Arman lalu mundur beberapa langkah namun kemudian balik menyerang ordo dengan secara bertubi-tubi dengan pukulan dan tendangan yang cepat luar biasa seperti kilat.
hingga di satu kesempatan Arman berhasil memasukkan pukulannya kepada dada ordo dengan kekuatan luar biasa hingga ordo terjatuh dan mundur beberapa langkah.
"hiukkkkksssss...dug..dessssss jedakkk..
"aaaahhhhhh......jerit ordo sambil memegang dadanya.
kemudian ordo kembali berdiri sambil mengatur nafasnya dan berteriak kepada Arman dengan nada yang berapi-api.
"b****** dasar kau anak kurang ajar anak kemarin sore yang tidak tahu sopan santun"begitu kata ordo
Arman yang digertak seperti itu bukannya marah akan tetapi sambil tersenyum Dia berkata
"yang kurang didikan itu bukan saya tapi kamu hai manusia laknat kamu yang tidak tahu diri dan tidak tahu sopan santun kepada rakyatnya"Arman bicara seperti itu karena dia tidak tahu kalau ordo adalah bukan orang istana akan tetapi dia orang bayaran yang selalu mencari keuntungan dalam kesempitan orang lain.
"kau kira kau sudah menang nih terima serangan aku yang kedua dengan jurus halilintar menembus Awan"kata ordo sambil kembali menyerang dan menerjang tubuh Arman secara bertubi-tubi.
Ciattttt...
. hiukkkkksssss...plossss...plossss.. plossss
namun alangkah kagetnya ordo serangannya tidak ada yang mampu menghantam tubuh Arman satupun.
Arman sangat lincah menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan menghindari pukulan dan tendangan lawan.
ketika tangan ordo hendak memukul perut Arman tangannya berada di sebelah kiri Arman lalu dengan cepat ditangkap oleh Arman dan ditarik sedangkan dengkul Arman masuk lagi ke perut ordo dengan kencang hingga ordo berteriak kesakitan.
Jedakkkk....dug..desssss
"aaaahhhhhh...aduhhh.
aduhh....aduh..... syet*n kauu...bangs,*t....
Kata ordo sambil memegang perutnya keringatnya mulai membasahi baju yang dia gunakan namun kalau menyerah dia malu dengan beberapa pengawal kerajaan yang tadi dihalangi untuk mengeroyok Arman.
kini ordo mengatur lagi nafasnya dan kembali berdiri lalu dia cabut golok yang selama ini dia bawa diputarkannya golok itu di atas kepala ke samping pinggangnya juga berputar ke arah depan dan ke belakang memperlihatkan kepada Arman dan pengawal kerajaan bahwa dia mahir memainkan jurus-jurus golok yang dia pelajari selama ini.
melihat ordo sudah mengeluarkan golok seperti itu lalu Arman jongkok dan mengambil sebatang ranting pepohonan yang kebetulan jatuh di sekitar sana.
tentu saja para pengawal pun tertawa terbahak-bahak sambil berkata kepada Arman
Huahhhhahh huahahahahaha dasar kau anak kecil kau mau lawan golok si ordo dengan batang kayu kecil seperti itu mimpi kau sama saja mengantarkan nyawa"kata mereka kepada Arman
"lalu Ardo pun segera menyerang Arman dengan golok di tangannya yang berputar hampir saja Arman kena sabetan golok itu akan tetapi di luar nalar dan di luar dugaan ketika golok ordo ingin menembus leher Arman tiba-tiba Arman menangisnya dengan sebatang ranting pohon yang diambilnya tadi.
mungkin bagi orang biasa berpikir bahwa ketika ranting pohon kecil menangkis sebuah golok yang luar biasa tajam maka akan patah begitu saja.
namun inilah bela diri yang dikuasai Arman tenaga batinnya bisa dia salurkan kepada ranting pohon yang dia pegang sehingga kekuatan ranting itu seperti baja ketika bertemu dengan golok ordo.
"hiukkksssss.....blentrang.....krakkk....
Blentrang.....
tentu saja ordo tambah kaget kalau dia tidak lihat dengan mata kepala sendiri dan tidak dialami oleh sendiri mungkin dia tidak akan percaya bahwa golok samber nyawa yang dia miliki mampu di tangkis oleh ranting pohon kecil yang dipegang oleh Arman.
ordo pun mundur ke belakang beberapa langkah sambil mengatur kembali nafasnya lalu dia berbisik dalam hatinya
"kurang ajar anak ini bukan anak biasa bisa-bisa aku kalah kalau seperti ini terus lebih baik aku manfaatkan para pengawal istana bodoh itu untuk menyerang Arman sekarang.
"hai pak prajurit kalian Serang si Arman ini saya mau istirahat dulu sebentar kata Arman sambil mundur ke belakang para pengawal istana.
para prajurit istana pun menuruti apa yang diperintahkan oleh ordo lalu mereka menyerang Arman bersama-sama dengan memanfaatkan golok golok mereka serta tombak-tombak mereka secara membabi buta.
sadar bahwa dirinya dalam keadaan bahaya lalu Arman pun menangkis beberapa serangan yang datang dari para prajurit istana itu dengan ranting pohon yang dia pakai.
beberapa pengawal istana berhasil dia jatuhkan namun salah seorangnya juga berhasil menembus tubuh Arman dengan pedang sehingga baju Arman robek oleh sabetan pedang yang dia gunakan.
namun bersyukur tubuh Arman tidak luka karena dia sedikit mundur ke belakang ketika sabetan pedang itu sampai di dekat tubuhnya.
ketika beberapa pengawal istana mundur ke belakang Arman lalu duduk bersila dan mengarahkan kedua telapak tangannya ke depan tiba-tiba datang angin yang begitu kencang keluar dari telapak tangan Arman menembus beberapa pengawal istana hingga terjatuh beberapa meter jauhnya.
"wuzzzzhhhhh.... hiukkkkksssss...dug...desssssss......
Weurrr......
melihat kejadian di luar dugaan yang kedua kalinya ordo pun bangkit dari duduk istirahatnya lalu dia maju ke depan dan sama bersila menghadap Arman.
terlihat mulut ordo berkomat kamit membacakan mantra lalu disimpannya golok sambernyawa di hadapannya tiba-tiba golok itu terbang secara sendirinya berputar dengan cepat makin cepat dan semakin cepat lalu melesat ke arah Arman yang sedang duduk bersila.
Arman tidak kaget dengan serangan itu karena dia pernah mendengar bahwa ada kekuatan golok sambernyawa yang bisa terbang dan menusuk lawannya sampai mati.
dia hanya mengangkat satu tangan dan tangan kanannya memegang ranting kecil yang tadi dia pakai lalu dengan kekuatan tenaga dalam yang luar biasa Arman menangkis datangnya golok sambernyawa milik ordo.
Wussseee.......Wrweerr..... hiukkkkksssss....
Plentrang......bukssss.....
golok sambernyawa ordo patah jadi dua di hadapan Arman hanya dengan di tangkis oleh ranting pohon kecil yang saat itu dipegang oleh Arman.
sedangkan ordo yang melihat golok kesayangannya patah tentu saja di samping dia marah akan tetapi dia tahu dan bisa mengukur diri bahwa Arman Ternyata bukan lawan enteng biasa.
"bahaya nih kalau aku lanjutkan pertempuran ini bisa-bisa aku yang mati di tempat ini lebih baik aku mundur dengan para pengawal istana dan mencari jalan terbaik agar si Arman ini bisa kita kalahkan'begitulah bisik hati kedua kalinya Ki ordo ini.
"para pengawal ayo kita pulang dulu Kita istirahat dulu lain kali kita lanjutkan pertempuran ini dengan anak bau kencur itu"begitulah perintah qoldo kepada pengawal istana
para pengawal istana pun menuruti saja perintah ordo lalu mereka pun pulang dengan badan terhuyung-huyung karena kesakitan karena cedera yang diakibatkan oleh serangan dari Arman.
sedangkan Arman hanya terpaku dan tersenyum saja melihat Ki ordo dan para pengawal istana pergi begitu saja.
lalu dia bangkit dan mengambil golok sambernyawa yang tadi patah di hadapannya lalu kemudian masuk ke dalam rumah untuk melihat keadaan ibu dan istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments