..."Untuk hidupmu, berhenti terluka. Semesta terlalu indah untuk kau menyelami dalamnya lautan kesedihan tanpa berharap menemukan berlian yang tidak memastikan kebahagian."...
..._Putu Bagus Ade...
...Happy Reading Semua...
.......
.......
12. Hari dan Hal Yang Melelahkan
Disebuah kamar dengan keadaan gelap gulita, terdapat sebuah ponsel yang terlihat berkelap-kelip menyala. Terdengar juga dering ponsel yang memenuhi kamar minimalis dan sederhana milik seseorang itu.
Ponsel tersebut terus saja berdering sejak siang tadi, sampai tengah malam seperti sekarang ini. Sudah puluhan panggilan dan pesan yang masuk kedalam ponsel tersebut. Namun masih saja tidak ada jawaban dari pemilik ponsel tersebut.
Sedangkan pemilik ponsel tersebut baru saja selesai dengan urusannya, dan belum mengetahui hal itu.
Ceklek
Terdengar suara pintu yang dibuka dan muncul lah seorang perempuan yang masuk kedalam kamar tersebut. Berjalan secara perlahan dan mulai mendekati sebuah ponsel yang tanpak hidup, lalu mati kembali.
"Sial, aku lupa membawanya." Batin perempuan itu, setelah melihat keadaan ponselnya yang begitu ramai.
Baru saja akan menelpon kembali, namun terlebih dahulu sebuah panggilan masuk kedalam ponsel tersebut. Tentu saja dengan segera perempuan itu menggangkatnya.
"Hallo?"
"Hallo?" Terdengar nada antusias dari orang yang berasa disebrang telepon sana.
"Ya, ini aku. Ada apa?" Perempuan tersebut dengan santai berbicara, dengan posisi yang kini duduk disalah satu kursi yang berada dalam kamarnya.
"Black fire, kau tidak apa?"
"Tidak, memang aku kenapa?"
"Saya kira anda sedang dalam masalah, sehingga tidak dapat dihubungi dari tadi pagi." Jelas terdengar nada khawatir disebrang telpon sana.
Sedangkan perempuan itu hanya menarik napas pelan, lalu menghembuskan nya perlahan. Hari ini terlalu lelah, sehingga banyak yang terlewatkan.
"Aku tidak apa, sungguh." Perempuan itu menyakinkan agar tidak lagi membuat khawatir, "aku hanya lupa membawa ponsel ku saja." Lanjut perempuan itu menjelaskan.
"Syukurlah kalau begitu, tapi ada suatu hal penting yang ingin saya sampaikan."
"Apa itu?"
"Sebelumnya maaf mengganggu waktunya-"
"Jangan bicara seperti itu!" Sela perempuan itu dengan cepat, sebelum orang di sebrang telpon sana menyelesaikan perkataannya.
"Aku tidak akan merasa terganggu, justru aku merasa bersalah karena telah membuat mu khawatir."
"Ah-itu juga bukan suatu masalah."
"Jadi, ada apa?"
"Ada masalah di perbatasan, dan sepertinya kami membutuhkan saran anda."
"Tidak usah terlalu formal Paman, aku lebih muda di bandingkan kalian."
"Maaf, hanya saja saya sudah terbiasa." Kata orang disebrang telepon saja yang merasa sungkan dan juga tidak terbiasa, jika harus berbicara santai pada perempuan itu.
Sedangkan perempuan tersebut hanya bisa menghela napas kembali, "Baiklah, lalu inti masalahnya?
"Koneksi diperbatasan jadi sangat kacau, kita tidak bisa mengirim senjata kesana. Sepertinya, ada orang yang membeberkan rencana kita pada polisi."
"Sudah dipastikan?
"Sudah, tadi pagi orang kita kembali dengan membawa senjata yang hendak kita kirim. Mereka juga bilang, jika sekarang berbatasan sangat dijaga ketat oleh para polisi."
"Sepertinya, tujuan mereka adalah supaya nama baik kita tercoreng di kepolisian."
"Saya pikir juga begitu, tapi polisi bisa tau dari mana rencana kita?" Bingung orang di sebrang telpon saja yang tidak memahami kondisi sekarang, terlalu rumit dan mendadak terjadi.
"Sepertinya ada penyusup dimarkas kita, atau bahkan mereka sudah memasukan mata-mata kedalam markas, sehinggga bisa tau rencana kita."
Praduga sekarang hanya sebatas itu, akan segera berbukti kebenarannya dengan mencari bukti terlebih dahulu.
"Tapi, untuk apa mereka melakukan hal itu?"
"Apa Paman lupa? Sebagian besar pengiriman senjata kita adalah ke daerah barat. Tentunya mereka ingin kita hancur, lalu mereka mencoba untuk merebutnya."
"Ah ya, itu benar. Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Perempuan itu tidak langsung menjawab, dia belum ada rencana apapun untuk sekarang. Kejadian ini terlalu mendadak, sehingga dia tidak punya waktu untuk mengatur rencana.
"Apakah sudah tanya Big bos?" Perempuan itu malah kembali bertanya, dia teringat akan Bosnya itu.
"Sudah, tapi dia menunggu jawaban dari anda terlebih dahulu. Baru setelah itu memberi tahunya dan akan di diskusikan bersama."
Entah sudah keberapa kali perempuan itu menghela napas lelah, nyatanya hari ini sungguh melelahkan untuknya. "Seharusnya Daddy bisa mengurusnya dengan cepat, bukan malah menunggu ku." Gerutu dengan kesal perempuan itu yang tentunya dapat didengar dengan jelas oleh orang disebrang telpon sana.
Sedangkan orang yang berada disebrang telpon sana tidak tahu harus merespon seperti apa, dia hanya menunggu perempuan itu kembali berkata.
"Ini terlalu mendadak, sehingga aku tidak punya rencana untuk sekarang. Tapi, sepertinya yang hanya bisa kita lalukan adalah menahan pengiriman senjata untuk sekarang. Batalkan semua pengiriman kesana sampai masalah selesai."
"Baiklah, akan saya sampaikan pada Big bos terlebih dahulu."
"Dan katakan juga pada Daddy, jika kita akan membahas rencana selanjut besok. Pastikan semua anggota berkumpul!" Perintah perempuan itu pada orang disebrang telpon sana, yang tentunya akan segera disampaikan dan dilakukan.
"Baik, akan saja sampaikan juga pada Big bos."
"Terimakasih sebelumnya, dan tolong urus semuanya untuk besok."
"Tidak perlu berterimakasih, ini sudah menjadi tugas saja. Kalau begitu selamat malam dan sampai jumpa besok."
"Ya, selamat malam kembali."
Tut
Bercakapan tersebut pun berakhir, perempuan itu segera berjalan kearah dimana sebuah ranjang tempat tidurnya.
Begitu dekat, perempuan itu segera menjatuhkan tubuhnya keatas tempat tidurnya dengan posisi terlentang membuka lebar kedua tangannya.
"Akan ada hal melelahkan untuk besok," gumam perempuan itu dengan mata yang perlahan terpejam.
Tidak lama dari itu terdengar dengkuran halus dari perempuan itu, tanda jika dirinya sudah masuk kedalam alam mimpi sana. Mencoba mengistirahatkan tubuhnya yang lelah sebelum besok kembali melakukan hal melelahkan lainnya.
To Be Continue
Haiiii👋👋👋
Author yang baik ini kembali menyapa.
Makasih buat yang udah baca, kalau ada typo tolong tandai ya. Jangan lupa rutinitas like, vote dan komen. Gratis kok dan gak ribet, jadi yuk langsung like, vote dan komen!
Semoga suka dengan cerita ini, bay bay see you next part.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments