BAB. 9 Kalimat yang Sama

"Saya tahu bila ibu tidak baik-baik saja," ucap Hendri.

Mendengar suara seseorang yang ia kenal, Elena segera mengusap air mata diwajahnya, takut bila sekretarisnnya mengetahui dirinya menangis dan akan melaporkan pada kakaknya.

Wanita itu tidak membalikan tubuhnya. Ia masih diposisinya terduduk dilantai, hingga Hendri tiba disebelahnya.

"Sedang apa kamu disini?," tanya Elena.

"Saya mengikuti Bu Elena yang tadi berlari sembari menangis," jawab Hendri.

Elena mendelik, rupanya sekretarisnya itu sudah melihat dirinya tadi menangis.

Ia sama sekali tidak tahu bila dirinya berpapasan dengan Hendri sewaktu berlari menuju rooftop ini.

Ia juga tidak mendengar pria itu memanggil-manggil dirinya.

Elena memasang wajah baik-baik saja, meski ia tahu bila Hendri melihatnya menangis, namun ia tidak mau memperlihatkan sekarang.

Elena perlahan bangkit dari tempatnya luruh dilantai.

Kemudian melangkahkan kakinya untuk kembali kekamar hotel yang akan ia tinggali selama berada dibali.

"Saya bisa menjadi tempat untuk Ibu berbagi cerita," ucap Hendri menawarkan diri.

Elena yang sudah melangkahkan kakinya seketika menghentikan langkah kakinya karena mendengar ucapan Hendri.

"Tidak perlu," ucap Elena kemudian, melanjutkan langkah kakinya meningggalkan Hendri yang masih dirooftop.

Elena tidak ingin berbagi cerita pada siapapun.

Wanita itu menuruni tangga darurat yang tadi ia gunakan saat naik kerooftop.

Setibanya dikamar hotel itu, Elena mengunci pintu kamar hotel tersebut, kemudian duduk ditepi ranjang.

Hiks hiks.

Mengingat penghianatan suaminya membuat Elena menangis lagi.

"Kamu tega mas," lirih Elena yang menangis didalam kamar hotel itu.

Seharusnya Elena dan Satria masih menikmati waktu bersama sebagai pengantin baru.

Bukan seperti ini, seolah mereka tidak memiliki hubungan apa-apa.

Pantas saja saat sebelum mereka menikah, Satria tidak mau diberi hadiah paket honeymoon oleh Reyhan.

Rupanya seperti ini yang pria itu inginkan, memadu kasih dengan wanita lain.

Padahal Elena sendiri bahkan belum pernah disentuh oleh pria itu.

Hingga tengah malam, Elena masih saja menangis namun sudah tidak mengeluarkan air matanya lagi.

Rasa sesak didada serta pikiran yang berat membuatnya kelelahan, hingga akhirnya terlelap.

Pagi datang.

Elena keluar dari kamar tepat saat jam sarapan. Ia sengaja berjalan melewati kamar dimana suaminya menginap dengan wanita lain.

Ia ingin tahu, apakah suaminya itu sudah bangun atau belum.

Tepat saat ia berada didepan pintu kamar tersebut, rupanya Satria dan Cecil juga keluar dari kamar itu.

"Sedang apa kamu berdiri disitu?," tanya Cecil pada Elena namun tidak ditanggapi oleh wanita itu.

Elena fokus menatap wajah suaminya.

"Mass, kumohon berhentilah. Jangan perlakukan aku seperti ini. Aku tidak sanggup, mass. Hiks hiks," ucap Elena pada Satria.

Pria itu tidak langsung bersuara, ia hanya menatap pada wanita yang sedang menangis dihadapannya.

Sedangkan Cecil, ia melihat kesekitarnya, ternyata banyakborang yang sedang memperhatikan mereka.

Cecil membisikan sesuatu pada Satria, setelahnya wanita itu menarik tangan Elena untuk masuk kedalam kamar itu.

"Kamu sengaja ya El buat drama menangis didepan kamar kami? Kamu ingin semua orang merasa iba dengan mu?," tanya Cecil.

"Kenapa memangnya? Kamu malu ya. Kita ini sama-sama perempuan Cecil. Kamu harusnya bisa menjaga perasaan aku, bukan justru jadi pelakor seperti ini," ucap Elena.

Plakk.

Cecil yang tidak terima dengan ucapan Elena melayangkan tamparannya pada wanita itu.

"Sudah pernah aku katakan padamu, Elena. Aku dan Satria menjalin hubungan jauh sebelum kalian menikah. Jadi, disini yang pelakor itu adalah kamu!," ucap Cecil menunjuk pada wajah Elena.

Satria yang juga ada disana hanya diam saja.

Pria itu sama sekali tidak membela Elena, pasalnya apa yang dikatakan Cecil itu adalah benar, bila dirinya dan Cecil menjalin hubungan jauh sebelum dirinya menikahi Elena.

"Tapi sekarang mas Satria itu suamiku. Jadi seharusnnya kalian ini mengakhiri hubungan gelap kalian," ucap Elena tidak mau kalah.

"Jangan lupa satu hal Elena. Satria menikahi kamu hanya untuk membalaskan dendamnya pada saudara kembarmu itu," ucap Cecil.

"Sudahlah Cecil, jangan herani dia. Sebaiknya kita sarapan saja," ucap Satria.

Pria itu melingkarkan tangannya dipinggang Cecil, kemudian membawa wanita itu keluar dari kamar hotel.

Satria tidak ingin Cecil dan Elena terus berdebat. Ia tidak ingin melihat Elena.

Setiap kali melihat wajah Elena, dada pria itu selalu berdenyut nyeri.

Oleh karenanya pria itu terus mengabaikan Elena, menghindari wanita itu agar ia tidak melihatnya.

Elena yang ditinggal keluar oleh suaminya dan Cecil, segera mengejarnya.

Kejaran Elena itu berhasil menyusul Satria yang sudah melangkahkan kakinya hampir sampai dipintu lift.

"Mass," panggil Elena sembari mencekal tangan pria itu.

Satria yang tangannya dipegang oleh Elena segera menghempaskan tangan tersebut, agar terlepas dari cekalan Elena.

"Bukannya kamu mencintai aku, Elena?. Kamu pasti bisa menerima aku, meski aku berhianat," ucap Satria menyeringai.

Degg!!

Kalimat itu?.

Kalimat yang pernah ia dengar dari seseorang.

Alena?.

Iya.. Kalimat itu pernah Elena dengar dari mulut Alena, saat Satria dan saudara kembarnya bertengkar karena penghianantan Alena terungkap.

Tapi kenapa?

Kenapa ia mendengar kalimat itu lagi.

Kalimat itu bukan lagi keluar dari mulut Alena, melainkan dari mulut Satria.

"Kenapa kamu terkejut seperti itu, El? Bukannya kalimat itu pernah dilontarkan Alena padaku?," tanya Satria pada Elena, namun wanita itu diam saja.

"Bagaimana perasaanmu saat kalimat itu aku ucapkan pada dirimu? Itulah yang aku rasakan saat itu Elena," ucap Satria.

Elena tidak mampu berkata-kata lagi. Ia memundurkan kakinya membiarkan Satria pergi dari hadapannya.

Ting.

Beruntung mereka telah selesai dengan pembicaraannya saat pintu lift tersebut terbuka.

"Ayo honey tinggalkan saja dia," ajak Cecil.

Wanita itu menarik tangan Satria, lalu membawa pria itu masuk kedalam lift.

Satria mengurungkan niatnya makan dilantai dasar hotel itu, karena pasti akan bertemu lagi dengan Elena.

Ia dan Cecil akan sarapan ditempat yang lain.

Setelah kepergian Satria dan Cecil, Elena membalikan tubuhnya yang ternyata ada Hendri disana.

Lagi-lagi pria itu selalu menyaksikan dirinya diperlakukan buruk oleh suaminya.

"Sejak kapan kamu disana?," tanya Elena pada Hendri yang berdiri tak jauh darinya.

"Sejak tadi, Bu," jawab Hendri.

"Kamu sengaja ya ngikutin saya?," tanya Elena.

"Tidak Bu, saya kebetulan hendak sarapan karena akan bekerja," ucap Hendri.

"Saya tidak mau lagi kamu tahu urusan rumah tangga saya," ucap Elena.

"Baik Bu," ucap Hendri.

Elena mengurungkan niatnya untuk kembali kekamar.

Ia ikut masuk kedalam lift bersama Hendri yang lebih dulu masuk kedalam lift tersebut.

Didalam lift tersebut hanya ada mereka berdua. Disana mereka hanya saling berdiaman.

Tidak ada yang memulai lebih dulu pembicaraan.

Elena menegaskan bila Hendri jangan ikut campur dengan masalahnya.

Sedangkan Hendri ia jadi tidak enak pada atasannya karena selalu memergoki saat wanita itu sedang bertengkar dengan suaminya atau sedang menangis.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JDI WANITA BODOH NGEMIS2 CINTA, GK ADA HARGA DIRI DIHADAPN CECIL..

2023-09-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KAYAKNYA HENDRI ADA HATI DGN BOSNYA.

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!