kencan

"Kayanya gua beneran suka sama ni cewek, walaupun ngeselin dikit" ucap devin seraya menatap wajah zhafira dilayar ponselnya.

"Akan ku cari sampe dapet si johnny sama si jaehyun itu secakep apa dia sampe pacar gua klepek-klepek sama dia" ucap devin.

Devin pun menatap layar ponselnya untuk mencari siapakah mereka berdua tesebut yang selalu dibicarakan oleh zhafira.

Setelah itu devin pun memutuskan untuk pergi ke appartemennya.

Setelah sampai di appartementnya devin beristirahat beberapa saat sebelum makan malam.

"Makan dimana ya nanti" ucap devin pada dirinya seraya menscroll layar ponselnya

"Kayanya malatang enak, baiklah kupilih kamu sebagai makan malamku" ucap devin

Setelah beberapa saat devin sudah siap menunu kerestoran malatang untuk makan malam.

Sesampainya disana devin langsung memilih makanannya, dan menunggu makanannya datang.

ketika devin duduk, devin merasa tidak asing dengan beberapa orang dibangku sebelahnya diapun mencoba mengingat orang tersebut.

Tak lama setelah berpikir devinpun ingat bahwa sebelahnya adalah seseorang yang zhafira ingin temui.

"Itu johnny bukan ya, apa gua salah liat" ucap devin dalam hatinya

"Tapi kayanya bener, apa gua minta signnya kali ya buat zhafira" ucap devin.

Akhirnya devin memberanikan diri untuk menyapa johnny karena sepertinya johnny sudah selesai makan pada saat itu.

Devinpun meminjam kertas dan spidol dari pemilik restoran malatang tersebut.

"Hi are you johnny from nct 127" tanya devin

"Yeah, im johnny" ucap johnny

"Can i have your sign for my girlfriend, she's really love you" ucap devin

"Oh ahahahah of course" ucap johnny, johnny pun memberikan signnya

"Who's your girlfriend name" tanya johnny

"Zhafira" ucap devin

"Oke done" ucap johnny memberikan kertasnya ke devin

"Thanks bro, nice to meet you" ucap devin. Devin pun berpamitan menuju ke mejanya kembali

Devinpun menyantap makanannya, setelah itu ia pergi kerumah sakit.

Sesampainya disana ia langsung menuju keruangan dimana ayahnya sedang dirawat.

"Pah, gimana udah enakan badannya" tanya devin kepada ayahnya yang sedang berbaring diranjang rumah sakit.

"Sudah mendingan, makasih sudah jenguk papah" ucap papah devin

"Pah, setelah papah sehat kita ke indonesia aja ya gak ada penolakan" ucap devin

"Kalo papah kesana siapa yang urus pekerjaan disini devin, papah masih punya tanggung jawab masih ada keluarga kita juga disini" ucap papah devin

"Bisa papah kasih ke anak tiri papah sama anak papah sama dia" ucap devin

"Kasian dia sudah mengurus banyak, ayah ingin kamu yang meneruskan ini devin" ucap ayah devin

"Devin belum bisa pah, papah tau devin atlet disana dan devin gak bisa ninggalin gitu aja" ucap devin

"Udah gak usah dilanjut pah devin kesini gak mau ribut sama papah" ucap devin

"Gimana cucu papah disana" tanya papah devin

"Vino baik-baik aja disana, udah besar dia" ucap devin

"Syukurlah kalo cucu papah baik-baik aja, devin kamu juga harus pulang ke rumah papah untuk liat sodara kamu" ucap papah devin.

"Gak perlu, devin gak mau tau juga dan mereka bukan keluarga devin" ucap devin dengan wajah menahan amarah.

"Mau sampe kapan kamu seperti ini devin, mamah kamu pengen liat wajah kamu adek kamu juga" ucap papah devin.

"Devin gak pernah punya adek pah dihidup devin dan mamah, mamah udah meninggal dari devin kecil dan gak akan ada yang bisa gantiin dia" ucap devin marah.

"Kalo papah masih bahas hal yang devin benci lebih baik devin balik pah" ucap devin

"Kamu gak boleh seperti itu bagaimanapun dia juga mamah kamu, dia yang merawat papah selama ini devin" ucap palah devin.

"Ngerawat papah bukan devin lagi pula kalo misal mereka ngerawat papah kenapa gak ada satupun diantara mereka yang tungguin papah disini, devin pergi pah devin capek" ucap devin seraya meninggalkan papahnya sendirian.

Devin pergi menuju kearah sungai han untuk meluapkan emosinya.

"Emang harusnya gua gak usah kesini lagi, harusnya gua udah gak usah peduli lagi sama papah" ucap devin marah.

"Gua benci semuanya termasuk diri gua" ucap devin tak terasa air matanya sudah menetes

"Mah devin kangen mamah, devin capek mah devin butuh dipeluk mamah" ucap devin.

Devin menatap kearah sungai dnegan mata berlinang air mata.

"Devin butuh sandaran mah buat cerita semuanya, devin muak sama hidup mah, mah devin kangen mamah" ucap devin sekali lagi.

Setelah itu devinpun pergi keapartemennya dan memesan tiket pulang ke indonesia kembali.

Dilain sisi kembali zhafira yang sudah terbangun dari tidurnya, padahal waktu baru menujukkan pukul 08.00 pagi.

Zhafirapun menghampiri mamah dan bapaknya yang sedang sarapan dimeja makan.

"Widih makan apa nih hari ini" tanya zhafira seraya duduk ditempatnya

"Biasa nasi goreng, sama telur dadar" ucap bapak zhafira

"Bukannya gak bersyukur ya mah, apa gak mual kita tiap pagi makan ini mulu" ucap zhafira seraya menatap kearah mamahnya

"Yaudah besok masak sendiri" ucap mamah zhafira

"Bukan itu maksud aku mamahku sayang, pasti bapak ngerti iyakan pak" ucap zhafira menyenggol bahu bapaknya

"Bapak mah oke oke aja sama menunya" ucap ayah zhafira

"Yah sue gak ada yang ngebela, bercanda ko mah yang tadi lupakan saja" ucap zhafira

"Ngomong-ngomong kata mamah kamu mau pergi sama pacar kamu, kata mamah juga kamu punya dua pacar serakah banget" ucap bapak zhafira

"Hoax itu yakali, bukan pak itu temen sma namanya fadil" ucap zhafira

"Bapak sih gakpapa kamu pacaran tapi pilih salah satu jangan dua" ucap bapak zhafura

"Astaga nggak pak, gak ada yang pacaran semuanya temen semisal pacaranpun nanti langsung ku bawa kerumah ini" ucap zhafira seraya menyendokkan nasi goreng kemulutnya

"Itu lebih bagus" ucap bapak zhafira

"Minta kepastian dong zhafira" ucap mamah zhafira

"Temen mah, gak ada hubungan lebih selain itu titik udah mana sini piring lainnya zhafira yang nyuci" ucap zhafira

Zhafirapun mulai mencuci piring bekas sarapannya dan peralatan dapur mamahnya, setelah itu zhafira kembali kekamarnya.

Zhafira pun memberanikan diri untuk menelpon fadil.

"Assalamualaikum, halo dil" ucap zhafira

"Iya zhaf waalaikumsalam" ucap fadil

"Nanti otw jam berapa ya biar gua ada persiapan" tanya zhafira

"Abis dzuhur paling ya zhaf sekitar jan 12.00an, gakpapa kan" ucap fadil

"Okedeh gakpapa, kalo gitu kan enak gua bisa siap-siap dulu biar gak mendadak" ucap zhafira

"Oke zhaf see you nanti siang" ucap fadil, fadilpun mematikan ponselnya

Zhafira pun memutuskan untuk mandi dan mengganti pakaiannya, hari ini zhafira memakai kemeja hitam dan rok plisket.

Setelah itu zhafira pun memoleskan riasan kewajahnya agar terlihat lebih fresh.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.45 zhafira pun memutuskan untuk kekuar dari kamarnya untuk berpamitan kepada kedua orangtuanya.

"MasyaAllah cantiknya anak mamah" ucap mamah zhafira seraya menyubit pipi anaknya perlahan

"Mamah bisa aja masa iya udah kenal anaknya dari lahir baru sadar" ucal zhafira

"Ahahahaha udah tau ko mamah kan emang bawaan dari mamahnya" ucap mamah zhafira

"Dijemput atau naik ojek zhaf" tanya bapak zhafira

"Dijemput dong masa iya naik ojek anak mamah nanti bedaknya ilang kemakan angin" ucap mamah zhafira

"Bisa aja mamah, dijemput pak sama fadil lagi otw pasti dia" ucap zhafira.

Zhafira pun menunggu fadil didepan rumahnya

Tak lama dari situ fadilpun sampai kerumah zhafira.

Tak lupa juga fadil berpamitan dengan kedua orang tua zhafira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!