BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban

Elena terbaring lemah dibrangker rumah sakit seorang diri.

Tidak ada suami, tidak ada ibunya dan tidak ada saudara-saudaranya.

Elena tidak mau memberi tahukan keluarganya bila dirinya tengah berada dirumah sakit, khawatir akan mengungkapkan kebenaran tentang rumah tangga yang saat ini ia jalani.

Meski tubuhnya lemah namun semangat untuk sembuhnya tinggi.

Setelah sembuh Elena ingin mencoba lebih tegas pada suaminya. Ia tidak ingin terus-terusan tidak dianggap.

Ia ingin sekali dianggap sebagai istri dari suaminya.

Lama termenung, Elena dikejutkan oleh perawat yang menggetuk pintu meminta izin untuk masuk kedalam ruang rawat tersebut.

Setelah dipersilahkan oleh Elena, perawat tersebut masuk kedalam ruang rawat Elena.

Perawat itu mengganti botol infus yang sudah tinggal sedikit dengan yang baru.

"Apa masih ada keluhan?" tanya Perawat tersebut.

"Tidak ada Sus," jawab Elena.

"Apa anda sudah minum obatnya?" tanya Perawat itu lagi.

"Belum, saya belum makan." jawab Elena.

Suster tersebut menelisik kepenjuru ruang rawat tersebut.

Tidak ada tanda-tanda Elena habis makan. Perawat itu juga tidak melihat bekas makanan apapun yang ada diruang rawat tersebut.

Iya percaya bila pasien didepannya itu benar-benar belum makan.

"Mau saya pesankan makanan? Karena bila menunggu jatah makan dari rumah sakit, itu masih nanti malam." ucap Perawat tersebut.

"Boleh Sus," jawab Elena.

Perawat tersebut mengeluarkan ponselnya, kemudian membuka aplikasi yang bisa memesan makanan.

Setelah selesai memesan makanan untuk Elena, Perawat tersebut segera pamit untuk melanjutkan pekerjaan yang lainnya.

Setelah menunggu kurang lebih satu jam, makanan yang dipesan perawat tadi datang.

Elena segera memakan makanan tersebut, lalu meminum obatnya.

Ditempat yang berbeda tepatnya dikantor milik Satria.

Cecil diminta oleh Satria untuk mengundurkan diri karena wanita itu sedang mengandung.

Satria tidak ingin bila Cecil terus-terusan bekerja akan membuat wanita itu kelelahan. Sungguh Satria mengkhawatirkan itu.

Tapi wanita yang dimintanya untuk resign justru menolaknya.

Cecil tidak ingin berhenti bekerja, ia justru senang bekerja saat hamil seperti ini.

Ia akan tetap mendapat gaji hasil kerjanya, ia juga bisa mendapat uang dari Satri.

"Bulan ini kira-kira kamu ngasih aku uang berapa, Honey?" tanya Cecil.

Mendengar pertanyaan dari Cecil, Satria justru teringat pada Elena yang sudah lebih dari satu minggu menjadi istrinya tidak ia beri uang.

Sepeserpun Satria tidak memberikan uangnya untuk istrinya tersebut.

Selain tidak memberikan uang, Satria juga tidak pernah memberikan kebahagiaan untuk istrinya.

"Honey," panggil Cecil karena Satria tidak menjawab pertanyaannya.

"Apa yang kamu pikirkan, Honey?" tanya Cecil.

"Tidak ada. Kamu tanya apa tadi?" ucap Satria bertanya balik pada Cecil.

"Tidak jadi," ucap Cecil.

"Kalau begitu kita lanjut kerja saja ya," ucap Satria.

Cecil menganggukan kepalanya tanda setuju dengan ucapan Satria.

Kedua orang itu bekerja ditempatnya masing-masing, seolah mereka tidak memiliki hubungan.

Hingga jam kerja berakhir, Satria dan Cecil akhirnya menyudahi pekerjaan mereka masing-masing.

Keduanya pulang bersama menggunakan mobil milik Satria dengan pria itu yang mengemudikannya.

Setibanya didalam apartement, Satria segera menyalakan lampu karena hari sudah cukup gelap.

Disana ia tidak melihat Elena, karena wanita itu belum pulang. Satria jelas tahu bila istrinya itu tengah berada dirumah sakit.

Entah sakit apa wanita itu, Satria tak perduli.

"Ayo kita mandi bersama," ajak Cecil seraya meraba dada Satria.

Satria tidak langsung menjawab, pria itu justru menatap istri keduanya itu.

Tatapan yang mengartikan sesuatu tapi Cecil tidak bisa mengerti.

"Kenapa?" tanya Cecil.

Satria menggelengkan kepalanya, kemudian memeluk tubuh Cecil dengan erat.

Cecil yang mendapat pelukan tersebut tentunya sangat bahagia bisa diperlakukan manis oleh pria tampan didepannya.

"Mau mandi sekarang atau nanti?" tanya Cecil sembari menengadahkan wajahnya melihat pada Satria.

"Sekarang saja," jawab Satria.

Cecil tersenyum dengan lebar, kemudian menarik tangan Satria untuk masuk kedalam kamar mandi.

Keduanya berendam bersama sembari menikmati keintiman diantara keduanya.

Berbeda dengan Satria yang tengah memadu kasih dengan istri keduanya, Elena kini tengah berbincang dengan Hendri diruang rawatnya.

Setelah pulang kerja tadi Hendri menyempatkan diri untuk membesuk atasannya, karena ia tahu Elena pasti tidak ada yang menjaganya.

"Pak Reyhan tadi menanyakan keberadaan Bu Elena," ucap Hendri.

"Lalu kamu jawab apa?" tanya Elena.

"Saya jawab Bu Elena pulang kerumah karena tidak enak badan," jawab Hendri.

"Bagaimana nanti kalau mas Reyhan datang keapartement?" tanya Elena.

"Saya rasa pak Reyhan tidak akan datang, karena beliau harus keluar kota sehabis pulang kerja tadi." ucap Hendri.

"Yakin?" tanya Elena yang dijawab anggukan kepala dari Hendri.

Hufftt.

Elena menghela nafasnya. Semoga apa yang dikatakan Hendri benar, bila kakaknya tidak akan datang keapartementnya.

Pasalnya bila datang kesana Elena tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

"Oiya Bu, tadi saat anda belum sadar ponsel didalam tas anda terus berbunyi," ucap Hendri.

"Benarkah? Aku sedari tadi tidak melihatnya," ucap Elena.

"Coba anda lihat, mungkin saja itu panggilan penting." ucap Hendri.

"Tolong ambilkan tasku bawa kemari," ucap Elena.

Hendri segera mengambilkan tas Elena kemudian memeberikannya pada wanita itu.

Elena segera menerima tas tersebut lalu ia keluarkan ponsel tersebut dari dalam tasnya.

Dihidupkannya ponsel tersebut rupanya ada sebelas panggilan tak terjawab dan ada 4 pesan belum dibaca.

Elena terlebih dahulu membuka siapa saja yang meneleponnya tadi.

Rupanya sebelas panggilan tak terjawab itu enam panggilan dari Reyhan, dua panggilan dari Alena, dan tiga panggilan dari ibunya.

Tidak ada satupun panggilan telepon dari suaminya, membuat Elena semakin miris saja

Wanita itu mencoba menghubungi suaminya namun tiga kali ia menghubunginya, satu panggilanpun tidak ada yang dijawabnya.

Setelahnya Elena segera membuka pesan yang belum dibaca itu.

Tiga pesan tersebut yakni dari Reyhan, Alena dan Mayang.

Keempat pesan tersebut berisi pertanyaan untuk dirinya, menanyakan dirinya baik-baik saja atau tidak.

"Mereka pasti mengkhawatirkan aku," gumam Elena.

Wanita itu segera menghubungi balik nomor telepon Ibu dan saudara-saudaranya.

Elena terlebih dahulu menghubungi Reyhan, kakak laki-lakinya.

"Hallo Elena, kamu kemana saja?" tanya Reyhan setelah panggilan telepon tersebut terhubung.

"Aku diapartement mas," jawab Elena berbohong.

"Apa kamu sakit?" tanya Reyhan.

"Tidak mas, aku hanya tidak enak badan." jawab Elena.

"Minta ibu untuk datang El," titah Reyhan.

"Tidak usah mas," ucap Elena.

"Ya sudah kalau tidak mau, kamu banyak-banyak istirahat." ucap Reyhan.

"Iya mas," ucap Elena.

Setelahnya panggilan telepon itu terputus. Elena segera menghubungi Alena dan ibunya untuk mengabarkan dirinya baik-baik saja.

Setelah selesai mengabari semua keluarganya, Elena mencoba lagi menghubung Satria tapi tetap saja tidak mendapatkan jawabannya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ASLI,, BNAR2 JENGKEL DGN ELENA,, MSH MNGHARAP CINTA SUAMI SPRTI SATRIA...

2023-09-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WANITA GOBLOKKKK😡😡😡😡😡😡

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!