Di Nikahi Untuk Balas Dendam

Di Nikahi Untuk Balas Dendam

Bab. 1 Aku Harus Kuat

Pesta pernikahan baru saja selesai dilaksanakan.

Kini sepasang pengantin baru itu sedang berada didalam kamar hotel, dimana tempat mereka akan menghabiskan malam pertama.

Keduanya sama-sama masih mengenakan pakaian pengantin dengan duduk saling berjauhan.

Elena duduk ditepi ranjang dengan kaki yang diluruskan karena merasa pegal seharian berdiri, sedangkan Satria duduk disofa sembari memainkan ponselnya.

Pria itu berbalas pesan dengan seseorang.

Seseorang yang entah siapa namanya Elena juga tidak tahu.

"Mas, bisa minta tolong bukain reseleting gaunku?" pinta Elena.

Satri tidak mengindahkan permintaan Elena.

Pria itu masih terus berbalas pesan dan fokus menatap layar ponselnya dengan lekat, seolah-olah benda itu lebih menarik dibandingkan istrinya.

"Mas Satria," panggil Elena.

Satria yang dipanggil namanya beralih menatap Elena. Hanya menatap, tanpa mengeluarkan suaranya.

Tatapan Satria berubah 180 derajat dari sebelum mereka menikah.

Sebelum menikah pria itu menatap Elena dengan tatapan penuh cinta, tapi apa ini.

Satria kini menatap Elena dengan tajam seolah mereka adalah musuh.

Elena merasakan perubahan dari cara Satria menatapnya, namun sebisa mungkin ia abaikan.

Ia masih berfikir positif, dan mengira perubahan satria itu hanya karena tidak suka dimintai tolong.

"Mas, bisa minta tolong bukain resleting gaunku?" pinta Elena. Ia mencoba meminta tolong lagi.

Satria yang tadi duduk disofa kini bangkit dan menghampiri Elena, wanita yang baru ia nikahi.

Melihat Satria bangkit dan berjalan kearahnya, Elena segera berdiri untuk mempermudahkan Satria membuka gaunnya.

Dihampiri seorang pria tentu saja membuat Elena deg-degan karena merasa gugup.

Terlebih lagi, yang menghampiri Elena adalah suaminya sendiri.

Setibanya didepan Elena, Satria bukan membantu Elena membuka gaunnya. Ia justru mencengkram kuat rahang Elena.

"Akkhh! Sakit Mas," ucap Elena merasakan sakit, karena dicengkram rahangnya.

Satria menatap mata bulat Elena dengan tajam.

Mata pria itu kini dipenuhi dengan kebencian.

Iya.. Satria benci dengan wajah Elena.

"Sepertinya kamu harus tahu Elena," ucap Satria.

"Apa maksudnya mas?" tanya Elena.

"Aku menikahimu bukan karena aku mencintaimu, tapi untuk balas dendam pada Alena," ucap Satria menyeringai.

DEG!!

Elena terkejut mendengarnya.

Ia kira Satria mengajaknya menikah karena mencintai dirinya.

Tapi apa ini? pria itu justru mengatakan untuk balas dendam.

Mata bulat Elena saat ini perlahan berembun.

"Kenapa? Kamu kaget? Aku rasa kamu sudah tahu alasan aku dendam pada Alena," ucap Satria masih menatap benci pada Elena.

"Kamu dendam pada Alena kenapa kamu menikahi aku, Mas?" tanya Elena dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu akan tahu dengan sendirinya," ucap Satria menyeringai.

Brruukk!

Satria melepaskan cengkraman dirahang Elena dengan kasar, sehingga tubuh Elena terhempas kelantai.

"Akkhh!" teriak Elena antara terkejut dan sakit karena mendarat secara mendadak.

Hiks hiks hiks.

Air mata yang sejak tadi akan turun, sudah tidak bisa dibendung lagi.

Mata bulat Elena kini mengeluarkan air mata.

Ia tak pernah menyangka akan diperlakukan seperti ini oleh Satria.

Setelah melepaskan cengkraman pada rahang Elena, Satria segera keluar dari kamar hotel dan pergi meninggalkan wanita itu sendirian.

BRAKK!!

Satria menutup pintu kamar hotel itu dengan membantingnya.

Entah kemana perginya Satria. Elena tak sempat menanyakannya.

Meski ia menanyakan, belum tentu juga Satria akan memberitahukannya.

Hiks Hiks Hiks.

Elena masih menangis. Ia jadi teringat dengan ucapan saudara kembarnya Alena sebelum ia menikah dengan Satria.

'El, pikirkan lagi bila ingin menikah dengan Satria. Aku yakin dia memiliki maksud buruk pada mu, dan juga pada ku'.

Meski kini ia mengingat ucapan saudaranya, namun kini ia sudah terlanjur menikah dengan Satria.

Ada rasa sesal karena ia tidak mendengarkan nasehat saudaranya. Namun penyesalan itu tidak akan merubah keadaan.

Yang bisa ia lakukan, kini merubah suaminya agar mencintai dirinya, bukan untuk balas dendam lagi.

Elena menyukai Satria sudah sejak lama, saat pesta pernikahan kakak laki-lakinya.

Saat itu Elena masih berusia 17 tahun sedangkan Satria berusia sama dengan kakak laki-lakinya.

Elena kira, perasaannya pada Satria hanya sekedar menyukai saja. Namun semakin lama, perasaannya tumbuh semakin dalam.

Elena menyadari bila rasa sukanya telah berubah menjadi cintai.

Ia berusah mendekatkan diri pada Satria, namun justru saudara kembarnya lah yang menjadi kekasih pria itu.

Runtuhlah sudah harapan Elena bisa mendapatkan Satria.

Meski mencintai pria itu namun ia tak ingin merusak hubungan saudaranya.

Ia memilih memendam perasaannya seorang diri, agar tidak ada orang yang tahu bila dirinya mencintai pria itu.

Disaat Elena menyerah dengan cintanya.

Satria, pria yang ia cintai justru datang padanya dan mengajaknya menikah.

Hal itu tentu saja membuatnya bahagia, karena apa yang ia nantikan akhirnya terwujud.

Elena menerima ajakan menikah dari pria itu dan akhirnya hari ini mereka telah menikah.

Belum genap sehari mereka menikah, tapi Satria sudah menyakitinya.

Ia kira Satria mencintainya, namun ternyata salah. Ia hanya dijadikan alat balas dendam pada saudaranya.

Cukup lama Elena menangis dilantai, hingga akhirnya ia perlahan bangkit. Merayap pada pinggiran ranjang untuk berpegangan.

Sungguh tubuh Elena menjadi tak bertenaga, ia merasakan lemas sekali.

Bahkan untuk sekedar bangkit saja, ia harus berpegangan.

Hiks hiks hiks.

Tangisannya mengiringi dirinya naik keatas ranjang, lalu merebahkan tubuhnya disana.

Wanita itu masih terus menangis, hingga akhirnya ia terlelap dengan air mata yang membasahi hampir diseluruh wajahnya.

Bahkan make up yang belum sempat ia bersihkan itu sudah tak berbentuk riasan lagi.

Malam pengantin yang seharusnya dilalui dengan syahdu kini justru dilalui dengan air mata Elena yang masih terus mengalir.

Entah seperti apa perjalanan rumah tangga yang akan dilaluinya, Elena juga tidak tahu.

Pagi datang.

Elena mengerjapkan matanya yang lengket oleh air mata.

Ia bangun dari tidur, merasakan matanya yang bengkak dan kepalanya yang sakit, karena terlalu lama menangis.

Wanita itu menoleh pada ranjang disebelahnya yang masih rapih. Kemudian ia mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar hotel itu.

Tidak ada tanda-tanda Satria pulang tadi malam.

Nyutt.

Hati Elena semakin terasa diremat. Sakit sekali.

Mengetahui suaminya tidak pulang.

Entah dimana sekarang Satria berada, Elena juga tidak tahu.

Namun ia akan memastikan keapartement pria itu dan berharap bisa menemukan Satria disana.

Wanita itu kemudian turun dari ranjang. Ia akan membersihkan diri terlebih dahulu barulah mendatangi apartement Satria.

Elena kesulitan membuka reslesting gaunnya, namun tetap ia buka secara paksa dan akhirnya terbuka, meski gaun cantik itu sedikit rusak.

Wanita itu mengguyur tubuhnya dibawah shower, menghapus jejak air mata diwajahnya serta membersihkan tubuhnya.

Dalam benaknya 'Aku harus kuat'.

Iya.. Elena memang harus kuat untuk menghadapi Satria dan dendam pria itu.

Tidak lama ia mengguyur tubuhnya, kini ia telah selesai dengan mandinya.

Elena segera berpakaian dan bersiap untuk mendatangi apartemet Satria.

Hemmm, Hufft.

Sebelum keluar dari kamar hotel, Elena menarik nafas dan menghembuskannya lebih dulu untuk mengurangi rasa sesak didadanya.

"Aku harus kuat," ucap Elena.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO REYHAN TAHU SAHABATNYA SI SATRIA NIKAHI ELENA CMA UNTUK BLS DENDAM, HABIS TU SATRIA..

2023-09-19

0

Lisa Icha

Lisa Icha

Aku mampylg Thor utk kelanjutan kisah cinta si kembar

2023-09-07

0

Canty Thea

Canty Thea

wow karya yang bagus thor ,minta dukungan nya juga ya buat novel perdana ku "mengejar cinta istri"

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
97 Wanita Samaran Menjadi Istri Kedua
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang
97
Wanita Samaran Menjadi Istri Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!