Episode 18

****Happy Reading****

Sepanjang perjalanan Eva terus berpikir bagaimana caranya untuk membuat alasan supaya dia bisa menghindari Adam agar gak mengantarkannya sampai ke kontrakan, Adam yang melihat kegelisahan Eva pun segera bertanya karena ia khawatir ada yang Eva rasakan tapi sungkan untuk mengatakan.

"Sayang, kamu kenapa, apa ada yang masih sakit, katakan disebelah mana sakitnya."

Eva yang mendapat pertanyaan sedikit gelagapan, untuk menghilangkan rasa gugupnya ia tersenyum tipis sambil memalingkan muka ke arah luar mobil yang ia tumpangi, sebelum ia menjawab tiba-tiba henpon bergetar tanda ada panggilan masuk, dikeluarkan nya hape tersebut, tersenyum semringah merasa dapat ide, ketika membaca nama si pemanggil, digeser nya tubuhnya menjauh dari Adam.

"Halo, Eva, kamu su--"

"Oh iya, ini masih di jalan," Eva langsung memotong ucapan lira, baiklah apa sebaiknya aku ambil sekarang aja?"

"Eva, lo ngomong apa sih?"

"Ooh.. gitu ya, ini aku sama mas Adam, kamu tunggu aja, gak papa aku dah baikan kok, ya aku mampir, makasih ya,"

Lira menggelengkan kepalanya dia ngerti kali saat ini Eva masih bersama Adam dan mau menghindari nya. "Dasar gaje." lira menutup telponnya sambil terkikik geli sama tingkah sahabat nya itu.

"Mas, kamu jadi ngambil motornya?" Eva melirik suaminya.

"Iya kenapa memang, sekarang nganterin pulang kamu dulu, motor bisa nanti aku ambilnya, aman kok."

"Enggak papa kita langsung ke sana, kebetulan tadi lira nelpon nyuruh ngambil berkas yang harus di yang harus selesai nanti malam buat di setorkan besok pagi katanya, jadi aku mau sekalian lewat, gak apa apa ya, biar nanti aku pulang bareng lira aja." setelah itu tanpa menunggu jawaban Adam, Eva menyuruh pak sopir menuju alamat kantor nya.

Adam bukannya gak tahu, kalo itu hanyalah alasan Eva untuk menghindar darinya, tapi ia berpura-pura, walau hatinya sedikit kecewa. ia hanya menanggapi Eva dengan menganggukan kepala, tanpa bicara.

Mobil taksi pun berhenti di depan gerbang kantor, Eva bersiap untuk turun.

"Biar mas bantu, lutut mu kan masih sakit, atau kamu telpon aja, lira, suruh antarkan berkasnya ke sini." Adam merasa khawatir ketika jalan Eva meringis menahan sakit.

"Gak papa kok, kamu pergi aja ambil motor, aku mau masuk dulu!" setelah mengantarkan Eva sampai loby, Adam segera pergi,

"Kasih kabar kalo sudah sampei rumah, biar mas gak khawatir."

"Iya."

Setelah agak lama, Eva segera naik taksi yang akan mengantarkan nya ke kontrakan, ia sengaja memesan grabcar, karena lututnya terasa ngilu kalo di bawa jalan, tanpa sepengetahuan nya ada sebuah taksi yang mengikutinya dengan menjaga jarak supaya tidak ketahuan.

mobil yang mengantar Eva berhenti di depan kontrakan, Eva turun dengan dengan pelan, ia naik ke teras mengeluarkan kunci dari dalam tas nya, kemudian masuk, sedang taksi yang mengikutinya meneruskan perjalanannya melewati rumah kontrakan tempat Eva.

'Jadi di sini rupanya kamu bersembunyi, Eva..Eva...sudah mas bilang, kamu pergi kemana pun pasti mas cari." penumpang taksi tersebut tersenyum sambil menyuruh sopir untuk kembali ke tempat semula.

***

Hari sudah hampir maghrib ketika Adam sampai di rumahnya, ia langsung memasukan sepeda motornya ke arah samping rumah, kemudian masuk, tanpa menghiraukan difya yang lagi main boneka sambil nonton televisi, tetapi Adam di buat kesal di dalam kamar nampak meysa sedang rebahan sambil maen hape.

"Kenapa lancang masuk kamar ini?" bentaknya membuat meysa terlonjak kaget sampai sampai hape nya terjatuh, untung tangannya cepat menangkap kembali hape yang sedikit lagi pasti kena lantai.

"Adam, kamu kenapa sih datang datang marah marah gak jelas? lagian salah ya aku tiduran di sini?" meysa melotot melihat tingkah Adam seperti orang gak jelas.

"Pake nanya lagi, jelas salah lah, ini kamarku dan Eva, jadi kamu tuh jangan seenaknya masuk kamar ini, tahu! " sentaknya lagi.

"Aku juga istrimu Adam ! dan berhak tinggal di kamar ini, bahkan aku istri pertama mu, sedang Eva itu selingkuhan, dia hanya pelakor! " Meysa berkacak pinggang merasa Adam tak menghargai nya.

 mendengar Meysa yang mengatai Eva pelakor, Adam begitu marah, dia mencengkram dagu meysa, "Sekali lagi kamu bilang, Eva pelakor tahu rasa kamu!" Ancam nya lalu melepaskan cengkramannya ketika melihat Meysa kesakitan.

"Terus saja bela si Eva, apa istimewa nya dia, cantikan juga aku, kamu aja yang bodoh mau mau aja di godain cewek gatel modelan gitu." cibirnya.

"Eva tuh bukan wanita penggoda seperti kamu, tapi aku yang terpesona lebih dulu sama dia, karena apa? karena Eva jauh lebih baik segala-galanya dari kamu!!! " Tekan Adam.

Perkataan Adam telah mencabik cabik harga diri Meysa, dia langsung memukul dada Adam berulang kali hingga Adam merasa kewalahan, "Si A lan... kamu Adam, dasar laki laki breng sek... aaww!! Meysa menjerit ketika Adam mendorong tubuhnya hingga terjengkang kebelakang, bokongnya menabrak nakas.

" Aaaakhhh...!!! Adam membanting barang yang ada di atas meja rias, " balik ke rumah bukannya istirahat malah bikin senewen, ini semua karena kamu!" telunjuknya menuding ke wajah Meysa setelah itu ia beranjak pergi.

BRAK

Di banting nya pintu kamar dengan keras, sampai dinding nya ikut bergetar saking kerasnya, tak di pedulikan nya Difya menangis karena takut, Adam keluar kemudian menjalankan motornya dengan cepat.

**

Motor Adam berhenti di depan sebuah rumah yang asri, dia mengamati sekitar nya kemudian turun dan berjalan ke arah pintu di ketuknya pintu tersebut.

Tok

Tok

Tok

Tak menunggu lama pintu terbuka, muncul perempuan paruh baya yang kelihatan masih cantik.

"Adam, tumben ingat pulang, istrimu mana gak ikut?" sambutnya tersenyum.

Adam nyelonong masuk tanpa menjawab pertanyaan bu Tati ibu kandungnya,, dia langsung menuju dapur lalu membuka tudung saji, "Adam lapar bu. " diambilnya piring dan dengan gaya cueknya ia makan dengan lahapnya hingga isi piring tandas.

"memangnya istrimu gak masak di rumah? makan seperti orang kelaparan yang gak makan seminggu."

Setelah minum Adam meninggalkan ibunya yang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya. "Bu... Adam nginap di sini ya," ujarnya sambil merebahkan tubuhnya di sopa depan tivi, baru saja ia mencoba memejamkan mata tiba-tiba ia segera bangun dan berlari ke arah dapur, dah hoeek... Adam jongkok di depan wastafel, di keluarkan nya semua makanan yang tadi di makannya.

"Kamu kenapa?" melihat keadaan anaknya bu Tati merasa khawatir ia segera menghampiri nya. "kamu sakit Adam?"

"Gak tahu bu, perutku kok gak enak gini ya, mungkin masuk angin," ucap Adam sambil menerima gelas yang di sodorkan ibunya.

"Bu, Adam minta tolong, tolong minta air perasaan jeruk nipis ya bu! "

Mendengar permintaan putranya yang sedikit aneh bu Tati mengerutkan kedua alisnya. "Adam, istrimu sehat?"

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

sakitnya tuh disini😁

2023-12-25

0

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

sakitnya tuh disini😁

2023-12-25

0

auliasiamatir

auliasiamatir

jangan sampai eva ketahuan hamil

2023-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!