..."Selfcare terbaik adalah memaafkan orang dalam diam dan menghindari berkomunikasi dengannya lagi. Jangan melihat kebelakang lagi untuk sesuatu yang telah Allah jauhkan."...
..._Diluar Nallar...
...Happy Reading Semua...
.......
.......
2. Dalton Colection
Dalton Colection. Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kecantikkan, perusahaan tersebut dibangun karena kesukaan Nenek dari Ayahnya pada pada bidang tersebut.
Bisa dibilang alasan perusahaan itu berdiri karena wujud bakti dari Ayahnya Matheo pada Ibunya. Sehingga, kini Matheo sebagai anak sulung juga ahli waris keluarga Dalton melanjutkan perusahaan itu.
Selain itu, Matheo yang suka dengan beragam jenis wangi-wangian didunia ini, membuat dirinya jadi ikut menekuni bidang tersebut.
Perusahaan yang dibangun oleh Ayahnya dari nol itu, sekarang sudah menjadi perusahan pemasok kosmetik terbesar di Amerika. Hampir semua kalangan Aktris/Aktor memakai produknya, termasuk juga penduduk Amerika.
Selain itu, produk Dalton Colection juga masih bisa dipakai oleh kalangan orang dibelahan dunia luar karena memang pemasaran yang sudah Internasional.
Hampir semua jenis kosmetik dibuat oleh perusahaan Dalton Colection. Namun produk yang selalu menjadi unggulan adalah produk perfumnya.
Yang dimana parfum tersebut sudah banyak menyihir berjuta-juta manusia yang memakai produk tersebut dengan keindahan serta kewangian yang ditampilkan.
Dalton Colection merupakan perusahaan terbesar yang bergerak dalam bidang kecantikan, yanga ada di Amerika. Sebuah perusahaan yang banyak di minati oleh banyak orang agar bisa ikut bergabung dan bekerja di perusahaan itu.
Tentu saja tidak mudah untuk dapat bekerja di sana karena perusahaan tersebut hanya menerima orang best of the best.
Perusahaan tersebut menuntut semua karyawannya untuk mengerahkan semua potensi terbaik yang mereka punya. Para karyawan yang bekerja disana harus dapat terus memajukan dan ngembangkan perusahaan tersebut.
Dari rumor yang beredar perusahaan tersebut dipimpin oleh seorang CEO yang kejam dan cuek namun tampan bak dewa Yunani.
Akan tetapi hanya sedikit orang yang tau, bahwa CEO tersebut adalah seorang yang manja, posesif, overprotektif, dan bahkan humoris pada orang yang dia kenal dan dia sayangi.
***
Cukup lama Matheo terdiam dalam kebingungan nya. Dirinya juga tidak tahu, kenapa tidak langsung mengambil payung tersebut setelah jatuh?
"Entahlah, tidak terpikirkan waktu itu." Mungkin karena terkejut membuat Matheo tidak dapat berpikir dengan cepat waktu itu.
Benar-benar tidak ada jawaban atas pertanyaan tersebut. Hal itu merupakan reaksi alami yang terjadi padanya.
Orion menatap penuh kerah kearah Matheo, "memang terjadi hal apa? Sehingga kamu hanya diam saja."
Matheo mulai teringat tentang suatu kejadian yang baru dirinya alami, tapi sungguh dirinya tidak tau alasan apa yang membuat dirinya tidak langsung mengambil payung yang terjatuh tersebut.
"Gini nih ceritanya..."
Mengalir lah sebuah cerita dimana Metheo yang di tabrak seseorang yang mengakibatkan dirinya jadi basah kuyup dan melupakan payungnya yabg terjatuh.
Secara rinci juga Metheo menceritakan hal tersebut agar Orion juga memahami apa yang dirinya alami. Tidak lupa dengan apa yang dilihatnya diakhir kejadian, yaitu mengetahui bahwa orang yang menabraknya itu membawa sebuah pistol.
"-gitu ceritanya." Setelah menceritakan hal tersebut Matheo mulai mencari posisi yang enak untuk dia berpikir, "serem kan?" Lanjutnya kembali bersuara dan juga melihat kearah Orion seolah memberi pendapatnya tentang hal tersebut.
"Iya sih, serem. Terus aneh, sedikit penasaran juga, dan yang buat kaget tuh-"
Terlihat Orion yang tidak langsung melanjutkan ucapan nya, seperti sedang menimang-nimang kata apa yang tepat untuk dia ucapkan selanjutnya.
"-kamu kenapa bego banget gak langsung ambil payung mu yang jatoh? Bukan malah buka sesi tanya jawab dulu?" Dengan sedikit emosi Orion mengatakannya, Orion tidak habis pikir kenapa teman nya itu. Kenapa kadang menjadi bego ya?
"Eh! Itu mulut tolong di kondisikan ya, masa gitu ngomong sama atasan?" Rasanya Matheo Kesel juga lama-lama ngadepin asisten yang gak punya akhlak sama atasan sendiri.
Kini Matheo malah menatap kesal pada Orion, merasa tidak suka dengan apa yang dikatakan barusan. "Kamu kenapa ngatain bego sih? Aku jenius ya," Matheo membela dirinya dan tidak mau kalah atas tuduhan tersebut.
"Makannya kalo jenius itu harus berlebel SNI dong kayak aku, jadi pinter nya itu pas gitu sesuai takaran. Lah kamu? Jeniusnya berlebel gopean, jadi jeniusnya nyerepet ke bego kan."
Wah hebat sekali ada seorang asisten yang berani berkata seperti itu kepada atasan nya. Mungkin hanya Orion saja yang berani berkata seperti itu pada Matheo.
"Ngajak ribut ya?" Kini wajah Matheo bertambah kesal dengan apa yang dikatakan oleh Orion, sepertinya hanya Orion yang selalu membuatnya kesal.
"Calm dawn dude," sepertinya Orion arus siaga satu setelah melihat Matheo yang mulai marah. "Santai kaya di sawah okey?"
Plaak
Dengan segera Matheo menggeplak bagian belakang Orion, dirinya menjadi kesal sekaligus ingin tertawa dengan apa yang dikatakan oleh Orion
"Pantai bego, bukan sawah," kata Matheo yang puas setelah menggeplak kepala Orion dan terlihat Orion yang sedang mengusap-usap kepala bagian belakangnya
"Cih, ngatain orang lain bego. Nyatanya diri sendiri sama-sama bego." Sambil mengatakan hal tersebut, Matheo berjalan kearah dimana meja kerjanya berada.
"Maafkan, hamba ya Tuhan." Sungguh sangat meng dramatis sekali Orion saat mengatakan hal tersebut, namun seketika wajahnya berubah lagi menjadi raut wajah penasaran. "Tapi lu tau mukanya?"
"Gimana bisa tau, mukanya aja gak keliatan."
"Maksudnya dia itu gak punya muka gitu?"
"Bukan gitu!! Dia itu pake masker, jadi gak keliatan mukanya." Teriak Matheo dengan kesal, memang dirinya bertemu dengan hantu gitu? Sampe gak ada mukanya.
Matheo mulai mengingat wajah seseorang yang menabraknya itu, "tapi kayaknya cewek deh yang nabrak tadi."
"What? Seriously?"
Ben mengangguk singkat sebagai jawaban, "tapi siapa dia?"
"Mana gue tau, gue kan brokoli." Tentu saja Matheo bertanya pada orang yang gak tepat.
Coba sini tanya sama Author nya langsung deh!
"Emang elu yakin kalo itu cewek?"
"Gak juga sih. Emang dari gaya pakaikannya kaya cowok, tapi kalo liat dari mata sama alis nya kayak cewek." Matheo mulai mendeskripsikan wajah seseorang yang sudah menabraknya, "eh dari suaranya juga kayak cewek Ris."
"Ada kemungkinan dia cewek beneran."
"Maksudnya?"
"Tau sendiri kan, di jaman sekarang suka ada orang yang setengah-setengah."
"Maksudnya, setengah cewek setengah cowok gitu?"
"Iya."
"Ih najis!!"
Matheo mulai mengusap-usap tubuhnya yang tadi di tabrak orang asing tersebut, seolah memang ada kotoran yang menempel disana. "Ya Tuhan...hamba sudah tak suci lagi. Masa di tabrak sama orang yang kayak gitu sih? Apalagi tadi sempet pegang bajunya lagi."
"Makannya, tuh tangan jangan asal pegang orang lain! Jadi kena karmanya kan?"
"Eh, tapi gue masih percaya bahwa itu cewek loh Ion. Fifty fifty kayak nya," entah mengapa Matheo yakin jika orang yang menabraknya itu seorang perempuan.
Mungkin secara penampilan seperti pria, apalagi hampir semua yang dipakai orang itu terlihat sangat kebesaran. Namun dapat Matheo yakini dari area wajah bahwa orang itu adalah perempuan, yang memang berpakain seperti pria.
"Semoga aja dia cewek beneran," Orion hanya bisa berharap jika orang tersebut benar-benar seorang perempuan. Jangan sampai ada orang yang setengah-setengah kayak gitu!
"Ya, moga aja. Tapi kenapa tuh orang bawa pistol? Terus di kejar-kejar sama preman segala lagi. Dia habis ngebunuh orang apa gimana?"
Nyatanya rasa bingung masih bersarang di otak Matheo dengan seseorang yang menabraknya itu, dirinya sangat penasaran tentang itu.
"Udah jangan di pikirin mulu, tuh pikirin kerjaan aja! Masa CEO nya kelayapan mulu, yang kerja asistenna aja."
Sebenarnya Orion tidak tahu harus menjawab pertanyaan Matheo dengan apa karena dirinya memang sama-saam tidak tahu akan hal itu. Sehingga, dirinya memilih untuk mencari topik pembicaraan lain selain itu.
"Eh, tapikan kamu kerja juga di gaji kan?
"Iya juga sih," Orion memang membenarkan perkataan Matheo. Tapi dirinya juga tidak bisa terus-terusan mengambil alih pekerjaan Matheo, sedangkan pekerjaannya pun sama banyaknya.
"Udah lah bye," kata Orion sambil berjalan ke arah pintu keluar dan membanting pintu tersebut dengan keras.
Dirinya lebih memilih segera keluar dari ruangan Matheo dan akan melanjutkan pekerjaannya yabg sempat tertunda.
Bruukk
Suara dari bantingan pintu tersebut terdengar sedikit kencang, sehingga dapat mengejutkan Matheo yang kini mengusap dadanya pelan
"ASTAGA, DASAR ASISTEN GADUNGAN LOH!!" Teriak dengan penuh kekesalan Matheo pada Orion, supaya Orion juga dapat mendengar teriakannya.
Sekian kisah dari sepasang bos dan asisten yang senantiasa selalu terselip pertengkaran di setiap obrolannya. Tapi, yakinlah bahwa Matheo dan Orion merupakan teman yang senantiasa selalu ada di kala salah satu dari mereka sedang dalam kesusahan.
Dengan perasaan sedikit kesal, Matheo pun mulai mengerjakan lagi pekerjaanya yang sempat tertinggal. Dirinya juga dia tidak mau meninggalkan tanggung jawabnya, sebagai bos dari perusahaan yang di miliki. Juga agar menjadi contoh yang baik untuk para karyawannya yang ada.
Tapi, selama bekerja Matheo masih saja ada sesuatu yang pikirkan. Yaitu orang yang telah menabraknya, Matheo merasa jika ada perasaan aneh ketika bertatapan dengan orang yang memiliki mata berwarna biru tersebur.
"Siapa dia?"
To Be Continue
Haiiii👋👋👋
Author yang baik ini kembali menyapa.
Makasih buat yang udah baca, kalau ada typo tolong tandai ya. Jangan lupa rutinitas like, vote dan komen. Gratis kok dan gak ribet, jadi yuk langsung like, vote dan komen!
Semoga suka dengan cerita ini, bay bay see you next part.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Asian Girl
lah mana saya tau bang, coba tanya othornya langsung mungkin dia tau🤔
2024-02-10
2