Keesokan harinya edward memaksa khansa untuk kembali ke negara mereka. Dia tak mau berlama-lama lagi dan berbuat tak senonoh dengan gadis identik ceroboh itu. Bisa bahaya hidupnya jika di terus-teruskan. Membangunkan harimau tidur jika rEyhan kembali mengamuk padanya untuk yang kedua kali.
" Ed .... Kau ini ya benar-benar ya! Aku sedang tak ingin pulang," seru khansa memegangi koper yang sedari tadi di pegangi edward dengan kencang.
" Diam! Atau aku akan memberitahu pada suamimu jika kau sudah menghabiskan malam denganku," jawab edward mengancam khansa yang sedang membuatnya repot itu.
" Jangan bercanda ed! Kau mau membuatku di tendang oleh Reyhan," protes khansa pada edward yang nampak acuh tak acuh.
" Maka diamlah! Kita pulang jangan menyusahkanku lagi," ketus edward.
What??? Menyusahkan, apakah meninggalkanku di sini membuatnya repot. Halu ini orang seharusnya dia senang aku sudah tak ingin merepotkannya dengan urusan rumah tanggaku. Kalau begini namanya dia masih ingin mencari kerepotan denganku. Sadar gak sih dia nih. Batin khansa menghalau pikirannya yang mulai tak paham akan sikap edward yang aneh.
Penerbangan menuju negaranya membuat khansa tak berkeluh kesah lagi. Namun dia sibuk mencari alasan kenapa pulang cepat. Sedang edward nampak sibuk mengotak atik hape-nya mencari pembicaraan yang pas jika khansa kelak di ketahui tak virgin lagi.
Semuanya terdengar menggelikan.
Tuhan ...
Masihkahku pantas bersujud
Masihkahku diberi kesempatan
Masihkahku sanggup berjalan
Masihkahku kembali terarah
Tuhan ...
Selemah inikah jiwa yang kau titipkan
Tak adakah secercah pelangi yang elok
Di pagi hari nan cerah
Tuhan ...
Ku bahagia berada dalam kamuflase
Tak nampak asing
Namun memberikan semerbak senyuman
Di wajah nan cantik.
" Ed ... Kenapa mengajakku pulang?" tanya khansa yang membangunkan mata edward yang terpejam.
" Karena istri baik dia yang selalu berada di samping suaminya," jawab edward membuat khansa melongo.
" Tapi kau tahu ed ... Dia selalu menghindar dariku," jawabnya dengan jelas sekali lagi. Edward menghela nafas.
" Perbaiki kesalahanmu maka dia akan menoleh padamu," jawab edward kembali ambigu seakan-akan dia mengenal suaminya.
" Ck. Kau ini seakan-akan mengenalinya saja," cibir khansa dengan menyepelekan.
" Aku memang mengenalnya," jawab edward membuat jantung khansa ingin lepas dari tempatnya saat ini juga.
" Jangan bercanda ed!" teriaknya membuat semua penumpang menoleh ke arah mereka. " Sorry ... " jawab khansa pada mereka
" Aku memang bercanda ... " edward menjawab namun meneruskannya dalam hati.
Tapi tidak yang satu ini. Reyhan memanglah sahabat baikku. Tapi tidak akan ku beri tahu kau jika reyhan adalah sahabatku. Bisa saja mulutmu yang tak terkontrol itu merusak persahabatanku detik ini juga.
Khansa nampak bernafas lega sekali. Dia kembali memejamkan mata malas berdebat dengan edward saat ini. Namun kali ini edward yang melihat ponselnya nampak Azura mengirimi pesan padanya. Akhirnya gadis itu menghubunginya.
♡ Dimana ed?
♡ Apa sudah merindukanku?
♡ Jawablah pertanyaanku dengan benar. Dimana?
♡ Di dalam pesawat. Ada apa sayang?
♡ Jangan bercanda Ed. Aku membutuhkan tanda tanganmu untuk kelegalan kerjasama kedua.
♡ Besok saja sayang. Tapi jika mau datanglah nanti malam ke apartemenku.
♡ Oke. Jangan panggil sayang, aku bukan kekasihmu.
♡ Tapi akan azura sayang.
Edward nampak tersenyum-senyum melihat pesan masuk itu. Tapi pesan terakhir tak di balas oleh azura. Edward masih saja menyunggingkan senyumnya itu.
Gadis menarik. Mana mungkin aku melepasnya. Batin edward sambil memasukkan ponsel ke sakunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments