BAB. 3 Ya, dia istriku

Elena menatap nanar pada pintu apartement yang baru saja tertutup.

Ia termenung disana. Pada kenyataannya, ia dinikahi hanya untuk balas dendam pria itu.

Elena perlahan bangkit dari tempat dirinya terjatuh tadi.

Wanita itu mengusap air matanya lebih dulu barulah masuk kedalam kamar Satria.

Disana Elena membersihkan kamar suaminya yang berantakan sehabis bercinta dengan wanita lain.

Berat rasanya untuk mengerjakannya, namun tetap ia kerjakan juga.

Elena ingin berbakti pada suaminya agar pria itu bisa melihat cinta tulus darinya.

Elena kemudian menarik seprai yang sudah kotor, lalu menggantinya dengan yang baru.

Menggulung seprei yang kotor, lalu ia masukan kedalam keranjang baju kotor.

Setelah selesai membersihkan kamar, wanita itu segera menghubungi jasa laundry untuk mencuci baju kotor disana.

Hemmpp, Hufftt.

Elena menarik nafasnya kemudian ia hembuskan.

Melakukan itu hingga tiga kali berturut-turut.

Berhasil. Rasa sesak didadanya sedikit berkurang.

"Sebaiknya aku masak saja," gumam Elena.

Wanita itu memasak makanan kesukaan suaminya.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya masakan itu matang.

"Semoga Mas Satria suka," gumam Elena setelah selesai menyajikan makanam dimeja makan.

Tepat pukul dua belas siang, Satria datang.

Pria itu entah dari mana hingga siang hari baru pulang.

Kedatangan Satria segera disambut oleh Elena yang menghampirinya seraya menyunggingkan senyum manisnya.

Meski Elena tersenyum manis, namun Satria tidak melihatnya.

Pria itu enggan menatap Elena.

Elena mengulurkan tangannya untuk mencium tangan suaminya, namun tangan Elena ditepis oleh Satria.

Meski tangannya ditepis, namun Elena masih berusaha membujuk Satria.

"Kita makan siang ya, Mas," ajak Elena.

Satria tidak menanggapi ajakan makan siang dari Elena.

Pria itu terus berjalan menuju kamarnya.

"Mas," panggil Elena sembari mengikuti Satria.

Brakk!

Satria menutup pintu kamarnya dengan kasar.

Pintu tersebut nyaris mengenai Elena yang mengikuti Satria.

Wanita itu berdiri kaku didepan pintu yang tertutup itu. Namun ia buru-buru menyadarkan dirinya.

Tok tok tok

"Mas, ayo kita makan siang," ajak Elena lagi.

Wanita itu tidak menyerah. Sebisa mungkin ia dan Satria harus memiliki waktu bersama.

"Mas," panggil Elena lagi. Namun tetap tidak ada jawaban.

Elena membalikan tubuhnya, melangkah pelan menjauh dari pintu kamar Satria.

Namun baru tiga langkah, ia sudah mendengar pintu kamar Satria dibuka.

Ceklek.

Elena tersenyum.

Ia mengira suaminya keluar dari kamar hendak makan siang bersamanya.

Tapi, saat ia membalikan tubuh, senyum diwajahnya seketika hilang.

"Kamu mau kemana lagi mas?," tanya Elena pada Satria, pasalnya ia melihat pria itu sudah berpakaian rapih seperti hendak berangkat kerja.

Satria tidak menanggapi pertanyaan Elena. Pria itu justru melangkahkan kakinya.

"Kalau kamu mau pergi, aku harus ikut," ucap Elena mengikuti langkah kaki suaminya.

Satria yang diikuti Elena merasa geram.

"Jangan ikuti aku!" geram Satria.

Brukk!

Pria itu mendorong tubuh Elena kesofa namun sedikit meleset. Yang mengakibatkan kening Elena terkena tepi meja kaca.

"Aww!" ucap Elena.

Wanita itu segera memegang keningnya yang sedikit berdarah karena luka.

Satria tidak perduli pada Elena yang ia dorong.

Pria itu melanjutkan langkah kakinya, kemudian keluar dari apartement itu.

Elena yang ditinggal Satria, lagi-lagi hanya mampu menatap nanar pada pintu yang baru saja tertutup.

Tik.

Darah dikening Elena menetes bersamaan dengan air matanya yang menetes juga.

Sungguh, lukanya tidak terasa sakit, karena ada luka batin yang jauh lebih sakit.

Wanita itu bangkit dengan perlahan, kemudian mencari kota p3k untuk mengobati luka dikeningnya.

Setelah menemukannya, Elena segera mengobati sendiri luka itu.

"Kamu yang melukainya, seharusnya kamu yang mengobatinya juga Mas," gumam Elena sembari mengusap lagi air matanya.

Luka tersebut telah selesai Elena obati.

Wanita itu kini menghampiri meja makan yang sudah terhidang makanan kesukaan suaminya.

"Kamu bahkan tidak melirik masakan aku Mas," lirih Elena.

Elena kemudian duduk disalah satu kursi meja makan itu.

Ia mengambil nasi serta lauknya, kemudian memakannya seorang diri.

Rasanya ia tidak berselera, namun ia mengingat bila dirinya sejak tadi pagi belum makan.

*****

Malam datang, namun Satria tidak kunjung kembali keapartementnya membuat Elena mengkhawatirkan pria itu.

Elena mencoba menghubungi suaminya, namun tidak mendapat jawaban, padahal panggilan telepon itu berdering.

"Kamu kemana sih Mas?" tanya Elena.

Elena mencoba lagi menghubungi nomer ponsel Satria, tapi masih sama. Pria itu masih tidak menjawabnya.

Satria enggan untuk menjawab panggilan telepon dari Elena.

Pria itu saat ini sedang berada diruang private sebuah restorant bintang lima.

Ia sedang makan malam bersama seorang wanita.

Setelah makan malam, Satria akan mengajak wanita itu keapartementnya.

Titt titt titt

Lama Elena menunggu Satria, akhirnya ia mendengar suara seseorang menekan sandi pintu apartement.

Wanita itu segera menghampiri pintu untuk menyambut suaminya.

Elena juga sudah memasang wajah cantiknya dengan senyum yang manis.

Ceklek.

Pintu apartement itu dibuka dari luar oleh Satria.

Deg!

Elena terkejut, ternyata suaminya datang tidak sendirian.

Pria itu datang bersama dengan seorang wanita.

Wanita yang tidak Elena kenali.

Senyum manis yang tadi menghias diwajahnya perlahan pudar, berganti dengan wajah tak percaya.

Iya.. Elena tak percaya suaminya setega ini mendatangkan seorang wanita ketempat tinggalnya.

"Jadi ini istri kamu, Honey?" tanya seorang wanita sembari bergelayut manja dilengan Satria.

"Ya dia istriku, namanya Elena," jawab Satria menatap Elena yang diam kaku dihadapannya.

"Kalau begitu kenalin aku dong Honey, sama istri kamu ini," pinta wanita itu.

Satria menganggukan kepalanya tanda setuju dengan yang diminta wanita itu.

"El, kenalin ini Cecil wanita yang menghangatkan ranjangku," ucap Satria sembari menatap Elena.

Ia sengaja bicara seperti itu didepan Elena, karena ia ingin melihat ekspresi diwajah wanita itu.

"Hai, aku Cecil," sapa Cecil pada Elena.

Cecil mengulurkan tangannya pada Elena untuk berjabat tangan.

Namun Elena enggan untuk membalas jabatan tangan itu.

Mengetahui tangannya tidak dijabat oleh Elena, Cecil menarik lagi tanganya.

"Kita langsung kekamar aja ya, Honey," ajak Cecil pada Satria.

Satria tidak menjawab. Tapi pria itu melepaskan tangan Cecil ditangannya, lalu tangannya ia gunakan untuk merangkul pinggang wanita itu.

Perlakuan Satria pada Cecil jauh berbeda pada perlakuan pria itu pada Elena.

Satria dan Cecil berlalu dari hadapan Elena untuk masuk kedalam kamar.

Elena tidak mampu membayangkan apa saja yang akan mereka lakukan didalam kamar itu.

Wanita itu akhirnya memutuskan masuk kedalam kamar belakang.

Tadinya ia kira, dirinya akan tidur diranjang yang sama dengan suaminya.

Namun, pada kenyataannya suaminya itu justru mendatangkan wanita lain masuk kedalam kamarnya.

Elena yang sudah masuk kedalam kamar belakang segera mengunci pintu kamar itu.

Ia menyandarkan tubuhnya didaun pintu tersebut, lalu menangis.

Hiks hiks.

Saat ini yang bisa Elena lakukan hanyalah menangis.

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

a pling grgeten klau ceweknya goblok kyak gini

2024-10-04

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WANITA GOBLOK, KRN CINTA MSH BERTAHAN,, BAGUS LO TINGGALIN. BIAR DIHAJAR ABANG LO SI SATRIA ITU...

2023-09-20

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

thor jadikan elena wanita yg kuat

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!