat zhafira bertemu dengan fadil pun mulai menghodanya.

"Acieee cieeee siapa nih yang abis ketemu mantan crush uhuk-uhuk " ujar nina sambil menyenggol bahu zhafira.

"Apaansih orang cuman sapa sapaan doang" ujar zhafira dengan wajah datar.

"Mana ada sapa sapaan sampe 5 jam" tambah rina.

"Mana ada orang selebay kamu rina, ganyampe loh 5 jam" jawab zhafira dengan nada meledek.

"Cerita apa sih sampe serius gitu tadi mukanya" tanya nina.

"Abis serius terus senyum-senyum acieeee" tambah rina.

"Apaan sih gak ada pokonya gak ada apa-apa" ujar zhafira dengan bibir cemberut.

"Ya sudahlah biarkan itu menjadi rahasia kalian berdua" ujar nina.

"Guys besok gua ada tanding sama tim basket korea adakah dari kalian yang ingin melihat keahlian saya" ujar baron dengan sangat percaya diri.

"Boleh-boleh, udah lama juga gua ga liat lu tanding baron. Kapan emanganya?" Tanya zhafira.

"Besok sih ahahhaha, jam 12 siang ya bro di lapangan basket gbk" ujar baron.

"Okeeee, sudah pasti aku akan mendukungmu friend" jawab zhafira.

"Yang penting masuknya gratis aja" timpal nina.

"Tenang, ada gue" ujar baron sambil membanggakan dirinya.

Tak terasa waktu sudah berlalu dan menunjukan pukul 21.00 malam banyak dari mereka sudah balik masing masing ke rumahnya, termasuk zhafira dan kawan-kawannya.

"ini kita dari tadi ngerocos mulu ampe gak sadar udah malem" ucap rina.

"iya juga, dari jam 2 siang sampe 9 malem gak ada capenya" tambah nina.

"yausah atuh ayuk pulang udah banyak yang pulang juga, udah mana besok ngekiat baron tanding" ujar zhafira, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang juga.

Zhafira diantar nina sampai kedepan pintu rumahnya.

"Nina dan rina sayangku makasih banyak ya udah anterin aku, aku doain kamu jadi istrinya jungkook"ujar zhafira.

"Baiklah istri jung jaehyun, balik dulu bye bye" jawab nina.

"Hati-hati dijalan rina dan nina sayangkuh" ujar zhafira.

"Iya bye bye" ujar rina. Nina melajukan mobilnya menjauh dari rumah zhafira.

Zhafira pergi kedalam rumahnya yang ternyata belum terkunci tetapi kedua orang tuanya sudah tidur dikamarnya, zhafira pun memutuskan untuk menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya.

"Hadehhh capek juga ya hari ini tapi seneng juga bisa kumpul lagi sama mereka plus bonus ketemu fadil ahahaha"ujar zhafira sambil tertawa.

Dia merasa sangat senang hari ini karena bisa bercengkrama kembali dengan teman dekatnya dulu.

"Gua kerasukan apa ya tadi tiba-tiba langsung ngomong gitu sama fadil udah gila kayanya gua" tambah zhafira.

Dia akhrinya memutuskan menuju kekamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelahnya dia kembali, diapun bingung mencari baju apa yang bagus dan pas untuk dipakai pergi mendukung temannya.

"Kenapa bingung terus ya setiap mau keluar padahal juga pas sampe tempatnya penampilan gua doang yang paling biasa" ujar zhafira sambil terkekeh.

"Nah bagus nih kemeja putih, udah deh ini aja oke bagus sama jeans siap"tambah zhafira.

Setelah itu zhafira memutuskan untuk memakai beberapa perawatan kukit wajahnya setelahnya dia sudah terlelap dalam tidurnya.

Kringggkring~~

alarm handphone gadis tersebut sudah berbunyi menandakan matahari sudah terbit.

"iya-iya gua bangun ini gausah berisik" ujar zhafira sambil menggapai handphonenya untuk mematikan alarm.

"jam 09.00 pagi, keren juga gue bisa langsung bangun" ujar zhafira.

Dia menuju ke toilet untuk setoran pagi sekalian mandi dan bersih-bersih.

Sesudahnya ia memakai kemeja dan jeans tersebut.

"wah gila sih seger juga ya mandi pagi" ujat zhafira.

Zhafira memutuskan untuk pergi keluar kamarnya karena perutnya juga sudah membunyikan alarmnya.

"tumben banget perawan satu ini sudah mandi dan wangi" ujar mamah zhafira.

"iya tumben banget, mau kemana nak?"tanya bapak zhafira.

"iya mamah, bapak aku mau minta izin buat pergi ke gbk mau dukung temen aku ada yang lagi tanding disana nanti siang" ucap zhafira meminta izin kepada orangtuanya.

"iya diizinin, naik apa kesananya?" tanya bapak zhafira.

"naik kereta, tapi ke rumah ninanya naik ojek" jawab zhafira.

"yaudah gakpapa kalo gitu hati-hati" ujar mamah zhafira.

"belum juga berangkat, tapi gapapa oke deh" jasab zhafira.

Setelah itu zhafira memakan sarapannya dan setelah itu kembali memasuki kamarnya untuk berdandan.

"Percuma dandan menor-menor kaga ada yang nyantol" Ujar zhafira sambil memoleskan lipstik di bibirnya.

"Oke udin, saatnya otw bestie" ujar zhafira. Dia langsung menuju ke luar rumah karena ojeknya sudah menunggu zhafira.

Setelah sampai di stasiun dia menunggu beberapa temannya karena ternyata baru ada nina yang datang.

"Ngaret kan apa gua bilang" ujar nina.

"Yah maaf nina rumahku kan jauh" jawab zhafira.

"Bukan buat lu tapi buat yang lain, tadi mah gua bilang aja nunggu di stasiun subuh" ujar nina dengan wajah yabg sangat kesal.

"Tuh dia si rina" ujar zhafira sambil menunjuk kearah rina yang sedang berjalan kearah mereka.

"Guys maaf banget tadi ada tugas kampus" ujar rina.

"Oke dimaafin, udahlah kita duluan aja lagian juga kereta mau berangkat biarin aja suruh siapa ngaret" ujar nina yang sangat kesal karena sudah menunggu beberapa lama.

Membutukan waktu 1,5 jam untuk mencapai stasiun dekat tempat perta dingan tersebut. Setelah sampai disana zhafira menelpon bark untuk bertanya bagaimana cara mereka masuk.

"halo baron ini gua, nina sama rina udah sampe gimana kita masuknya" tanya zhafira.

"iya, gua jemput sharelock aja zhaf lu dimana" ujar baron.

"okedeh" ujar zhafira sambil mematikan handphonenya.

"tunggu dijemput baron bro, udah gua sharelock harusnya sih gak jauh ya dari tempatnya" ujar zhafira.

"oke kita neduh dulu aja panas banget jakarta ini" ujar nina sambil mengipaskan tangannya kearah wajahnya.

Selagi mereka meneduh tidak lama kemudian baron bersama satu temannya datang menghampiri mereka.

"zhafira ayuk masuk kepanasan kan lu" ujar baron.

"yaudah ayok buruan kasian nih si nina dari tadi ngerocos terus" ujar zhafira.

Mereka pun pergi ke arah belakang lapangan basket dimana tempat para atlet berisitirahat.

"lu ngapain bawa gua kesini baron bukannya ke tribun" tanya nina dengan nada kesal.

"orang marah-marah mulu kenapa sih" jawab baron dengan nada kesal juga.

"belum sarapan kali" jawab rina.

"udah guys bener nina kenapa kita disini bukan di tribune" ujar zhafira melerai kegaduhan.

"iyakan kalian tamu istimewa alias my friend jadi kalian bisa masuk kesini dulu gak semua ornag bisa masuk kesini" ujar baron menyombongkan dirinya.

"idih gaya lu" ujar nina dengan mata sinis.

"dih siapa lu, oh iya kenalin ini temen gua dia juga atlet basket satu tim sama gua namanya devin" ujar baron memperkenalkan ornag disdbelahnya.

"hi gua zhafira" ujar zhafira sambil berjabat tangan. Dibarengi dengan nina dan rina juga.

"dia oppa-oppa korea juga bro, blusteran korea bukannya lu suka kpop pada" ujar baron.

"gaada hubungannya baron" ujar zhafira.

"yah kali aja ada yang kepincut, ganteng juga kan" ujar baron sambil menyenggol bahu devin.

"gausah lebay lu baron" balas devin dengan wajah datar.

"yaudah kalian boleh langsung ke tribune lewat situ, kalian bebas duduk dimana aja" ujar baron.

"oke baron makasih banyak, semangat teman" ujar zhafira.

"semangat juga vin" ujar zhafira sambil mengepalkan kedua tangannya.

"thankyou" ujar devin.

zhafira, nina dan rina memutuskan pergi untuk mencari kursi di tribune tersebut.

Mereka mendapat kursi merekapun duduk, beruntungnya mereka kursi yang mereka duduki sangat dekat dengan lapangan.

Disisi lain devin merasakan ada getaran sesuatu ketika devin menatap wajah zhafira apalagi pada saat zhafira memberi semangat kepada dirinya.

"Ron si zhafira itu dia temen sma lu kah?" tanya devin.

"Iya emang kenapa?, lu suka sama dia?" tanya baron.

"Apaansih orang gua nanya doang" ujar devin.

"Kalo kata gua sih kalian gak akan cocok soapnya zhafira tuh banyak gaya trus petakilan banyak omong juga sedangkan lu diam seribu bahasa alias sangat cuek" timpal baron.

"Gua gak ada bilang kalo gua suka sama dia" ujar devin dengan wajah datar.

Tiba-tiba nina ingat bahwa selama berbicara dengan baron tadi mata zhafira terus tertuju pada sosok lelaki disebelah baron yaitu devin.

nina tidak mau kehilangan kesempatan untuk memggoda sahabatnya itu.

"ganteng juga ya si devin" ujar nina dengan melirik ke arah zhafira.

"ngapain lu ngelirik gua" ujar zhafira dengan mata sinisnya.

"yaiyalah gua ngelirik lu orang daritadi kayanya lu gak berhenti-berhenti ngeliatin terus si devin" ujar nina.

"siapa juga yang ngeliatin dia, ornag gua ngeliat tembok" ujar zhafira dengan nada kesal.

"udah-udah mau mulai sister pertandingannya gausah ribut-ribut kalian bukan angin soalnya" ujar rina melerai pertikaian kedua ormag tersebut.

Pertandingan pun dimulai disana sudah terlihat tim baron memasuki lapangan setelahnya tim lawanpun ikut memasuki lapangan tersebut.

Tak lama pertandinganpun dimulai selama pertandingan tidak ada yang tidak seru, zhafira nina dan rina sangat antusias mendukung dan meneriaki nama tim temannya tersebut untuk menambah ueforia dilapangan.

Pertandingan pun telah selesai berakhir dengan kemenangan dari tim baron dan kawan-kawannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!