BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)

Setelah pembicaraan dengan Satria dan Cecil waktu itu, Elena tidak pernah lagi bertemu suaminya berada dihotel yang sama dengan dirinya.

Elena juga sudah menanyakan pada resepsionis, tapi ternyata pria itu sudah ceck out pada hari itu juga.

Elena terus mencoba menghubungi Satria namun, lagi-lagi panggilan telepon darinya tidak dijawab.

Wanita itu juga mengirimi Satria pesan diaplikasi hijau, namun tidak dibalasnya.

Jangankan dibalas, pesan yang sudah terkirim juga tidak dibacanya.

Terhitung sudah tiga hari Elena berada dipulau itu, dan hari ini ia harus kembali kejakarta.

Selama dibali, Elena tidak bisa bekerja dengan maksimal karena dirinya terus saja memikirkan suaminya dan penghianatan pria itu.

Beruntung ia membawa sekretaris untuk ikut bersamanya, sehingga Elena merasa dibantu pekerjaannya oleh Hendri.

Saat ini mereka baru saja tiba dibandara setelah menempuh perjalanan hampir dua jam lamanya.

Mereka tiba dibandara pukul 9 malam.

"Bu Elena mau bareng saya tidak?," tanya Hendri pada atasannya.

"Tidak usah", ucap Elena.

Hendri menganggukan kepalanya kemudian berlalu dari sisi Elena yang masih menunggu mobil taksi online yang ia pesan.

Tidak lama kemudian taksi yang sedang ditunggu oleh Elena itu datang, wanita itu segera masuk kedalam taksi tersebut yang langsung melaju menuju apartement suaminya.

Setibanya disana Elena segera memasukan sandi dan membuka pintu apartement tersebut.

Ceklek.

Alena membuka pintu apartement tersebut kemudian masuk lebih dalam lagi.

Degg!!

Begitu masuk kedalam apartement tersebut, Elena langsung dikejutkan dengan kehadiran Cecil diapartement itu.

"Kamu bawa lagi wanita ini keapartement kita mas?," tanya Elena.

"Dia istriku juga," jawab Satria.

"Apa mas, istri?!," tanya Elena dengan terkejut.

"Bukannya aku sudah memberi tahukan pada mu Elena?," tanya Satria.

"Kamu benar-benar tidak menganggapku ya mas. Sudah aku katakan, aku tidak terima bila kamu menikah lagi," ucap Elena.

"Aku tidak perduli bila kamu keberatan," ucap Satria kemudian melengos pergi masuk kedalam kamarnya.

Setelah kepergian Satria, Elena segera dihampiri oleh Cecil, wanita yang mengaku hamil anak suaminya.

Elena benci sekali dengan Cecil. Wanita ketiga dirumah tangganya.

"Bagaimana rasanya El, pria yang kamu cintai itu menikah lagi?," tanya Cecil dengan senyum yang mengejek.

"Kamu! Kamu pasti yang sudah menjebak suamiku kan? Aku yakin kamu itu hamil anak orang lain!," ucap Elena sembari menunjuk wajah Cecil, dan bicara dengan meninggikan suaranya.

Plakk!.

Cecil menampar Elena yang bicara seperti itu padanya. Ia tidak terima bila dirinya dikatai Elena tengah mengandung benih pria lain.

Plak! Plak!

Elena yang tidak terima ditampar oleh Cecil, kini membalas tamparan tersebut hingga dua kali dibagian pipi kiri dan janan wajah Cecil.

"Kamu!," ucap Cecil geram kemudian menjambak rambut hitam legam milik Elena.

Elena juga menjambak rambut pirang milik Cecil.

Kedua wanita itu akhirnya jambak-menjambak, hingga tidak sengaja Elena mendorong tubuh Cecil.

Dugh!

Brukk!

Akhh!

Cecil terbentur lemari dan membuatnya jatuh tersungkur.

Satria yang tadinya sudah masuk kedalan kamar, kini kembali keruang tamu karena mendengar kegaduhan yang terjadi disana.

Setibanya disana, ternyata Cecil sudah tersungkur kelantai.

"Cecil," panggil Satria.

"Honey, dia mendorongku," ucap Cecil sembari menunjuk Elena.

Satria membantu Cecil untuk bangkit, kemudian membawanya kekamar lalu meminta Cecil untuk istirahat

Setelahnya Satria mendatangi lagi Elena yang masih berdiri ditempatnya.

"Apa yang kau lakukan pada Cecil?!," tanya Satria menatap nyalang pada Elena.

"Dia duluan yang menampar dan menjambakku, mas," ucap Elena membela diri.

"Apa kamu tahu tindakanmu itu bisa saja membunuh janin ku," ucap Satria.

"Aku yakin, janin itu bukan anakmu mas," ucap Elena masih menahan air matanya agar tidak luruh jatuh kepipinya.

"Aku yang menidurinya tentu saja janin itu anakku," ucap Satria.

"Seyakin itu kamu mas?," tanya Elena tak percaya suaminya yakin dengan janin yang sedang dikandung Cecil.

"Iya aku yakin sekali," jawab Satria dengan menekankan ucapannya.

"Lalu kenapa kamu bisa meniduri wanita itu, tapi tidak bisa meniduriku?," tanya Elena.

"Oohh, rupanya kamu juga mau aku tiduri," ucap Satria menyeringai kemudian memajukan langkah kakinya.

"Mau apa kamu mas?," tanya Elena sembari memundurkan langkah kakinya.

Elena takut bila melihat Satria yang sudah tersenyum seperti itu, senyum yang baginya sangat mengerikan.

"Tentu saja menidurimu," ucap Satria masih dengan menyeringai, membuat Elena semakin takut.

Wanita itu terus melangkahkan kakinya hingga menempel pada daun pintu kamarnya.

Dengan masih berhadapan pada Satria yang terus melangkah mendekatinya, Elena meraba-raba handle pintu tersebut kemudian membukanya.

Setelah pintu terbuka, Elena segera masuk kedalam kamarnya kemudian hendak menutup pintu tersebut.

Tapi sayang, gerakan Elena kalah cepat oleh Satria yang masuk lebih dulu kekamar itu dan menutup lalu mengunci pintu tersebut.

"Jangan mas. Aku tidak mau kita melakukannya saat kamu sedang marah," ucap Alena masih dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bukannya lebih nikmat bila melakukannya saat sedang marah," ucap Satria kemudian menarik Elena dan dilemparnya keranjang.

"AKHH!" teriak Elena.

Elena berusaha untuk bangun namun tubuhnya sudah ditindih oleh suaminya.

Satria mulai melakukan aksinya dengan kasar.

Mencium bibir Elena, turun keleher dan bagian dadanya semuanya ia lakukan dengan kasar, seolah Elena tidak bisa merasakan sakit.

Pria itu juga merobek pakaian yang dikenakan oleh Elena, lalu melucutinya semua.

"Mas jangan lakukan disaat kamu sedang marah," ucap Elena dengan air mata yang sudah tidak bisa ia bendung lagi.

Satria tidak mendengarkan ucapan Elena.

Pria itu justru melucuti pakaian yang ada ditubuhnya juga, membuat tubuh itu polos tanpa sehelai benangpun.

Satria menindih lagi tubuh Elena kemudian mengarahkan miliknya keinti tubuh istrinya.

Dengan sekali hentakan, senjata Satria masuk kedalam inti tubuh Elena.

Pria itu benar-benar melakukannya dengan kasar, membuat Elena merintih kesakitan.

"Sakit mas," rintih Elena dengan berlinang air mata.

Ini pertama kalinya ia melakukan itu, tapi Satria justru melakukannya dengan kasar, membuat tubuh Elena serasa terbelah dua.

Tepat tengah malam, Satria menyudahi kegiatannya itu, karena ia sudah puas memberi pelajaran pada istrinya yang selalu mengungkit dirinya belum pernah menjalankan kewajibannya sebagai suami.

Satria bangkit dari atas tubuh Elena yang kesakitan, kemudian masuk kedalam kamar mandi dan mengguyur tubuh dibawah kucuran shower.

Sedangkan Elena, tubuhnya serasa tidak bisa digerakan karena rasa sakit yang ia rasakan.

"Kamu terus saja menyakiti aku mas, hiks hiks" lirih Elena kemudian menangis.

Tidak lama kemudian Satria keluar dari kamar mandi, dan langsung meninggalkan Elena dengan tubuh hancurnya.

Melihat dirinya ditinggal begitu saja oleh suaminya. Ia serasa sudah dinodai. Dinodai oleh suami sendiri.

Entah nanti pria itu akan menyesal atau tidak sudah menyakitinya, tapi Elena harap ia bisa diperlakukan dengan baik.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ASLI BNAR2 GOBLOK NI ELENA,, BNAR2 KARAKTER TOKOH WANITA YG BIKIN, PNGEMIS CINTA YG TK PNY HARGA DIRI..
SKRG LO SDH DIPEARAWANIN SATRIA, COBA KMARIN2 LO TINGGALKN TU SATRIA,, INI LO MSH AZA PULANG KE APARTEMEN SATRIA.. HRSNYA LO USH PULANG..

2023-09-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

GOBLOK & BENAR2 GOBLOK SI ELENA INI..

2023-09-20

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

jadi wanita kok lemah bikin emosiae

2023-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Aku Harus Kuat
2 Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3 BAB. 3 Ya, dia istriku
4 BAB. 4 Enggan Mengakui
5 BAB. 5 Berusaha Fokus
6 BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7 BAB. 7 Ingin Pamit
8 BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9 BAB. 9 Kalimat yang Sama
10 BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11 BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12 BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13 BAB. 13 Mengundurkan Diri
14 BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15 BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16 BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17 BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18 BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19 BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20 BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21 BAB. 21 Tiba ditempat baru
22 BAB. 22 Lumpuh
23 BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24 BAB. 24 Penyesalan
25 BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26 BAB. 26 Mual
27 BAB. 27 Kabar Suami
28 BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29 BAB. 29 Diusir
30 BAB. 30 Kecewa
31 BAB. 31 Aku Mencintainya
32 BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33 BAB. 33 Aku Belum Siap
34 BAB. 34 Elena ke Surabaya
35 BAB. 35 Sudah ditemukan
36 BAB. 36 Mendatangi Elena
37 BAB. 37 Permintaan Elena
38 BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39 BAB. 39 Keputusan Elena
40 BAB. 40 Datang ke Kantor
41 BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42 BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43 BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44 BAB. 44 Dimanfaatkan
45 BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46 BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47 Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48 BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49 Bab. 49 Mulai Ragu
50 BAB. 50 Kondisi Elena
51 BAB. 51 Harapan yang pupus
52 BAB. 52 Informasi yang didapat
53 BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54 BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55 BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56 BAB. 56 Membalas
57 BAB. 57 Bertemu Dirga
58 BAB. 58 Ketulusan
59 BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60 BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61 BAB. 61 Tahu Semua
62 BAB. 62 Menghindari
63 BAB. 63 Rindu
64 BAB. 64 Mangga
65 BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66 BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67 BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68 BAB. 68 Rencana Anton
69 BAB. 69 Menceraikan Cecil
70 BAB. 70 Kecelakaan
71 BAB. 71 Mencari Satria
72 BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73 BAB. 73 Cepat Jemput
74 BAB. 74 Dijemput
75 BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76 BAB. 76 Menerima Kembali
77 BAB. 77 Itulah yang terbaik
78 BAB. 78 Tidur Bersama
79 BAB. 79 Nikah Lagi
80 BAB. 80 Malu dan Takut
81 BAB. 81 Meminta Izin
82 BAB. 82 Merasa Kecewa
83 BAB. 83 Rencana Cecil
84 BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85 BAB. 85 Periksa Kandungan
86 BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87 BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88 BAB. 88 Tuduhan
89 BAB. 89 Salah paham
90 BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91 BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92 BAB. 92 Saling memaafkan
93 BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94 BAB. 94 TAMAT
95 Bukan Sekedar Sugar Daddy
96 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab. 1 Aku Harus Kuat
2
Bab. 2 Apa Salahku Mas?
3
BAB. 3 Ya, dia istriku
4
BAB. 4 Enggan Mengakui
5
BAB. 5 Berusaha Fokus
6
BAB. 6 Tetap Saja Kecewa
7
BAB. 7 Ingin Pamit
8
BAB. 8 Menyaksikan Langsung
9
BAB. 9 Kalimat yang Sama
10
BAB. 10 Aku Tidak Setuju
11
BAB. 11 Dinodai Suami Sendiri (18+)
12
BAB. 12 Penghianatan dibalas dengan Penghianatan
13
BAB. 13 Mengundurkan Diri
14
BAB. 14 Bukan Pernikahan yang Diinginkan
15
BAB. 15 Tidak Mendapat Jawaban
16
BAB. 16 Lelah selalu disakiti
17
BAB. 17 Pergi Ke Surabaya
18
BAB. 18 Penyebab Pikiran Kacau
19
BAB. 19 Tidak Bisa Dihubungi
20
BAB. 20 Mengetahui Semuanya
21
BAB. 21 Tiba ditempat baru
22
BAB. 22 Lumpuh
23
BAB. 23 Mencari Pekerjaan
24
BAB. 24 Penyesalan
25
BAB. 25 Apa anda keluarga pasien?
26
BAB. 26 Mual
27
BAB. 27 Kabar Suami
28
BAB. 28 Kehadiranku Tidak di Harapkan
29
BAB. 29 Diusir
30
BAB. 30 Kecewa
31
BAB. 31 Aku Mencintainya
32
BAB. 32 Bertekad Lebih Keras Lagi
33
BAB. 33 Aku Belum Siap
34
BAB. 34 Elena ke Surabaya
35
BAB. 35 Sudah ditemukan
36
BAB. 36 Mendatangi Elena
37
BAB. 37 Permintaan Elena
38
BAB. 38 Aku Lagi Hamil
39
BAB. 39 Keputusan Elena
40
BAB. 40 Datang ke Kantor
41
BAB. 41 Aku Tahu Kamu Masih Mencintaiku, Elena
42
BAB. 42 Aku Sudah Memaafkannya
43
BAB. 43 Akhirnya aku bisa memandangi wajahmu
44
BAB. 44 Dimanfaatkan
45
BAB. 45 Tidak Bisa Memilih
46
BAB. 46 Keputusanku Sudah Bulat
47
Bab. 47 Mengaktifkan Ponsel
48
BAB. 48 Apa aku tidak berhak bahagia?
49
Bab. 49 Mulai Ragu
50
BAB. 50 Kondisi Elena
51
BAB. 51 Harapan yang pupus
52
BAB. 52 Informasi yang didapat
53
BAB. 53 Rencana Selanjutnya
54
BAB. 54 Aku Akan Membalasmu
55
BAB. 55 Aku merasa semakin jauh dengannya
56
BAB. 56 Membalas
57
BAB. 57 Bertemu Dirga
58
BAB. 58 Ketulusan
59
BAB. 59 Tunggu Aku Bercerai
60
BAB. 60 Akan Mudah Mencintaimu
61
BAB. 61 Tahu Semua
62
BAB. 62 Menghindari
63
BAB. 63 Rindu
64
BAB. 64 Mangga
65
BAB. 65 Ternyata kamu hamil, El
66
BAB. 66 Tidak Bahagia Bersamanya
67
BAB. 67 Mendapat Restu Kembali
68
BAB. 68 Rencana Anton
69
BAB. 69 Menceraikan Cecil
70
BAB. 70 Kecelakaan
71
BAB. 71 Mencari Satria
72
BAB. 72 Membatalkan Perceraian
73
BAB. 73 Cepat Jemput
74
BAB. 74 Dijemput
75
BAB. 75 Izinkan aku merawatmu
76
BAB. 76 Menerima Kembali
77
BAB. 77 Itulah yang terbaik
78
BAB. 78 Tidur Bersama
79
BAB. 79 Nikah Lagi
80
BAB. 80 Malu dan Takut
81
BAB. 81 Meminta Izin
82
BAB. 82 Merasa Kecewa
83
BAB. 83 Rencana Cecil
84
BAB. 84 Membuat luka menganga lagi
85
BAB. 85 Periksa Kandungan
86
BAB. 86 Kondisi Janin Elena
87
BAB. 87 Perkara Mangga Muda
88
BAB. 88 Tuduhan
89
BAB. 89 Salah paham
90
BAB. 90 Pelarian berujung tragis
91
BAB. 91 Ajarkan aku mencintaimu
92
BAB. 92 Saling memaafkan
93
BAB. 93 Balasan untuk orang jahat
94
BAB. 94 TAMAT
95
Bukan Sekedar Sugar Daddy
96
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!