Dalton High School

..."Umur tidak menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang. Banyak faktor lain yang menentukan kedewasaan seseorang. Selagi masih muda tidak ada salahnya, jika kita terus belajar menuju kedewasaan yang seutuhnya."...

..._Muda Mudi Gaul...

...Happy Reading Semua...

.......

.......

7. DALTON HIGH SCHOOL

"Apa?"

"Maksudnya?"

Gracia dan Lucas kembali bersuara secara bersamaan.

"Aku mau bunuh kamu Luc, aku udah gak mau punya temen yang somplak kayak kamu.

"Apa?" Entah yang keberapa kalinya, Gracia dan Lucas kembali kompak bersuara setelah mendengar perkataan Helena.

"Yaelah, kompak amat kita." Kata Lucas sambil menatap Gracia dengan senyuman menggoda.

"Jodoh kali," celetuk Helena secara asal.

"Ogah," lagi-lagi Gracia dan Lucas menjawab dengan kompak. Namun kini keduanya tampak saling membuang muka, seolah tidak suka satu sama lainnya.

"Tapi bener El, mau bunuh aku? Tega banget kamu sama aku yang baik hati dan tidak sombong ini." Dengan edikit dramatis Lucas berucap.

"Jijik. Kayaknya, aku beneran ikut deh El di misi pembunuhan kali ini. Aku juga udah gak mau temenan sama nih bocah, pengen masukin rawa-rawa." Ucap Gracia yang kini menyetujui perkataan Helena.

"Apa aku bilang, mau kapan?"

"Balik sekolah aja gimana?"

"Boleh."

"Huwaaaa...kalian jahat banget sih, sama aku yang gemes ini."

"Bodo amat," kini malah Helena dan Gracia yang menjawab dengan kompak.

Perdebatan mereka harus berakhir dengan makanan yang mereka pesan sudah datang, mereka akhirnya lebih memilih mengahabiskan makanan mereka terlebih dahulu.

Mereka makan dengan tenang tanpa obrolan di dalamnya, tapi dengan Lucas yang menampilkan muka kesalnya.

***

Bel sekolang pun berbunyi, menandakan waktunya pulang untuk semua murid Dalton High School.

Ya, Dalton High School. Merupakan sekolah elit yang berada di San Francisco, California. Sekolah yang banyak diimpi-impikan oleh anak-anak sekolah agar bisa menjadi salah satu murid disana.

Sekolah yang sudah banyak memiliki fasilitas lengkap, serta juga memiliki prestasi yang sangat patut untuk dibanggakan. Reputasi dari sekolah tersebut sangatlah bagus, melebihi apa yang dirumorkan oleh orang-orang diluaran sana.

Dalton High School juga merupakan salah satu cabang bisnis yang dimiliki oleh keluarga Dalton dalam bidang pendidikan.

Bel pulang tersebut sangatlah berharga bagi semua murid, dimana pulang sekolah merupakan surga bagi anak sekolah. Seperti sehabis keluar dari kurungan selama seharian, terbebas dari rumitnya matematika dan mumetnya pelajaran lainnya.

Semua murid mulai berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Ada yang menuju parkiran, ada juga yang langsung menunggu kendaaraan umum.

Begitu juga dengan 3 sekawan yang langsung keluar dari kelas mereka, dan mulai berjalan menuju luar sekolah.

"El, bareng aku ya pulang nya? Sekalian main ke rumah," bujuk Gracia pada Helena begitu mereka keluar dari kelas.

"Aku gak bisa, nanti malemkan kita mau manggung. Jadi, sekarang bagian aku kerja di toko rotinya Mam. Iyakan, Luc?"

"Iya," jawab Lucas yang membenarkan perkataan Helena.

Banyak sekali pekerjaan baruh waktu  yang Helena lakukan, agar dapat menghidupi kebutuhan hidupnya. Salah satunya, yaitu bekerja di toko roti punya Ibunya Lucas.

Tentunya Lucas sendiri juga yang telah merekomendasikan Helena untuk berkerja di toko Ibunya, serta akhirnya di perbolehkan bekerja. Oleh karena itu juga, Lucas selalu tau jadwal masuk kerjanya.

"Beneran gak bisa ya? Padahal Bunda udah kangen banget sama kamu," ucap Gracia yang terlihat raut wajah sedih diwajah cantiknya itu.

Tentunya yang membuat Helena tidak enak hati, namun mau bagaimana lagi? Dirinya harus bekerja agar bisa mendapatkan uang.

"Gak bisa Grac. Aku gak janji, tapi kalo ada waktu luang nanti maen kerumah kamu."

"Beneran?"

"Iya."

"Tapi harus sekalian nginep nantinya?"

"Iya, iya." Kata Helena dengan pasrah, iya-in dulu aja ya kan.

Mereka berdua pun berpelukan dengan adanya perasaan bahagia di keduanya. Namun kebahagian tersebut tidak bertahan lama karena dirusak oleh seseorang.

"Kalian berdua lebay amat, emang dasar cewek emang suka gitu ya. Banyak bawa perasaan," celetuk Lucas yang melihat acara berpelukan didepannya ini.

"Eh, kamu kenapa nyinyirin kita berdua? Mau aku pukul?" Terlihat Gracia yang sudah mengambil ancang-ancang ingin memukul Lucas dengan tangan mengepalnya.

"Pukul aja!" Dukung Helena yang ikut merasa kesal dengan apa yang dikatakan oleh Lucas.

"Eh enggak, maafkan saya." Kata Lucas yang langsung menyatukan kedua tangannya didepan dada.

"Udahlah, kita pulang aja!"

"Yaudah, ayo!" Ajakan Helena segera disetujui oleh Lucas karena kebetulan rumah mereka satu arah dan tidak begitu berjauhan.

"Eh, kamu udah ada yang jemput?"

"Masih dijalan kayaknya, mungkin bentar lagi juga nyampe. Kalian duluan aja, aku gak papa kok."

Pada dasarnya memang hanya Gracia yang mempunyai jemputan, hampir pulang pergi Gracia akan diantar oleh supir keluarga Jovanca.

"Gak, kita nunggu kamu dijemput dulu." Tolak Helena yang merasa tidak enak hati, jika harus meninggalkan Gracia sendirian.

"Disini banyak orang El, tidak perlu khawatir."

"No, Grac!"

"Baiklah, jika kalian berdua tidak keberatan." Pasrah Gracia yang sangat sulit untuk menolak perkataan Helena, dan juga tentunya senang karena ada teman untuk menunggu supirnya tiba.

"Jangan berkata seperti itu Gracia! Itu bukan suatu hal yang merepotkan," kata Lucas yang tidak suka dengan perkataan Gracia.

Karena bagaimanapun mereka sudah lebih dari sekedar sahabat, mereka sudah seperti keluarga yang meskipun tidak memiliki ikatan darah.

"Aku sayang kalian," secara tiba-tiba Gracia langsung memeluk Helena dan juga Lucas. Dia merasa senang dapat memiliki sahabat seperti Helena dan Lucas, yang dimana mereka berdua sangat tulus berteman dengannya.

"Ah...tidak perlu seperti ini juga," tolak Lucas yang selalu merasa tidak suka ketika ada yang memeluk dirinya.

"Ihs..dasar kamu ini!" Kata Gracia yang siap dengan kepalan tangannya ingin memukul Lucas, namun segera ditahan oleh Helena.

"Sudah, jangan bertengkar!"

Helena merasa bosan dengan pertengkaran antara Gracia dan Lucas. Namun mereka berdua adalah sabahat yang sangat baik dan sangat dirinya syukuri karena telah menjadi sabahatnya.

Akhirnya, ketiganya terus saja mengobrol sampai akhirnya supir yang menjemput Gracia datang dan juga Helena serta Lucas yang segera pulang setelah itu.

***

Sore hari

"Mih, aku pulang dulu yah. Semuanya udah pada beres kok." Helena yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, kini sudah mulai beranjak dan hendak pergi.

Helena baru saja selesai bekerja ditoko roti milik Ibunya Lucas, yang dimana dirinya bekerja sebagai salah satu bekerja yang ikut membuat roti ditoko tersebut.

Mungkin skill memasak yang Ibunya merikan membuat Helena sedikit tertarik dan mempunyai bakat dibidang kuliner.

Sebenarnya, Helena masih dalam proses belajar juga. Dia masih ikut memperdalam keahliannya dalam bidang tersebut.

"Yasudah, kamu hati-hati pulangnya. Jangan sampe kenapa-napa!" Pesan Aurel pada Helena yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

Aurel Albert. Ibu kandung dari Lucas yang merupakan pebisnis dibidang kuliner. Dia memiliki sebuah toko roti yang cukup besar di San Francisco ini, dan tentunya toko roti tersebut akan sangat ramai dikunjungi pembeli.

Apalagi jika weekend mendatang, para pekerja akan selalu kewalahan untuk melayani para pelanggan.

Aurel sendiri merupakan single Mother, dimana Ayah Kandung Lucas sudah meninggal sejak lama akibat kecelakaan. Dirinya berjuang dengan mengandalkan toko roti tersebut untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

Sebenarnya, sehabis sekolah Lucas juga ikut membantu ditoko roti tersebut. Namun, sekarang Lucas sendiri sedang mengantarkan roti pada salah satu pelanggan.

"Iya, Mamihnya Lucas yang cantik pake banget. Aku bakal hati-hati," saut Helena.

"Jadi, cuman Mamih nya Lucas nih? Bukan Mamih kamu juga?" Wanita yang sudah tidak mudah lagi itu, tampak sedih saat bertanya hal tersebut.

"Mamih kenapa ngomong gitu? Jelas dong, Mamih aku juga." Disertai dengan kekehan kecil Helena berucap, dia selalu merasa ingin tertawa ketika ditanya seperti ini.

Gimana ya? Soalanya, secara biologi baik Maminya Lucas maupun Gracia bukanlah Ibu kandungnya. Tapi keduanya selalu ingin dianggap seolah Ibu kandung oleh Hellrna.

Oleh karena itu juga, Helena selalu bersyukur dengan takdir yang sudah Tuhan berikan padanya.

Mungkin dirinya gagal dalam keluarga inti, namun Tuhan memberikan keluarga yang baru dari orang luar yang sudah jelas tidak ada kaitan darah dengannya.

"Ahk..kamu buat Mamih sedih aja, dasar anak nakal!" Kata Aurel dengan sedikit kesal karena kekehan yang Helena barikan.

"Maaf Mamih."

"Tidak apa."

"Kalau begitu aku pulang ya."

"Iya."

Helena pun segera beranjak pergi keluar dan akan segera pulang, namun sebelum itu sebuah notif masuk kedalam ponselnya.

Lanjut gak sih?

Mau tau dong saran dan kritikan kalian, tapi harus tetep sopan ya bahasanya. Jangan lupa rutinitasnya, vote, komen dan juga follow juga.

Seperti biasa typo tolong tandai ya😊😊😊

Tap star to continue👌

Terpopuler

Comments

Asian Girl

Asian Girl

lanjut terus dong thor

2024-02-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Matheo Mark Dalton
3 Dalton Colection
4 What is Blackdor?
5 The Black Dream
6 Helena Edlyn Maddison
7 Bukan Trio Wek-wek
8 Dalton High School
9 Pertemuan Tidak Terduga
10 Black Fire
11 Bertemu Lagi
12 Siapa Dia?
13 Hari dan Hal yang Melelahkan
14 Rencana A
15 Disisi Lain
16 Rutinitas Pagi
17 Murid Baru
18 Megan Kylie Dalton
19 Teman dan Anggota Baru
20 Sebuah Permainan
21 Permainan Sesungguhnya
22 Memungutnya Dijalan
23 Ruang Bawah Tanah
24 Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25 Rencana Sebenarnya
26 Hal Tidak Terduga
27 Saran Orion
28 Mencoba Saran Orion
29 Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30 Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31 Kabar Baik
32 Mengatakan Suatu Hal Penting
33 Bertemu Kembali
34 Mulai Bekerja Sama
35 Kode Keamanan
36 Mengantarnya Pulang
37 Memesan Makanan
38 Kesepian dan Merindukan
39 Pesan Ibu
40 Bukan Kebiasaan Matheo
41 Sama-dama Bangun Kesiangan
42 Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43 Keadaan yang Sebenarnya
44 Praduga Baru
45 Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46 Mengunjungi Kediaman Jovanca
47 Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48 Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49 Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50 Diam-diam Memperhatikan
51 Imbalan Atas Kerja Sama
52 Insiden Tidak Terduga
53 Suatu Kesalahan Kecil
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 Bantuan yang Mungkin di Sesali
57 Elle or El?
58 Menginap
59 Ajakan Sarapan
60 Dimana Hellena?
61 HEMEC
62 Diskusi tengah Malam
63 Ucapan Terimakasih
64 Menjemput Helena
65 Makan Malam Bersama
66 Makan Malam Sebenarnya
67 Mengantar Hellena Pulang
68 Berulah Lagi
69 Mendapatkan Pengakuan
70 Siapa itu Hemec?
71 Ketinggalan Banyak Hal
72 Kesalahpahaman
73 Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74 Hari Berduka
75 Kita Juga Keluarga
76 Amarah Carlos
77 Pengakuan Dosa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Matheo Mark Dalton
3
Dalton Colection
4
What is Blackdor?
5
The Black Dream
6
Helena Edlyn Maddison
7
Bukan Trio Wek-wek
8
Dalton High School
9
Pertemuan Tidak Terduga
10
Black Fire
11
Bertemu Lagi
12
Siapa Dia?
13
Hari dan Hal yang Melelahkan
14
Rencana A
15
Disisi Lain
16
Rutinitas Pagi
17
Murid Baru
18
Megan Kylie Dalton
19
Teman dan Anggota Baru
20
Sebuah Permainan
21
Permainan Sesungguhnya
22
Memungutnya Dijalan
23
Ruang Bawah Tanah
24
Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25
Rencana Sebenarnya
26
Hal Tidak Terduga
27
Saran Orion
28
Mencoba Saran Orion
29
Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30
Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31
Kabar Baik
32
Mengatakan Suatu Hal Penting
33
Bertemu Kembali
34
Mulai Bekerja Sama
35
Kode Keamanan
36
Mengantarnya Pulang
37
Memesan Makanan
38
Kesepian dan Merindukan
39
Pesan Ibu
40
Bukan Kebiasaan Matheo
41
Sama-dama Bangun Kesiangan
42
Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43
Keadaan yang Sebenarnya
44
Praduga Baru
45
Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46
Mengunjungi Kediaman Jovanca
47
Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48
Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49
Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50
Diam-diam Memperhatikan
51
Imbalan Atas Kerja Sama
52
Insiden Tidak Terduga
53
Suatu Kesalahan Kecil
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
Bantuan yang Mungkin di Sesali
57
Elle or El?
58
Menginap
59
Ajakan Sarapan
60
Dimana Hellena?
61
HEMEC
62
Diskusi tengah Malam
63
Ucapan Terimakasih
64
Menjemput Helena
65
Makan Malam Bersama
66
Makan Malam Sebenarnya
67
Mengantar Hellena Pulang
68
Berulah Lagi
69
Mendapatkan Pengakuan
70
Siapa itu Hemec?
71
Ketinggalan Banyak Hal
72
Kesalahpahaman
73
Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74
Hari Berduka
75
Kita Juga Keluarga
76
Amarah Carlos
77
Pengakuan Dosa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!