Pendidikan Terbaik

"Kau berhasil menggunakan mana, huh? Boleh juga, kau memang cukup berbakat, teman kecil."

Untuk yang kedua kalinya, Fredrick mengalami mimpi bertemu dengan seorang pria misterius. Bedanya, kali ini dia tidak berada di tempat yang penuh dengan mayat dan medan perang. Sebaliknya, ia berdiri di sebuah aula yang sangat megah. Saking megahnya hingga Fredrick tidak bisa mengabaikan pandangan di sekitarnya.

Namun, suara pria itu memecah lamunannya.

"Aku ingin mengucapkan selamat. Tapi well, perjalananmu masihlah sangat panjang, kawan kecil. Masih banyak di luar sana orang yang jauh lebih kuat daripada dirimu. Kau adalah yang paling berbakat di antara mereka, tetapi mereka adalah orang yang telah menghadapi ratusan bahkan ribuan medan perang."

Orang itu melangkah ke depan Fredrick. Melihatnya secara dekat membuat Fredrick merasa sangat terintimidasi. Bahkan ketika ia tidak merasakan sesuatu seperti mana yang diarahkan kepada dirinya, Fredrick merasa seperti ditatap oleh seekor predator yang siap melalapnya hidup-hidup.

"Jadi, sebelum kau mengalahkan mereka, jangan pernah menganggap dirimu adalah yang terbaik, teman kecil. Pertemuanmu dengan mereka akan terjadi tidak lama lagi. Hingga saatnya tiba, persiapkan dirimu, sobat."

Pria itu menepuk pundak Fredrick dengan pelan. Dan pada saat itulah, Fredrick terbangun dari dunia mimpinya. Nafas Fredrick tersengal. Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Beranjak dari kasurnya, Fredrick menuangkan segelas air ke dalam gelas dan meneguknya. Saat ia membuka tirai jendela kamarnya, matahari telah beranjak terbit.

Untuk menenangkan dirinya, Fredrick menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya beberapa kali. Di usianya yang lima tahun, mengalami mimpi semacam itu sebanyak lebih dari satu kali membuat ia merasa sangat terbebani. Terlalu banyak pikiran yang menumpuk di kepalanya. Jujur, dia tidak begitu paham dengan apa yang dimaksud oleh pria misterius itu.

Fredrick pergi menuju kamar mandi yang ada di kamarnya dan membasuh mukanya. Hari ini ia memiliki jadwal untuk melatih mana bersama ibunya. Terlepas dari apa yang membebani dirinya, Fredrick tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya begitu saja.

Setelah menyelesaikan urusannya, Fredrick memutuskan untuk melakukan pemanasan sejenak. Dia melakukan beberapa gerakan yang ayahnya ajarkan padanya seperti push up, pull up, plank, split, dan lain-lain. Ayahnya secara tegas melarang Fredrick untuk mengulang gerakan tersebut dalam jumlah yang banyak. Tapi entah mengapa, Fredrick merasa bahwa ia bisa melakukannya dengan lebih banyak.

Fredrick baru menghentikan pemanasannya ketika cahaya matahari masuk melewati kisi-kisi kamarnya. Fredrick segera membuka tirai dan jendela kamarnya, membiarkan cahaya matahari memerangi seluruh kamarnya. Hawa sejuk di pagi hari membuat tubuh Fredrick semakin segar. Dia memutuskan untuk menikmati waktu paginya terlebih dahulu.

...*****...

Carla membawa Fredrick ke tempat pelatihan sihir. Sebuah bangunan memanjang dengan banyak boneka yang menjadi target pelatihan. Arena ini sangat besar. Nyaris sepertiga luas dari mansion keluarga Heisenberg. Di bangun dari material khusus yang tahan terhadap serangan sihir, bangunan ini menjadi tempat yang sangat cocok untuk melatih sihir.

Carla sedang membimbing putranya. Dia tidak banyak berbicara, sama seperti suaminya ketika dia melatih Fredrick. Carla hanya memberikan sedikit teori dasar dan sisanya adalah praktik.

Fredrick memejamkan matanya dan berkonsentrasi. Seluruh mana dalam tubuhnya mengalir dalam harmoni. Fredrick membayangkan api dan dari telapak tangannya, muncul api kecil yang berasal dari lingkaran sihir.

Carla yang melihat hal itu terperangah sejenak, lalu tersenyum. Fredrick adalah pembelajaran cepat. Itulah kesimpulan yang Carla ambil. Dia tidak tahu apa bakat sesungguhnya yang Fredrick miliki atau berapa banyak yang dimiliki. Namun satu hal yang jelas, bakat Fredrick terletak pada betapa gigih dan cepatnya ia dalam menyerap pengetahuan.

Carla mengajari beberapa sihir lainnya seperti es, yang merupakan keahliannya, angin, tanah, dan elemen lain. Senyum Carla makin lebar ketika Fredrick dapat mengikuti Carla dengan cepat.

"Kerja bagus, Freddie! Kamu hebat! Mari kita cukupkan di sini. Kamu boleh beristirahat. Manfaatkan waktumu dengan baik. Pergilah membaca di perpustakaan, baik?"

"Baik, ibu!"

Fredrick dengan riang mengangguk. Bila dirinya sedang bersama Carla, Fredrick menjadi lebih riang. Suasananya sangat berbeda ketika bersama Paul. Terasa lebih dingin dan mencekam.

Carla berusaha membangun kebiasaan yang baik untuk Fredrick. Di waktu sengganggnya, ia selalu mengajak Fredrick untuk membaca di ruang perpustakaan. Tidak perlu membaca buku yang isinya terlalu berat untuk dimengerti anak sekecil Fredrick, cukup dengan buku-buku cerita dan dongeng. Carla percaya pada proses. Akan lebih baik jika Fredrick membangun imajinasinya terlebih dahulu. Ketika usianya sedikit dewasa, barulah Fredrick akan membaca buku dengan konten yang lebih sulit untuk dimengerti.

Dalam banyak momen, Carla memanjakan Fredrick. Tetapi dirinya tetap menekankan kemandiran pada Fredrick. Secara tidak langsung, Paul, ayahnya, juga mengajarkan hal yang sama pada putranya. Kau tidak pernah bisa benar-benar mengandalkan siapapun kecuali dirimu sendiri.

Di saat banyak anak bangsawan, yang pada dasarnya menjadi generasi penerus keluarganya di kerajaan Vitsula, penuh dimanja oleh keluarganya hingga mereka dewasa, Fredrick justru telah menerima pendidikan terbaik dari orang tuanya sejak kecil.

Inilah yang kelak akan membentuk karakter Fredrick di masa depan. Baik atau buruknya, sejarah lah yang akan menilai.

...****...

Di saat yang bersamaan, ketika Fredrick dan Carla menghabiskan waktu mereka di perpustakaan selepas berlatih sihir, Paul dan bawahannya sedang pergi menuju sebuah desa yang berada di teritori kekuasaannya.

Dia mendapatkan laporan bahwa gerombolan monster pergi menerobos desa tersebut. Laporan itu dia dapat dari guild petualang. Karenanya, Paul dan bawahannya juga ditemani oleh beberapa petualang yang berpengalaman.

Misi ini akan menjadi salah satu awal cerita ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!