..."Ada orang yang jalannya penuh lubang dan tidak mulus. Ada juga orang yang berlari sekuat tenaga, lalu menemukan jurang di ujung jalannya. Hidup tidak selalu adil bagi semua orang, mengerti?"...
..._K-drama...
...Happy Reading Semua...
.......
.......
9. BLACK FIRE
Disuatu tempat
Terdapat sekumpulan orang-orang yang tampak sedang berdiskusi, mereka semua terlihat memasang wajah yang serius dengan apa yang sedang mereka bahas.
Sekiranya, ada sekitar 5 orang yang sedang duduk dengan posisi melingkar disuatu meja berbentuk bundar.
"Ada sedikit masalah Bos," ucap salah satu dari kelima orang tersebut. Dapat terlihat raut wajah gelisah dari orang itu ketika berbicara hal tersebut.
"Hm, ada apa?" tanya seorang lelaki yang memiliki tubuh tegap yang sempat dipanggil Bos oleh orang sebelumnya.
"Ada kedikit masalah Bos, di perbatasan. Dan sepertinya, kita harus berdiskusi pendapat untuk mengatasinya." Kini yang lainnya juga ikut buka suara, terdengar juga nada cemas saat mengatakan hal itu.
Sedangkan orang yang merupakan Bos mereka hanya memasang wajah biasa saja, terlihat santai namun tidak dengan pikirannya. Dia juga pastinya ikut cemas dengan apa yang terjadi, namun hanya mencoba bersikap tenang saja agar tidak memburuk keadaan.
Terdengar helaan napas sebelum berbicara, "sudah minta saran dari Black Fire?"
"Belum Bos, dari tadi Black Fire tidak bisa di hubungi." Kata salah satu Anak buahnya, tentunya disertai dengan gelengan pelan.
"Kalau begitu, tunggu saran dari Black Fire terlebih dahulu. Kalau sudah ada saran, nanti konfirmasi kepada saya dan akan kita rundingkan lagi bersama." Hanya itu keputusan untuk saat ini, tentunya Bos tersebut akan memikirkan cara selanjutnya.
Keempat orang itu mengangguk paham, namun dalam hati mereka masih belum lega karena permasalah tentunya belum selesai.
"Baik Bos, tapi sambil menunggu Back Fire bisa di hubungi. Apa yang harus kita lakukan?"
"Untuk saat ini, tunda dulu semua pengiriman senjata kesana. Ketika semua sudah baik, baru kita lanjutkan. Pastikan keadaan tetap tenang dan terus coba hubungi Black Fire."
Mungkin mengulur waktu adalah pilihan yang tepat untuk sekarang, lagian tidak akan baik jika bertindak gegabah tanpa ada rencana apapun.
"Mungkin hal ini dulu yang bisa kita lakukan, semoga Black Fire bisa cepat dihubungi." Kata Bos tersebut yang melanjutkan perkataannya.
"Baik Bos, laksanakan." Secara serentak keempat orang tersebut berucap, mereka akan melakukan apa yang dikatakan oleh Bosnya tanpa banyak tanya.
Diskusi tersebut berakhir sampai disitu, mereka semua mulai membubarkan diri dan melaksanakan tugas masing-masing. Hanya meninggalkan seorang diri, yaitu Bos mereka diruang tersebut.
"Kemana bocah itu pergi? Apa ada masalah, sampai dia tidak bisa dihubungi." Cemas laki-laki yang menjadi Bos itu pada salah satu anak buahnya, dirinya jadi khawatir dengan hal tersebut.
Tidak biasanya orang yang dijuluki Black Fire tersebut susah untuk dihubungi, sehingga membuatnya khawatir. Dia khawatir, jika Black Fire tersebut dalam masalah sehingga tidak dapat dihubungi.
Jadi apa yang sebenarnya terjadi pada Black Fire itu?
***
Helena yang telah keluar dari salah satu minimarket tersebut, kini mulai berjalan menuju cafe yang hendak dituju.
Dirinya berjalan dengan sedikit cepat karena mungkin saja sudah ditunggu oleh teman-temanya. Dia terus berlajan sambil menenteng sebuah tas berisi belanjaan yang dititipkan Lucas kepadanya.
Hanya sebuah permen kopi kesukaan Lucas, yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-harinya.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit, untuk sampai di cafe tersebut dengan berjalan kaki. Helena terus berjalan sambil bersenandung kecil, sehingga tanpa disadari dia sudah sampai di cafe tersebut.
Terdengar suara lonceng ketika membuka pintu Cafe tersebut, hal itu sengaja dibuat untuk memberitahukan bahwa ada seseorang atau pelanggan yang masuk kedalam Cafe itu.
The Heaven Cafe
Sebuah tempat yang menyajikan kopi, teh dan juga berbagai jenis minuman lainnya. Selain itu, terdapat berbagai makanan juga yang tersaji disana.
Tentunya untuk menemani dan melengkapi acara nongkrong mereka di Cafe tersebut. Ditambah dengan dekorasi tempat yang sangat indah dan juga nyaman untuk para pengunjung.
Banyak sekali tempat yang sangat bagus untuk berfoto, dan tentunya bagus juga untuk di upload di sosial media.
Helena langsung saja berjalan masuk dan berjalan kearah sebuah mini panggung yang ada di Heaven Cafe itu. Dapat dilihat sudah ada sekitar 2 orang yang berada diatas panggung tersebut, lebih tepatnya menunggu Helena datang.
"Lama sekali," celetuk Lucas begitu Helena sampai.
Berdecak pelan, "ck, ada sedikit masalah saat di Mini market tadi." Helena akui dirinya membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di Cafe itu. Salahkan saja orang asing tadi yang malah mengajaknya berdebat terlebih dahulu.
"Ada apa?" Tanya laki-laki yang memiliki rambut berwarna blue ice, Raymon Wilson namanya.
"Hanya masalah kecil, tidak perlu dibahas. Terimakasih dan maaf membuat kalian menunggu lama."
"Tidak apa, El."
"Dimana Mario?" Tanya Helena begitu tidak melihat salah satu sahabatnya, hanya ada Lucas dan Raymon saja.
"Sedang ketoilet," singkat Lucas yang sibuk sedang membuka bungkus permen, namun masih dapat menjawab pertayaan dari Helena.
Sedangkan Helena mengangguk pelan, lalu dirinya mulai mengambil salah satu gitar yang tidak jauh darinya dan mulai memainkannya.
Tidak ada percakapan lagi setelah itu, mereka bertiga mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hingga, orang yang bernama Mario Winoto ikut bergabung bersama ketiganya.
"Kamu baru sampai, El?"
Helena yang awalnya menunduk dan fokus pada gitarnya, kini mulai menatap Mario. "Ya, mungkin beberapa menit yang lalu."
Mario pun mengangguk pelan, dan kini mulai melangkah kearah drum yang berada dipojok mini panggung tersebut.
"Waktunya tinggal beberapa menit lagi, mulai ambil posisi kalian masing-masing." Kata Raymon setelah melihat jam yang berada dipergelangan tangan kirinya.
Waktu mereka sudah habis untuk bersantai, kini waktunya bekerja.
Mendengar perkataan Raymon, dengan sedikit terburu Lucas langsung mengunyah dengan cepat permen yang masih ada dalam mulutnya. Setelah itu dia mulai bertukar posisi dengan Helena.
Sekarang dengan posisi dimana Helena sebagai Vokalis, Lucas sebagai Gitaris, Raymon sebagai Bassist dan juga Marion sebagai drummer.
Ya, mereka berempat merupakan sekumpulan remaja yang bermain alat musik dan juga beryanyi di cafe tersebut. Mungkin bisa disebut dengan istilah Band, selain sebagai pelajar status mereka bekerja paruh waktu di The Heaven Cafe itu.
Lumayan, menambah penghasilan serta meringankan beban orang tua mereka. Karena pada dasarnya mereka semua berasal dari keluarga dengan ekonomi yang cukup.
Lagi pula bisa disebut sebagai main yang menghasilkan uang, dibanding harus nongkrong tidak bermutu seperti orang lain pada umumnya.
"Semuanya siap?" Tanya Raymon yang menatap mereka satu-persatu, memastikan jika semuanya sudah siap dengan posisi masing-masing.
Tentunya semuanya mengangguk cepat, "siap."
Tanpa disadari, jika keadaan Cafe tersebut juga sudah mulai dipadati oleh pengunjung. Mereka semua terlihat sudah mulai memadati meja dan kursi yang berada tidak jauh dari mini panggung itu.
"Let's work well for this!"
Sebuah kalimat tersebut terucap dari Helena, sebelum musik mulai diputar dan cahaya lampu mulai menyoroti mereka berempat.
Dapat dilihat, jika hampir semua pandangan orang-orang terarah pada mereka. Seperti biasa menampilan Helena dan teman-temannya mampu membuat semua orang ikut menikmati lagu serta musik yang mereka mainkan.
To Be Continue
Haiiii👋👋👋
Author yang baik ini kembali menyapa.
Makasih buat yang udah baca, kalau ada typo tolong tandai ya. Jangan lupa rutinitas like, vote dan komen. Gratis kok dan gak ribet, jadi yuk langsung like, vote dan komen!
Semoga suka dengan cerita ini, bay bay see you next part.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments