Setibanya di rumah sakit, Satria segera dibawa ke ruangan IGD agar cepat mendapat pertolongan.
Kedua warga yang menolongnya tadi masih menunggu di kursi tunggu depan ruangan IGD, mereka bingung hendak mengabari keluarga Satria karena tidak tahu nomor ponsel keluarga itu.
Tidak lama kemudian salah satu perawat keluar dengan membawa identitas korban kecelakaan itu.
"Bagaimana keadaan korban kecelakaan tadi, Sus?" tanya salah satu warga itu.
"Keadaannya saya belum bisa menjelaskan karena masih ditangani dokter di dalam ruangan IGD. Apa salah satu dari kalian adalah keluarga korban?" ucap perawat itu kemudian bertanya.
"Bukan sus, kami berdua hanya menolongnya." ucap salah satu warga itu.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi mau kebagian resepsionis untuk melakukan administrasi," ucap Perawat itu yang diangguki oleh kedua warga yang menolong Satria.
Perawat itu segera menuju bagian administrasi. Di sana ia memberikan identitas korban kecelakaan kepada resepsionis yang berjaga.
Dibacalah oleh resepsionis, nama yang tertera di KTP itu adalah Satria Wiratama seorang pengusaha muda yang sukses.
Satria Wiratama tentunya nama itu sudah banyak dikenal oleh masyarakat karena usahanya yang sudah merambah keberbagai bidang.
Setelah melakukan pendaftaran, resepsionis itu segera menghubungi keluarga Satria Wiratama, yakni Elena Wulandari istri sah dari Satria Wiratama.
Beberapa kali mencoba menghubungi Elena, namun resepsionis itu tidak mendapat jawaban dari panggilan teleponnya.
"Bagaimana ini Sus, istri dari Satria Wiratama tidak bisa dihubungi," ucap resepsionis itu kepada perawat yang ada di sana.
Belum sempat perawat itu menjawab, dua orang polisi menghampiri bagian resepsionis untuk menanyakan identitas korban kecelakaan.
Polisi itu baru saja dari tempat kejadian, untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan.
"Ini Pak identitas korban kecelakaan tadi," ucap resepsionis sembari menyerahkan KTP milik Satria Wiratama pada polisi tersebut.
Polisi itu segera menerima KTP milik korban kecelakaan.
"Satria Wiratama," ucap polisi membaca nama identitas KTP milik Satria.
"Apa keluarganya sudah dihubungi?" tanya salah satu polisi tersebut kepada resepsionis.
"Saya sudah mencoba menghubungi istrinya namun tidak bisa," ucap resepsionis tersebut.
Polisi itu menganggukan kepalanya, kemudian mencoba menghubungi keluarga Satria yang lainnya.
Satria sudah tidak memiliki Ibu dan Ayah jadi polisi itu menghubungi iparnya yakni Reyhan Anggara.
Didering ke-4 barulah panggilan telepon itu mendapat jawaban dari Reyhan.
"Hallo selamat malam," ucap Polisi tersebut.
Ya, memang benar saat ini hari sudah malam bahkan menjelang dini hari.
"Iya malam juga. Ini dengan siapa ya?" tanya Reyhan dengan suara seraknya.
Pria itu baru saja tertidur dan harus terbangun karena terdengar suara ponselnya yang berdering.
"Saya dari kepolisian ingin mengabarkan kepada anda bahwa saudara Satria Wiratama mengalami kecelakaan mobil. Saat ini korban tengah berada dirumah sakit," ucap polisi itu.
Deg!
Kabar itu tentu saja mengejutkan Reyhan yang berada di seberang telepon.
"Baik Pak, saya akan segera ke rumah sakit," ucap Reyhan.
Panggilan telepon itu pun berakhir. Reyhan segera berpamit pada istrinya untuk mendatangi Satria dirumah sakit.
Satria datang seorang diri ke rumah sakit. Ia kira adiknya sudah berada dirumah sakit tapi nyatanya setibanya ia disana, Reyhan tidak melihat adiknya berada disana.
Pria itu segera menghubungi nomor ponsel adiknya, namun beberapa kali menghubungi satupun panggilan telepon tidak ada yang terhubung. Nomor ponsel Elena tidak aktif.
"Kamu kemana sih, El?" gumam Reyhan bertanya pada dirinya sendiri.
Pria itu kemudian beralih menghubungi Alena, dan tentu saja langsung dijawab oleh adiknya itu.
Reyhan segera memberitahukan Alena bahwa Satria kecelakaan. Reyhan juga meminta Alena untuk menghubungi Elena agar segera datang ke rumah sakit.
Setelah selesai dengan panggilan teleponnya, Reyhan dihampiri oleh kedua warga yang menolong Satria tadi.
"Maaf apa anda keluarga korban kecelakaan tadi?" tanya salah satu warga yang menolong Satria.
"Iya benar saya keluarganya, saya kakak iparnya," ucap Reyhan.
"Berhubung keluarga korban sudah datang, kami berdua mau pamit untuk pulang." ucap pria itu.
"Apa kalian yang sudah menolong Satria?" tanya Reyhan.
"Iya betul kami yang menolong korban kecelakaan tadi," ucap pria itu mewakili temannya.
"Terima kasih banyak Bapak-bapak, kalian sudah mau menolong Satria," ucap Reyhan.
Kedua pria paruh baya itu mengganggukan kepalanya, kemudian berlalu dari hadapan Reyhan untuk kembali pulang kerumah.
Setelah kepergian kedua orang yang menolong Satria, Reyhan mendudukkan bokongnya di kursi tunggu di depan ruangan IGD dimana tempat Satria sedang ditangani oleh dokter.
Pria itu mencoba menghubungi lagi Elena, namun masih sama nomor ponsel Elena masih tidak bisa dihubungi.
Reyhan tidak kehabisan akal pria itu kemudian menghubungi sekretaris adiknya itu.
Hendri masih mencari Elena meski hari sudah melewati tengah malam. Pria itu masih saja melajukan mobilnya menyusuri Kota Jakarta untuk menemukan Atasannya itu.
Di saat ia masih mengemudikan mobilnya untuk mencari Elena, ponselnya berdering, tanda ada seseorang yang menghubungi dirinya.
Dilihat oleh pria itu ternyata CEO tempatnya bekerja yang menghubunginya. Hendri tentu saja terheran kenapa Reyhan menghubungi dirinya tengah malam seperti ini.
"Halo Pak, selamat malam," ucap Hendri menjawab panggilan telepon dari Reyhan.
"Apa kamu tahu Hendri, kenapa nomor ponselnya Elena tidak bisa dihubungi?" tanya Reyhan to the point.
"Saya tidak tahu Pak," ucap Hendri.
"Begini Hendri, suaminya Elena kecelakaan tapi Elena tidak bisa dihubungi. Entah kenapa nomor ponselnya selalu tidak aktif," ucap Reyhan.
Hendri terkejut mendengar kabar itu, sama terkejutnya dengan Reyhan tadi yang mendapat kabar Satria kecelakaan.
Baru saja beberapa jam yang lalu ia bicara dengan Satria tapi kini pria itu kecelakaan dan sedang berada dirumah sakit.
"Lalu bagaimana kondisi suaminya Bu Elena, Pak?" tanya Hendri.
"Saya belum tahu Hendri, saat ini Satria masih ditangani oleh dokter didalam ruangan IGD," ucap Reyhan.
"Kalau begitu izinkan saya untuk mencari bu Elena diapartementnya, Pak." ucap Hendri.
"Iya Hendri jemput Elena, dan antarkan dia kerumah sakit. Suaminya pasti sedang membutuhkan dirinya," ucap Reyhan.
Setelahnya panggilan telepon itu berakhir. Hendri segera membelokkan mobilnya menuju apartement milik Satria, dimana beberapa hari ini Elena tinggali.
Meski Hendri tahu Elena tidak berada diapartement itu, namun ia tetap akan mendatangi apartement tersebut.
Butuh waktu 1 jam untuk Hendri tiba di apartement Satria. Setibanya di lobby apartement rupanya disana ia bertemu dengan Alena saudara kembar dari atasannya.
Alena juga memilih mendatangi apartement Satria untuk memberitahukan adik kembarnya bahwa Satria kecelakaan.
Sejak tadi juga Alena terus menghubungi Elena untuk mengabari bila Satria kecelakaan, tapi ia tetap tidak bisa menghubungi adik kembarnya itu.
Karena tidak bisa menghubungi Elena, akhirnya Alena berinisiatif mendatangi apartement adik iparnya, dimana ia harap bisa mengabarkan pada Elena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments