gila

Tak lama dari situ, entah keluar darimana tiba-tiba muncul vini dihadapan zhafira dan devin yang sedang berciuman.

"Hehhhh kalian apa-apaansih cium-ciuman disini bubar-bubar" ucap vini seraya memukul punggung devin dengan kencang dan memisahkan mereka berdua.

Devinpun melepaskan ciuman tersebut, zhafira pun terlihat sangat kaget pada saat itu

"Nggak, nggak kak vini ini salah paham aku bisa jelasin" ucap zhafira dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apapun itu gak pantes kalian ngelakuin hal senonoh kaya gini dimuka umum" ucap vini dengan raut wajah yang sangat marah.

"Kalian berdua nanti bicara sama kakak pas sampe rumah gak ada penolakan, malu-maluin aja kalian berdua" ucap vini meninggalkan mereka berdua.

"Devin lu gila ya, lu beneran gila gua gak bohong kenapa lu ngelakuin ini sama gua, gua salah apa sama lu" ucap zhafira tak terasa air matanya menetes.

"Gua minta maaf" ucap devin dengan wajah sendu seraya memegang bahu zhafira.

"Lepasin tangan lu, lu beneran gila gua benci sama lu pokonya lu harus jelasin semuanya ke kak vini gua gak mau tau karena ini ulah lu" ucap zhafira seraya memukul devin.

"Gua akan jelasin semuanya gua minta maaf, entah kenapa itu spontan aja " ucap devin seraya menatap mata zhafira sanagt dalam.

"Gua benci lu devin dasar manusia gila" ucap zhafira seraya meninggalkan devin.

Air mata zhafira tak tertahankan ia menangis sejadi-jadinya di lorong hotel tersebut karena merasa kaget dengan apa yang terjadi.

Ia tidak menyangka apa yang terjadi dalam dirinya kenapa ia sangat bodoh, tak lama dari situ fadil melihat zhafira.

"Zhaf lu kenapa nangis, kenapa bisa disini" tanya fadil

Zhafira tidak menjawab dia hanya menangis dan memeluk fadil.

Fadilpun menenangkan zhafira dengan menepuk punggungnya

Dari jauh terlihat devin yang sedang melihat adegan tersebut devin memutuskan pergi ke kamar mandi.

Tiba-tiba ia memukul kaca kamar mandi dengan sangat keras hingga pecah.

"Anak goblok, kenapa lu ngelakuin hal bodoh si devin" ucap devin seraya memukul kepalanya.

Tak lama dari situ vini menghampiri zhafira

"Zhaf pulang sama kakak kita selesaiin semuanya" ucap vini

"Iya kak" ucap zhafira dengan suara serak

Fadil yang mendengar perkataan zhafira dan vinipun bingung

"Ada apasih sebenernya sama kalian" tanya fadil

"Gakpapa ko cuman salah paham sedikit aja makasih ya dil udah nenangin gua, gua tadi cuman ngerasa shock aja" ucap zhafira

"Gua pamit ke kak vini dulu ya" ucap zhafira meninggalkan fadil yang masih bingung

"Sebenernya ada apasih ini" ucap fadil yang masih bingung pada diri sendiri

"Kak zhafira kenapa matanya merah, abis nangis ya" tanya vino dengan wajah polosnya

"Ah nggak ko ka zhafira cuman kelilipan aja tadi ada batu masuk hehe" ucap zhafira

"Oh kelilipan batu kirain kak zhafira nangis" ucap vino

"Ayuk kak kemobil" ucap vino

"Zhaf kamu sama vino dibelakang ya"ucap vini

Vini yang duduk didepanpun tak sengaja melihat tangan kiri vino yang berlumuran darah

"Astaga devin ya Allah itu tangan kamu kenapa bisa berdarah gitu" ucap vini kaget sambil menutup mulutnya.

"Nggakpapa kak" ucap devin langsung menginjak gas

"Apanya yang gakpapa kamu berdarah berhenti sekarang" ucap vini

Devinpun memberhentikan mobilnya ditengah-tengah parkiran.

"Kamu keluar biar kakak siram luka kamu" ucap vini, mereka pun turun dari mobil.

"Zhaf tolong ambil air dibelakang kamu" ucap vini.

Zhafira pun memberikan botol air minum tersebut ke vinio.

"Sakit nggak" tanya vini

"Nggak" ucap devin dengan wajah datar

"Kamu ini abis ngapain sampe tangan kamu berdarah gini" tanya vini

"Kena kaca" ucap devin

"Vino kamu pindah kedepan sayang, mamah yang nyetir biar om devin duduk dibelakang sama ka zhafira" ucap vini.

"Biar luka om devin bisa diobatin" tambah vini

"Nggak usah ini aja cukup, nanti aja lanjut dirumah" ucap devin seraya kembali menuju mobil

"Ngelantur kamu devin pindah sekarang, kalo infeksi gimana" ucap vini

Zhafirapun yang dari tadi hanya diam tiba-tiba berbicara karena benar dengan ucapan vini

"Kebelakang vin" ucap zhafira dengan nada serak sehabis nangis

Devinpun langsung menuruti perkataan zhafira

"Zhafira yang suruh baru nurut, pacaran kah" tanya vini

Devin dan zhafira tidak menggubris omongan vini.

Vini pun langsung menancapkan gas menuju rumahnya.

"Zhaf kotak obat ada dibelakang cari aja" ucap vini

Zhafira pun melihat kebelakang untuk mencari kotak obat tersebut.

"Sini tangan lu" ucap zhafira menarik lengan devin kearahnya

"Bisa-bisanya lu nonjok kaca" tambah zhafira melihat kearah devin.

"Maafin gua, gua gak bermaksud" dengan nada yang sangat pelan namun zhafira masih mendengar perkataan itu.

Zhafira tidak menjawab dia hanya fokus mengobati luka ditangan devin.

"Aahh sakit zhaf pelan-pelan" ucap devin meringis kesakitan

Zhafira lagi-lagi tidak menjawab ucapan devin tersebut hingga selesai.

Setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka berdua.

Setelah sampai dirumah vini, zhafira dan devin disuruh duduk diruang keluarga oleh vini karena vini akan menyidang mereka berdua.

"Jadi hubungan kalian berdua itu apa" tanya vini dengan wajah serius

"Gak ada kak" ucap zhafira singkat

"Kalo gak ada hubungan apapun kenapa kalian ciuman" ucap vini

"Itu gak sengaja" ucap devin singkat

"Kakak ngomong serius devin" ucap vini

"Aku juga jawab serius kak" ucap devin

"Zhafira sekarang kamu jawab pertanyaan kakak ada hubungan apa kamu sama devin" tanya vini sekali lagi untuk memastikan

"Nggak ada kak" ucap zhafira seraya menundukkan kepalanya

"Kalian berdua gak mau ngaku karena lagi marahan kan" tanya vini

"Masa iya abis ciuman langsung marahan kan aneh apa karena ketauan sama kakak jadi kalian malu" tambah vini.

"Udah aku bilang gak ada apa-apa, itu gak sengaja dan aku juga gatau sama diri aku kenapa ngelakuin hal itu" ucap devin.

"Kakak gak pernah ngelarang kalian ngelakuin hal apapun termasuk ciuman, tapi kalian tau kan jangan didepan umum" ucap vini.

"Bagus kakak doang yang liat kalo yang lain liat gimana mau ditaro dimana muka kakak denger adiknya ciuman sama pacarnya dimuka umum" ucap vini.

"Kita gak pacaran kak vini serius aku juga kaget pas devin cium aku" ucap zhafira dengan wajah yang tak kalah serius

"Aku yang salah kak, maafin aku iya kita pacaran entah apa yang ngerasukin aku sampe besar banget nafsu aku waktu tadi" ucap devin

Mendengar pernyataan dari mulut devin zhafira pun membelakkan matanya menatap kearah devin.

Devin pun hanya mengangguk meyakinkan zhafira semua akan baik-baik saja.

"Baru ngaku udah begini, pokonya emang kalian salah berdua jangan diulangi lagi kak vini dukung apapun itu keputusan kalian tapi nggak yang jelek-jelek, paham kalian berdua" ucap vini.

"Paham kak, udah kan kak aku mau anter zhafira pulang udah malem" ucap devin.

Devin meninggalkan vini seraya menggandeng pergelangan tangan zhafira menuju kemobilnya.

"Devin lu apa-apaansih buat skenario gak jelas banget" ucap zhafira dengan kesal

"Lu bilang gua suruh tanggung jawabkan, yaudah" ucap devin

"Goblok, maksud gua lu lurusin semuanya bukan malah buat kebohongan baru" ucap zhafira

"Udah masuk dulu gak usah banyak omong" ucap devin membukakan pintu mobil untuk zhafira

Mereka pun masuk kemobil

"Bilang kalo kita gak pacaran sama kak vini setelah ini" ucap zhafira dengan membelakkan mata kearah devin.

"Gausah melotot gitu gua gak takut" ucap devin seraya melajukan mobilnya.

"Bilang fakta yang sebenarnya kaya gitu setelah lu anterin gua dan kenapa lu cium gua tiba-tiba" tanya zhafira

"Gua liat mantan gua yang gak pengen gua liat" ucap devin

"Apa urusannya setres, sama lu cium gua emang bener kan otak lu emang mesum aja" ucap zhafira

"Kalo lu gasuka sama apa yang gua lakuin tadi kenapa lu pejamin mata lu, seakan-akan lu suka dan mau" ucap devin melirik kearah zhafira dengan smirknya.

"yah kan lu bilang suruh diem yah gua diem trus lu tiba-tiba aja ngedeket gua jadi takut" ucap zhafira dengan nada terbata-bata.

"Terus kenapa lu nangis setelah itu?" Tanya devin

"Lu tuh goblok apa bodoh si vin siapa yang gak nangis first kissnya diambil sama orang gila" ucap zhafira dengan nada kesal

"Maksud lu gua orang gila?" Tanya devin

"Lu baru tau kalo lu gila" ucap devin

"Baiklah, capek berdebat sama zhafira pasti kalah, sekali lagi maaf" ucap devin seraya tersenyum menatap wajah zhafira

"Sekali lagi lu ngelakuin itu sama gua, gua pukul palalu pake kayu devin, gua bilangin juga ke komnas perempuan" ucap zhafira dengan nada mengancam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!