Setibanya di dalam kantor Darwin Properties, Satria segera mencari keberadaan Elena diruang kerja wanita itu.
BRAKK!!
Satria membuka pintu ruangan kerja Elena dengan kasar.
"Elena!" panggil Satria sembari mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan itu.
Namun orang yang sedang ia cari tidak ada di sana. Satria melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan itu. Ia juga membuka pintu kamar mandi toilet, namun tetap tidak menemukan Elena disana.
Satria mengedarkan lagi pandangannya kepenjuru ruangan itu, hingga pandangannya terhenti karena ia melihat figura yang berisi foto pernikahannya.
Pria itu segera mendekati foto pernikahannya yang ada di meja kerja Elena. Ini pertama kalinya Satria melihat foto pernikahannya.
Jangankan untuk melihat foto pernikahannya, untuk melihat orangnya saja ia tidak sudi.
Rasa dendamnya pada saudara Elena membuat hatinya terasa mati.
Iya tidak perduli dengan apapun yang Elena lakukan. Tapi saat ini, untuk pertama kalinya Satria perduli pada kepergian wanita itu.
Diraih lah oleh Satria, figura berisi foto pernikahannya. Ditataplah foto tersebut. Foto di mana ia sedang mengenakan toxedo dan Elena menggunakan gaun pengantin berwarna putih yang indah.
Wanita itu sangat cantik. Cantik parasnya juga cantik hatinya.
"Kamu pergi kemana Elena?" gumam Satria masih menatap foto pernikahannya itu.
Satria kemudian membuka figura yang berisi foto pernikahannya, lalu ia ambil foto di dalamnya dan ia letakan di saku jasnya.
Pria itu lalu keluar dari ruang kerja Elena. Setibanya dipintu ruang kerja istrinya itu, Satria berpapasan dengan Hendri yang baru saja tiba sehabis meeting di luar kantor.
Hendri terheran kenapa suami dari atasannya itu berada di kantor Darwin properties, dan baru saja keluar dari ruang kerja Elena.
Satria yang melihat Hendri segera menghampiri pria itu.
"Kamu pasti tahukan kemana Elena pergi?" tanya Satria pelan namun menatap tajam pada sekretaris istrinya itu.
"Apa! Bu Elena pergi?!" tanya Hendri dengan terkejut.
Iya benar-benar terkejut mendengar kabar atasannya itu pergi.
Namun keterkejutannya itu, dianggap Satria kepura-puraan dari sekretaris istrinya itu.
"Jangan pura-pura tidak tahu. Aku yakin kamu pasti yang menyembunyikan Elena, kan?!" tanya Satria dengan marah.
Pria itu bahkan mencengkram kerah baju milik Hendri dengan kuat, membuat pria bertubuh tinggi tegap kesulitan bernafas.
"Anda suaminya, seharusnya anda yang lebih tahu ke mana bu Elena pergi, bukan saya! saya hanya sekretarisnya, lalu untuk apa anda menanyakan Bu Elena kepada saya!" ucap Hendri.
Satria yang mencengkram kerah baju milik Hendri segera melepaskannya. Benar apa yang dikatakan pria di hadapannya itu, ia suaminya seharusnya ia lah yang lebih tahu ke mana Elena pergi, bukan Hendri yang hanya sekretaris istrinya.
Tidak seharunya Ia bertanya pada Hendri, mengenai keberadaan istrinya. Bila Ia adalah suami yang baik, maka tentu saja Ia tahu kemanapun Elena pergi.
Bukan seperti saat ini Ia tidak tahu kemana Elena pergi. Ia juga tidak tahu kemana tempat biasanya wanita itu pergi.
Hendri yang sudah dilepaskan kerah bajunya, segera meninggalkan Satria yang masih terdiam di tempatnya.
Ia bisa menduga atasannya itu pasti pergi dari rumah karena sudah tidak tahan selalau disakiti. Disaat Elena pergi, barulah Satria mencarinya.
"Ck! Sudah pergi aja baru dicari." ucap Hendri dengan sinis.
Pria itu berjalan pergi menjauh dari Satria.
Hendri juga tentu saja mengkhawatirkan Elena. Ia ingin memastikan dimana saat ini wanita itu berada.
Pria bertubuh tinggi tegap itu segera menghubungi nomor ponsel atasannya itu, namun hingga panggilan ke-10 nomor ponsel Elena tetap tidak aktif.
"Anda kemana Bu? Apa anda baik-baik saja?" tanya Hendri bergumam sendiri.
Setelahnya pria itu segera masuk ke dalam mobil, lalu ia kemudikan untuk mencari Elena hingga ditemukan.
Satria yang masih berada didepan ruangan Elena tersadar dari diamnya. Ia segera melangkahkan kakinya untuk kembali kemobilnya.
Sebelum ia masuk kedalam mobil, Satria mendekati mobil Elena yang terakhir tidak jauh dari mobilnya.
Pria itu memperhatikan mobil Elena, mengelilingi mobil itu lalu mencoba membuka, namun tidak bisa karena terkunci.
Tidak lama kemudian datanglah satpam yang berjaga disana karena melihat Satria yang sefang berusaha membuka pintu mobil Elena.
Satpam itu tentu saja mengenali Satria bila pria yang berada didekat mobil Elena itu adalah suami dari wakil direktur Darwin Properties.
"Selamat malam Pak, ada yang bisa saya bantu?" sapa Satpam tersebut kemudian bertanya.
"Ini mobil Elena, kan?" tanya Satria.
"Betul Pak ini mobilnya Bu Elena," jawab satpam itu.
"Kemana orangnya?" tanya Satria.
"Saya tidak tahu Pak, hanya saja mobil ini memang sudah terparkir disini sejak kemarin. Untuk Kuncinya ada diresepsionis," jawab satpam tersebut.
Satria terdiam lagi karena terpikirkan pada istrinya. Banyak pertanyaan-pertanyaan didalam benak dan pikirannya.
Kenapa Mobilnya sejak kemarin terparkir diparkiran kantor? Kemana Elena pergi? Apa dia baik-baik saja? Dan masih banyak pikiran-pikiran yang lainnya.
Dengan masih terdiam Satria kembali kemobilnya. Ia duduk dibalik kemudi, lalu kedua tangannya mencengkram kuat setir mobil itu.
Ada apa denganku? kenapa aku mengkhawatirkanmu? kenapa aku mencarimu? kenapa aku merasakan kehilanganmu? kenapa, kenapa dan masih banyak lagi pertanyaan yang tidak bisa ia jawab.
Pikirannya kacau, kacau sekali. Ia terus saja terpikirkan pada Elena yang pergi dari apartemennya.
Dengan pikiran kacaunya, Satria menginjak pedal gas lalu melanjutkan mobilnya meninggalkan kantor itu.
Satria mengemudikan mobil itu dengan kecepatan tinggi. Sembari mengemudi Ia terus saja terpikirkan pada Elena. Ia akan mencari kemanapun wanita itu pergi.
Karena fokusnya, hanya pada Alena yang menangis dan pergi dari apartemen, Satri jadi lepas kendali.
Pria itu terus saja menambah kecepatan mobilnya, sehingga tidak bisa ia kendalikan laju mobil itu.
BRAKK!!
SREEEEEKKKKK!!
Mobil Satria menabrak pembatas jalan membuat pria itu terpelanting jauh keluar dari mobil, karena memang ia tidak mengenakan sabuk pengaman.
Mobil itu juga terbalik membuat bahan bakar didalamnya berceceran.
Ceceran bahan bakar itu berceceran dijalanan lalu tersulut percikan api dari gesekan aspal dan besi.
DUARR!!
Suara ledakan itu tentu saja sangat nyaring, sehingga m menggegerkan warga setempat dan langsung mendatangi tempat kejadian. Beberapa pengemudi jalan juga segera menghentikan kendaraannya.
Tubuh Satria yang tergeletak dijalanan membuat pria itu dikerumuni oleh bnyak orang. Salah satu warga yang berkerumun segera mengecek kondisi korban kecelakaan tunggal itu.
Satria sudah tidak sadarkan diri dengan darah berceceran ditubuhnya, namun masih bernafas dengan detak nadinya yang semakin lemah.
"Panggil Ambulans!" titah salah satu warga yang menolong Satria pada warga lainnya yang langsung menghubungi ambulans.
Tidak lama kemudian ambulans yang tadi dihubungi datang, Satria segera dibawa ke rumah sakit dengan didampingi oleh perawat didalam ambulans dan dua warga yang menolongnya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
elena oh elena typo mulu jd alena
2023-10-17
0
Sulaiman Efendy
KNP LO GK MMPUS AZA TRBAKAR DLM MOBIL LO..
2023-09-20
0
Lisa Icha
nah kualat ma isteri deh lu sat makanya jangan sakitin hati isterimu terus
2023-09-07
0