Azura yang urgent membutuhkan tanda tangan edward segera. Dia pun menunggu info masuk dari edward jika sudah sampai di apartemennya. Sekretaris Azura pun tak bisa pulang jika belum menemaninya ke apartemen edward karena tak mungkin dia ke sana seorang diri.
Di bandara ...
" Stop di sini! Jangan menemuiku jika tidak urgent, pergilah pulang sekarang jangan membuatku jadi laki-laki brengsek," omelnya ketika sudah berada di bandara.
" Hai ... Boy! Kau yang mengajakku pulang. Kan sudah ku katakan jika aku tak ingin pulang," protes khansa pada edward.
" Jangan banyak bicara. Segeralah pulang!" edward pergi begitu saja tanpa berkata apapun lagi. Sedangkan khansa membeo tak paham arah pembicaraan edward kemana.
Aneh. Ganteng tapi serem.
Edward segera bergegas ke apartemen. Dia sudah berjanji akan menemui azura. Dia menatap jam sudah mepet sekali. Dia sebenarnya lelah mengurusi gadis gesrek seperti khansa tapi azura juga penting baginya. Tak mungkin edward menolaknya. Hitung-hitung mengagumi kecantikannya dan melepaskan rindu.
Apartemen Edward.
" Masuklah nyonya edward!" serunya pada azura namun gadis itu enggan menjawab sedangkan sang sekretaris hanya tersenyum sambio menggeleng karena kegilaan tuan edward ini.
" Ck. Kau ini masih saja memanggil orang lain dengan sesukamu. Cepat tanda tangani ini aku sudah sangat lelah menunggumu," jawab azura agak malas. Sekretarisnya hanya duduk diam.
" Bermalamlah di sini saja jika lelah tempat ini luas," tawae edward padanya. Tapi azura malah mengatakan hal yang membuat sekretarisnya melotot sempurna.
" Aku malas. Tawari saja angel! Dia nampak sudah sangat lelah sekali," jawab azura membuat pandangan edward kini bertemu dengan angel.
" Bu ... Kok saya?" tanya angel.
" Jika kamu mau," jawab azura sekenanya saja.
" Tapi aku yang tidak mau," sahut edward yang sudah menanda tanganinya. Azura segera berdiri dan membawa berkas itu.
" Makasih ... Kita pulang ngel!" seru azura dengan wajah yang sudah lelah. Edward tak tega melihatnya.
" Biar ku antar!" tawar edward.
" Antarlah angel! Aku bisa sendiri," jawab azura menolak. Tapi edward terlihat geram.
" Aku antar atau tidak sama sekali," jawabnya. Tapi jujur saja hari ini dia lelah sekali. Terpaksa dia mengiyakan ucapan edward meskipun laki-laki itu juga lelah.
" Baiklah," akhirnya azura mengiyakannya.
Tahanlah ed. Rasa lelahmu setidaknya kamu bisa mengambil hatinya sedikit demi sedikit setelahnya. Urusan khansa pikir saja belakangan. Batin edward sambil melangkah keluar dari apartemennya.
Angel di suruh duduk di depan karena azura ingin istrahat. Dia ingin angel menemani edward yang menyetir. Karena edward bukanlah supir.
" Maafkan aku tuan ... " ucap angel. Nampak edward paham dengan arah pembicaraan angel.
" Duduklah!" seru edward kemudian melajukan mobilnya keluar dari parkiran rumahnya.
Malam ini edward mencuri pandang ke arah azura. Gadis itu nampak tertidur di kursi belakang. Gurat lelah nampak di wajahnya. Edward mulai membuka suara pada sekretaris zura itu.
" Hari kegiatan apa saja?" tanyanya penuh selidik.
" Ke lokasi tuan sama melihat berkas-berkas masuk. Nona juga tak membiarkan orang lain menanganinya. Dia sungguh tekun, gigih dan piawai tuan.
" Baguslah ... Tapi dia nampak sangat lelah ngel. Lain kali bantulah dia," jawab edward.
Angel adalah bawahan yang dia suruh menemani azura bekerja. Dia adalah orang kepercayaan edward. Dia juga jago bersilat sehingga edward tak ragu menitipkannya. Angel ketika bersama edward nampak sangat tegas seperti jagoan namun di depan azura dia namoak sangat feminim.
"Baik Tuan," jawabnya mengakhiri perbincangan.
Jangan lupaaaa likeee ya pembaca. Makasih loh yaaaa he.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments