Kehidupan Kedua Ku
Ditengah hutan yang gelap dan menyeramkan terdapat seorang gadis yang tengah berlari menghindari kejaran seseorang. Gadis itu terus berlari mengabaikan teriakkan atau makian dari si pengejar. Air mata terus mengalir begitu saja tanpa bisa di cegah, bahkan rasa lelah ia abaikan demi menyelamatkan dirinya.
Gadis itu masih mengenakan pakaian pasien. Bukan, ia bukan pasien yang sedang terluka dan di masukkan rumah sakit pada umumnya melainkan ia di masukkan kedalam rumah sakit jiwa secara paksa. Kerena tak tahan karena selalu di siksa dan di paksa menjadi gila akhirnya ia melarikan diri.
Entah salah apa dirinya hingga bisa berakhir seperti ini, padahal selama ini ia hidup tak pernah berbuat jahat. Malahan ia selalu di fitnah dan di salahkan, padahal ia tak berbuat salah.
Semua ini karena ia terlalu naif dengan mempercayai dua orang yang menurutnya baik padanya. Harusnya ia mendengarkan kedua orang tuanya dari dulu untuk menjauhi sahabat dan kekasihnya. Karena orang tua pasti tau apa yang terbaik untuk anak nya.
Justru sebaliknya dirinya malah lebih mempercayai orang luar di bandingkan keluarganya sendiri. Apa yang sahabatnya katakan ia menurut dan percaya. Bahkan ketika ia di suruh meninggalkan keluarganya iapun menurut. Bodoh, itulah kata yang pantas untuknya.
Berakhir di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, yang teryata mereka berdua sudah lama berhubungan jauh sebelum ia mengenal mereka. Mereka merencanakan semuanya hanya untuk memanfaatkan dirinya saja. Apa uang begitu membutakan mereka sehingga mampu menghancurkan siapapun demi uang.
Andai ia mendengarkan keluarganya, andai ia menerima perjodohan dengan pria itu, andai ia tau kebusukan kedua orang itu lebih awal. Dan yah, itu hanya andai, karena sekarang hanya penyesalan yang ada.
Sambil terus berlari gadis itu juga melantunkan kata maaf dihatinya terus menerus. Maaf untuk ayah, bunda, kakak dan juga pria itu. Mengingat wajah mereka semua membuatnya semakin merasa bersalah.
Mungkin ini adalah akhir hidup nya. Jika mungkin, ia ingin bertemu keluarganya sekali saja untuk terakhir kalinya. Walaupun ia tau itu tidak mungkin, tapi apa salahnya ia berharap. Apa orang tuanya masih mau menerima jasadnya nanti. Entahlah, karena ia tak ingin terlalu berharap.
Akhir, itulah yang ia dapat. Sekarang ia tak bisa berlari kemanapun. Di depannya terdapat jurang yang begitu dalam, memaksanya berhenti berlari. Orang-orang yang mengejarnya tertawa senang dan ikut berhenti tapi tak menangkapnya kembali. Kerena mereka menunggu perintah dari tuan mereka.
Keyla menatap mobil yang berhenti tepat di depan dengan marah. Kemudian dua orang keluar dari mobil tersebut. Si wanita menatap nya dengan senyum mengejek, sedangkan si pria menatap datar tanpa minat.
Mereka adalah orang yang sangat Keyla percaya. Tapi apa sekarang, mereka menusuknya dari belakang kemudian menghancurkan hidupnya.
"apalagi yang kalian mau hah?"tanya keyla marah dan benci menjadi satu.
Si wanita tertawa kecil dan mengejeknya.
"aku kasihan padamu, tapi apa yang harus kami lakukan? Kami sudah tak membutuhkanmu lagi, jadi kau bisa mati dengan tenang sekarang,"ucap si wanita tanpa perasaan.
Si pria yang sedari tadi diam memberi kode pada bawahan untuk menghabisi gadis di depannya.
Melihat hal tersebut membuat Keyla panik. Apa yang harus ia lakukan, ia belum siap mati. Dirinya belum meminta maaf pada keluarganya.
Air mata itu kembali mengalir ketika orang-orang berbadan besar itu memeganginya dan bersiap mendorongnya.
"LEPASKAN aku, kalian tidak akan kubiarkan hidup dengan tenang, aku akan membalas kalian semua,"ucap Keyla histeris saat kakinya sudah tidak menapaki tanah.
"lempar,"perintah si pria tanpa melihat kedepannya, karena sekarang ia sedang fokus pada santapan lezat di depannya. Menciumi wanita di depannya.
Sebelum benar-benar terjatuh Keyla menatap orang di depannya dengan penuh dendam. Sakit itulah yang ia rasakan ketika pria yang di cintai berciuman dengan wanita lain. Pria yang memberikan banyak janji dan harapan sekarang sedang bermesraan di hadapannya.
Tubuh Keyla terbentur kesana kemari menabrak beberapa batu. Tidak ada teriak rasa sakit atau tangisan yang keluar dari bibir dan mata Keyla. sekarang yang ia pikirkan bukan sakit di tubuhnya tapi keluarganya. Ketika ia mengingat wajah keluarganya rasa sakit itu menghilang sampai tubuhnya tergeletak begitu saja setelah jatuh dari ketinggian, darahnya bahkan mengalir terus menerus bercampur dengan air yang membasahi tubuhnya.
Sepertinya tuhan mengasihaninya dengan menurunkan hujan untuk menemaninya dalam kegelapan. Bukankah itu lucu, karena sudah lama Keyla tidak percaya dengan adanya tuhan.
Keyla terdiam sembari menatap langit gelap dengan beberapa petir menyambar. Kegelapan atau suara serigala yang mulai menggaung tak membuat takut. Kerena sekarang Keyla sudah pasrah akan hidupnya.
Di saat-saat terakhirnya tiba-tiba Keyla mengingat tuhan yang selama ini ia lupakan. Bisakah tuhan mengabulkan doanya sekarang. Bisakah tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk memperbaiki segalanya. Bisakah?
Jika bisa, bisakah ia membalas dendam untuk semua rasa sakitnya ini. Keyla pun memejamkan mata yang mulai memberat.
Didalam kegelapan Keyla merasa bingung sekaligus heran, bukankah ia sudah mati tapi mengapa sekarang ia merasa baik-baik saja. Apalagi ia juga tak merasa sakit apapun. Disekelilingnya hanya ada kegelapan ia tidak bisa melihat apa atau cahaya sedikitpun.
Sampai seseorang menepuk bahunya dan tiba-tiba semuanya berubah terang sangat terang tapi ia tak merasa silau akan cahaya itu. Keyla begitu takjub dengan pemandangan di sekitarnya. Bunga-bunga bermekaran dengan indah bahkan harum bunga tersebut membuatnya terlena. Saat melihat sekeliling Keyla tidak sadar bahwa di belakangnya terdapat kakek dan nenek yang memperhatikannya. Sampai akhirnya Keyla melihat kebelakang dan betapa terkejutnya Keyla saat melihat dua orang yang paling ia rindukan yaitu kakek dan neneknya.
"kakek, nenek,"panggil Keyla penuh rindu memeluk mereka dengan erat bahkan air matanya keluar begitu saja seolah meluapkan apa yang selama ini ia alami.
Kakek nenek itu tersenyum menyambut pelukan itu tak kalah erat. Sama seperti gadis dipeluknya mereka juga merindukan gadis itu.
"aku rindu kalian,"ungkap Keyla masih memeluk kakek dan neneknya.
"kami juga merindukan mu sayang,"balas nenek menangis.
"kami tau apa yang terjadi padamu di dunia,"ucap kakek melepaskan pelukannya.
"maksud kakek,"tanya keyla bingung.
"kami tau kehidupanmu di dunia sana tidaklah baik karena itu kamu sekarang ada di sini,"jelas nenek mengelus kepala keyla.
Keyla hanya bisa menangis menundukkan kepalanya.
"kami tidak bisa menjelaskannya sekarang tapi tuhan memberikan kesempatan pada setiap orang termasuk dirimu,"ucap kakek melihat cucunya sedih.
"waktumu di sini hanya sebentar jadi pergilah nak, tuhan telah mengabulkan permohonanmu,"ujar nenek.
"aku tidak ingin pergi kemanapun nek, aku ingin di sini bersama kalian,"ucap keyla menolak pergi.
"aku lelah dengan kehidupan yang aku jalani,"ucap keyla tak ingin kembali.
"itu tidak bisa, karena kamu tidak bisa disini terlalu lama,"ucap kakek menatap cucu nya.
"belum saatnya kamu di sini,"ucap kakek lagi.
"pergilah nak, hidup dengan baik, temukan kebahagiaanmu karena kami disini akan selalu menjagamu,"ucap kakek sekali lagi memeluk cucunya.
"kami bangga padamu,"ucap nenek tersenyum bangga.
Dengan terpaksa Keyla pun mengangguk, walaupun sulit berpisah dengan kakek dan neneknya bagaimana lagi ini sudah takdirnya.
"baik kek,nek."
Setelah melepas pelukan bersama kakek dan neneknya, Keyla pergi ke arah yang ada di depannya. Sebelum benar-benar memasuki cahaya yang datang padanya. Keyla menatap kakek neneknya sekali lagi sampai akhirnya bayangan mereka menghilang di gantikan oleh kegelapan kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nina Nina
astaga emang dia gila ya? 🙇♀️
2024-11-15
0
Nina Nina
mikum 🙇♀️
2024-11-15
0
范妮·廉姆
Hai semua...
Gabung yu di Gc Bcm
kira akan belajar bareng bersama mentor senior dan juga akan ada event tertentu
Jadi mari gabung untuk bertumbuh bersama.
caranya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya
Terima kasih.
2024-09-25
0