BAB. 4 Enggan Mengakui

Cukup lama Elena menangis, membuatnya lelah hati dan pikiran.

Sakit hati yang ia alami saat ini, tidak sebanding dengan rasa cintanya pada Satria.

Elena sangat mencintai pria itu sejak dulu hingga saat ini.

Ceklek.

Elena bisa mendengar pintu kamar Satria dibuka, ia segera menajamkan pendengarannya agar bisa mendengar apa yang dibicarakan Cecil dan suaminya.

"Aku pulang dulu ya honey," ucap Cecil.

"Iya, hati-hati," ucap Satria.

Setelahnya Cecil berjalan menuju pintu, dan keluar dari apartement Satria.

Sedangkan didalam kamar, Elena yang mendengar Cecil pamit segera membuka pintu kamarnya dan keluar.

Elena melihat Satria yang sedang duduk disofa dengan wajah yang segar sehabis mandi keramas.

Meski hati terasa sakit, tapi Elena sebisa mungkin menjadi istri yang baik untuk suaminya.

"Mau makan apa mas?," tanya Elena.

"Aku tidak lapar," jawab Satria.

Elena mengangguk. Ia kemudian mendekati Satria, duduk disofa yang sama dengan pria itu.

Sedangkan Satria masih asik dengan ponselnya tanpa mengerani kehadiran istrinya disebelahnya.

"Mas," panggil Elena.

Tapi Satria tetap mengacuhkan Elena.

"Kita harus bicara," ucap Elena.

"Bicaralah," jawab Satria.

"Apa yang kamu inginkan dari pernikahan kita ini, selain balas dendam, mu?," tanya Elena.

"Tidak ada," ucap Satria.

"Mas, apa kamu tahu disini aku yang tersakiti," lirih Elena.

"Itu yang aku inginkan," ucap Satria pelan namun menekankan ucapannya.

Pria itu bangkit dari tempat duduknya, kemudian masuk kedalam kamar meninggalkan Elena yang masih duduk disofa.

Didalam kamar, Satria termenung berdiri didepan pintu balkon yang tertutup.

Ia mengingat kenangan-kenangan manis bersama Alena. Hubungan yang disembunyikan membuat kisah cintanya tak sejalan dengan rencananya.

Ia masih belum bisa melupakan Alena. Perasaan cintanya pada saudara dari istrinya itu sangat besar.

Namun rasa sakit dihianati oleh wanita itu juga sama besarnya.

Satria benci. Benci sekali pada Alena yang telah menghianatinya, meski wanita itu sudah menjelaskan alasannya namun tetap tidak bisa ia terima.

Apapun alasannya, sekali berhianat, tetaplah berhianat.

"Maafkan aku El, kamu jadi pelampiasan balas dendamku pada Alena," gumam Satria.

Satria tahu, bila Elena sangat mencintainya. Oleh karena itu ia memanfaatkan kelemahan itu.

Sebisa mungkin, ia ingin Alena merasakan rasa sakit yang pernah ditorehkan wanita itu padanya.

Pagi datang.

Elena bangun lebih awal, ia menyiapkan sarapan dan juga pakaian kantor untuk suaminya dan juga dirinya.

Mereka hari ini akan kembali kerutinitas seperti biasanya.

Elena bekerja sebagai wakil direktur diperusahaan kakaknya.

Sedangkan Satria sebagai CEO diperusahaan miliknya sendiri.

Tok tok tok

"Mas, ayo sarapan," ajak Elena.

Ia tidak berani membuka pintu kamar suaminya, oleh karena itu ia memilih mengetuk.

Satria yang berada didalam kamar telah selesai bersiap.

Ceklek.

Satria membuka pintu kamarnya, lalu keluar sudah rapih menggunakan stelan kantornya sembari membawa tas kerjanya.

"Mas ayo sarapan dulu," ajak Elena.

"Aku sarapan dikantor, Cecil akan membawakan sarapannya kesana," ucap Satria.

"Mas, yang istri kamu itu aku, bukan Cecil. Aku yang berhak atas kamu, bukan dia," ucap Elena.

"Kamu dan dia itu berbeda, El. Kamu hanya istri sebagai balas dendamku, dan dia adalah wanitaku," ucap Satria sembari menatap Elena dengan tajam.

Satria melangkahkan kakinya menuju pintu keluar apartement lalu pergi kekantor.

Tik.

Air mata Elena menitik, namun ia buru-buru menghapusnya.

Sebentar lagi ia akan pergi kekantor. Ia tidak ingin terlihat sedih didepan orang lain.

Elena akhirnya kembali kemeja makan, lalu memakan sendiri sarapan itu.

Setelahnya ia bergegas berangkat kekantor sang kakak.

Setibanya disana rupanya Elena sudah ditunggu oleh Reyhan kakak laki-lakinya sekaligus sahabat dari suaminya.

Reyhan sudah menunggu dilobi kantor sekitar sepuluh menit yang lalu.

"Maaf mas, aku hampir terlambat," ucap Elena pada Reyhan.

"Iyaa El, mas maklumin karena pengantin baru pasti lagi senang-senangnya," ucap Reyhan seraya menggoda adiknya.

Biasanya bila wanita digoda seperti itu akan tersipu, tapi Elena justru tersenyum kecut.

Apa yang dikatakan kakaknya itu berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada rumah tangganya.

Tapi Elena tidak akan menceritakannya pada siapapun.

"Ayo mas, katanya mau ada meeting," ajak Elena.

"Santai El, meetingnya juga dengan suamimu dan juga Kevin," ucap Reyhan.

Wajah Elena berubah pias, karena tahu akan meeting dengan Satria. Elena takut bila didepan orang lain juga Satria akan memperlakukannya dengan buruk seperti dirumah.

"Kenapa dengan wajahmu, El,?" Tanya Reyhan.

"Ehh, tidak kenapa-napa mas," jawab Elena.

"Kita tunggu saja disini," titah Reyhan.

"Iya mas," ucap Elena.

Reyhan dan Elena menunggu dilobi kantor dengan duduk bersebelahan. Sesekali juga mereka membicarakan pekerjaan.

Elena mengusulkan pada Reyhan bila dirinya hendak mengundurkan diri dan akan fokus pada suaminya.

Reyhan tidak mempermasalahkan itu. Bagi Reyhan Elena kerja dikantor memang sangat membantu dirinya, tapi Reyhan juga tidak ingin bila Elena terus bekerja akan menyita waktu adiknya untuk Satria.

"Terserah kamu saja El, mas mendukung sepenuhnya. Tapi sebelumnya mas mau ngasih saran sebaiknya kamu pikirkan lagi. Kakak iparmu Larissa, dia tetap mengelola butik meski sudah menikaj. Alena saudara kembarmu, tetap mengajar bahkan juga mengelola yayasannya," ucap Reyhan.

Elena menganggukan kepalanya, tanda setuju dengan saran sang kakak.

Tidak lama kemudian orang yang mereka tunggu akhirnya datang.

Satria datang bersama Cecil, wanita yang Elena ketahui sebagai penghangat ranjang suaminya.

NYuuttt.

Hatinya semakin terasa diremat. Dalam situasi seperti ini kenapa suaminya membawa Cecil.

"Hai Rey. Sudah lama nunggunya?," tanya Satria.

"Baru saja. Hai Cil," Jawab Reyhan kemudian menyapa Cecil.

"Hai Rey, apa kabarmu?," tanya Cecil.

Elena menatap bingung pada kedua orang itu. Cecil dan kakaknya ternyata saling mengenal.

"Baik, Cil. Bagaimana kerja dengan Satria?," tanya Reyhan.

"Emmm. Dia itu menyebalkan sekali, meminta ini dan itu, aku harus kerja cepat jadinya," ucap Cecil yang mengundang gelak tawa keduanya.

Disana hanya Elena yang tidak bicara, ia masih bingung dengan ini semua.

Reyhan akhirnya memperkenalkan Elena pada Cecil. Disana Cecil pura-pura tidak kenal dengan Elena, padahal wanita itu tadi malam datang keapartement suaminya dan mengajak dirinya berkenalan.

Kali ini Elena tidak seperti tadi malam yang enggan menjabat tangan Cecil. Elena menjabat uluran tangan Cecil meski hanya sebentar.

"Jadi ini istri kamu, Sat. Cantik sekali ya," ucap Cecil.

'Sat. Kenapa Cecil tidak memanggil mas Satria honey lagi seperti tadi malam? Apa karena ada mas Reyhan? Ya sepertinya begitu, mereka menjalin hubungan dibelakang semua orang' Batin Elena berdialog sendiri.

Elena melirik pada Satria yang memasang wajah datar, ia tidak menunjukan ekspresi apapun.

Pria itu hanya menganggukan kepalanya.

Bukk.

Reyhan menepuk bahu Satria.

"Tidak usah malu seperti itu Sat," ucap Reyhan seraya tersenyum. Pria itu mengira bila Satria malu, padahal yang sebenarnya Satria enggan mengakuinya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ITULAH GOBLOK LO, KRN CINTA LO TUTIPI AIB SUAMI LO, DN LO NIKMATI SENDIRI KSAKITANNYA..

2023-09-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO NNTI AKN NTESAL DGN SIFAT ASLI CECIL....

2023-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!