"Elena gak bisa gak datang ma, tapi nanti Elena usahain izin buat pulang lebih cepat." ujar Elena disana. Nita mengangguk saja.
Setelah pembicaraan itu, Elena memilih untuk istirahat di kamarnya. Dia juga mengatakan untuk tidak perlu membangunkannya untuk sarapan.
Sekarang tiba waktunya untuk sarapan. Semua keluarga Elena sudah siap dengan pakaian rapinya dan menikmati sarapan yang dibuat oleh Nita.
"Elena ada di kamarnya, dia tadi pulang cepat." ujar Nita disela sela makannya. Semua orang kaget dan menatap Nita.
"Loh kok tumben sepagi ini dia udah pulang ma?" tanya Edward heran.
"Ntah, katanya dia mau istirahat dirumah aja." jawab Nita.
"Sekarang Elena sibuk banget ya ma. Kira kira dia bisa datang gak ma buat lamaran Virgo nanti malam." ujar Virgo sendu. Dia sangat berharap adik kesayangannya datang di acara pertunangannya.
Nita menatap Virgo lembut. Dia tau Virgo sangat menyayangi Elena. Sedari kecil, mereka sering bermain bersama.
"Elena sibuk kan karena mau kuliah sayang, apalagi dia kuliahnya seminggu lebih lagi. Dan untuk acara lamaranmu, Elena tadi bilang dia akan izin buat pulang lebih awal, biar bisa ikut." jelas Nita lembut.
"Serius ma?" tanya senang Virgo dan Nita mengangguk tersenyum. Wilson dan Edward juga tersenyum senang.
Ditempat lain, Zeyn tengah bersiap untuk pergi. Dia baru mendapat kabar jika laporan tentang malam itu sudah didapatkan. Memang cukup lama mengetahui kebenarannya dan siapa dalangnya, karena itu disembunyikan cukup rapat. Zeyn bisa menebak jika lawannya ini bukan orang sembarangan.
Diperjalanan, Zeyn mengemudi dengan kecepatan normal. Saat lampu merah, Zeyn berhenti diikuti pengendara lainnya. Namun saat tak sengaja menoleh kanan, Zeyn seperti melihat Mila dengan wanita yang juga seperti dia kenal.
"Mama." gumamnya pelan. Zeyn menyipitkan mata agar bisa melihat dengan jelas.
"Dan itu, Vania. Bagaimana bisa mereka sedekat itu?" gumamnya lagi. Namun tiba tiba terdengar suara klakson dari belakang. Zeyn langsung mengemudikan kembali mobilnya sambil memikirkan kejadian tadi.
Zeyn teringat bagaimana Mila terus membela dan membanggakan Vania. Zeyn merasa ada yang janggal.
Sesampainya di kantor, Zeyn langsung memasuki ruangannya dan ternyata seseorang yang dia suruh mencari tahu kebenarannya sudah menunggu.
Melihat tuannya datang, pria itu langsung tunduk memberikan hormat. Zeyn hanya mengangguk dan langsung duduk di kursi putarnya.
"Berikan sini." Ujar Zeyn dingin memaksudkan semua laporan buktinya. Pria itu mengangguk dan langsung memberikan bukti yang dia dapat. Dia memberikan sebuah rekaman, foto, dan beberapa kertas sebagai bukti. Zeyn menerimanya dan langsung memeriksa dengan teliti.
Zeyn kaget melihat siapa yang berada di rekaman itu dan foto itu. Walaupun tidak terlalu jelas, Zeyn bisa kenal siapa orang yang ada di rekaman dan vidio itu.
"Vania." gumamnya dingin. Wajah Zeyn semakin datar.
"Bicaralah." ujar Zeyn.
"Kami mendapatkan bukti itu cukup lama tuan. Sepertinya dibalik ini semua ada pendukung yang bukan orang sembarangan. Dan untuk pelayan itu, kami sudah mengasingkannya ke markas tuan, kami menemukannya saat dia hendak lari dari kota ini, dan informasi selanjutnya masih dicari tahu tuan. Ini cukup sulit." jelas pria itu.
Zeyn semakin paham jika Vania punya pendukung yang tidak bisa diremehkan. Dia tidak akan langsung memberikan hukuman atau menanyai alasannya. Masih banyak yang harus Zeyn ketahui, dan ketika semuanya sudah terbongkar, baru dia akan memberikan apa yang sepatutnya diberikan.
"Pergilah dan terus bekerja." ujar Zeyn dan pria itu langsung pergi.
"Apa mereka mempunyai hubungan?" gumam Zeyn mengingat Mila dan Vania.
Sementara orang yang dimaksud sedang asik berbincang.
"Aku tidak tau lagi tante, kenapa bisa semuanya gagal begitu saja. Padahal aku sudah menyiapkannya sebaik mungkin." ujar Vania kesal.
"Kau terlalu ceroboh Vania. Seharusnya kau tidak perlu pulang saat itu. Tetap awasi dia." sahut Mila di sana juga ikut kesal.
Vania sudah menceritakan semuanya termasuk rencananya kepada Mila. Kalian tau apa hubungannya diantara mereka? Vania adalah keponakan dari Mila. Namun tidak ada yang tau. Lalu apa yang menjadi alasan Mila mau menikahi Genda? Nanti semuanya akan terungkap.
"Jadi bagaimana Tante. Mama dan papa gak peduli sama aku, cuman tante yang bisa Vania harapkan buat bantu Vania." ujar Vania memegang tangan Mila dengan penuh harap.
Mila tersenyum dan membalasnya.
"Kamu tenang aja, tante akan selalu bantuin kamu." ujar Mila tersenyum dan Vania menjadi lega. Walaupun papa dan mamanya tidak peduli dan asik dengan urusan mereka masing masing, setidaknya masih ada Mila sebagai tantenya yang selalu membantunya.
"Tapi tante mau bilang sesuatu." ujar Mila dengan wajah gelisah. Vania yang melihatnya jadi ikutan gelisah.
"Bilang apa Tante? Kenapa Tante terlihat gelisah?" tanya Vania.
"Kemarin Zeyn bertanya soal wanita." Ujar Mila ragu. Vania kaget. Dia tau bahwa Zeyn sangat sulit menyukai wanita. Dia saja tidak tersentuh.
"Itu gak mungkin Tante. Vania tau jika Zeyn sangat sulit menyukai wanita." ujar Vania tidak percaya.
"Tante tidak berbohong. Dia menanyakan soal wanita kepada papanya. Dia bertanya seperti apa wanita itu. Dia bertanya kepada papanya karena wanita itu masih kuliah di kampus mereka." jelas Mila. Vania berpikir keras menatap lain arah. Bagaimana mungkin?
"Siapa namanya?" tanya Vania. Matanya memancarkan kemarahan. Memang seperti inilah Vania, dia akan melakukan apa saja demi mendapatkan apa yang dia mau.
"Kalau tidak salah namanya Elena. Dan dia akan wisuda sebentar lagi. Kita bisa datang melihatnya, lagian suami tante sebagai dosen di kampus itu." ujar Mila dan Vania mengangguk setuju. Dia akan mencari tahu siapa wanita itu.
Dikediaman Elena, semuanya sudah siap. Mereka sudah sangat rapi dengan persiapan masing masing. Tinggal satu yang kurang, Elena.
"Elena mana ya ma, belum datang juga dia." ujar Virgo gelisah. Ada dua hal yang dia takutkan, pertama, bagaimana jika keluarga mempelai wanita sudah menunggu lama dan kedua, bagaimana keadaan Elena. Apa dia baik baik saja?
Nita dan Wilson saling menatap. Mereka juga gelisah disertai oleh Edward. Elena tadi berkata jika dia sedang dalam perjalanan pulang, namun kenapa lama sekali sampainya?
Tring...
Hp Nita berdering pesan. Itu adalah pesan dari Elena. Nita buru buru membuka pesannya.
"Kata Elena kita duluan saja, dia terjebak macet." ujar Nita menatap keluarganya. Mereka hanya bisa mengangguk dan langsung pergi.
Sesampainya di rumah keluarga mempelai wanita, mereka langsung memulai acaranya saja, karena takut malam semakin larut. Sampai pada akhirnya, acara lamaran selesai. Sekarang adalah waktunya untuk berbincang santai.
Wina yang tak lain adalah calon istri Virgo, menyubit pelan lengan Virgo yang berada disampingnya. Virgo langsung menoleh menatap calon istrinya ini.
"Elena mana? Kok dia gak datang?" tanya Wina. Saat kedatangan keluarga calon suaminya ini, dia mencari cari dimana adik kesayangannya. Dia cukup sedih karena melihat Elena tidak ikut ke acara lamarannya. Iya, mereka dekat. Elena memang sehangat itu kepada semua orang, apalagi dengan calon istri Abangnya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
sarinah najwa
apa Vania itu anaknya Mila thor🤔🤔
2023-07-04
1