Disisi Lain

..."Kita tidak mampu untuk mengubah seseorang untuk bersangka baik dengan kita. Tapi, kita mampu mendidik hati kita untuk bersangka baik kepada semua orang."...

..._Ys...

...Happy Reading Semua...

.......

.......

14. Disisi Lain

Disebuah Negara dengan perbedaan waktu yang cukup lama.

Sedangkan di tempat lain terdapat seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Sekedar untuk melepas penat akibat pekerjaannya yang cukup banyak dari hari-hari biasanya.

Hanya duduk termenung sambil menatap sebuah foto yang berada ditangannya. Dimana dalam foto tersebut terdapat dirinya, Ayahnya dan juga seseorang yang sama berartinya dalam hidupnya itu.

"Kamu baik kan disana? Aku kangen banget sama kamu," sebuah kalimat yang selalu dia ucapkan ketika rasa rindu muncul pada keluarganya yang tidak berada didekatnya.

Laki-laki itu sedang memandang seseorang yang berada dalam foto tersebut, yang dimana terlihat seorang gadis yang tengah tersenyum dengan begitu cantiknya.

Seorang gadis yang sedang memakai sebuah jaket hitam, namun sangat keberasan untuk tubuh kecilnya. Tidak lupa celana jeans panjang yang terdapat beberapa robekkan di lututnya, dan juga dengan topi yang selalu menghiasi kepalanya.

Hal itu menimbulkan kesan seorang Badgirl dan juga tomboy pada gadis tersebut, tapi gadis itu juga mempunyai sifat yang sangat humoris, baik, dan murah senyum.

Tidak bisa di pungkiri bahwa banyak orang yang menyukai dan menyayangi gadis itu termasuk dirinya sendiri.

"Aku sayang kamu, sehat terus disana." Guman pelan laki-laki tersebut yang masih betah memandang foto ditangannya.

Larut dalam pikirannya sendiri, membuat dia tampak melamun. Tidak lama dari itu, sebuah ketukan pintu kembali menarik kesadarannya dan juga pikirannya pada keadaan sekarang. Secara langsung dia meyimpan kembali foto tersebut pada tempat semula, yaitu meja kerjanya.

Tok tok tok

"Masuk!"

Sebuah kalimat perintah yang membuat orang dibalik pintu sana langsung melakukannya.

Ceklek

Terlihat seorang laki-laki lain yang umurnya tidak jauh berbeda, mulai berjalan masuk kedalam ruangan itu.

"Maaf Pak, sekedar mengingatkan. Kita akan ada meeting 15 menit," ucap seseorang yang ternyata adalah seorang Asisten.

"Baiklah, ayo kita mulai meetingnya!"

"Silahkan pak," ucap laki-laki tersebut sambil mempersilahkan Bos nya tersebut jalan terlebih dahulu.

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ruang meeting dan melakukan kembali pekerjaan mereka.

***

Hari weekend pun tiba, tapi kegiatan Helena tetap saja padat seperti hari biasanya. Dihari yang harusnya bisa libur dan bersantai-santai saja dirumah, malah harus rusak karena dia memiliki urusan penting yang harus segera dia selesaikan.

Masalah dan juga merupakan pekerjaannya. Entah harus bersyukur atau mengeluh ketika dia mendapatkan hal tersebut.

Helena yang baru saja terbangun dengan malas, kini mulai beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Dengan mata setengah terpejam, dia memaksakan diri untuk mandi dan langsung bersiap.

Kantung mata yang menghitam tercetak jelas dikedua matanya, dia baru saja tidur beberapa jam yang lalu setelah berhasil melewati Insomnianya. Sehingga rasa kantung masih bersarang dikedua matanya.

Sebuah celana jeans dan sebuah hoodie hitam senada yang sangat pas ditubuhnya menjadi outfit pilihannya untuk hari ini.

Mulai memakan sepotong roti dan segelas susu untuk mengisi sarapan paginya, namun pada kenyataannya hanya itu yang ada didalam rumahnya.

Hanya membutuhkan beberapa menit untuknya menghabiskan makanan tersebut, lalu mulai membereskan sedikit rumahnya yang berantakan.

Setelah itu, Helena mulai mengambil ponsel dan juga dompetnya tidak lupa sebuah topi yang menghiasi kepalanya. Cuaca hari ini cukup cerah, sehingga dia memutuskan untuk membawa topi bersamanya ketika keluar rumah.

Ouh ya, tidak lupa dia menyelipkan sebuah benda disaku celananya. Sangat pas dan juga tertutup!

Baru saja Helena selesai mengunci pintu rumahnya dan hendak melangkah pergi, namun sebuah panggilan yang masuk kedalam ponselnya mengurungkan hal itu.

"Halo?"

"Ya, aku akan segera kesana."

Terdengar samar orang disebrang telpon sana berbicara cukup banyak pada Helena yang senantiasa didengarkan dengan baik.

"Baiklah, aku akan berhati-hati saat dijalan nanti. Lagian ini masih sangat pagi, jadi tidak usaha khawatir!" Kata Helena yang mencoba meyakinkan orang disebrang telpon sana.

Mereka berdua cukup lama berbincang, entahlah hanya Helena dan Author yang tau pasti bercakapan tersebut.

Tidak lama dari itu terlihat Helena yang kembali memasukan ponselnya kedalam saku celana, lalu mulai melangkah menjauh dari rumahnya.

Langkah demi langkah, Helena lalui dengan rasa malas. Jujur saja, rasanya dia ingin kembali kerumah dan tidur seharian diatas kasurnya.

Suasana weekend kali ini tetap padat seperti biasanya, banyak kendaraan yang berlalu lalang mengiringi setiap langkahnya. Setelah melewati jalan besar, kini Helena mulai berbelok memasuki sebuah gang kecil yang sangat sepi.

Hanya beberapa orang, bahkan tidak ada orang yang melewati jalan tersebut di beberapa waktu. Jalan tersebut merupakan jalan yang sering Helena lewati jika ingin menuju 'tempat kerjanya'. Tolong garis bawahi!

Tempat kerja lain yang tidak banyak orang tau, mungkin orang terdekatnya pun tidak tau jika Helena juga bekerja disana.

Markas Mafia, The Black Dream.

Helena terus berjalan menyusuri jalan sempit itu, dan kini mulai memakai sebuah masker untuk menutupi sebagian wajah cantiknya. Tidak lupa topi yang dia kenakan mulai diturunkan, hampir menutupi bagian wajahnya yang tidak tertutup masker.

Selain itu, kini Helena juga menaikan penutup kepala yang berada dibagian hoodienya. Sangat terlihat misterius dan mencurigakan.

Terus berjalan dan berbelok kekanan dan kiri, sampai akhirnya dia mulai sampai ditempat yang menjadi tujuanya.

Sebuah rumah tua, namun sekilas terlihat seperti gudang tua itu yang menjadi tempat tujuannya. Namun tidak akan ada yang mengira, jika itu merupakan salah satu markas geng Mafia yang terkenal.

Tidak hanya itu, dibalik kesan tua dan mungkin menyeramkan didalamnya terdapat banyak senjata yang sangat canggih yang tentunya bernilai fantastik.

Sebenarnya The Black Dream sendiri memiliki beberapa markas, markas yang terpublikasi merupakan markas yang bersih dan mempunyai nama baik dikalangan orang banyak.

Sedangkan ada juga markas yang memang khusus untuk persenjataan, sehingga telaknya sangat dirahasiakan. Hanya beberapa anggota yang terpercaya yang mengetahui letak tempat tersebut.

Dan sekarang adalah tempat ini, markas para inti anggota The Black Dream. Hanya para anggota inti yang mengetahui dan juga berkunjung ketempat tersebut.

Setelah sampai tepat dipintu masuk markas tersebut, Helena kembali melihat keadaan sekitar. Dirasa sudah aman, baru dia melangkah masuk kedalam markas tersebut.

Begitu sampai dapat Helena lihat, jika sudah ada para anggota inti yang sudah datang dan mungkin sedang menunggunya.

"Aku datang!"

To Be Continue

Haiiii👋👋👋

Author yang baik ini kembali menyapa.

Makasih buat yang udah baca, kalau ada typo tolong tandai ya. Jangan lupa rutinitas like, vote dan komen. Gratis kok dan gak ribet, jadi yuk langsung like, vote dan komen!

Semoga suka dengan cerita ini, bay bay see you next part.

Terpopuler

Comments

Jjae23

Jjae23

siape nih?

2025-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Matheo Mark Dalton
3 Dalton Colection
4 What is Blackdor?
5 The Black Dream
6 Helena Edlyn Maddison
7 Bukan Trio Wek-wek
8 Dalton High School
9 Pertemuan Tidak Terduga
10 Black Fire
11 Bertemu Lagi
12 Siapa Dia?
13 Hari dan Hal yang Melelahkan
14 Rencana A
15 Disisi Lain
16 Rutinitas Pagi
17 Murid Baru
18 Megan Kylie Dalton
19 Teman dan Anggota Baru
20 Sebuah Permainan
21 Permainan Sesungguhnya
22 Memungutnya Dijalan
23 Ruang Bawah Tanah
24 Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25 Rencana Sebenarnya
26 Hal Tidak Terduga
27 Saran Orion
28 Mencoba Saran Orion
29 Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30 Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31 Kabar Baik
32 Mengatakan Suatu Hal Penting
33 Bertemu Kembali
34 Mulai Bekerja Sama
35 Kode Keamanan
36 Mengantarnya Pulang
37 Memesan Makanan
38 Kesepian dan Merindukan
39 Pesan Ibu
40 Bukan Kebiasaan Matheo
41 Sama-dama Bangun Kesiangan
42 Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43 Keadaan yang Sebenarnya
44 Praduga Baru
45 Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46 Mengunjungi Kediaman Jovanca
47 Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48 Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49 Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50 Diam-diam Memperhatikan
51 Imbalan Atas Kerja Sama
52 Insiden Tidak Terduga
53 Suatu Kesalahan Kecil
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 Bantuan yang Mungkin di Sesali
57 Elle or El?
58 Menginap
59 Ajakan Sarapan
60 Dimana Hellena?
61 HEMEC
62 Diskusi tengah Malam
63 Ucapan Terimakasih
64 Menjemput Helena
65 Makan Malam Bersama
66 Makan Malam Sebenarnya
67 Mengantar Hellena Pulang
68 Berulah Lagi
69 Mendapatkan Pengakuan
70 Siapa itu Hemec?
71 Ketinggalan Banyak Hal
72 Kesalahpahaman
73 Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74 Hari Berduka
75 Kita Juga Keluarga
76 Amarah Carlos
77 Pengakuan Dosa
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Matheo Mark Dalton
3
Dalton Colection
4
What is Blackdor?
5
The Black Dream
6
Helena Edlyn Maddison
7
Bukan Trio Wek-wek
8
Dalton High School
9
Pertemuan Tidak Terduga
10
Black Fire
11
Bertemu Lagi
12
Siapa Dia?
13
Hari dan Hal yang Melelahkan
14
Rencana A
15
Disisi Lain
16
Rutinitas Pagi
17
Murid Baru
18
Megan Kylie Dalton
19
Teman dan Anggota Baru
20
Sebuah Permainan
21
Permainan Sesungguhnya
22
Memungutnya Dijalan
23
Ruang Bawah Tanah
24
Jauh Berbahaya Dari yang Dikira
25
Rencana Sebenarnya
26
Hal Tidak Terduga
27
Saran Orion
28
Mencoba Saran Orion
29
Hari yang Melelahkan Untuk Helena
30
Tawaran Pekerjaan Untuk Hellena
31
Kabar Baik
32
Mengatakan Suatu Hal Penting
33
Bertemu Kembali
34
Mulai Bekerja Sama
35
Kode Keamanan
36
Mengantarnya Pulang
37
Memesan Makanan
38
Kesepian dan Merindukan
39
Pesan Ibu
40
Bukan Kebiasaan Matheo
41
Sama-dama Bangun Kesiangan
42
Mengetahui Sebagian Kecil Identitasnya
43
Keadaan yang Sebenarnya
44
Praduga Baru
45
Perdebatan Antara Kakek dan Cucunya
46
Mengunjungi Kediaman Jovanca
47
Tuhan Punya Rencana yang Lebih Baik
48
Sebagian Kecil Kejadian Masa Lalu
49
Bertemu Untuk yang Kesekian Kalinya
50
Diam-diam Memperhatikan
51
Imbalan Atas Kerja Sama
52
Insiden Tidak Terduga
53
Suatu Kesalahan Kecil
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
Bantuan yang Mungkin di Sesali
57
Elle or El?
58
Menginap
59
Ajakan Sarapan
60
Dimana Hellena?
61
HEMEC
62
Diskusi tengah Malam
63
Ucapan Terimakasih
64
Menjemput Helena
65
Makan Malam Bersama
66
Makan Malam Sebenarnya
67
Mengantar Hellena Pulang
68
Berulah Lagi
69
Mendapatkan Pengakuan
70
Siapa itu Hemec?
71
Ketinggalan Banyak Hal
72
Kesalahpahaman
73
Sedikit Hal Tentang Keluarga Hellena
74
Hari Berduka
75
Kita Juga Keluarga
76
Amarah Carlos
77
Pengakuan Dosa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!