"tuan putri silahkan ikut kami dulu kerumah,disana ada baju yang lebih pantas untuk tuan putri,bahaya kalo tuan putri dilihat jin lain dalam kondisi telanjang seperti ini " kat putri jin nomor 1 dengan nada sopan
nyimas ayu Putri Ningsih pun lirik kanan dan kiri karena memang takut ada jin yang lain yang melihat kondisinya seperti itu lalu mau tidak mau ,dia ikut dengan ke-7 Putri jin dan Arman ke rumah yang mereka maksud.
"ya sudah saya ikut dengan kalian tapi awas kalian jangan macam-macam ya terutama manusia ini jangan sampai dia menyentuhku aku tak sudi disentuh olehnya"katanya nyimas ayu Putri Ningsih sambil menunjuk ke arah Arman👉
Arman tidak bicara apa-apa dia hanya berjalan mengikuti saja dari belakang sambil hatinya bersorak gembira karena perempuan yang selama ini dia idamkan bisa dibawa pulang.😁
sesampainya di rumah,lalu ke-7 Putri jadi itu memberikan baju mereka , nyimas Putri ayuningsih pun memilih baju yang kira-kira cocok dengan tubuhnya.
karena memang dia Putri jin yang sangat dihormati di kerajaan itu apapun yang dia pakai sangatlah cocok dan terlihat cantik. tentu saja Arman sangat tambah jatuh hati pada nyimas ayu Putri Ningsih.
"wah tuan Putri sangat cantik sekali cocok pakai baju itu" kata Arman memujinya mas ayu Putri Ningsih.
namun yang dipuji bukannya senang akan tetapi malah balik marah.😠
"diam Kamu manusia tidak tahu di untung ,kamu yang telah membuat aku jadi begini jangan-jangan Kamu yang mencuri selendang merah milik aku supaya aku nggak bisa balik lagi ke istana raja jin??? dengan ada marah besar kepada Arman.😠
"Saya tidak tahu apa-apa nyimas saya datang ke sana hanya untuk membantu nyimas Putri ayuningsih supaya tidak dipermalukan orang lain karena tidak memakai pakaian"jawab Arman.
" betul nyiratu,kakak saya ini hendak membantunya ratu tidak ada bermaksud apa-apa karena memang kakak kami ini menaruh hati pada nyi ratu apakah nyi ratu Sudi menerima lamaran dari kakak angkat saya ini??? kata Putri jin nomor satu
"apa????? mau melamar aku??? mimpi kamu wahai manusia jelata aku ini ratu putri jin yang sangat dihormati di sini sedangkan kamu manusia yang tak jelas dari mana asal-usulnya mau melamar aku daripada aku nikah sama kamu lebih baik aku nikah sama pohon"jawab nyimas ratu putri Ningsih.
"jangan begitu nyi ratu Kita sama-sama diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala walaupun kita beda alam akan tetapi kewajiban dan hati kita sama yakni beribadah kepada Allah jangan pernah membeda-bedakan makhluk karena itu akan membuat Allah murka"kata si bungsu memberikan ketenangan di hati nyimas ayu Putri Ningsih.
tentu saja nyimas ayu Putri Ningsih yang sama-sama menganut agama Islam bergetar hatinya ketika mendengar penjelasan dari si bungsu lalu dia memalingkan wajahnya karena malu.
"nyimas ratu tidak harus menjawab lamaran ka Arman sekarang ,boleh berpikir dulu secara matang-matang karena ini bukan untuk satu atau dua hari akan tetapi untuk selamanya"kata Putri di nomor 4.
"baiklah aku akan pikirkan dulu lamaran dari kakak angkatmu itu ....
apakah ada kamar khusus buatku ???buat aku istirahat"tak nyanyi mas Putri ayu Ningsih sambil larak lirik ke kiri dan kanan.
"kamar di sini sudah tidak ada ini ratu paling pakai kamar saya aja"kata si bungsu.
"tidak tidak kamu itu perempuan wahai bungsu biarkan aja nyimas ayu Putri Ningsih memakai kamar saya Saya, kakak cukup tidur di sini saja di tengah rumah kakak kan laki-laki"kata Arman menyela perkataan si bungsu.
"ya sudah ambil barang-barang kamu dari kamar itu dan cepat kosongkan sekarang juga"katanya nyimas ayu Putri Ningsih kepada Arman sambil melotot.
si bungsu melihat tingkah laku ratunya seperti itu sangatlah geram terlihat tangannya mengepal menahan amarah akan tetapi bahaya kalau dia sampai memperlihatkan emosinya bisa jadi perjodohan antara nyimas ayu Putri Ningsih dan Arman selaku kakak angkatnya pun gagal.
lalu Arman pergi ke kamarnya dan mengambil barang-barang milik pribadinya dan membawa ke tengah rumah lalu disimpan di pojokan.
"silakan nyiratu kamarnya sudah kosong nyimas bisa istirahat di dalam"kata Arman mempersilahkan nyimas ayu Putri Ningsih.
tanpa ucapan terima kasih nyimas ratu ayu Putri Ningsih pun lalu masuk ke dalam kamar yang asalnya adalah kamar milik Arman lalu menutup pintu dan dikunci dari dalam.
sedangkan Arman terlihat mengajak putri jin nomor satu ke depan rumah sepertinya ada yang ingin disampaikan supaya tidak ada orang lain yang mendengar.
keenam adiknya yang lain pun mengikuti Arman dan kakaknya dari belakang.
"ada apa Ka arman mengajak saya ke sini tanya Putri aja nomor 1 dan adik-adiknya kepada Arman.
"begini wahai adik-adikku ini di dalam bajuku aku simpan dan sembunyikan selendang merah milik Putri ayuningsih lalu aku simpan di mana selendang ini supaya tidak ketahuan dirinya???
"oh kalau itu kakak bungkus aja dengan kain lain, lalu simpan di barang-barang pribadi kakak soalnya kalau disimpan di barang milik kami bisa jadi suatu saat nyimas ayu Putri Ningsih mencoba mengobrak-abrik barang kami dan mengeceknya satu persatu.
kalau disimpan di barang pribadi Kak Arman dia tidak akan berani karena itu adalah aturan kerajaan jin tidak boleh memegang barang-barang milik laki-laki walaupun dari bangsa manusia.
"baiklah kalau begitu adik-adikku aku segera bungkus selendang ini dengan kain yang sudah ada di dalam buntelan barang-barangku.
lalu Arman pun membungkus selendang itu dengan rapi dan disimpannya bersama barang-barang milik pribadinya di pojokan rumah.
ketika sedang membereskan barang-barangnya tiba-tiba Arman melamun teringat sosok ibunya di kampung halaman entah bagaimana nih nasibnya apakah masih ada di dunia ini ataupun sudah pendek usia.
lalu tiba-tiba si bungsu mendekati Arman dan menepuk pundaknya seraya bertanya melihat Arman dengan wajah sedih.
"ada apa kak Arman kok tiba-tiba menjadi murung dan bersedih ???seperti itu apa karena memang belum berjodoh dengan nyimas ayu Putri Ningsih tenang saja kak kami akan atur segala cara supaya kakak bisa berjodoh dengannya"
"bukan itu wahai bungsu aku teringat ibuku di kampung halaman apakah aku bisa bertemu dengan dia kembali ataupun tidak?? jawab Arman saat itu
"pasti Kak suatu saat akan ada waktunya kakak bertemu lagi dengan sang Ibu nanti kami akan sampaikan kapan waktunya kita akan cari waktu yang tepat karena keluar dari negeri jin juga tidak semena-mena cara dan waktunya.
"mendengar penjelasan si bungsu seperti itu tentu saja membuat hati Arman tenang dan bersemangat kembali terlihat senyuman mengukir di bibirnya lalu berkata.
"terima kasih ya bungsu kakak banyak dibantu oleh kamu dan kakak-kakak kamu itu !!! nanti kasih tahu kakak aja kalau waktunya sudah datang"
si bungsu menganggukkan kepalanya seraya tersenyum ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments