BAB. 5 Berusaha Fokus

Kecanggungan diantara mereka terjadi. Terutama Elena yang berkenalan dengan Cecil.

Cecil datang bersama dengan Satria karena wanita itu ternyata sekretaris suaminya.

Elena sama sekali tidak tahu itu, Satria sama sekali tidak memberi tahukan padanya.

Ia benar-benar tidak dianggap oleh pria itu. Ingin rasanya Elena protes, tapi tidak bisa ia lakukan.

Ia menjadi lemah saat berhadapan dengan suaminya. Cintanya pada Satria benar-benar membuat dirinya lemah.

Tidak lama kemudian Kevin datang, memecahkan kecanggungan diantara mereka.

Kevin datang tidak sendirian, ia membawa sekretaris bersamanya.

Berbeda dengan Satria yang membawa sekretarisnya seorang wanita. Sekretaris Kevin adalah seorang pria.

"Maaf semuanya, kalian pasti menunggu aku ya," ucap Kevin.

"Tidak apa-apa Vin, lagi pula meetingnya masih 10 menit lagi," jawab Reyhan kemudian diangguki oleh Kevin.

Kevin beralih menatap Satria yang berada disebelahnya, ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada pria itu.

"Selamat atas pernikahanmu dan Elena Sat," ucap Kevin seraya tersenyum.

Meski Kevin usianya delapan tahun lebih muda dari Satria tapi pria itu menganggap Satria sebagai temannya.

"Thank's Vin," ucap Satria membalas uluran tangan Kevin.

Meski ia membenci pria itu tapi Satria tidak ingin menunjukannya, terlebih lagi mereka sedang bersama Reyhan.

Kevin menganggukan kepalanya, kemudian menatap pada Elena saudara kembar istrinya. Sejak tadi Kevin bisa melihat Elena hanya menundukan kepalanya.

"Apa kabar, El?," tanya Kevin.

Mendengar pertanyaan dari Kevin membuat Elena yang sejak tadi menundukan kepalanya, kini menatap balik pada Kevin.

"Baik Vin," ucap Elena.

Setelahnya tidak ada lagi pembicaraan diantaran mereka.

Mereka segera menuju ruang meeting yang berada dilantai 7 gedung itu.

Disana mereka didampingi oleh sekretarisnya masing-masing membahas kerja sama yang akan mereka jalani.

Elena sama sekali tidak bisa fokus. Fokusnya hanya pada suaminya dan Cecil yang duduk didepannya.

Satria dan Cecil saat ini terlihat formal, tidak seperti saat tadi malam datang keapartement yang menunjukan kemesraannya didepan Elena.

'Sejak kapan mereka menjalin hubungan?'' tanya Elena didalam hati.

Elena hanya diam saja mendengarkan apa yang dibahas dimeeting itu.

Sesekali juga ia ditanyai pendapatnya oleh Reyhan namun Elena hanya mengatakan setuju.

Perubahan pada diri Elena bisa ditangkap oleh Reyhan, yang duduk diujung meja meeting itu.

Reyhan bisa melihat wajah sedih adiknya itu, tapi yang ada dipikirannya mungkin Elena cemburu pada Satria dan Cecil.

Pria itu tersenyum melihat adiknya yang bucin pada Satria. Ia tidak tahu saja bila Elena bukan hanya cemburu melainkan sakit hati karena dihianati suaminya.

Satria dan Cecil tidak seperti yang Reyhan lihat sekarang ini, mereka berdua benar-benar main dibelakang.

Berbeda dengan Reyhan yang mengira Elena sedih karena bucin.

Hendri sekretaris Elena dikantor, bisa merasakan bila atasanya itu tidak baik-baik saja, namum ia hanya diam saja, ia tidak ingin ikut campur urusan atasannya.

Dua jam kemudian meeting itu akhirnya selesai.

Elena meminta waktu Satria dan Cecil untuk bicara diruang meeting, sehingga yang lainnya lebih duku keluar dari ruang meeting tersebut, meninggalkan Satria, Cecil dan Elena disana.

Ketiga orang itu duduk ditempat mereka masing-masing.

"Cepatlah bila ingin bicara, aku sedang sibuk," ucap Satria.

Elena mengangguk, ia tidak akan menunda untuk bicara, ia akan berbicara sekarang juga.

"Sejak kapan kalian memiliki hubungan?," tanya Elena menatap Satria, namun yang menjawab bukan pria itu melainkan Cecil yang menjawabnya.

"Jauh sebelum kamu menikah dengan Satria kami sudah memiliki hubungan," ucap Cecil.

"Lalu, kenapa kalian tidak menikah?," tanya Elena menatap kedua orang dihadapannya.

"Karena hanya kamu yang bisa membalaskan dendamku," jawab Satria.

Semakin sesaklah dada Elena mendengar jawaban dari kedua orang itu, tapi ia belum puas. Ia ingin menanyakan hal lainnya.

"Sampai kapan kalian akan memperlakukan ku seperti ini?," tanya Elena.

"Ini baru awal Elena, balas dendamku belum tercapai," ucap Satria.

Pria itu bangkit dari tempat duduknya kemudian keluar dari ruang meeting diikuti oleh Cecil dibelakangnya.

Setelah kepergian Satria dan Cecil, Elena hanya diam sembari menahan air matanya agar tidak menetes.

Diruang meeting itu ada CCTV yang terpasang, Elena khawatir bila ia menangis disana maka kakaknya akan tahu.

Ceklek.

Tidak lama kemudian pintu ruangan meeting itu dibuka oleh Hendri, sekretaris Elena.

"Bu Elena, ini ada berkas yang harus ditanda tangani sekarang juga," ucap Hendri namun tidak mendapat tanggapan dari Elena.

Elena masih termenung, ia tidak menanggapi ucapan Hendri bahkan ia juga tidak tahu bila sekretarisnya ada disana.

"Bu," panggil Hendri.

Karena tidak mendapat jawaban dari Elena, Hendri perlahan memundurkan langkah kakinya lalu keluar dari ruangan itu.

Ia memilih kembali ketempat duduknya, yakni didepan ruang kerja Elena yang berada dilantai delapan.

Elena masih termenung disana mengingat kata-kata yang diucapkan oleh suaminya dan Cecil.

"Aku mencintai kamu mas. Tidak bisakah kamu lupakan dendam itu dan mencintaiku juga," lirih Elena.

Cukup lama Elena berdiam diri disana, hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali keruang kerjanya.

Setibanya dilantai delapan, Elena bergegas masuk kedalam ruangannya. Ia dibukakan pintu oleh Hendri yang berada didepan ruang kerjanya.

"Terimakasih Hendri," ucap Elena pada Hendri namun tidak melihat pada sekretarisnya.

Hendri menganggukan kepalanya, kemudian ikut masuk kedalam ruangan Elena membawa berkas yang tadi hendak ia serahkan diruang meeting.

Hendri membuka berkas itu kemudian menyodorkan pada Elena.

"Berkas ini sudah diminta Pak Reyhan, Bu," ucap Hendri.

Elena mengangguk, ia mengerti maksud ucapan sekretarisnya. Pria itu meminta dirinya untuk segera tanda tangan.

Wanita itu menandatangani berkas tersebut kemudian menyerahkan pada sekretarisnya.

Hendri yang diberi berkas tersebut, segera menerimanya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Elena menuju ruangan Reyhan.

Setelah kepergian Hendri, Elena seger mengerjakan pekerjaan rutinnya dikantor.

Sebisa mungkin ia harus fokus pada pekerjaannya, agar tidak mengingat suaminya dan penghianatan pria itu.

Kring.. Kring..

Telepon kantor yang berada dimeja Hendri berbunyi, dan terus berbunyi namun tidak ada yang menjawabnya.

Hendri sedang mengantar berkas keruangan Reyhan yang berada dilantai 10.

Bunyi telepon tersebut cukup mengganggu Elena yang ada didalam ruangan tersebut.

"Jawab teleponnya Hendri!" titah Elena dari dalam ruangan. Wanita itu juga meninggikan suaranya agar bisa didengar Hendri yang berada diluar.

Namun Elena tidak mendapat jawaban dari Hendri, bahkan panggilan telepon tersebut terus berdering membuat Elena semakin kesal.

Ia sudah berusaha keras konsentrasi pada pekerjaannya tapi panggilan telepon tersebut mengganggunya.

Elena akhirnya bangkit dari tempat duduknya, berjalan menuju pintu dan keluar dari ruangan itu.

Elena tidak melihat Hendri disana, ia baru teringat bila sekretarisnya sedang mengantar berkas keruang CEO.

Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!