BAB 20

kita tinggalkan dulu cerita Arman yang sekarang berada di alam jin bersama dengan ke-7 adik angkatnya.

kita kembali ke kampung halaman Arman saat itu Ibu istri dan anak Arman sedang bermain-main di dalam rumah.

tiba-tiba terdengar pintu digedor beberapa kali dari luar nyimas ayu Putri Ningsih mengira itu adalah Arman yang pulang lalu segera lari ke arah pintu dan membukanya.

namun setelah dibuka ternyata yang datang adalah ordo dan beberapa pengawal kerajaan dengan tubuh kekar berbeda dengan yang dulu datang dan pernah bertarung dengan Arman...

''hahaha

....hahaha .....kebetulan sekali inilah bidadari yang yang kami cari* ke mana suamimu si Arman??? aku akan menuntut balas atas kekalahanku tempo hari dulu"

kata ordo dengan wajah beringas dan sesumbar apalagi sosok yang dia cari nampak di hadapannya.

"kamu jangan kurang ajar suamiku lagi pergi ke suatu tempat , ada apa kamu ke sini lagi apa mau dihajar lagi??? tanya nyimas ayu Putri Ningsih

melihat yang datang adalah ordo dan beberapa pengawal kerajaan lalu ibunya Arman memeluk cucunya dan bicara ke nyimas ayu Putri Ningsih.

"nyimas ayo kita lari saja jangan sampai kita menghadapi mereka tentunya saja kita tidak akan mampu menghadapi mereka" kata ibunya

"tenang saja Bu kita lihat apa yang mereka mau setidaknya aku tidak akan menyerah begitu saja kepada manusia-manusia laknat seperti ini "jawabnya nyimas ayu Putri Ningsih

"wahahaha🤣🤣🤣🤣 ternyata galak sekali kamu nyimas mbok ayu yang sangat cantik jelita tapi hari ini kamu akan kubawa ke kerajaan untuk menghadap raja kami yang sudah tak sabar menunggu kamu"kata Ordo lagi

"Kamu bicara begitu kayak yang bisa aja membawaku ke sana kalau begitu terima ini !!!kata nyimas ayu Putri Ningsih sambil melakukan serangan pertama kepada ordo, ordo dan para pengawal kerajaan lalu mundur ke halaman rumah untuk menahan serangan dari nyimas ayu Putri Ningsih.

tentu saja di luar dugaan yang diperkirakan oleh ordo bahwa ternyata sang bidadari pun memiliki ilmu kanuragan yang lumayan.

beberapa kali serangannya hampir saja mengenai tubuh mereka namun ordo dan beberapa pengawal sudah berlatih kembali tentang ilmu kanuragan yang lebih tinggi jadi pukulan tendangan dan serangan nyimas ayu Putri Ningsih pun bisa mereka layani dengan baik.

ciaaaaaaattt....hufsss....wusszzzzzz..

Plossss...plossss...plossss !!!

serangan nyimas ayu Putri Ningsih tidak mengenai sasaran lalu dia mengatur nafasnya untuk menyiapkan kembali serangan yang kedua.

ketika nyimas ayu Putri Ningsih hendak melangkah melakukan serangan lagi tiba-tiba terdengar jeritan anaknya di dalam rumah yang ternyata sudah dipegang oleh pengawal dengan tubuh kekar.

"mah tolong mah tolong aku ditangkap tolong lepasin saya lepasin saya"begitu jerit anaknya nyimas ayu Putri Ningsih

bukan hanya anaknya yang dipegang ataupun disandera oleh pengawal istana akan tetapi juga Ibu mertuanya alias ibunya Arman pun disandera oleh mereka.

"tidak ada untungnya wahai cah ayu kamu melawan kami, kalau kamu tetap melawan dan menyerang kami dan tidak mau ikut ke istana maka ibu mertua dan anakmu akan menjadi korbannya"kata Ordo mengancam

melihat kejadian itu sang ibunya pun memerintahkan kepada nyimas ayu Putri Ningsih untuk lari dan kabur dari sana.

" nyimas cepat kabur biarkan Ibu dan anak kamu di sini ,jangan pikirkan kami ,kami bisa menyelamatkan diri cepat kamu kabur.

tanpa basa-basi nyimas ayu Putri Ningsih pun loncat ke dalam rumah lalu lari ke belakang rumah dan menghilang begitu saja di hutan belakang rumah.

para pengawal kerajaan yang saat itu berdiri di sana pun ikut mengejar namun kecepatan larinya ayu Putri Ningsih tidak bisa mereka tandingi hingga mereka kehilangan dia di dalam hutan.

lalu setelah para pengawal itu kembali kepada ordo dan mereka melaporkan bahwa mereka tidak bisa menemukan bidadari yang mereka kejar.

"maaf ke ordo kami tidak bisa menemukan bidadari itu larinya terlalu kencang sehingga kami tidak bisa mampu menandingi kecepatan larinya"kata para pengawal istana

"kurang ajar nanti kita cari bidadari itu sekarang kita bawa saja anaknya ke istana suatu saat dia akan mencari anaknya dan datang sendiri ke istana kerajaan hahaha hahaha🤣🤣🤣" kata ordo sambil tertawa

"betul sekali ya kenapa tidak kami pikirkan jika terpikir ke sana buat apa Kami mengejarnya sampai ke dalam hutan capek-capek dan membuang tenaga saja" kata sang pengawal istana sambil melirik beberapa temannya.

"Ki ordo apakah kita bawa juga nenek-nenek tua ini?? kata mereka lagi

"tidak usah dibawa biarkan saja dia di rumah untuk menyampaikan pesan kepada menantunya itu, ataupun kepada si Arman yang waktu itu menghajar kita kita akan balaskan rasa sakit hati kita dengan membawa anaknya ke kerajaan"jawab ordo

Mereka pun pergi meninggalkan ibunya Arman yang menangis tersedu-sedu karena cucu satu-satunya dibawa oleh ordo dan beberapa pengawal kerajaan untuk dijadikan sandera.

beberapa jam kemudian nyimas ayu Putri Ningsih kembali ke rumah mertuanya karena melihat situasi sudah sepi.

melihat ibu mertuanya yang sedang tersungkur dan nangis tak henti hentinya lalu nyimas ayu Putri Ningsih pun bertanya.

"Ibu kenapa Bu ???mana anak aku bu dia mana dia???

maaf nyimas Ibu tidak bisa menjaga anakmu mereka menyandera anakmu dibawa ke kerajaan supaya kamu menyerahkan diri nanti kita tunggu saja Arman untuk mencari jalan terbaik"jawab mertuanya

"tidak Bu aku tidak bisa menunggu kang Arman kita tidak tahu kapan dia pulangnya yang jelas anak aku dalam bahaya dan aku harus menolongnya untuk datang ke kerajaan supaya dilepaskan saja"jawab nyimas ayu Putri Ningsih

"tidak bisa begitu nyimas..!!! kerajaan bukan tempat yang mudah untuk kita masuki, bisa saja kita masuk dan tidak bisa keluar di sana banyak tokoh-tokoh dengan berbadan besar ahli-ahli petarung yang luar biasa ,kita tidak akan bisa mengalahkan mereka bahaya kalau kita memaksakan diri masuk ke kerajaan"jawab mertuanya lagi

mendengar penjelasan dari mertuanya seperti itu nyimas ayu Putri Ningsih hanya merenung dan memikirkan bagaimana caranya dia bisa mengambil kembali anaknya dari cengkraman raja jahat.

lalu dia bicara sendiri sambil menatap ke atas langit.

"seandainya aku masih memiliki selendang merah itu mungkin aku mudah untuk masuk ke kerajaan dan mengalahkan para pengawal kerajaan itu tapi sayangnya selendang itu sudah hilang sejak lama"katanya nyimas ayu Putri Ningsih sambil menangis karena teringat anaknya.

mendengar menantunya menyebut selendang merah sang mertua atau ibunya Arman teringat bahwa dia pernah mengubur sebuah selendang merah yang dititipkan oleh Arman di bawah tempat penyimpanan sendal.

"nyimas selendang merah milik kamu itu tidak hilang sebenarnya"kata mertuanya ucapannya terpotong karena ingat itu adalah amanat Arman yang tidak boleh disampaikan kepada nyimas ayu Putri Ningsih!!

kaget mendengar apa yang dikatakan mertuanya lalu nyimas ayu Putri Ningsih bertanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!