Azura pun mendongakkan kepalanya dengan rasa penasaran dan tangisan yang masih bertahan. Air matanya meleleh di pipi mulusnya. Senyuman tampan itu membuat azura menangis dan tertawa bersamaan.
" Hai ... Sayang apa kabar?" tanyanya dengan nada manja tidak jelas. Azura meliriknya sebal sekali.
" Kak ... Kau ini menyebalkan! Kenapa bisa kau ada di sini? Ini tempat persembunyianku dengan suamiku," cebiknya dengan kesal.
" Dia sangat merindukanmu kakak iparku," ledeknya yang sukses membuat azura tertawa sedih. Pemuda itu melangkah mendekati azura serta mengusap air matanya.
" Sudah jangan menangis ... Reyhan begitu mencintaimu zura. Bahkan dia menyuruhku kemari untuk sekedar melihat tempat ini. Menyebalkan bukan? Tapi ternyata firasatnya benar? Cih istri tersayangnya sedang bersedih," ejek Dzul dengan nyaring. Azura memukul pundak Dzul dengan kuat.
" Sialan! Jangan bercanda kak ... Aku sangat merindukannya. Edward memberikanku pilihan menyebalkan kak," keluh Azura pada Dzul. Kali ini Dzul berpindah duduk di samping azura. Dia menatap mantan sahabat dan orang yang dia cintai itu.
" Katakan apa yang dia inginkan darimu?" tanya Dzul mulai terlihat kesal. Laki-laki dimana saja pasti ada niat lain di balik kebaikannya. Azura menatap wajah Dzul dengan sendu.
" Dia mau menikahiku kak untuk kelangsungan perusahaan. Aku sudah katakan bahwa aku tidak bisa tapi dia memaksa," azura rasanya lemas semua menceritakan pada Dzul semua hal ini. Setidaknya sudah ada yang bisa di ajak bercerita.
" Jangan menikahi siapapun Azura. Kita cara lain untuk menghadapi edward. Dia brengsek sekali di balik kebaikan ada niat lain," ujar Dzul dengan kesal. Azura menatap sahabat di depannya ini tiba-tiba mengingat adik Reyhan.
" Bagaimana istrimu kak?" tanya azura dengan menatap Dzul. Kini pemuda tampan itu menyeringai tidak jelas.
" Setidaknya dia menghiburku zura setelah pernikahan," jawabnya ambigu. Zura jadi mencubit sahabatnya itu.
" Jangam coba-coba menyakitinya! Awas saja berani-berani," ancam zura pada Dzul yang sudah terkekeh.
" Siap laksanakan kakak ipar apapun untukmu," jawabnya dengan hormat. " Suamimu dalam pantauan Keluarga khansa dia tak bisa menemui bahkan menelponmu. Tapi dia berupaya untuk menjaga diri dari gadis ular itu. Mereka berencana akan berbulan madu 2 minggu lagi. semoga saja Reyhan bisa membentengi dirinya," ucap Dzul dengan wajah sendu. Zura memperhatikannya dengan tatapan mendalam.
" Apakah dia baik-baik sajaa?" tanya zura ambigu. Baik keadaannya atau hatinya.
Dzul kini tersenyum tampan membuat zura jengah. Dia berdiri dan mencubit lengan sahabatnya itu.
" Au... Kau ini kekerasan!" seru Dzul.
" Senyum penggodamu itu menggelikan sekali. Sana pulang jika tak ingin bercerita padaku," usir zura dengan lantang. Dzul jadi ikutan berdiri.
" Kalian ini suami - istri sama saja merepotkanku. Kasih makan dulu dong zura anak orang! Butuh tenaga nih sampai di sini," keluh Dzul saat zura menyuruhnya pergi.
" Baiklah ... Kita pindah sana kak!" ajak zura.
Mereka berdua berjalan ke arah tepi pantai dimana sudah banyak orang yang dinner dengam keluarga, kekasih, suami dan lain-lain. Azura ternyata sudah memesan menu makan malam tadi. Dia hanya ingin merindukan seseorang dengan makan kebetulan Dzul datang kemari.
" Makanlah kak! Maafkan kami jika saat ini menyusahkanmu," ujar zura pada pemuda tampan itu.
" No problem zura. Selagi kakak gak ada tugas di luar kota kakak usahakan bantu. Semoga kau segera kembali berbahagia bersama Reyhan. Seharusnya waktu itu kamu tak gegabah mengambil pilihan," jawab Dzul dengan menatap laut lepas malam.
" Tapi ... Itu adalah bisnis keluarga mereka kak. Aku pernah di posisi terburuk. Kau tahu bagaimana aku setelah ayah meninggal bukan? Aku tak ingin keluarga suamiku mengalami nasib yang sama. Biarlah sementara seperti ini," ucap Zura pada Dzul.
" Manis ... Masih saja kau itu membuatku semakin sayang," jawab Dzul mulai membeo.
" Gila! Kenapa adik iparku itu bisa menikah dengan pemuda sepertimu. Ck," azura berdecak sebal. " cepatlah makan! Kasihan adikku itu," lanjut zura.
" Karena aku yang memaksanya menikah denganku! Makasih loh traktirannya zur heheh," Dzul terkekeh dengan memainkan kedua alisnya. Kebiasaan baginya melihat azura berbagi makanan dengannya.
" Dasar laki-laki bajingan kau ini kak!" oloknya membuat Dzul berucap.
" Aku tak peduli," jawabnya sambil menikmati makanan.
Hai-hai pembaca setia. Sampai sini dulu ya bab iji. Jangan lupa kasih like yang banyak ya sayang makasih lohhhhhh. Jangan lupa kasihhhh komennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Dia Amalia
ooohhh dzul yg jadi perantara mantap😱😱😱
2023-11-03
0