Murid Baru

..."Kalo kamu udah di sangka bahagia, padahal aslinya lagi amburadul banget, berarti kamu udah profesional dalam menjalani kehidupan."...

..._Imam Mauludin...

...Happy Reading Semua...

.......

.......

16. Murid Baru

Setelah weekend berakhir, kini semua orang harus kembali pada aktivitas seperti biasanya lagi.

Kembali sekolah adalah hal yang Helena kembali lakukan ketika weekend berakhir, dia bersama Lucas baru saja sampai disekolah dan hendak berjalan menuju kelas mereka berada.

Seperti biasa disetiap langkah mereka selalu diiringi dengan obrolan ringan, entah itu membahas pelajaran atau pun hal random lainnya. Tentunya yang lebih banyak bicara adalah Lucas, dia merupakan seorang Ekstrovert yang tidak pernah bisa berhenti berbicara.

Lucas tidak suka keheningan yang berada disekitarnya, mungkin dia bisa terdiam saja saat belajar, bekerja dan saat tidur saja.

Begitu sampai dikelas sudah banyak teman sekelas mereka yang sampai, termasuk Gracia yang tidak kembali datang terlambat seperti waktu itu.

Helena dan Lucas pun mulai berjalan kearah kursi mereka masing-masing dan meletakkan tas sekolah yang mereka bawa.

"Selamat pagi," sapa Gracia begitu Helena dan Lucas menghampirinya, lebih tepatnya duduk dikursi mereka.

"Pagi juga Grac,"

"Pagi." Helena dan Lucas kompak menjawab bersamaan.

Kini terlihat tubuh Gracia menghadap belakang, dimana ada Helena disana. "El, apakah tugas sains mu sudah beres?"

Helena mengangguk pelan, "tentu. Memangnya kenapa?"

"Bolehkah aku melihatnya? Hehehe," diakhiri dengan kekehan kecil saat Gracia mengatakan hal tersebut.

Sedangkan Helena hanya mampu mengela napas saja melihat kelakuan Gracia, sebenarnya Gracia juga seorang murid yang pintar, tapi rasa malasnya itu melebihi rasa pintar tersebut.

Tanpa banyak bicara Helena mengeluarkan buku Sainsnya, lalu memberikannya pada Gracia. "Cobalah untuk mengerjakannya sendiri, Grac." Nasihat Helena sebelum benar-benar memberikan bukunya.

"Iya, nanti." Selalu seperti itu jawaban yang diberikan oleh Gracia, kadang membuat kesal. Tapi Helena juga tidak bisa memaksakan kehendaknya agar Gracia dapat mengurangi rasa malasnya itu.

Begitu mendapatkan buku Helena, dengan cepat Gracia menyalin semua tugas yang hendak dikumpulan sekarang. Membuat Helena yang melihat hal itu dari belakang menggeleng pelan.

"Selalu seperti itu," batin Hellenapun yang melihat kelakuan Gracia. Dia sendiri memilih untuk membaca sebuah buku pelajaran, sebelum waktu belajar dimulai.

Masih ada sekitar 15 menit sampai bel masuk berbunyi, sehingga para murid-murid dikelas itu masing ada yang baru datang dan bisa melakukan hal lainnya.

Sama halnya dengan Lucas, yang memilih berjalan kearah belakang kelas yang dimana sudah banyak orang disana.

Biasa, acara menggosip dipagi hari bersama bestie.

Setiap hari, bahkan disetiap jam kelas kosong beberapa murid akan berkumpul dibelakang kelas untuk sekedar bermain ponsel, bercanda ria, bahkan sampai saling berbagi berita terbaru.

"Ada berita baru apa nih? Yang belum seorang Lucas tau?" Begitu sampai dibelakang kelas, Lucas bertanya dengan begitu hebohnya.

"Ada seorang murid baru," celetuk salah satu temannya.

Hal tersebut malah membuat Lucas menaikan salah satu alisnya, "apa yang spesialnya dari berita itu? Seorang murid baru sudah biasa, bukan?"

Menurut Lucas tidak ada yang aneh dengan murid baru, karena hal tersebut sudah pasti akan sangat sering terjadi disetiap sekolah.

"Bedanya, murid baru itu adalah Anak pemilik sekolah."

"What? Serious?" Tanya Lucas memastikan apa yang dikatakan oleh temannya itu adalah benar.

"Benar,"

"Apa dia akan sekelas dengan kita?"

"Tidak, dia adik kelas kita."

Lucas mengangguk pelan, "dia laki-laki atau perempuan?"

"Perempuan, dan kau tau? Dia sangat cantik," puji salah satu temannya itu yang memang sudah tau akan wajah dari murid baru tersebut.

Sedangkan untuk Lucas, dia sendiri tidak begitu penasaran akan hal tersebut. Toh, nanti pun akan bertemu dan melihat sendiri bagaimana wajah dari murid baru itu.

Waktu terus berlalu, hingga akhirnya bel masuk benar-benar berbunyi dan para murid mulai berhamburan masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Setelah itu mulai duduk dibangku mereka masing-masing, sehingga tidak lama dari itu para Guru mulai memasuki kelas yang hendak dituju.

"Good morning everyone," sapa salah satu Guru begitu masuk kedalam kelas.

"Morning," sapa kembali para murid dikelas tersebut.

"Bagaimana kabar kalian semua? Apakah baik?"

"Baik,"

"Baiklah, kalau begitu mari kita mulai jam pelajarannya!"

Jam belajar berjalan dengan lancar seperti biasa, tidak sedikit murid-murid yang sedikit kesusahan ketika mempelajari hal baru. Namun semuanya mampu mereka lalu dengan baik, hingga akhirnya waktu yang mereka tunggu pun tiba.

Jam istirahat.

Tidak terasa bel jam istirahat pu berbunyi, para murid kembali berhamburan keluar kelas dan menuju kantin sekolah untuk mengisi kembali tenaga mereka yang sempat berkurang karena berpikir saat belajar tadi.

Sama halnya dengan Helena, Gracia dan juga Lucas. Ketiganya berjalan dengan santai menuju kantin, tanpa terburu-buru seperti yang lainnya.

Untuk apa terburu-buru, jika semua murid pasti akan mendapatkan kursi masing-masing. Dalton High School sendiri mempunyai kantin yang begitu luas, dengan area yang terdiri dari 2 lantai.

Semua murid pasti akan mendapatkan tempat duduk masing-masing untuk makan nanti, jadi hal itu yang membuat Helena dan teman-temannya tidak terburu-buru.

Disepanjang jalan pasti saja ada yang menyapa mereka, atau mungkin sekedar menyapa antar teman seangkatan. Mungkin lebih tepatnya, lebih banyak menyapa Lucas ataupun Gracia. Sedangkan untuk Helena, berada di kubu netral saja.

Bukan karena Hellema dan teman-temannya adalah most wanted, tapi kebersamaan mereka yang membuat mereka dikenali banyak orang.

Helena seorang murid yang pintar dan juga cantik. Lucas seorang yang tampan, namun sangat pandai bergosip sehingga tanpa sadar kenal dan mudah akrab dengan orang lain. Sedangkan Gracia adalah salah satu jajaran anak orang kaya.

Sehingga banyak orang yang berpikir, jika kombinasi pertemanan mereka itu sangatlah pas dan bagus. Bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Selain itu juga, tidak akan sulit untuk mencari salah satu dari ketiganya. Bila yang satu ada, pasti yang dua lainnya ikut ada juga.

"Ouh ya, apa setelah pulang sekolah kalian akan langsung pergi ke toko?" Tanya Gracia pada kedua temannya, tentunya sambil terus berjalan menuju kantin.

"Tentu saja," jawab Lucas singkat.

"Aku tidak," kata Helena.

"Loh kenapa?"

"Aku ada urusan lain," jawab Helena dengan singkat tanpa mau memberikan penjelasan.

Tentunya Lucas sendiri terkejut dengan hal tersebut karena Hellema tidak mengatakan hal apapun padanya. "Apakah kamu sudah bilang pada Mamih?"

"Belum, niatnya aku akan bilang setelah pulang sekolah padamu. Jadi, tolong katakan bahwa hari ini aku tidak bisa datang ke toko."

"Baiklah, akan ku sampaikan. Tapi sebenernya kamu mau kemana?" Tanya Gracia yang penasan akan kemana Hellema pergi setelah pulang sekolah nanti, tentunya pertanyaan itu mewakili rasa penasaran Lucas juga.

"Aku ada pekerjaan tambahan lain."

"Jangan terlalu keras berkerja, El. Ingat juga tentang kesehatan mu," khawatir Gracia yang melihat Helena selalu mau bekerja ini-itu untuk dapat mengcukupi kebutuhan hidupnya.

Bukan tidak mendukung, tapi dia khawatir Helena malah jatuh sakit dan mungkin terjadi hal tidak diinginkan lainnya.

"Iya, kesehatan lebih penting." Tambah Lucas yang ikut menasehati Helena.

"Aku akan mengingatnya, kalian tidak perlu khawatir dan terimakasih sudah mengingatkan ku."

Saat sedang asik berbicara, tiba-tiba dari arah belakang ketiganya terdengar suatu kehebohan dan mungkin sebuah ketikan juga.

"Kakak!!"

Teriakan melengking itu membuat Helena dan kedua temannya berhenti, lalu menengok kearah belakang.

Disana terdapat seorang yang mungkin dikenali oleh Helena dan Lucas.

"Apa?"

To Be Continue

Haiiii👋👋👋

Author yang baik ini kembali menyapa.

Makasih buat yang udah baca, kalau ada typo tolong tandai ya. Jangan lupa rutinitas like, vote dan komen. Gratis kok dan gak ribet, jadi yuk langsung like, vote dan komen!

Semoga suka dengan cerita ini, bay bay see you next part.

Episodes
1 Prolog
2 Matheo Mark Dalton
3 Dalton Colection
4 What is Blackdor?
5 The Black Dream
6 Helena Edlyn Maddison
7 Bukan Trio Wek-wek
8 Dalton High School
9 Pertemuan Tidak Terduga
10 Black Fire
11 Bertemu Lagi
12 Siapa Dia?
13 Hari dan Hal yang Melelahkan
14 Rencana A
15 Disisi Lain
16 Rutinitas Pagi
17 Murid Baru
18 Megan Kylie Dalton
19 Teman dan Anggota Baru
20 Sebuah Permainan
21 Permainan Sesungguhnya
22 Memungutnya Dijalan
23 Ruang Bawah Tanah
24 Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25 Rencana Sebenarnya
26 Hal Tidak Terduga
27 Saran Orion
28 Mencoba Saran Orion
29 Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30 Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31 Kabar Baik
32 Mengatakan Suatu Hal Penting
33 Bertemu Kembali
34 Mulai Bekerja Sama
35 Kode Keamanan
36 Mengantarnya Pulang
37 Memesan Makanan
38 Kesepian dan Merindukan
39 Pesan Ibu
40 Bukan Kebiasaan Matheo
41 Sama-dama Bangun Kesiangan
42 Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43 Keadaan yang Sebenarnya
44 Praduga Baru
45 Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46 Mengunjungi Kediaman Jovanca
47 Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48 Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49 Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50 Diam-diam Memperhatikan
51 Imbalan Atas Kerja Sama
52 Insiden Tidak Terduga
53 Suatu Kesalahan Kecil
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 Bantuan yang Mungkin di Sesali
57 Elle or El?
58 Menginap
59 Ajakan Sarapan
60 Dimana Hellena?
61 HEMEC
62 Diskusi tengah Malam
63 Ucapan Terimakasih
64 Menjemput Helena
65 Makan Malam Bersama
66 Makan Malam Sebenarnya
67 Mengantar Hellena Pulang
68 Berulah Lagi
69 Mendapatkan Pengakuan
70 Siapa itu Hemec?
71 Ketinggalan Banyak Hal
72 Kesalahpahaman
73 Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74 Hari Berduka
75 Kita Juga Keluarga
76 Amarah Carlos
77 Pengakuan Dosa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Matheo Mark Dalton
3
Dalton Colection
4
What is Blackdor?
5
The Black Dream
6
Helena Edlyn Maddison
7
Bukan Trio Wek-wek
8
Dalton High School
9
Pertemuan Tidak Terduga
10
Black Fire
11
Bertemu Lagi
12
Siapa Dia?
13
Hari dan Hal yang Melelahkan
14
Rencana A
15
Disisi Lain
16
Rutinitas Pagi
17
Murid Baru
18
Megan Kylie Dalton
19
Teman dan Anggota Baru
20
Sebuah Permainan
21
Permainan Sesungguhnya
22
Memungutnya Dijalan
23
Ruang Bawah Tanah
24
Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25
Rencana Sebenarnya
26
Hal Tidak Terduga
27
Saran Orion
28
Mencoba Saran Orion
29
Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30
Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31
Kabar Baik
32
Mengatakan Suatu Hal Penting
33
Bertemu Kembali
34
Mulai Bekerja Sama
35
Kode Keamanan
36
Mengantarnya Pulang
37
Memesan Makanan
38
Kesepian dan Merindukan
39
Pesan Ibu
40
Bukan Kebiasaan Matheo
41
Sama-dama Bangun Kesiangan
42
Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43
Keadaan yang Sebenarnya
44
Praduga Baru
45
Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46
Mengunjungi Kediaman Jovanca
47
Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48
Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49
Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50
Diam-diam Memperhatikan
51
Imbalan Atas Kerja Sama
52
Insiden Tidak Terduga
53
Suatu Kesalahan Kecil
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
Bantuan yang Mungkin di Sesali
57
Elle or El?
58
Menginap
59
Ajakan Sarapan
60
Dimana Hellena?
61
HEMEC
62
Diskusi tengah Malam
63
Ucapan Terimakasih
64
Menjemput Helena
65
Makan Malam Bersama
66
Makan Malam Sebenarnya
67
Mengantar Hellena Pulang
68
Berulah Lagi
69
Mendapatkan Pengakuan
70
Siapa itu Hemec?
71
Ketinggalan Banyak Hal
72
Kesalahpahaman
73
Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74
Hari Berduka
75
Kita Juga Keluarga
76
Amarah Carlos
77
Pengakuan Dosa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!