BAB. 7 Ingin Pamit

Satria dan Cecil baru saja selesai dengan makan siangnya. Setelahnya mereka segera kembali kekantor.

Dilobi kantor, Satria dihampiri oleh resepsionis yang memberitahukan bila tadi Elena datang kekantor.

Satria hanya menganggukan kepalanya tanpa menanggapi apa-apa. Pria itu kemudian melanjutkan langkah kakinya masuk kedalam lift.

"Kamu tidak mencoba menghubungi istri mu?," tanya Cecil yang ikut masuk kedalam lift.

"Biarkan saja," jawab Satria.

Setelahnya tidak ada pembicaraan diantara keduanya, hingga akhirnya mereka tiba dilantai 9.

Ting.

Pintu lift terbuka, Satria keluar lebih dulu dari lift itu, baru setelahnya Cecil menyusul dibelakang.

Cecil menuju tempat duduknya yang berada didepan ruangan Satria sedangkan pria itu segera masuk keruangannya.

Disana ia membuka laptopnya. Begitu dibuka, laptop tersebut ia hidupkan dan menampilkan wallpaper foto dirinya dan Alena.

Kring..

Ponsel Satria berdering, ia segera mengeluarkan ponsel tersebut dari saku celananya.

Dilihat oleh Satria, panggilan telepon tersebut dari Elena.

Satria segera menjawab panggilan telepon tersebut.

"Mass," panggil Elena disebrang telepon tersebut.

"Hemm," jawab Satria hanya berdehem.

"Aku tadi datang kekantormu," ucap Elena.

"Hemm," jawab Satria lagi masih dengan deheman.

"Kamu pulang jam berapa, mas?," tanya Elena.

"Jam berapapun aku mau," jawab Satria kemudian mengakhiri sambungan telepon tersebut.

Pria itu benar-benar membuat jarak dengan Elena.

Yang ada dipikirannya hanya balas dendam, balas dendam, dan balas dendam.

Dia tidak ingin goyah sedikitpun sebelum dendam itu terbayarkan.

Setelah telepon itu berakhir, Satria melanjutkan lagi pekerjaannya.

Tok tok tok

Pintu ruangan Satria diketuk oleh seseorang dari luar.

"Masuk," ucap Satria mempersilahkan orang tersebut untuk masuk keruangannya.

Setelah dipersilahkan untuk masuk, orang tersebut membuka pintunya.

"Honey," panggil Cecil setelah masuk keruangan Satria.

Ia memanggilnya dengan sebutan 'Honey' seperti biasanya.

Cecil memanggil Satria dengan nama pria itu karena tadi mereka bersama Reyhan.

"Hemm," ucap Satria berdehem, namun matanya masih fokus pada layar laptopnya.

"Aku ingin liburan," ucap Cecil.

"Kemana?," tanya Satria setelah mengalihkan pandangannya dari laptop kearah Cecil.

"Tidak usah jauh-jauh, kita ke Bali saja," ucap Cecil.

"Baiklah, kita akan ke Bali nanti malam," ucap Satria tanpa perlu berfikir, membuat Cecil tersenyum merekeh.

Pria didepannya ini sangat-sangat memikirkan dirinya. Apapun yang ia minta, apapun yang ia inginkan selalu dipenuhi oleh Satria.

Cecil tidak perduli bila Satria sudah menikah. Ia sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan istri pria itu.

Ia hanya memikirkan dirinya sendiri, serta dendam pria itu.

"Tapi sebelum itu aku ingin belanja dulu," ucap Cecil.

"Lakukanlah. Aku akan menemanimu belanja," ucap Satria.

Pria itu selalu ada waktu untuk Cecil, tapi ia tidak ada waktu untuk Elena.

Bukan tidak ada waktu, melainkan ia enggan menyisihkan waktu untuk Elena.

"Kalau begitu setelah pulang kerja kamu antar aku belanja ya," ucap Cecil yang diangguki oleh Satria.

Setelahnya mereka sama-sama melanjutkan pekerjaannya hingga jam kerja berakhir.

Cecil mendatangi lagi ruangan kerja Satria, tanpa mengetuk pintu ruangan pria itu seperti tadi.

"Kamu belum selesai?," tanya Cecil.

"Sedikit lagi," jawab Satria.

"Oke, aku akan menunggumu. Tapi hanya sebentar," ucap Cecil.

Wanita itu berjalan menuju sofa diruangan Satria, kemudian mendudukan bokongnya disana sembari menunggu Satria yang masih bekerja.

Tidak lama kemudian Satria selesai dengan pekerjaannya.

Pria itu segera mematikan laptopnya, lalu bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri Cecil.

"Sudah?," tanya Cecil yang dijawab anggukan kepala oleh Satria.

Cecil bangkit dari duduknya, lalu berjalan bersama dengan Satria.

Mereka menuju parkiran kantor dimana mereka memarkirkan mobilnya.

Cecil meninggalkan mobilnya disana. Ia ikut masuk kedalam mobil Satria, lalu setelahnya mereka akan bersama-sama pergi ke mall.

Setelah kepergian Satria dan Cecil, Elena datang kekantor suaminya.

Elena tadi siang menghubungi Satria, lalu menanyakan kapan Satria pulang keapartement karena ada hal penting yang ingin ia bicarakan, tapi pria itu justru menjawabnya 'Jam berapapun aku mau'.

Sehingga Elena memilih mendatangi lagi, pria itu kekantor.

Setibanya dilobi kantor, ia disambut oleh karyawan kantor berlalu lalang karena pulang bekerja.

Beruntung resepsionis disana masih ada, jadi Elena bisa bertanya padanya.

Resepsionis yang melihat Elena datang lagi, tentu saja kebingungan.

Dalam benaknya, kenapa Elena dan bosnya seperti kucing-kucingan.

"Permisi mbak, apa mas Satria ada dikantor?," tanya Elena.

"Pak Satria baru saja pulang Bu," jawab Resepsionis tersebut.

"Dengan siapa?," tanya Elena.

"Dengan Bu Cecil, Bu," jawab Resepsionis itu lagi.

Alena menganggukan kepalanya, ia memutuskan kembali kemobilnya.

Dua kali sudah dirinya mendatangi kantor pria itu, tapi ia tidak menemukan Satria disana.

Elena menghidupkan mobil tersebut, kemudian ia kemudikan menuju apartement dimana ia tinggali.

Setibanya disana ia segera membereskan baju, kemudian ia masukan kedalam koper.

Ia akan berangkat kebali sekarang juga karena ada pekerjaan penting disana.

Tadinya Elena akan berpamit pada Satria, tapi ia tidak menemukan pria itu sehingga ia hanya mengirim pesan pada Satria melalui aplikasi hijau diponselnya.

[Aku pergi ke Bali mas, ada pekerjaan penting disana] Pesan tersebut terkirim dan langsung centang dua berwarna abu-abu.

Elena menunggu balasan pesan yang ia kirim pada Satria.

Satu menit.

lima menit.

Bahkan setelah setengah jam menunggu, pesan tersebut tidak kunjung dibaca oleh Satria.

"Hufftt. Sudahlah, sebaiknya aku berangkat sekarang," gumam Elena setelah menghembuskan nafasnya untuk mengurangi rasa sesak didadanya.

Setelahnya, Elena segera membersihkan diri, berganti pakaian lalu segera keluar dari apartement itu.

Setibanya dilobi apartement, Elena menghentikan langkah kakinya, karena ia melihat sekretarisnya menunggu disana.

"Hendri," panggil Elena.

Hendri yang duduk menunggu Elena sembari bermain ponsel segera bangkit dan menghampiri Elena.

Hendri membungkukan sedikit tubuhnya, memberi hormat pada Elena.

"Sedang apa kamu disini?," tanya Elena.

"Saya datang kemari untuk menjemput Bu Elena," ucap Hendri.

"Aku tidak perlu dijemput kamu," ucap Elena pada Hendri.

"Maaf Bu," ucap Hendri menundukan kepalanya.

Tadianya ia berinisiatif untuk menjemput Elena karena mereka akan berangkat ke Bali bersama.

"Sudahlah. Dimana mobil kamu?," ucap Elena kemudian bertanya.

"Kita akan diantar supir kantor sampai dibandara," ucap Hendri.

Elena tidak menanggapi ucapan Hendri lagi. Wanita itu lebih dulu berjalan keluar lobi apartement.

Elena melihat mobil kantor sudah terparkir didepan sana. Ia segera menghampiri mobil tersebut.

Kedatangan Elena segera disambut oleh supir mobil kantor.

Supir tersebut segera membukakan pintu mobil bagian tengah untuk Elena.

Setelah Elena masuk kedalam mobil, supir tersebut segera memasukan koper Elena didalam bagasi bersama koper milik Hendri.

Hendri masuk kedalam mobil disebelah supir.

Setelah selesai memasukan koper Elena, supir tersebut segera mengendarai mobil menuju bandara dikota itu.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SI SATRIA & CECIL INGIN LIBURAN K BALI, TRNYATA ELENA JUGA AKN ADA KRJAAN DIBALI..

2023-09-20

0

Zolojulo

Zolojulo

Semangattttt....

Mampir juga ya😊

2023-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!