BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi

Setibanya di rumah sakit, Satria segera dibawa ke ruangan IGD agar cepat mendapat pertolongan.

Kedua warga yang menolongnya tadi masih menunggu di kursi tunggu depan ruangan IGD, mereka bingung hendak mengabari keluarga Satria karena tidak tahu nomor ponsel keluarga itu.

Tidak lama kemudian salah satu perawat keluar dengan membawa identitas korban kecelakaan itu.

"Bagaimana keadaan korban kecelakaan tadi, Sus?" tanya salah satu warga itu.

"Keadaannya saya belum bisa menjelaskan karena masih ditangani dokter di dalam ruangan IGD. Apa salah satu dari kalian adalah keluarga korban?" ucap perawat itu kemudian bertanya.

"Bukan sus, kami berdua hanya menolongnya." ucap salah satu warga itu.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi mau kebagian resepsionis untuk melakukan administrasi," ucap Perawat itu yang diangguki oleh kedua warga yang menolong Satria.

Perawat itu segera menuju bagian administrasi. Di sana ia memberikan identitas korban kecelakaan kepada resepsionis yang berjaga.

Dibacalah oleh resepsionis, nama yang tertera di KTP itu adalah Satria Wiratama seorang pengusaha muda yang sukses.

Satria Wiratama tentunya nama itu sudah banyak dikenal oleh masyarakat karena usahanya yang sudah merambah keberbagai bidang.

Setelah melakukan pendaftaran, resepsionis itu segera menghubungi keluarga Satria Wiratama, yakni Elena Wulandari istri sah dari Satria Wiratama.

Beberapa kali mencoba menghubungi Elena, namun resepsionis itu tidak mendapat jawaban dari panggilan teleponnya.

"Bagaimana ini Sus, istri dari Satria Wiratama tidak bisa dihubungi," ucap resepsionis itu kepada perawat yang ada di sana.

Belum sempat perawat itu menjawab, dua orang polisi menghampiri bagian resepsionis untuk menanyakan identitas korban kecelakaan.

Polisi itu baru saja dari tempat kejadian, untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan.

"Ini Pak identitas korban kecelakaan tadi," ucap resepsionis sembari menyerahkan KTP milik Satria Wiratama pada polisi tersebut.

Polisi itu segera menerima KTP milik korban kecelakaan.

"Satria Wiratama," ucap polisi membaca nama identitas KTP milik Satria.

"Apa keluarganya sudah dihubungi?" tanya salah satu polisi tersebut kepada resepsionis.

"Saya sudah mencoba menghubungi istrinya namun tidak bisa," ucap resepsionis tersebut.

Polisi itu menganggukan kepalanya, kemudian mencoba menghubungi keluarga Satria yang lainnya.

Satria sudah tidak memiliki Ibu dan Ayah jadi polisi itu menghubungi iparnya yakni Reyhan Anggara.

Didering ke-4 barulah panggilan telepon itu mendapat jawaban dari Reyhan.

"Hallo selamat malam," ucap Polisi tersebut.

Ya, memang benar saat ini hari sudah malam bahkan menjelang dini hari.

"Iya malam juga. Ini dengan siapa ya?" tanya Reyhan dengan suara seraknya.

Pria itu baru saja tertidur dan harus terbangun karena terdengar suara ponselnya yang berdering.

"Saya dari kepolisian ingin mengabarkan kepada anda bahwa saudara Satria Wiratama mengalami kecelakaan mobil. Saat ini korban tengah berada dirumah sakit," ucap polisi itu.

Deg!

Kabar itu tentu saja mengejutkan Reyhan yang berada di seberang telepon.

"Baik Pak, saya akan segera ke rumah sakit," ucap Reyhan.

Panggilan telepon itu pun berakhir. Reyhan segera berpamit pada istrinya untuk mendatangi Satria dirumah sakit.

Satria datang seorang diri ke rumah sakit. Ia kira adiknya sudah berada dirumah sakit tapi nyatanya setibanya ia disana, Reyhan tidak melihat adiknya berada disana.

Pria itu segera menghubungi nomor ponsel adiknya, namun beberapa kali menghubungi satupun panggilan telepon tidak ada yang terhubung. Nomor ponsel Elena tidak aktif.

"Kamu kemana sih, El?" gumam Reyhan bertanya pada dirinya sendiri.

Pria itu kemudian beralih menghubungi Alena, dan tentu saja langsung dijawab oleh adiknya itu.

Reyhan segera memberitahukan Alena bahwa Satria kecelakaan. Reyhan juga meminta Alena untuk menghubungi Elena agar segera datang ke rumah sakit.

Setelah selesai dengan panggilan teleponnya, Reyhan dihampiri oleh kedua warga yang menolong Satria tadi.

"Maaf apa anda keluarga korban kecelakaan tadi?" tanya salah satu warga yang menolong Satria.

"Iya benar saya keluarganya, saya kakak iparnya," ucap Reyhan.

"Berhubung keluarga korban sudah datang, kami berdua mau pamit untuk pulang." ucap pria itu.

"Apa kalian yang sudah menolong Satria?" tanya Reyhan.

"Iya betul kami yang menolong korban kecelakaan tadi," ucap pria itu mewakili temannya.

"Terima kasih banyak Bapak-bapak, kalian sudah mau menolong Satria," ucap Reyhan.

Kedua pria paruh baya itu mengganggukan kepalanya, kemudian berlalu dari hadapan Reyhan untuk kembali pulang kerumah.

Setelah kepergian kedua orang yang menolong Satria, Reyhan mendudukkan bokongnya di kursi tunggu di depan ruangan IGD dimana tempat Satria sedang ditangani oleh dokter.

Pria itu mencoba menghubungi lagi Elena, namun masih sama nomor ponsel Elena masih tidak bisa dihubungi.

Reyhan tidak kehabisan akal pria itu kemudian menghubungi sekretaris adiknya itu.

Hendri masih mencari Elena meski hari sudah melewati tengah malam. Pria itu masih saja melajukan mobilnya menyusuri Kota Jakarta untuk menemukan Atasannya itu.

Di saat ia masih mengemudikan mobilnya untuk mencari Elena, ponselnya berdering, tanda ada seseorang yang menghubungi dirinya.

Dilihat oleh pria itu ternyata CEO tempatnya bekerja yang menghubunginya. Hendri tentu saja terheran kenapa Reyhan menghubungi dirinya tengah malam seperti ini.

"Halo Pak, selamat malam," ucap Hendri menjawab panggilan telepon dari Reyhan.

"Apa kamu tahu Hendri, kenapa nomor ponselnya Elena tidak bisa dihubungi?" tanya Reyhan to the point.

"Saya tidak tahu Pak," ucap Hendri.

"Begini Hendri, suaminya Elena kecelakaan tapi Elena tidak bisa dihubungi. Entah kenapa nomor ponselnya selalu tidak aktif," ucap Reyhan.

Hendri terkejut mendengar kabar itu, sama terkejutnya dengan Reyhan tadi yang mendapat kabar Satria kecelakaan.

Baru saja beberapa jam yang lalu ia bicara dengan Satria tapi kini pria itu kecelakaan dan sedang berada dirumah sakit.

"Lalu bagaimana kondisi suaminya Bu Elena, Pak?" tanya Hendri.

"Saya belum tahu Hendri, saat ini Satria masih ditangani oleh dokter didalam ruangan IGD," ucap Reyhan.

"Kalau begitu izinkan saya untuk mencari bu Elena diapartementnya, Pak." ucap Hendri.

"Iya Hendri jemput Elena, dan antarkan dia kerumah sakit. Suaminya pasti sedang membutuhkan dirinya," ucap Reyhan.

Setelahnya panggilan telepon itu berakhir. Hendri segera membelokkan mobilnya menuju apartement milik Satria, dimana beberapa hari ini Elena tinggali.

Meski Hendri tahu Elena tidak berada diapartement itu, namun ia tetap akan mendatangi apartement tersebut.

Butuh waktu 1 jam untuk Hendri tiba di apartement Satria. Setibanya di lobby apartement rupanya disana ia bertemu dengan Alena saudara kembar dari atasannya.

Alena juga memilih mendatangi apartement Satria untuk memberitahukan adik kembarnya bahwa Satria kecelakaan.

Sejak tadi juga Alena terus menghubungi Elena untuk mengabari bila Satria kecelakaan, tapi ia tetap tidak bisa menghubungi adik kembarnya itu.

Karena tidak bisa menghubungi Elena, akhirnya Alena berinisiatif mendatangi apartement adik iparnya, dimana ia harap bisa mengabarkan pada Elena.

Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!