Rutinitas Pagi

..."Yang bisa nolong kamu, cuman diri kamu sendiri. Keluarga dan teman hanya bisa support aja. Susah senang kamu yang jalani dan kamu yang hadapi. Jadi, harus lebih sayang sama diri sendiri."...

..._Ahquote...

...Happy Reading Semuanya...

.......

.......

15. Rutinitas pagi

Sedangkan kegiatan weekend Matheo tidak lah sesibuk orang lain, disetiap weekend dia hanya menghabiskan waktu seharian dirumah saja.

Always stay at home dan tidak lupa rebahan!

Kegiatan pagi Matheo diawal dengan olahraga pagi, seperti jogging dan masih banyak hal lainnya.

Setelah selesai dengan olahraga, terlihat Matheo yang mulai berjalan mendekati meja makan. Yang dimana sudah ada orang lain yang hendak sarapan pagi juga.

"Pagi semua," sapa Matheo setelah ikut bergabung dimeja makan bersama yang lainnya.

"Pagi juga," dengan serempak orang yang berada dimeja makan itu menyapa balil Matheo.

"Ingin sarapan dengan apa?" Tanya seorang wanita yang sangat terlihat cantik dan anggun meski sudah tidak muda lagi.

Mauren Dalton, ibu dari Matheo dan juga Megan. Seorang ibu yang sangat disayangi oleh kedua anaknya, serta seorang istri yang amat dicintai oleh suaminya. Mauren sendiri merupakan ibu yang penyabar dan sangat terkenal dengan kepribadiannya yang lemah lembut.

Seorang wanita karir, yang lebih memilih menjadi Ibu rumah tangga setelah menikah. Banyak orang yang tau, jika Mauren adalah seorang model yang sudah pensiun diusia muda karena menikahi seorang pria kaya dari keluarga Dalton.

"Aku roti saja Mom," jawab Megan yang memang tidak terbiasa makan makanan berat di pagi hari.

"Aku pun sama," secara bersamaan Matheo dan Ayahnya berkata. Membuat Anak dan Ayah itu saling pandang satu sama lainnya, lalu saling mengalihkan pandangannya.

"Daddy selalu meniru ku."

"Kamu selalu meniru Daddy."

Kembali Matheo dan Calros berkata berbarengan, keduanya saling pandang dengan mata yang memicing dan saling menatap tajam.

"Dad-"

"Hentikan Theo, Calros! Kalian ini selalu saja memancing keributan jika bersama, tapi ketika berpisah selalu menanyakan satu sama lainnya." Sela Mauren yang memotong perkataan Matheo yang belum selesai.

"Ck, menyebalkan. Siapa juga yang seperti itu?" Carlos tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Istrinya, mana ada dia seperti itu.

Carlos Dalton. Seorang pebisnis yang sangat sukses, dan juga sangat tampan pada masanya. Dia adalah seorang Ayah yang menjadi panutan bagi kedua anaknya, dan juga menjadi Suami yang sangat menjadi idaman semua Istri diluaran sana. Tapi tenang saja, Carlos akan setia pada Istri tercintanya, Mauren.

Tidak akan ada yang percaya, jika Carlos yang diluaran sana terlihat dingin dan Introvert. Nyatanya adalah orang yang hangat terhadap keluarganya, tidak lupa sifat konyol yang tersembunyi dalam dirinya.

Sangat suka bercanda dengan keluarga kecilnya, bahkan kerap menjahili anak-anaknya. Selain itu juga, berdebat dengan Matheo sudah menjadi kebiasaannya.

"Sudah jangan bahas lagi, ayo segera sarapan!" Mauren lebih memilih untuk tidak melanjutkan topik tersebut karena tau akan sangat panjang, jika perdebatan itu diteruskan.

Tentunya perintah Mauren langsung dilakukan, selaku Ibu negara keluarga Dalton. Mereka semua mulai memakan sarapan yang telah disiapkan dengan tenang.

Hanya butuh beberapa menit untuk mengahabiskan makanan mereka, dan biasanya selepas itu mereka akan bersantai ria diruang tengah. Dimana tempat mereka mengobrol santai, menonton tv, bermain game dan banyak hal lainnya yang bisa dilakukan untuk mengisi kegiatan weekend mereka.

"Semalem, gimana ceritanya sih kamu bisa ada di mini market sendirian?" Pertanyaan itu muncul dari Carlos ketika sudah mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi yang tersedia.

Carlos sendiri baru mengatahui hal tersebut setelah pagi tadi, Mauren menceritakan hal tersebut. Dia tidak tahu hal yang terjadi pada Megan karena dia masih berada dikantor, dan pulang setelah Megan pulang juga.

"Ah-itu karena aku ingin membeli cemilan Dad, tadinya aku memberanikan diri untuk pulang sendiri tanpa supir. Aku pikir tidak akan tersesat, tapi sepertinya setelah lama tinggal bersama Nenek aku jadi lupa dengan jalan disini."

"Dia selalu saja ceroboh Dad," celetuk Matheo yang fokus pada ponselnya, namun masih bisa mendengar  perkataan Carlos dan juga Megan.

"Dih, tidak juga tuh." Bela Megan yang tidak terima dengan perkataan Matheo. Dia hanya ceroboh untuk beberapa hal, tidak semuanya.

"Kalau tidak ceroboh, apa lagi namanya?"

"Aku hanya tidak ingat jalan pulang saja, hanya itu!"

"Lalu kenapa tidak membawa ponsel saat akan pergi? Kalau kamu membawa ponsel, akan jauh lebih mudah untuk pulang."

"Aku lupa!"

"Bukan lupa, tapi ceroboh."

Kedua adik-kakak itu terus saling berdebat dengan menekan setiap berkataan mereka, keduanya tidak ada yang mau mengalah satu sama lainnya. Saling tuduh dan membela.

Keduanya berdebat tanpa tau, jika kedua orang tua mereka senantiasa menonton berdebatan tersebut dengan raut wajah yang berbeda.

Carlos dengan wajah bahagia, sedangkan Megan dengan raut wajah yang kesal. Pagi-pagi dia sudah harus dihadapkan dengan perdebatan tidak berguna dari Suami dan juga para Anaknya.

"Awwwk..Mom!"

Teriakan tersebut berasal dari Matheo dan Megan yang secara tiba-tiba mendapatkan jeweran dari Mauren di telinga mereka masing-masing.

Rintihan terus terdengar ketika Mauren malah semakin kencang menjewer keduanya, sedangkan kini Carlos malah terlihat tertawa terbahak-bahak.

Merasa senang karena keduanya anaknya sedang ternistakan. Sungguh Ayah yang kurang akhlak, sangat tidak Ayahumble banget!

"Mom hentikan...ahk-"

"Lepas Mom!"

Dirasa cukup, baru Mauren melepaskan tanganya dan menatap tajam keduanya. "Kalian bisa gak sih, sehari aja jangan ribut? Berantem mulu tiap ketemu, kuping Mommy capek tau denger berdebatan kalian yang unpaedah itu." Omel Mauren sangat khas seperti Ibu-ibu yang sedang memarani anak-anaknya.

"Lagian aku tidak salah bicara Mom, memang benar seperti itu." Kata Matheo sambil menggosok-gosok telinganya yang tampak memerah, jeweran Mommynya benar-benar dahsyat.

"Aku tidak seperti itu-"

"Cukup!" Sentak Mauren yang membuat semua orang disana langsung saja terdiam, bahkan Carlos sekali pun yang sedang tertawa sontak berhenti.

Semua orang disana saling pandang satu sama lainnya, tentunya sekarang dengan wajah sedikit pucah karena khawatir akan amarah Mauren.

"Sayang, sabar. Jangan terlalu emosi!" Carlos mencoba untuk membujuk Mauren agar teralihkan dari rasa marahnya.

"Tapi mereka sungguh mengjengkelkan." Kesal Mauren kepada kedua Anaknya itu, Matheo dan Megan.

"Ahk-ya, mereka berdua memang seperti itu da-"

"Dan mereka itu adalah anak mu," sentak Mauren yang melanjutkan perkataan Carlos. Membuat Carlos melonggo dan tidak jadi melanjutkan perkataannya. Mengalah adalah pilihan terbaik untuk sekarang.

Sontak Matheo dan Megan menahan tawa mendengar perkataan tersebut, ini adalah hal yang mereka suka. Yaitu, ketika Carlos terlihat sangat takut dan tidak bisa berkata-kata lagi pada Mauren.

Ya, seperti itulah rutinitas dalam keluarga Dalton yang tidak diketahui oleh orang banyak. Saling berdebat untuk hal yang tidak penting, bahkan tidak jarang saling mengganggu satu sama lainnya.

Itu sungguh membuat jengkel, tapi hal itu juga yang menghidupkan suasana dikeluarga mereka.

To Be Continue

Haiiii👋👋👋

Author yang baik ini kembali menyapa.

Makasih buat yang udah baca, kalau ada typo tolong tandai ya. Jangan lupa rutinitas like, vote dan komen. Gratis kok dan gak ribet, jadi yuk langsung like, vote dan komen!

Semoga suka dengan cerita ini, bay bay see you next part.

Episodes
1 Prolog
2 Matheo Mark Dalton
3 Dalton Colection
4 What is Blackdor?
5 The Black Dream
6 Helena Edlyn Maddison
7 Bukan Trio Wek-wek
8 Dalton High School
9 Pertemuan Tidak Terduga
10 Black Fire
11 Bertemu Lagi
12 Siapa Dia?
13 Hari dan Hal yang Melelahkan
14 Rencana A
15 Disisi Lain
16 Rutinitas Pagi
17 Murid Baru
18 Megan Kylie Dalton
19 Teman dan Anggota Baru
20 Sebuah Permainan
21 Permainan Sesungguhnya
22 Memungutnya Dijalan
23 Ruang Bawah Tanah
24 Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25 Rencana Sebenarnya
26 Hal Tidak Terduga
27 Saran Orion
28 Mencoba Saran Orion
29 Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30 Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31 Kabar Baik
32 Mengatakan Suatu Hal Penting
33 Bertemu Kembali
34 Mulai Bekerja Sama
35 Kode Keamanan
36 Mengantarnya Pulang
37 Memesan Makanan
38 Kesepian dan Merindukan
39 Pesan Ibu
40 Bukan Kebiasaan Matheo
41 Sama-dama Bangun Kesiangan
42 Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43 Keadaan yang Sebenarnya
44 Praduga Baru
45 Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46 Mengunjungi Kediaman Jovanca
47 Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48 Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49 Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50 Diam-diam Memperhatikan
51 Imbalan Atas Kerja Sama
52 Insiden Tidak Terduga
53 Suatu Kesalahan Kecil
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 Bantuan yang Mungkin di Sesali
57 Elle or El?
58 Menginap
59 Ajakan Sarapan
60 Dimana Hellena?
61 HEMEC
62 Diskusi tengah Malam
63 Ucapan Terimakasih
64 Menjemput Helena
65 Makan Malam Bersama
66 Makan Malam Sebenarnya
67 Mengantar Hellena Pulang
68 Berulah Lagi
69 Mendapatkan Pengakuan
70 Siapa itu Hemec?
71 Ketinggalan Banyak Hal
72 Kesalahpahaman
73 Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74 Hari Berduka
75 Kita Juga Keluarga
76 Amarah Carlos
77 Pengakuan Dosa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Matheo Mark Dalton
3
Dalton Colection
4
What is Blackdor?
5
The Black Dream
6
Helena Edlyn Maddison
7
Bukan Trio Wek-wek
8
Dalton High School
9
Pertemuan Tidak Terduga
10
Black Fire
11
Bertemu Lagi
12
Siapa Dia?
13
Hari dan Hal yang Melelahkan
14
Rencana A
15
Disisi Lain
16
Rutinitas Pagi
17
Murid Baru
18
Megan Kylie Dalton
19
Teman dan Anggota Baru
20
Sebuah Permainan
21
Permainan Sesungguhnya
22
Memungutnya Dijalan
23
Ruang Bawah Tanah
24
Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25
Rencana Sebenarnya
26
Hal Tidak Terduga
27
Saran Orion
28
Mencoba Saran Orion
29
Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30
Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31
Kabar Baik
32
Mengatakan Suatu Hal Penting
33
Bertemu Kembali
34
Mulai Bekerja Sama
35
Kode Keamanan
36
Mengantarnya Pulang
37
Memesan Makanan
38
Kesepian dan Merindukan
39
Pesan Ibu
40
Bukan Kebiasaan Matheo
41
Sama-dama Bangun Kesiangan
42
Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43
Keadaan yang Sebenarnya
44
Praduga Baru
45
Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46
Mengunjungi Kediaman Jovanca
47
Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48
Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49
Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50
Diam-diam Memperhatikan
51
Imbalan Atas Kerja Sama
52
Insiden Tidak Terduga
53
Suatu Kesalahan Kecil
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
Bantuan yang Mungkin di Sesali
57
Elle or El?
58
Menginap
59
Ajakan Sarapan
60
Dimana Hellena?
61
HEMEC
62
Diskusi tengah Malam
63
Ucapan Terimakasih
64
Menjemput Helena
65
Makan Malam Bersama
66
Makan Malam Sebenarnya
67
Mengantar Hellena Pulang
68
Berulah Lagi
69
Mendapatkan Pengakuan
70
Siapa itu Hemec?
71
Ketinggalan Banyak Hal
72
Kesalahpahaman
73
Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74
Hari Berduka
75
Kita Juga Keluarga
76
Amarah Carlos
77
Pengakuan Dosa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!