Louise & Fredrick

Anak laki-laki itu terbangun dari tidurnya. Dari luar, dia terlihat sangat tenang dan teduh. Sorot matanya juga tidak tajam atau mengerikan. Tetapi bagi sang gadis, dia tidak melihatnya seperti itu. Dibalik penampilan luarnya, sang gadis merasa bahwa anak laki-laki yang berada di depannya adalah orang yang berbahaya. Bagaikan laut yang sangat tenang di permukaan namun tekanan dan arusnya sangat kuat di dalam. Begitulah cara ia menggambarkan anak laki-laki yang ada di depannya.

Sementara anak laki-laki itu beranjak menuju dirinya, sang gadis terdiam. 'Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku lari?'. Pikiran semacam itu memenuhi kepalanya. Tetapi kalaupun lari, kemana? Dan untuk apa lari? Gadis itu menggelengkan kepalanya.

Di tengah pikirannya yang sedang berkecamuk, anak laki-laki itu telah berdiri di hadapannya. Sedikit, dia menundukan badannya, meraih tangan sang gadis, lalu mencium punggung tangannya.

"Senang bisa bertemu dengan anda, Louise Von Manstein. Putri sulung count Von Manstein. Saya merasa sangat terhormat."

"Eh, kamu mengenaliku?"

Anak laki-laki itu mengangguk. Melihat ekspresi bingung, panik, dan takut yang hinggap di wajah gadis itu, dia akhirnya mulai memperkenalkan dirinya.

"Aku Fredrick Von Heisenberg, putra duke Von Heisenberg dan penerus nama keluarga ini. Salam kenal, nona Louise von Manstein."

Gadis itu, Louise, terkesiap. Dia tidak menyangka bahwa anak laki-laki yang sekarang berdiri di hadapannya adalah putra pertama keluarga Heisenberg. Mengetahui hal tersebut, Louise mengubah sikapnya menjadi lebih sopan dan meminta maaf atas perilakunya tadi.

Fredrick mengangkat bahunya sedikit. Tidak masalah. Alih-alih membawa permasalahan lebih jauh, Fredrick justru mengajak Louise untuk menemaninya berjalan-jalan di taman.

Melihat Louise yang kagum sekaligus penasaran dengan keindahan taman milik keluarga Heisenberg, Fredrick tersenyum tipis. Dia menjelaskan kalau semua ini adalah mahakarya ibundanya. Meskipun memiliki tradisi militer yang sangat kental, namun Carla memiliki selera seni yang bagus. Bahkan dia menginvestasikan banyak uang untuk mempekerjakan seniman, arsitek, pengrajin, dan para pekerja seni lainnya.

Louise mengangguk. Tidak menggagetkan ketika melihat kota Elbe yang cukup indah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di kerajaan Vitsula. Itu semua pasti berkat Carla.

"Sepertinya kamu memiliki minat yang tinggi dalam seni. Kalau mau, aku bisa mempetemukanmu dengan ibunda di lain waktu. Tertarik?"

Mendengar tawaran Fredrick, Louise mengagguk antusias. Ayahnya yang merupakan seorang count juga merupakan bangsawan dengan corak militer yang keras dan tegas. Namun entah bagaimana, Louise lebih tertarik dengan seni dan bentuk keindahan lainnya.

Selain mengelilingi kebun, Fredrick juga mengajak Louise ke sebuah gedung galeri yang tidak jauh dari komplek mansion Heisenberg. Di dalam sana ada banyak berbagai koleksi lukisan, patung, vas dan guci, serta barang-barang antik mahal lainnya.

"Ibunda bilang, semua ini adalah benda yang dia beli dari para pedagang yang berasal dari benua lain. Itulah kenapa kamu tidak akan menemukan ciri khas benua ini pada barang-barang yang dipajang di sini."

Louise mengangguk-angguk. Matanya berbinar melihat seluruh koleksi yang ada di galeri ini. Mereka semua terawat dengan baik. Carla melakukan banyak hal untuk memastikan koleksinya tetap berada dalam kondisi bagus.

Fredrick dan Louise melanjutkan petualangan kecil mereka. Masih di galeri yang sama tetapi berada di bagian lain. Sebuah tempat dimana berbagai perlengkapan perang, dari era awal terbentuknya keluarga Heisenberg hingga hari ini, disimpan.

Baju zirah, helm baja, kereta kuda, pedang, tombak, anak panah, dan berbagai pajangan lainnya. Semua barang-barang itu diperlakukan dengan penuh hormat, layaknya pusaka yang perlu dijaga oleh keluarga Heisenberg dan para pewarisnya.

Sayangnya, Louise tidak begitu tertarik. Meski begitu, dia tetap mencoba untuk mengapresiasi koleksi yang berada di depan matanya. Fredrick juga memberikan sedikit penjelasan dari barang-barang tersebut.

"Terimakasih, tuan Fredrick. Berkat anda, saya merasa malam ini menjadi sangat menyenangkan. Semoga kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu seperti ini kedepannya." Itulah yang Louise katakan ketika mereka berdua telah puas berkeliling.

Diiringi oleh senyum manisnya, Fredrick membalas ucapan terimakasih itu, "Tidak, saya yang harus mengucapkan terimakasih pada nona Louise. Karena dirimu, pesta ulang tahunku yang awalnya membosankan menjadi lebih berwarna. Ya, mari kita habiskan lebih banyak waktu di lain kesempatan."

...****...

Dari atas balkon mansion, sepasang suami istri sedang memperhatikan dua anak yang baru saja keluar dari gedung galeri. Bersandar di pembatas balkon, sang suami lamat-lamat memperhatikan mereka berdua.

"Bagaimana menurutmu, Carla?"

Sang suami bertanya pada istrinya, yang juga sedang melakukan hal yang sama. Bedanya, sebuah senyum nengembang di bibirnya. Pancaran kasih sayang tidak bisa disembunyikan dari matanya.

"Mereka sangat serasi! Aku tidak menyangka mereka akan cukup sedekat itu hanya dalam beberapa waktu. Freddy kecilku sangat luar biasa! Hebat!"

Paul menghela nafas dan mengusap wajahnya dengan tangan. Seperti yang diharapkan dari seorang ibu, ketika membicarakan nasib anak laki-lakinya, pikiran ia akan kemana-mana. Tapi itu baik-baik saja karena Paul juga memiliki ide yang sama dengan Carla.

Akhir-akhir ini, count Manstein, vassalnya, terus mendekati dirinya untuk membicarakan prospek pertunangan antara anak perempuannya, Louise, dan Fredrick. Dalam dunia aristokrat, hal semacam itu adalah sesuatu yang sangat biasa. Paul sama sekali tidak keberatan mengingat keluarga Manstein adalah keluarga yang sangat setia. Meski begitu, Paul juga tidak terburu-buru untuk menunangkan putranya.

Tetapi.....

"Baguslah kalau mereka cocok. Itu membuat semuanya menjadi lebih mudah. Mari kita lihat situasi ini kedepannya." Ucapan Paul kemudian diaminkan oleh Carla dengan sebuah anggukan kecil.

...****...

Catatan:

Akhirnya setelah sekian purnama, saya kembali meng-update cerita. Kemungkinan besar saya akan memberikan perhatian besar pada novel ini ada memberikan perhatian yang kecil pada novel lainnya. Tidak ada waktu tertentu kapan upload dan berapa banyak jumlah chapternya.

Sekian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!