Di dalam kamar seorang gadis terbangun dari tidurnya, tubuhnya dipenuhi oleh keringat. Entah apa yang gadis itu alami dalam tidurnya, tapi yang pasti itu bukanlah hal baik.
Gadis itu begitu terkejut dan shock akan apa yang baru saja dia alami dalam tidurnya, entah mimpi ataukah sebuah petunjuk yang tuhan berikan. Tapi yang pasti itu bukanlah sekedar mimpi biasa.
"apakah ini nyata." tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
Gadis itu menatap kosong ke depan, masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia alami. Baginya, itu bukan mimpi melainkan kehidupan yang ia jalani. Karena semua rasa sakit yang ia rasakan begitu nyata.
Gadis itu menyentuh tubuhnya sendiri sambil mengingat di mana saja ia terluka di dalam mimpi itu. Tapi gadis tidak menemukan apapun bahkan rasa sakitnya juga hilang seperti tidak pernah ada.
Dengan kebingungan gadis itu turun dari ranjangnya dan melangkah ke depan cermin. Di sana ia melihat tubuhnya dalam keadaan baik. Tak ada luka sedikitpun yang terlihat. pandangan gadis itu kini menatap sekeliling kamar yang ia tempati. Ini kamarnya, kamar miliknya. kamar yang ia rindukan.
Padangan gadis itu terhenti pada sebuah piagam dan sebuah sertifikat. Di sana tertulis namanya. Gadis itu ingat dimana dulu ia menyimpan piagam dan sertifikat miliknya yang pasti bukan di meja itu. karena ayahnya telah menyiapkan lemari kaca untuk piagamnya itu.
Dengan tergesa gadis itu melangkah menuju meja di sebelah ranjangnya. Mengambil ponsel yang ada di dan melihat tanggal di ponsel tersebut.
"ini tidak mungkin." gumam gadis itu terkejut. Bagaimana bisa dirinya kembali ke 5 tahun sebelum kehancurannya terjadi.
"aku kembali, aku tidak percaya tuhan benar-benar mengabulkan doaku." ujar gadis itu masih belum mempercayai apa yang telah terjadi.
"jika ini benar, aku akan merubah semua dan membalas semua rasa sakit yang menimpaku, baik itu pengkhianatan atau kematian." ujar gadis itu sambil mengepalkan tangannya erat.
Dendam memenuhi dirinya, tak ada lagi air mata atau cinta untuk pria itu karena semuanya telah mati bersamaan saat ia jatuh ke dalam jurang itu.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dan masuklah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tersenyum kearahnya. Wanita paruh baya itu adalah ibunya.
Alisa menghampiri putrinya dengan perasaan cemas, pasal putrinya itu tak kunjung datang untuk sarapan bersama seperti biasanya.
"sayang apa kamu sakit? kamu tidak turun sedari tadi, membuat kami semua sangat khawatir." ucap Alisa menatap putri dengan kasih sayang.
Keyla hanya bisa diam, bingung apa harus ia lakukan. Di depannya ada bundanya menatap penuh kasih sayang padanya, tatapan yang Keyla sangat ia rindukan.
Tanpa sadar air mata yang sedari di tahan ketika melihat bundanya meluncur begitu saja tidak bisa di hentikan. Keyla mengingat kembali mimpinya dimana ia mengabaikan bundanya dan memilih orang lain.
"maaf Bun, maaf." ucap keyla tanpa sadar dan terus berulang-ulang.
Alisa yang baru datang merasa bingung kenapa putri menangis tiba-tiba dan mengucapkan maaf berulangkali padanya.
"sayang jangan menangis nak, apa ada yang sakit atau kamu di sakiti oleh seseorang, katakan pada bunda." tanya Alisa khawatir ketika tangisan putrinya malah semakin menjadi-jadi.
Bingung dengan situasi di depannya Alisa berlari keluar bermaksud mencari suaminya untuk meminta tolong.
"Ayah, yah!" teriak Alisa setelah sampai di ruang kerja suaminya.
"ada apa sayang, kenapa kamu panik begitu." tanya Jonathan suami Alisa.
Alisa mengabaikan pertanyaan suami dan menarik lengan suaminya untuk ikut bersamanya.
"sayang ada apa?"
"ikut saja."
Jonathan bingung kenapa istrinya membawanya ke kamar putrinya.
"sayang kenapa kita di kesini."
"masuk dan lihat kedalam." perintah Alisa.
Kemudian Alisa memilih pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk putrinya. Biarkan sang suami yang menenangkan putrinya itu.
Jonathan memasuki kamar putrinya heran. Biasanya Keyla akan memeluknya atau bersikap manja setiap bertemu dengannya, tapi sekarang apa yang ada putrinya itu masih duduk di lantai sambil menundukkan kepalanya. Bahkan ia bisa mendengar isakan tangis putrinya yang membuatnya ikut merasakan kesedihan putrinya.
Tanpa mengatakan apapun Jonathan berjalan mendekati putrinya dan memeluknya. Jonathan berharap pelukan yang ia berikan dapat menenangkan putrinya. Setelah putrinya merasa lebih baik, Jonathan akan bertanya sebab tangisan putri kecilnya. Siapa yang berani membuat putrinya menangis sedih sampai seperti ini. Jonathan berjanji tidak akan melepas orang itu.
"sudah tenang." tanya Jonathan di balas anggukkan sang putri.
"sekarang cerita pada ayah, apa yang membuatmu menangis."
"key tidak papa yah."
"benar tidak ada yang di sembunyikan dari kami semua." tanya Jonathan memastikan. Jonathan tentu tidak percaya dengan ucapan dari putrinya itu. Bagaimana mungkin putrinya bilang tidak papa tapi menangis pilu seperti itu. Tapi Jonathan memiliki diam dan tidak kembali bertanya. Takut membuat putrinya kembali bersedih. Biarlah nanti Jonathan cari sendiri penyebab sang putri menangis.
"benar yah, tidak ada."
Jonathan memilih untuk berhenti bertanya dan mengusap wajah putrinya yang dipenuhi oleh air mata. Dirinya kembali memeluk sang putri agar menjadi lebih tenang. Mungkin saja putrinya ini belum siap menceritakan bebannya padanya. Tapi ia yakin nantinya putrinya itu pasti akan cerita, jadi ia hanya perlu menunggu saja.
Lima menit kemudian Jonathan mendengar dengkuran halus dari putrinya menandakan anaknya telah tertidur.
Perlahan-lahan Jonathan melepas pelukannya dan membaringkan tubuh putrinya pelan. Mengusap kepala sang putri lembut dan mencium kening putrinya.
Kemudian dengan langkah pelan Jonathan pergi dari kamar putrinya menyusul sang istri.
Sampai di bawah Jonathan melihat istrinya dan menghampiri istrinya.
"bagaimana, apa yang terjadi?" tanya Alisa menatap suaminya penasaran. Dirinya begitu khawatir dengan keadaan putrinya, tidak biasanya putrinya menangis sampai seperti itu.
"Keyla masih belum mau bercerita,"
"tapi sayang aku merasa khawatir, aku takut terjadi sesuatu padanya,"
"tak usah khawatir, Keyla putri kita itu kuat sama seperti bundanya jadi kamu tak perlu risau." ucap Jonathan menenangkan istrinya.
"kalau begitu aku akan membawakan makanan untuknya."
"tidak perlu sekarang Keyla sedang tidur, setelah bangun dia pasti akan turun."
"sekarang lebih baik kamu temani suami ini, sepertinya dia kesepian." goda Jonathan mencoba menghilangkan kecemasan istrinya.
"dasar buaya." ucap Alisa pergi begitu saja meninggalkan Jonathan. Karena ia tahu akan seperti apa jika ia menangapi godaan suaminya itu.
"sayang tunggu aku." ucap Jonathan berlari kecil mengejar sang istri.
"ayolah sayang peluk suamimu ini." ucap Jonathan semakin gencar mengoda sang istri.
Sedangkan Alisa yang mendengar suara Jonathan semakin mempercepat langkahnya. Alisa tak mau berakhir di atas ranjang nanti.
Alisa hapal betul watak suaminya yang tak pernah merasa puas akan dirinya.
Merasa berhasil menghindari sang suami, karena tak melihat suaminya di belakang. Alisa menghela nafas lega.
"syukurlah." gumam Alisa. Merasa lega karena tak melihat Jonathan di belakang mengejarnya
Tapi beribu sayang, saat akan menutup pintu kamarnya. Alisa di kejutkan dengan sebuah tangan yang menahan pintu menutup.
Sial, ternyata sang suami yang menahan pintunya.
Dengan senyum evil Jonathan memasuki kamar yang ia tahan pintunya.
"tertangkap." ucap Jonathan yang terdengar seram di telinga Alisa.
"teryata istriku ini menginginkan suasana baru rupanya." ucap Jonathan lagi.
Pasalnya kamar tempat Alisa bersembunyi adalah kamar tamu. Tempatnya pun jauh Karena ada di ujung lorong.
"sial." batin Alisa kesal karena gagal bersembunyi dari suaminya.
Setelah itu hanya tuhan dan kedua suami istri itu yang tau apa yang terjadi di dalam kamar tersebut. Anak kecil gak boleh tau. Hihihihi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
awesome moment
happynya dicintai bgitu besar
2024-10-08
0
Nf@. Conan 😎
laaaaaah
2024-08-31
0
Elizabeth Zulfa
ya salaaaaaaammm... 😅😅😅
2024-08-31
0