BAB. 20 Mengetahui Semuanya

Elena masih berada didalam bus. Terhitung Ia sudah 8 jam berada didalam bus tersebut, dan masih membutuhkan waktu 10 jam lagi untuk tiba di Surabaya.

Entah kenapa hatinya merasa tidak tenang ia seperti ingin kembali lagi ke kota Jakarta, tapi mengingat suaminya yang sudah menyakiti dirinya Elena enggan untuk kembali.

Wanita itu tidak tahu bila keluarganya sedang berusaha menghubunginya untuk mengabarkan bahwa suaminya kecelakaan dan sekarang sedang berada dirumah sakit.

Hati yang terasa gelisah itu membuat Elena mengulurkan tangannya, membuka tas lalu mengeluarkan ponsel dari dalam tas tersebut.

Ingin rasanya Elena menyalakan ponsel miliknya itu, namun ia urungkan. Elena tidak mau bila Satria menemukan dirinya lalu menyakitinya lagi.

Pada akhirnya wanita itu memasukkan kembali ponsel miliknya ke dalam tas.

Ia seperti pengecut, yang tidak bisa menghadapi masalahnya. Tapi ketahuilah bahwa Elena sudah sangat sabar menghadapi suaminya.

Ia juga punya batas kesabaran, ia bukan wanita bodoh yang menerima begitu saja disakiti oleh suaminya.

Meski ia mencintai pria itu namun iya tidak mau dibutakan oleh cinta dan terus-terus disakiti.

"Mbak Elena sepertinya lagi punya banyak pikiran, ya?" tanya Nia wanita yang duduk dikursi sebelah Elena.

Elena menoleh pada seseorang yang berada di sebelah kirinya.

"Hanya ada sedikit masalah," ucap Elena.

Nia menganggukkan kepalanya, ia tidak lagi bertanya pada Elena terlebih lagi mereka baru saling kenal.

Sangat tidak pantas bila Nia banyak bertanya seolah ia ingin tahu urusan orang lain. Nia kemudian menawarkan pada Elena, roti-roti yang sengaja ia bawa untuk dimakan didalam Bus.

"Ayo makan roti dulu Mbak," ajak Nia pada Elena yang sedang melamun.

"Eh iya. Silahkan dimakan Mbak Nia aja," ucap Elena.

"Ayo kita makan sama-sama Mbak. Ini buat saya dan ini buat Mbak Elena," ucap Nia sembari memberikan dua bungkus roti untuk Elena dan dua bungkus lagi untuk dirinya.

Mau tidak mau akhirnya Elena menerima roti tersebut. Wanita itu merasa tidak enak bila harus menolak pemberian teman barunya itu.

"Baiklah kalau begitu saya terima rotinya ya mbak Nia," ucap Elena yang dijawab anggukan kepala dari Nia.

Kedua wanita itu sama-sama membuka rotinya lalu memakannya. Elena baru teringat dengan dirinya yang belum makan sejak tadi sore.

Jangankan mengingat makan, mengistirahatkan tubuhnya saja ia melupakannya.

Elena juga diberi air minum oleh Nia. Dia bersyukur sekali berkenalan dengan Nia, karena ternyata teman barunya itu adalah orang yang baik.

"Makasih ya Mbak Nia roti dan air minumnya bisa membuat perut saya kenyang," ucap Elena.

"Sama-sama Mbak Elena, Semoga kita bisa dipertemukan lagi Setelah tiba di Surabaya," ucap Nia.

"Amin," ucap Elena.

Di tempat berbeda tepatnya dilobby gedung apartement, Hendri bertemu dengan Alena yang sama-sama hendak mendatangi apartemen milik Satria.

Hendri yang melihat saudara kembar atasannya itu tentu saja terkejut. Pria itu bisa menduga bila Alena datang ke apartement itu untuk mencari Elena karena atasannya itu tidak bisa dihubungi.

Hendri tentu saja khawatir bila Alena akan mengetahui bahwa hubungan Elena dan Satria tidak baik-baik saja.

Tapi mau bagaimana lagi saat ini saudara dari atasannya itu sudah berada di apartement Satria bahkan menyapa dirinya juga.

"Kamu pasti diminta Mas Reyhan untuk mencari Elena juga ya," ucap Alena.

"Iya Bu Alena, saya diminta Pak Reyhan untuk mencari bu Elena di apartemennya," ucap Hendri.

"Kalau begitu ayo kita kesana sama-sama," ucap Alena.

Hendri menganggukkan kepalanya kemudian mempersilahkan Alena untuk berjalan lebih dulu.

Alena segera melangkahkan kakinya lebih dulu di depan Hendri hingga akhirnya mereka tiba di depan pintu apartemen milik Satria.

Alena memencet bel apartement tersebut.

"Sebentar," ucap seorang wanita yang berada di dalam apartemen tersebut namun Alena tidak bisa mengenali suara wanita itu.

Ceklek.

Pintu apartemen tersebut dibuka oleh Cecil dari dalam.

Mata Cecil terbelalak melihat Alena yang ia kira adalah Elena.

"Mau apa kamu kembali lagi kesini?" tanya Cecil.

Alena mengkerutkan keningnya, ia terkejut dengan adanya seorang wanita di apartement adik iparnya.

Belum hilang rasa terkejutnya Alena sudah dikejutkan lagi dengan pertanyaan yang Cecil lontarkan.

"Maksud kamu?" tanya Alena.

"Jangan pura-pura bodoh kamu Elena. Kamu pergi dari sini itu artinya kamu sudah menyerah dengan Satria. Satria sekarang hanya menjadi milikku," ucap Cecil.

Alena terperangah dengan ucapan yang dilontarkan Cecil. Elena pergi? Elena menyerah? Apa maksudnya?

Wanita itu menerobos masuk ke dalam apartement tersebut, lalu mencari keberadaan Elena disana.

Dibukanya semua pintu kamar serta kamar mandi namun tidak menemukan saudara kembarnya disana.

Hendri yang sejak tadi ada disana hanya bisa menggelengkan kepala. Ia juga hanya berdiri dipintu masuk apartement.

Sedangkan Alena yang menerobos masuk kedalam apartement segera dikejar oleh Cecil.

"Lancang ya kamu masuk-masuk keapartement suamiku!" ucap Cecil marah.

Alena yang sedang mencari keberadaan adiknya segera menghentikan pergerakannya. Suamiku? Apa ini? Siapa yang dimaksud dengan suamiku?

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul begitu saja di kepala Alena.

"Siapa yang kamu bilang suamiku?" tanya Alena.

"Jangan pura-pura kamu tidak tahu Elena! Apa perlu aku tekankan bahwa Satria Wiratama adalah suamiku dan aku sedang mengandung anaknya!" jawab Cecil dengan menaikan nada bicaranya.

Lagi-lagi Alena dibuat terkejut oleh Cecil. Wanita dihadapannya mengaku bahwa dirinya adalah istri dari Satria Wiratama.

Satria menikah lagi?

Plakk!!

Alena menampar wajah wanita dihadapannya itu.

"Dasar Pelakor!" ucap Alena dengan geram.

Ia benar-benar geram dengan wanita dihadapannya.

Plakk!!

Cecil juga tidak mau kalah. Ia menampar pipi kiri diwajah Alena.

"Pelakor? Aku bukan pelakor ya Elena! aku sudah sejak lama menjalin hubungan dengan Satria, tapi dia justru menikah denganmu untuk membalas dendamnya pada saudara kembarmu itu!" ucap Cecil.

Alena marah, marah sekali mengetahui adiknya dinikahi oleh Satria untuk balas dendam pada dirinya.

Wanita itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat kemudian mendorong wanita dihadapannya hingga membentur dinding.

Brukk!!

"Dimana Elena sekarang?!" tanya Alena dengan amarahnya sembari mencekik leher Cecil.

Kedua mata Alena juga kini sudah memerah.

Kini giliran Cecil yang terbelalak. Ia baru sadar bila wanita dihadapannya itu bukan Elena melainkan Alena.

"Ka-kamu," ucap Cecil terbata karena lehernya yang dicekik oleh Alena.

"Iya, aku Alena!" ucap Alena dengan matanya yang melotot merah.

Tidak lama kemudian Hendri masuk kedalam apartement itu untuk melerai perkelahian kedua wanita tersebut.

"Bu, Bu Alena ayo lepaskan tangan anda." ucap Hendri sembari berusaha melepaskan tangan Alena dari leher Cecil.

Brukk!!

Uhuk uhuk

Alena melepaskan tangannya dari leher Cecil sembari mendorong lagi wanita didepannya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

AKHIRNYA ALENA TAU MASALAHNYA...

2023-09-20

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA CECIL TK TAU KLO ELENA KMBAR..

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!