Mereka yang sudah memesan pesanan masing-masing dan menikmatinya. Azura yang terhibur dengan tingkah kedua pengantin baru ini. Mereka nampak lucu di usia pernikahan yang menginjak 4 ke 5 bulan ini.
Dzul sedari tadi menyenggol kaki istrinya terus menerus. Tatapan elang Rachel membuat hati Dzul bahagia. Jika gadis itu marah dan ngambek membuat hati sang abdi negara itu terhura-hura. Namun sedetik berikutnya.
" Pak abdi negara! Kakimu itu loh ... Ya Tuhan membuatku jengah makanku jadi tidak fokus," teriak Rachel. Dzul jadi tertawa saat mendengar teriakan istrinya yang terdengar cempreng namun membahagiakan.
Azura jadi menatap ke kolong meja. Bagaimana tidak dia begitu sangat menganggu istrinya itu. Azura hanya menggelengkan kepala.
" Sudah! Jangan seperti anak kecil dong, duduk lagi ya. Di lihat orang dong haiiiissss kalian ini ada-ada saja," azura berusaha menengahinya. Nampak Rachel kesal dan berpindah ke samping azura.
" Awas aja ya!" seru rachel dengan kesal. Azura hanya menggeleng. Dzul juga sudah ikutan seperti anak kecil. Kejahilan itu tiba-tiba muncul saja spontanitas.
Beberapa saat kemudian ...
" Gimana chel caranya?" tanya azura menatap adiknya.
Rachel nampak menjelaskan dengan detail rencananya. Dzul manggut-manggut tapi sesekali nampak ingin protes. Tapi dia dengarkan dulu dengan seksama.
Kali ini azurq menanggapi setelah rachel selesai bicara.
" Bolehkah aku bertanya?? Karena itu nampak terlalu ekstrim chel," ucap azura. Rachel mengangguk paham dia pun mempersilahkan kakaknya itu berkomentar. Suaminya ikut mengangguk.
" Chel ... Tidakkah kita akan melukai harga dirinya sebagai istri? Dia belum pernah di sentuh mas Reyhan mana mungkin pria lain menjajakinya," keluh azura dengan bimbang dan khawatir. Rachel kini mulai membuka suara.
" Bolehkah aku sekarang menjawab??" tanya rachel pada kedua orang di dekatnya itu.
" Tentu dong katakan ... " jawab azura mencermati wajah adiknya dengan mode tenang dan santai.
Rachel nampak menghembuskan nafasnya dan mulai membuka suara. Namun Dzul membuat azura terkekeh.
" Wait! Minumlah dulu," ujarnya dengan konyol sekali terhadap sang istri. Rachel melotot dengan sempurna.
" Anda ini benar-benar ya! Memacu adrenalin saya," istrinya sudah mencebik. Dzul melipat tangannya di depan dada.
" Oke ... Oke maaf. Lanjutkan sayang!" akhirnya dia mengalah karena dia harus segera menemukan jawaban atas keberanian istrinya merencanakan hal gila.
" Apakah kalian tahu jika mbak khansa sering menemui seorang laki-laki? Akhir-akhir ini aku sering melihatnya sesaat pulang dari kampus," ujar Rachel dengan menatap keduanya yang sama-sama mengedikkan bahunya bersamaan.
" Tapi itu bukanlah alasan yang mutakhir sayang? Tidak mungkin kita melibatkan hal serawan itu dalam rumah tangga orang lain," protes Dzul. Dia adalah pelaku aparat keamanan mana mungkin istrinya se - gila ini dalam menata ide bahkan hal gila yang harusnya tak di lakukan.
" Kak zura ... Bolehkah aku melihat edward ??" tanya rachel kian membuat bingung azura. Namun kakak iparnya itu menyodorkan hape setelah menemukan foto edward.
" Aku melihat dia bersama mbak khansa di apartemen laki-laki ini!" serunya dengan yakin. Dzul dan azurq sama - sama melotot mendengar pengakuan rachel.
" Kamu masuk apartemen???" tanya Dzul dengan tengil dan gaya ngeselinnya itu. Rachel kini menyeringai licik dia ingin mengerjai suaminya itu. Rachel kini mulai membuka mulutnya kembali.
" Menurutmu bagaimana? Apakah aku masuk ke dalam apartemen dan menonton adegan gila atau ikut beradegan atau di luar saja," celotehnya yang membuat Dzul geram. Dia akhirnya setengah memekik.
" Rachel! Jangan macam -macam kamu," serunya nampak kesal. Rachel.menghela nafas berat.
" Aku satu macam dan masih sama istrimu. Bahkan melihat penampakannya saja belum. Jangan gila deh membayangkan yang tidak-tidak ," jawab rachel dengan snewen banget. Sedangkan azura dia di tempat seperti menginterograsi ingatannya kembali.
Apakah benar memiliki hubungan lain. Karena malam itu pun samar-samar aku melihat khansa keluar dari kamar president room suite. Ruangan itu hanya milik edward. Darimana mereka memiliki channel untuk bersama. Hah, makin runyam. Batinnya.
" Tenanglah kak. Sebisa mungkin kita lakukan hal wajar. Hanya saja aku curiga pada mereka berdua saat ini. Aku tidak bisa membohongi hatiku," jawab rachel. Azurq akhirnya mengangguk tanpa sengaja.
" Aku juga sempat mencurigai mereka," jawabnya tanpa di sengaja. Dzul dan rachel saling melempar pandang.
" Jadi kamu pernah melihat?????" tanya mereka berdua bersamaan membuat azura tersadar sudah membongkar penglihatannya kala itu. Tapi dia selalu menepisnya.
Jangan lupaaaa likeeenya ya vote komen dan dukunganmya. Thankyuiuuu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments