Hari yang semula berawan cerah, kini perlahan mulai berubah mendung gelap, satu persatu dari kelima mahasiswa itu melihat perubahan drastis pada langit yang menaungi mereka.
"Ada apa?" tanya Almero yang masih asik memperhatikan rumput aneh yang tumbuh di sekitar kakinya, ia menyadari teman-temannya bergenti, tak lagi bersenda gurau.
"Langit mulai mendung, lebih baik kita kembali," ucap Rosalie yang sedikit merasa takut.
Seketika Almero menengadah, ia melihat perubahan drastis warna langit yang ada di atas mereka.
"Ok, cukup untuk hari ini, kita kembali lagi besok," titahnya, segera menurut keempatnya, tanpa menunggu nanti, kelima mahasiswa itu kembali menuju mobil, niat hati ingin segera kembali ke kastil tua tempat peristirahatan mereka.
^^^Di dalam Kastil...^^^
Masih bersandar pada punggung sofa lembut, dengan senyuman manis yang masih terus mengembang menghias pahatan halus yang ber deskripsi kan kata cantik.
Ketenangan itu masih terus mengusik Alan dan Alvin, karena tak seperti biasanya si cantik Freya itu sangat menikmati darah yang biasa ia cela.
Jangankan menghabiskan satu gelas darah babi, untuk mencium aromanya saja Freta sudah pasti mengumpat dari A sampai Z dia jabarkan semua kata-kata kasarnya.
"Fe? Kau sudah habis tiga gelas, apa perut mu baik-baik saja?" mulai khawatir Alan, karena dia yang sedari tadi menuangkan cairan merah segar itu untuk sang adik.
"Aku baik-baik saja Kak, tuangkan lagi sa..." tiba-tiba terdiam Freya, ia mengendus udara dengan sangat dalam.
Melihat sang adik yang terlihat aneh, Alvin dan Alan pun ikut menelisik udara apa yang berhasil mencuri atensi si cantik Freya Victoria.
Seketika semua mata ketiga bersaudara itu saling menatap, "Bangsa Serigala!" cetus Alan yang memang hafal dengan aroma yang kini mengusik ketenangan mereka.
"Mereka dalam bahaya!" cetus Freya yang segera berdiri dari duduk santainya.
Segera kakak beradik itu melesat keluar dari persembunyian mereka...
Slaaapppp!!!
^^^Di dalam mobil...^^^
Alex mengendalikan mobil dengan begitu santai, bahkan teman-temannya yang lain ada yang tidur, ada yang sibuk dengan ponsel walau susah signal, ada juga Almero yang sibuk memilah catatan.
"Lo nggak pusing apa Mer?" tanya Alex dengan melihat Almero dari kaca spion bagian tengah.
"Tau tu anak, serius banget, dah kaya yang mau jadi profesor aja," cetus Rosalie yang duduk di samping Alex.
Cekiiiiiiitttt...
Rem dadakan itu membuat semua menatap Alex dengan tatapan protes, "Ada apa Lex?" tanya Levin yang baru saja membuka matanya.
"Ada... Ada..." ucap Alex dengan kata-kata yang enggan untuk selesai, napasnya yang terasa sesak karena takut, membuatnya susah untuk berkata.
Seketika semua mata menatap kearah depan dan di sana ada seekor serigala yang menghadang.
"Astaga! Binatang apa itu? Besar sekali!" cetus Levin, Almero hanya terdiam, rasa takut berusaha ia kuasai agar tidak menyusahkan teman-temannya.
Jangan sampai pingsan seperti kemarin, begitulah isi didalam otak Almero, "Kita harus gimana dong?" Feli ketakutan, gadis itu terus saja menggoncang lengan Alex yang masih berdiam diri.
"Lex! Tabrak aja udah! Cuma satu kan? Yang penting kita selamat!" Feli yang panik terus memaksa Alex.
"Lo gila Fel! Kalo sampe kawanannya ngrjar kita gimana?!" bentak Rosalie.
"Terus gimana? Emangnya kita mau diam saja di sini? Enggak, kan?" Feli dengan suara cemprengnya membalas ucapan Rosalie.
"Tenang dulu Fel, tunggu bentar..."
Wwwuuuuussss!!!
Angin kencang menghempas tubuh besar serigala yang menghadang mobil Alex.
Gusrak!!
Tercengang kelima mahasiswa itu, terheran dengan tubuh serigala yang tiba-tiba terbang dan ambruk serta membentur pohon di sisi kanan mobil.
Disaat semua mata fokus dengan ambruknya serigala beserta pohon yang tumbang, Almero malah fokus dengan sosok cantik yang berdiri di sisi kiri mobil, "Kau?" gumamnya dengan suara yang lirih.
Tanpa ia sangka sepasang mata dengan kilatan merah darah itu menatap kearahnya dan...
"Astaga! Jadi benar itu kamu?" terkejut Almero kala gadis cantik itu mengedipkan sebelah matanya dengan senyum genitnya.
"Ada apa Mer?" tanya Levin yang mendengar suara Almero bergumam.
"Ada apa sih?" sekali lagi Levin bertanya, ia celingukan melihat kearah luar mobil, mengikuti arah pandangan Almero.
Menyadari teman di samping kirinya juga melihat kearah sisi kiri mobil, Almero malah dibuat bingung oleh Levin yang terlihat celingukan mencari sosok apa yang tengah mencuri atensi temannya.
"Apa dia tidak melihat gadis itu?" batinnya dengan melirik Levin kemudian melirik Freya yang masih stay berdiri di sisi kiri mobil.
"Guys siap ya! Kita langsung balik ke penginapan! Gue udah nggak tahan di sini!" ucap Alex yang segera menginjak pedal gasnya.
Seketika mobil yang mereka kendarai melesat menuju kastil tempat dimana mereka menginap. Dan saat itu, Almero masih melihat Freya tersenyum dengan melambaikan tangannya.
Mobil Jeep putih itu kian menjauh, sedangkan Freya masih berdiri ditempatnya hingga...
"Fe, kita harus segera pergi dari sini!" cetus Alvin yang kini berdiri di samping gadis cantik itu.
"Aku masih ingin menghajarnya, merobek kulitnya, bahkan aku ingin menghisap habis darahnya!" mengumpat habis-habisan Freya kala mata merahnya menatap serigala yang masih tak sadarkan diri.
"Sadar Fe! Kau tau dia bangsa serigala, dan jangan sampai kita mengusik mereka! Kita di sini hanya bertiga Fe!" sekali lagi Alvin mengingatkan adiknya.
"Alvin benar Fe! Kita pulang!" ajaknya, kali ini Freya menurut, yang terpenting baginya adalah Tuannya sudah aman dan terlepas dari bahaya.
Serigala yang tergeletak tak berdaya itu menatap kepergian mereka satu persatu, "Si tampan itu tidak akan aku lepaskan!" batinnya.
^^^Di dalam kamar...^^^
^^^Almero baru saja selesai membersihkan diri, ia terlihat mondar-mandir di dalam ruangan itu, Tok-Tok-Tok!!!^^^
Pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar, "Siapa?" teriaknya.
"Gue Mer, Rosalie! Lo udah selesai? Kalo udah kita makan malam di bawah!" teriak Rosalie yang berdiri dibalik pintu kamar Almero.
"Duluan aja Ros! Gue masih ada kerjaan!" berangnya, yang sebenarnya adalah, Almero masih bingung dengan Levin yang seperti tak melihat keberadaan Freya.
"Kau memikirkan ku?" suara lembut itu terdengar, dan gadis cantik itu kini sudah duduk bersandar pada punggung ranjang dengan nyamannya.
"Kau?! Bagaimana kau bisa masuk?" panik Almero, terkejut juga ia karena pintu masih tertutup rapat.
"Di manapun kau berada, jika kau memikirkan ku maka aku akan datang," cetusnya dengan melihat ujung kuku-kuku cantiknya.
"Sebenarnya siapa kamu? Kamu bukan hantu kan?" tanya Almero dengan memberanikan diri.
"Hantu?" mengerut halus kening Freya kala Almero menanyakan pertanyaan konyol itu.
"Kau tau teman ku yang duduk di samping ku, didalam mobil tadi?" Freya menganggukkan kepala tanda ia mengerti.
"Dia tidak bisa melihat mu!" cetus Almero dengan berjalan mendekat, "Dan aku bisa melihatmu, bahkan berkomunikasi dengan mu, apa mereka juga bisa seperti ku?"
Terdiam Freya, ia lupa jika dia tidak bisa membatasi mata Almero saat semua temannya tidak dapat melihat wujudnya.
"Jadi kau melihat ku saat aku mengedipkan mataku tadi? Juga melambaikan tangan ku?" Dengan gelagat manjanya Freya beranjak dari ranjang, ia mendekati Almero yang mematung.
"Berhenti di sana! Ka... Kau jangan mendekat!" tergagap Almero dengan raut wajah takutnya.
"Kau takut? Bahkan semalam kita sudah tidur bersama," Freya berjalan mendekat, ia membelai dada bidang Almero.
"Hentikan!" cetus Almero dengan menepis tangan halus Freya.
"Baiklah, aku akan berhenti, tapi kau sangat manis saat seperti ini," Freya mencubit dagu Almero sebelum ia benar-benar pergi melesat dari hadapan tuan tampannya itu.
"Kemana perginya gadis itu? Cepat sekali, bukankah ini cukup mencurigakan?" gumam Almero yang merasa takut juga penasaran.
^^^Didalam kamar lain...^^^
Freya baru saja masuk dan di sana ia dihadang oleh kedua kakaknya, "Dari mana?" tanya Alan.
"Apa ini? Kenapa dengan wajah kalian?" bingung Freya kala ia melihat wajah tak biasa dari kedua kakaknya.
"Jangan mengelak! Hari ini kau sangat mencurigakan Fe!" cetus Alvin.
"Dari kau yang banyak minum darah babi, juga kau yang mengkhawatirkan keselamatan anak-anak manusia itu, bahkan terakhir kali aku melihat kau masuk kedalam kamar pemuda tampan itu, ini tidak seperti dirimu Fe! Kau berubah, bahkan sangat mencurigakan!" imbuh Alvin.
"Aku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments