NovelToon NovelToon

ZHAFIRA

pagi yang mendung

Terlihat gadis cantik itu masih saja berbaring diranjangnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 10.00 pagi, tiba-tiba dari luar kamar terdengar seseorang mengetuk pintu ternyata dia adalah ibu dari zhafira.

"Zhafira bangun dong sayang liat ini sudah jam berapa kamu itu perawan, masa udah siang gini masih molor malu ah sama ayam tetangga" ujar mamah zhafira sambil membuka tirai jendela kamarnya.

"Ehmmmm" ujar zhafira sambil merenggangkan ototnya.

"Iya mah ini udah bangun, toh lagian aku pengangguran jadi ngapain bangun buru buru banget ahahha" ujar zhafira sambil terkekeh.

"Ya mangkanya biar bangun pagi cari kerjaan biar ga molor aja" saut mamah zhafira sambil menuju keluar kamar zhafira.

" yah manalah kutau kapan dapet kerjaan, ada kali ngelamar 1000 perusahaan tapi zonk" jawab zhafira sambil ketus.

Akhirnya zhafira memutuskan untuk berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk membilas badannya, setelah mandi dia bergegas memakai pakaiannya dan menuju ke warung nasi milik mamahnya yang berada di depan rumahnya.

"Waw mantap-mantap ni lauknya, makan ah" ujar zhafira sambil mengambil piring dan sendok yang berada di rak piring.

" iyalah makan tinggal makan doang" ujar mamah zhafira dengan sedikit bercanda.

Zhafira tidak menyauti perkataan mamahnya dia langsung menuju ke ruang tamu untuk menyantap makanannya tak lupa juga didampingi oleh tontonan dari youtubenya. Setelah beres dia langsung bergegas untuj mencuci piring tersebut.

Saat zhafira sedang asik mencuci piring mamahnya menghampirinya dan berkata

"Zhafira ini ada tawaran lowongan pekerjaan dari temen mamah untuk kerja di showroom mobil, menurut kamu gimana" tanya mamah zhafira dengan excited.

"Boleh mah itu dimana?" Tanya zhafira.

"Tapi pekerjaannya jauh dari rumah, untuk mamah si tidak apa-apa tapi gatau deh kalo bapak kamu gimana" ujar mamah zhafira hati-hati agar tidak terdengar oleh bapak zhafira.

Memang bapak zhafira sedikit strict entah apa alasannya bapak zhafira selalu tidak mengizinkan anaknya untuk bekerja entah itu tempatnya yang jauh dan masih banyak yang lainnya. Bahkan ketika zhafira ingin main ke luar kota bersama temannya dia harus sedikit berbohong untuk direstui.

"Yah gakpapa mah yang penting ada penghasilan, biar penghasilan gak cuman dari warung aja" ujar zhafira meyakinkan mamahnya tapi tidak tau bagaimana respon bapaknya nanti jika tau zhafira akan bekerja.

Ketika ada waktu senggang mamah zhafira mencoba perlahan untuk bilang kepada ayahnya bahwa zhafira akan bekerja tapi ayah zhafira sepertinya langsung merasa marah.

"Pak, zhafira dapet kerjaan tapi agak jauh dari rumah dan gajinya lumayan juga untuk bantu-bantu pemasukan keluarga" tanya mamah zhafira dengan perlahan kepada suaminya.

" kerja apa, trus yang jaga warung ini siapa kalo siang? Ujar ayah zhafira dengan bernada tinggi.

"Kalo kamu sakit, terus zhafira kerja aku gak akan urus kamu aku bakal biarin aja" ujar ayah zhafira kepada mamah zhafira.

Zhafira yang mendengar perkataan itu langsung meneteskan air matanya. Kenapa ayahnya tega berbicara seperi itu kepada mamahnya.

"Yaudah lah gausah kerja, gak jelas banget orang kerja masa gak boleh bagian warung gak dapet uang ngomel" ujar zhafira sambil menuju ke warung dan menggebrak pintu dengan sangat keras.

"siapa yang bilang gak boleh?" ujar ayah zhafira.

"ya itu kenapa harus bilang gitu sama mamah" jawab zhafira.

"iyakan emang bener kalo kamu kerja terus warung siapa yang jaga udah itu aja gak ada yang bilang kamu gak boleh kerja"jawab bapak zhafira.

"terserah mau bilang apa udah muak juga sama semuanya" ucap zhafira lalu meninggalkan kedua orangtuanya menuju kedalam kamarnya.

"sumpah anjir capek banget, apa gua mati aja ya udah kesel banget sama semuanya udah muak juga" ucap zhafira yang terisak dalam tangisnya.

"maunya apasih dihidupnya gua udah gak kuat sama semuanya udah capek juga" tambah zhafira. Tak lama dari itu zhafira ketiduran karena mungkin sudah kelelahan dengan menangisnya.

Didalam hati zhafira banyak tersimpan banyak luka yang disebabkan oleh ayahnya, dan zhafira juga merasa sangat membenci ayahnya tidak hanya untuk hari ini jika bisa mungkin selamanya

Dari hari itu zhafira selalu menghiraukan perkataan dari ayahnya, karena masih membenci ayahnya tentang perkara itu.

Malam berganti malam, hari berganti hari, zhafira selalu memikirkan tentang pekerjaan dari siapapun dia sangat ingin bekerja untuk menghidupi dan merubah perekonomian kedua orang tuanya, karena hanya warung nasi kecil itulah yang menghidupi zhafira dan keluarganya dibilang cukup mungkin iya, tapi zhafira juga butuh uang untuk masa depan dan keperluannya juga agar tidak terus meminta kepada mamahnya.

Terkadang juga zhafira iri dengan teman-temannya yang menikmati hidupnya dengan tentram dengan keluarga yang sangat bercukupan.

"Ini dari banyaknya aplikasi kerja yang aku unduh, dan banyaknya kerjaan yang aku lamar apa gak ada satupun yang mau nyantol buat gua" ujar zhafira sambil mengscroll aplikasi pencari kerja.

"udah berapa kertas juga yang gua pake buat ngelamar kerja, numpuk doang tuh kertas dikiloin juga ogah kali pemulungnya" tambah zhafira.

"hidup gua kenapa berat banget ya pemirsa, tapi kenapa hidup temen-temen gua kayanya tentram ayem oke-oke aja di sosial medianya" ujar zhafira sambil melihat foto-foto temannya di sosial media.

"ada yang udah dapet kerjaan enak, ngampus ketemu orang-orang baru dapet kenalan baru juga dari kerjaan lah gua apa diem aja kaya patung tanah abang di rumah" tambah zhafira

"tapi gua gak akan pernah nyerah sama semuanya gua bakal buktiin kalo gua bisa berjuang untuk masa depan gua, dan gua bisa ngerubah perekonomian keluarga gua jadih lebih baik tinggal waktunya aja kapan percaya diri sih udah ada ahahahha" ujar zhafira sambil tertawa.

Mamah zhafira menghampiri zhafira ke kamarnya.

"zhafira tolong jaga warung ya nak mamh mau istirahat sebentar" ujar mamah zhafira.

"iya" jawab zhafira singkat. Dia langsung bergegas menuju ke warung nasi mamahnya.

Tidak lama setelah itu ada ibu-ibu langganan mamah zhafira yang biasanya suka membeli nasi dan lauk.

"neng beli nasi ya 5 ribu aja" ujar ibu-ibu itu.

"Iya bu, sama apa lagi" tanya zhafira.

"nih sama nih ikan yang bawal 1 aja, jadi berapa" ujar ibu-ibu itu.

"20 ribu bu"jawab zhafira.

"oke, zhaf kamu belum dapet kerja ya ko masih dirumah? Anak saya aja baru lulus kemarin udah kerja di bank gajinya besar" tanya ibu-ibu itu dengan nada yang sombong.

"namanya juga belum rejeki bu" jawab zhafira dengan wajah datarnya.

"bukan belum rejeki kali tapi emang kamunya aja yang gak cari kerja" jawab ibu-ibu itu dengan nada yang sangat menjengkelkan.

"bu mending ibu pulang aja udah dicariin nasinya sama suaminya dari pada disini ngomong ngelantur, saya juga mau kedalem mau buang air" jawab zhafira yang langsung menibggalkan ibu-ibu tersebut sendirian diluar.

"gak jelas banget sih lu aja yang gak tau perjuangan gua seberat apa buat dapetin kerja" ujar zhafira meledak-ledak karena tidak tahan dengan ucapan ibu-ibu tafi.

"gua juga bisa kali masuk bank kalo nyogok" tambah zhafira.

Setelah menstabilkan emosinya zhafira bergegas menuju keluar kembali dan mulai melihat aplikasi kerja kembali untuk melihat apakah ada berita baru.

Tring~~

Tiba-tiba zhafira mendapat notifikasi interview dari aplikasi kerja miliknya.

"huaaaaaa, omaygat sumpah ya Allah makasih banyak" ujar zhafira sangat excited melihat notifikasi tersebut.

sudah terbiasa

Zhafira teringat tentang kejadian ketika dia dengan bapaknya yang bertengkar karena masalah pekerjaan.

"Apa gua pending dulu aja kali ya tapi sayang udah de biar, atau gua bilang ke mamah aja dulu kali ya minta saran. Gimana nanti kalau gua ribut lagi sama bapak?" ribut zhafira dalam hatinya banyak pertanyaan yang ia tanyakan sendiri untuk dirinya.

Untuk saat ini zhafira mempending undangan interview tersebut sampai dia berani berbicara kepada mamahnya terlebih dahulu.

Beberapa hari kemudian mamah zhafira bercerita kepada zhafira tentang keuangan keluarga yang sedang bermasalah karena warung nasi yang sepi pembeli.

" zhafira dari kemarin bapak selalu ngomongin tentang penghasilan lagi yang makin merosot" ujar mamah zhafira dengan wajah sendunya.

"Yah lagian aku kerja aja gak boleh kan jadi yaudah syukuri sama nikmatin aja dan gausah banyak mau dan ngeluh ini itu" ujar zhafira dengan nada yangs edikit emosi.

"semua juga salah dia kenapa selalu ngelarang" tambah zhafira.

"Sepertinya untuk bekerja bapak kamu sudah mengizinkan karena kamu ngambek sama bapakmu beberapa hari itu" ujar mamah zhafira kepadanya sedangkan zhafira langsung teringat dengan undangan interview tersebut.

"seriusan mah" ujar zhafira dengan wajah yang senang.

"iya emangnya kenapa, kamu dapet panggilan lagi?" tanya ammah zhafira.

"Iya mah kemarin aku dikasih undangan untuk interview kerja diperusahaan ritel dan jadwal interviewnya itu besok" ujar zhafira kepada mamahnya dengan menunjukan ponselnya.

"Iya dicoba saja dulu barangkali itu rezeki kamu" ujar mamah zhafira dengan senyum mengembang diwajahnya.

"amiin yang paling serius diseluruh dunia dan akhirat mah, apa nanti aku minta anter aja kali ya sama bapak untuk interview?" Tanya zhafira kepada mamahnya.

"Lebay kamu, Iya coba aja kamu tanya sama bapak langsung"jawab mamah zhafira.

Zhafira melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu yang dimana ayahnya sefang asik menonton tv. Zhafira sejenak melupakan kejadian pada hari itu dimana ia dan bapaknya bertengkar.

"Pak besok anterin zhafira untuk interview bisa kan? Di jam 13.00"tanya zhafira dengan hati-hati takut ayahnya akan meledak kembali.

"Interview apa?" Bukannya menjawab ayah zhafira malah balik tanya.

"kerja pak, deket ko dari rumah, kalo keterima lumayan gajinya untuk bantu-bantu." Ujar zhafira meyakinkan ayahnya supaya dia bisa interview ditempat itu.

"Oke besok bapak antar kamu" ujar ayah zhafira. Zhafira yang mendengar perkataan ayahnya tersebut merasa kaget dan bahagia.

"makasih banyak bapak" ujar zhafira dan dia langsung menuju kamarnya untuk mempersiapkan beras dan juga pakaian yang akan dibawanya besok.

Keesokan harinya zhafira bangun pukul 07.00 pagi tidak biasa bukan, karena zhafira terkenal dengan sebutan perawan siang bolong karena di selalu bangun di siang hari.

Interview akan diadakan pada pukum 10.00 pagi yang dimana sekarang pukul 08.00 pagi zhafira sudah selesai menyiapkan semua keperluan untuk interviewnya hari ini.

"Aduh ko gua deg-degan gini ya padahal gua udah ngerasa cukup percaya diri sama apa yang gua punya pasti bisa kamu zhafira semangat 45" ujar zhafira meyakinkan dirinya.

"Oke saatnya kita berangkat karena memakan waktu 20 menit dari rumah, sebekum itu kita minta restu sama ibu negara" tambah zhafira sambil bergegas menuju mamah dan bapaknya untuk segera berangkat.

"mah doain aku supaya keterima dengan hasil yang terbaik, assalamualaikum dadah mamah" ucap zhafira.

"iya mamah doain yang terbaik untuk anak kesayangan mamah" jawab mamah zhafira. Zhafira diantar ayahnya menggunakan motor milik ayahanya.

Sesampainya disana masih ada banyak waktu luang jadi zhafira dan ayahnya menyempatkan untuk membeli kudapan untuk sarapan mereka berdua yang ada didekat tempat interview zhafira.

"ko gua ngerasa ada yang aneh tapi apa ya" ujar zhafira dalam hati.

"Kalo kamu masuk kerja disini pulangnya jam berapa dan berangkatnya jam berapa nak" tanya bapak zhafira kepadanya.

"Myasuk aj blum udah ditanya" ujar zhafira dengan tidak jelas karena dia menjawab sambil mengunyah makanan tersebut.

"kirain kamu udah tau" jawab ayah zhafira.

Setelah itu zhafira bergegas menuju kantor tempat dimana ia interview.

Zhafira dipersilahkan masuk kedalamoleh staff ke ruangan yang sangat besar dan cantik dengan nama bertulisan ceo tersebut di meja kerjanya.

"Selamat pagi, silahkan perkenalkan diri anda" ujar Ceo perusahan tersebut seraya tersenyum ramah kepada zhafira.

"Perkenalkan nama saya zhafira annisa saya kelahiran tahun 2003 saya lulusan SMA jurusan MIPA" ujar zhafira memperkenalkan diri dengan sangat lengkap bahkan terdengar sangat percaya diri.

"Oke zhafira kalo boleh saya akan liat berkas kamu dulu untuk saya tinjau, silahkan dikeluarkan untuk berkasnya zhafira" ucap ceo tersebut kepada zhafira

Sontak zhafira kaget bahwa ternyata ada yang aneh adalah karena ia tidak membawa berkas tersebut yang sudah tertata rapih padahal berkas itu adalah syarat utama untuk interview yang tertinggal dimeja riasnya.

"Pak saya minta maaf dengan sangat saya rasa berkas saya tertinggal di meja rias kamar" ujar zhafira dengan senyumannya yang canggung dan menyatukan kedua tangannya kepada ceo tersebut.

" kenapa bisa tertinggal bukankah sudah jelas persyaratan utama adalah membawa berkas tersebut" ujar ceo tersebut dengan nada yang sedikit menekan kepada zhafira.

"Perkenalan kamu sudah cukup bagus untuk saya, sekarang kamu boleh keluar dari ruangan saya dan manager saya akan menyampaikan hasil interview kamu paling lambat besok. Terimakasih zhafira" ujar ceo sambil tangannya menunjukan jalan keluar untuk zhafira.

"Baik pak, terimakasih dan maaf sebelumnya, selamat pagi" ujar zhafira yang langsung bergegas menuju keluar untuk menemui ayahnya.

Zhafira menyembunyikan wajah kesal dan kecewanya karena ia tidak ingin membuat ayahnya merasa sendu.

"Lancar gak nak interviewnya?" Tanya ayah zhafira dengan wajah super excited.

"Iya lancar, tinggal tunggu hasilnya aja paling lambat besok" ujar zhafira dengan sedikit canggung dia sedikit berbohong karena takut ayah zhafira merasa kecewa kepadanya.

Selama perjalanan diatas motor hanya ada keheningan diantara mereka berdua, tapi didalam otak zhafira sudah sangat ramai dengan pikirannya sendiri.

Sampai akhirnya mereka tiba didepan rumahnya, belum sempat zhafira turun dari motor mamahnya sudah menanyakan bagiaman ahsil interview zhafira.

semakin membuat zhafira merasakan frustasi yang hebat.

"Gimana zhaf berhasil" tanya mamah zhafira dengan nada yang tak kalah bersemangat.

" belum tau ni mah paling lambat besok hasilnya keluar" ujar zhafira sambil meninggalkan mamahnya menuju kedalam kamarnya.

Sesampainya dikamar zhafira langsung membuang tas dan sepatunya disembarang tempat dan langsung berbaring.

"bodoh, bodoh, bodoh kenapa anda bodoh memang aku bodoh" ujar zhafira sambil memukul mukul kepalanya.

Tak lama dari itu zhafira langsung bangun menuju meja riasnya dan mengambil berkas tersebut ditangannya.

" berkas sialan, seharusnya tadi gua gak lupa bawa ini" ujar zhafira yang sangat kesal pada saat itu dia juga membanting berkas tersebut sehingga kertas kertas yang ada didalam map berserakan.

"Udah pasti nih 1000 persen gak akan diterima yakiniku banget" ujar zhafira.

Entah ada setan apa yang masuk kedalam dirinya tiba tiba dia langsung menangis tanpa mengeluarkan suara mungkin dia merasa sangat kecewa dengan kebodohannya.

Sampai akhirnya zhafira terlelap dalam tidurnya.

reuni

Waktu menunjukan pukul 10.00 pagi tapi zhafira masih terlelap didalam kamarnya karena ia masih betah dialam mimpinya dan dia kembali ke mode asalnya.

Tiba-tiba banyak sekali bunyi notifikasi dari handphone zhafira, zhafira yang terganggu dengan suara notifikasi tersebut langsung tebangun dari tidurnya.

"Apaansih ini berisik banget ni handphone tumben-tumbenanannya " ujar zhafira sambil berusaha membuka matanya.

"Hah apaan nih dari grup alumni SMA, 100 notifikasi lagi ada apaan ya pagi-pagi gini" Tanya zhafira pada dirinya sendiri bukannya membuka ponsel tersebut.

"oalah reuni" ucap zhafira.

(GRUP SMA 1 ANGKATAN 50)

"HALO SEMUANYA, APA KABAR KALIAN SEMOGA KALIAN SEMUA HAPPY KIYOWO saya sebagai ketua osis ingin menyampaikan pesan untuk kalian semua bahwa anggota osis sudah menyiapkan acara reunian untuk semua angkatan 50 yang diadakan hari rabu yang dimana acaranya adalah nanti malam, dan maaf juga karena pemberitahuannya sangat mendadak teman-teman karena ada beberapa kesalahan teknis, acaranya bertempat di restoran cempaka pukul 14.00 sampai selesai" ~ ketos sma 1

"Waw mantuliti" ~ ilyas ipa 2

"Yeay akhirnya" ~ rina ipa 5

"Yahoooo , pasti seru nih" ~doni ips

"Pastilah datebg masa nggak" ~ iki ips1

"Cari barengan bro" ~arafah ips 5

"Maaf ya gua gak bisa dateng masoh di lampung" ~ arya ipa 3

"Sorry juga gabisa dateng masih di jember" ~ila ipa 1

"oke" ~zhafira

Dan masih banyan notifikasi lainnya, setelah selesai membaca dan menjawab di grup angkatan zhafira langsung mengabari kedua sahabatnya itu.

(GRUP HALLO) 3 orang

"Guys udah baca kan ya pasti grup angkatan masalah reuni" ~zhafira

"Ya udah" ~rina

"Udin bro" ~nina

"Kalian pada ikut kan?" ~zhafira

"Pastinya" ~nina

"Pastinya 2" ~rina

"Tapi kenapa mendadak banget ya kaya tahu bulat" ~nina

"katanya sih ada kesalahan teknis tapi apaan ya, apa emang lupa aja tuh si ketos" ~rina

"Ahahaha bisa jadi kan emang dia terkenal pikun"~zhafira

"titik kumpul seperti biasa kan sistur" ~zhafira

"tidak lain, tidak bukan rumah saya" ~nina

"Sudah pasti bro" ~rina

"Ahahaha pastinya rumah nina karena basecamp kita" ~zhafira

"Okedeh baby see you soon guys, aku mau pergi kekayangan dulu" ~zhafira

Zhafira segera meletakkan handphonenya untuk pergi menuju ke kamar mandi, setelahnya zhafira mulai membuka lemarinya dan sibuk mencari pakaian apa yang bagus untuk dipakai ketika reunian nanti.

"Pake baju apa ya, kayanya gak ada dresscode kan ya, kemeja ini bagus, eh tapi jangan deh apa ini aja ya kaos eh masa kaos sih" zhafira sangat sibuk dan bingung untuk mengenakan pakaian apa untuk reuniannya nanti.

Akhirnya dia memutuskan untuk memakai dress hitam selutut dan memakai sneakers berwarna putih.

Pada saat itu juga mamah zhafira mengunjungi kamar anaknya itu karena terdengar suara yang sangat ribut.

"Tumbenan nih pagi-pagi udah bangun aja ada angin apaan" ujar mamah zhafira dengan nada meledek.

"Yoi mamah hari ini aka nanti malam aku ada acara reunian SMAku di restoran cempaka, nanti aku ke rumah nina dulu baru ke restoran cempaka itu" ujar zhafira sambil membereskan baju-baju yang sebelumnya ia keluarkan dari lemari.

"Komplit bener belum juga nanya nanya" ujar mamah zhafira.

"Nah mangkanya itu bu bos ku kasih tau semua aja biar paket komplit" ujar zhafira

"Okedeh kalo gitu, jangan lupa makan ya cinta" jawab mamah zhafira meninggalkan kamar pitrinya.

"Tumben bener nawarin makanan" ucap zhafira.

Setelah itu zhafira memutuskan untuk keluar kamarnya karena ia lapar.

Pada saat menuju ke warung mamahnya zhafira bertemu ayahnya dan sekalian juga untuk meminta izin.

"Bapak nanti sore aku bakal pergi ke restoran cempaka untuk reunian sama temen SMA disana" ujar zhafira dengan nada yang lembut.

"Sama siapa kesananya?" tanya ayah zhafira.

"Sama nina, rina aku kerumah nina dulu baru nanti kesana" jawab zhafira.

"Nggak, maksud bapak dari rumah ke rumah nina naik apa, mau dianter?" Tanya ayah zhafira.

"Gak usah pak aku naik ojek online aja" jawab zhafira.

Setelah itu zhafira pergi meninggalkan ayahnya untuk menuju ke warung makan mamahnya yang letaknya di depan rumah mereka.

Setelah semuanya beres zhafira kembali menuju ke kamarnya karena waktu sudah menunjukan pukul 11.00 siang.

"Harus cepet ni cantik mandi sama makeupnya" ujar zhafira pada dirinya sendiri.

Setelah beberapa waktu dia sudah selesai berpakaian dan makeup pada saat itu waktu menunjukan tepat pukul 12.00 siang.

Setelah itu dia memutuskan untuk memesan ojek online untuk menuju kerumah nina.

Tak butuh waktu lama ojek online tersebut sudah tiba didepan rumahnya.

"Mah, pak aku berangkat dulu ya udah dateng ojeknya, assalamualaikum all" ujar zhafira pada mamah dan bapaknya.

"Iya nak hati-hati, waalaikumsalam" jawab mamah zhafira.

Tidak lupa zhafira mengabari nina bhawa dia sudah berangjat menuju rumahnya.

Perjalanan dari rumahnya ke rumah nina memakan waktu sekitar 30 menitan. Setelah sampai dan membayar ojeknya zhafira lalu menekan bel rumah nina, tidak lama dari situ nina datang bersama rina yang ternyata dia sudah datang terlebih dahulu.

"Selamat datang tuan putri, silahkan masuk" ujar nina dan rina kompak bersamaan pada zhafira.

"Apaan sih kalian semua ahahha alay bin lebay" jawab zhafira sambil menepuk bahu nina dan rina.

"tapi gak telat kan gua dateng kerumah lu" tambah zhafira.

"iya iya gak telat ko lagian kita maklumin zhafira karena rumah lu jauh" jawab nina.

"ayuk masuk bro, gua mau mandi dulu ni" tambah nina.

"Astaga nina ternyata lu belum mandi , emang beenr-bener yang namanya nina satu ini" ujar zhafira

"Iya ini gua mau mandi lu ke kamar aja duluan seperti biasa, gua mau ambil baju dijemuran" ujar nina sambil melangkah mengambil pakaiannya dijemuran.

"Dia nungguin lu dateng dulu zhafira, kaya gaktau nina bobo aja" ujar rina.

Lalu mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kamar nina.

"dengerin lagu apa ya yang enak?"tanya rina

"lagu kebangsaan aku aja no bluberries" jawab zhafira sambil tersenyum.

Lagu no bluberries langsung berkumandang dikamar nina.

"Zhafira sekalian makeupin gua dong, makeupan lu kan bagus" ujar rina meminta tolong kepada zhafira.

"Sini bang bro dengan senang hati"ujar zhafira, dia sangat fokus dengan pekerjaannya. Tak lama dari situ nina datang.

"Cepet banget mandinya nina, mandi bebek lu ya" ujar zhafira.

"Emang mandi bebek mandi apaan anjir, udah sabunan udah sampoan ini harus cepet gak perlu lama lama" jawab nina.

"Ngomong sama nina mana ngerti" ujar rina.

"Bener juga" timpal zhafira.

"kurang ajar" jawab nina sambil memukul punggung zhafira dan rina yang meledeknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!