Azura berjalan dengan tatapan yang tak dapat di tebak. perempuan itu menatap dengan tatapan infokus. Tak ada di garis maniknya yang tertarik pada deretan orang-orang yang sedang bercengkeramah, berpacaran bahkan hal lainnya. Dia hanya mencari sosok adik iparnya itu. Rachel. Iya dia mencarinya saat ini. Setelah beberapa bulan tak bertemu kini mereka bertemu dengan status yang berbeda.
Adik ipar sekaligus apa ya? Masak iya Rival? Hahhaah no no dia adalah adik ipar yang sangat azura sayangi meskipun dia terkadang agak berbeda menyikapi kehidupan ini.
Pandangan mata Azura tertuju pada gadis yang menggunakan celana jeans dan atasan berwarna hijau army rajut. Rambut yang di sanggul. Tak ayal gadis itu sangatlah cantik sekali seperta nona-nona korea. Dia memiliki tinggi 170 cm dengan kulit putih seputih susu.
" Hai ... Adik ipar!" serunya dengan tersenyum. Gadis itu menatap Azura dengan sinis. Namun dia berdiri menyambut istri kakaknya itu.
" Apa benar aku ini adikmu? Atau Rivalmu? Bukankah kalian dulu memiliki kedekatam di atas rata-rata," seloroh gadis cantik di hadapannya itu. Sontak saja AzUra terkekeh saat ini melihat wajah imut yang berbulan-bulan itu sudah tak di lihatnya lagi beberapa bulan terakhir. Azura langsung memeluknya dengan erat.
" Tentu saja ... Aku rivalmu jika saat ini aku istri Dzul. Tapi karena saat ini aku suami kakakmu maka kamu adalah adikku. Bukankah begitu nona Rachel yang cantik!!" goda azura yang membuat rachel berdecak.
" Ck. Kamu ini menghilang terlalu lama. Datang-datang membuatku dan suamiku panik saja," ujarnya lagi tanpa sungkan-sungkan. " Duduklah kita mengobrol dulu dan pesanlah sesuatu untuk di makan - minum," lanjutnya lagi. Azura mengangguk dan memanggil pelayan.
" Pelayan ! Kemarilah ... " seru azura. Dia pun mendekat dan mencatat pesanannya. Nampak Rachel pun memesan sesuatu.
Mereka masih dalam diam karena rachel masih menulis sesuatu di ponselnya. Entah untuk siapa.
" Kakakku begitu mengkhawatirkanmu. Bagaimana keadaanmu saat ini?" tanya rachel dengan menatap azura.
" Seperti yang kamu lihat dari luar. Aku baik-baik saja. Tapi jika kamu tanya yang sebenarnya aku sedang kurang baik. Aku sangat merindukan kakakmu dan saat ini aku butuh dukungannya," jawab Azura tanpa melihat Rachel karena dia tak ingin rachel menemukan manik matanya yang memancarkan kegundahan dan kepelikan dalam menghadapi ujiannya seorang diri.
" Aku akan membantumu kak," jawab Rachel dengan flat. Tapi kata terakhir yang dia sebutkan membuat Azura meneteskan air mata. Dia memanggilnya " kak" setelah berbulan-bulan lamanya dia menikah dengan sang kakak baru kali ini rachel welcome padanya.
Hmmm ... Sudah tahu rapuh kenapa dulu malah membiarkan kakakku dengan gadis kongslet itu. Kalian ini menyusahkan kami saja. Mana bisa aku fokus pada laki-laki gila di rumahku itu jika kami memikirkan kalian. Rachel terus saja gedumel dalam hatinya itu.
" Benarkah kamu akan membantuku rachel???" tanya azura dengan menilisik.
" Tentu saja ... Karena kamu dan kakakku itu membuat kami tak bisa tenang menjalani pernikahan yang seumur jagung. Harus kami selesaikan dulu masalah kalian baru kami bisa berbulan madu dengan baik," jawaban rachel membuat azura tertawa kali ini. Adiknya ini benar-benar menggemaskan sekali.
" Aku senang melihat kalian akan berbulan madu," ucap azura.
" Ck. Batal ibuk. Menunggu anda aman dululah," jawabnya lagi.
Dari arah berlawanan seseorang memuji entah siapa itu.
" Cantik!" serunya membuat mereka berdua menoleh. Nampak mereka berdua melihat kedatangan Dzul. Dada rachel seakan bergemuruh saat dia bilang cantik entah tujuannya pada azura atau dirinya. Akhirnya rachel menatap jengah dan fokus pada makanan di hadapannya yang sudah datang itu.
Azura nampak tersenyum padanya tapi tidak istrinya itu yang sudah tak menatapnya lagi. Dzul yakin saat ini gadis itu sedang kesal sekali. Nampak azura yang memberi kode agar merajuk gadis di sampingnya dan Dzul paham. Bersahabt dengannya bertahun-tahun membuat Dzul paham akan kode-kode azura. Dzul pun menghampiri istrinya dan tiba-tiba ....
Cup.
Bibir pink itu sudah dia sentuh di depan umum. Rachel yang tak ngeh di buat melongo olehnya. Dzul tersenyum penuh kemenangan. Azura yang melihat jadi terkekeh melihat ekspresi adiknya.
" Wah ... Parah sih kalian buat aku iri," seloroh azura. Rachel jadi menoleh tapi tak bergeming.
Ini orang main sosor-sosor mana di depan umum. Awas aja nanti ya di rumah. Udah bentuknya kayak gini ngeselin aja. Batin rachel saat menatap suaminya yang sedang memainkan alisnya. Rachel hanya menggeleng menatap suaminya itu.
Jangan lupa likeeee yaaaaaaa. Makasihhhhh. Dukungan kalian yang berupa voteee dan komen bahkan gift adalah kesukaan authorrr. Kasihhh yaaaa apresiasinya thank you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Sinta Amalia
hahahahaaa
2024-06-18
0