Bab 14. Orang Pilihan!
Tanpa ragu, Cao Tian Jun mengeluarkan sebotol giok berisi 10 butir Pil Kultivasi tingkat Peri Benua, lalu memberikan kepada Chu Sying. Fang Yin tidak mencegahnya, sebab dia tahu jika Chu Sying bisa dipercayai.
Dengan senang hati Chu Sying menerima botol giok, lalu dia berkata, "kamu tahu beres!"
Setelah berbicara, dia meninggalkan Cao Tian Jun dengan wajah riang. Sedangkan Cao Tian Jun dan Fang Yin masuk ke dalam Balai Pekerjaan Umum.
Ternyata, Cao Tian Jun diperhatikan oleh banyak pria yang menyukai Chu Sying, dan lagi-lagi dia mendapatkan musuh baru. Selain Chu Sying, Fang Yin juga sudah memiliki penggemar berat yang menyukai kecantikan.
"Apakah benar kamu tidak memiliki koin emas?" tanya Fang Yin saat Cao Tian Jun berhenti berjalan untuk melihat interior Balai Pekerjaan Umum yang mewah.
Cao Tian Jun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Lalu Fang Yin mengeluarkan sekantong kain merah yang berisi 1.000 koin emas.
"Ini kamu bisa pinjam, nanti setelah kamu mendapatkan koin emas hasil penjualan pil, bisa kamu kembalikan." Ucap Fang Yin sambil menyodorkan kantong kain merah kepada Cao Tian Jun.
Cao Tian Jun menerimanya tanpa ada rasa malu, sebab dia juga membutuhkannya, dia tidak peduli dengan tatapan banyak orang yang memperhatikannya.
"Sungguh memalukan seorang pria menerima uang dari wanita!" sindiran seseorang pria yang melihatnya.
Cao Tian Jun mengikuti sumber suara sindiran itu, dia melihat seorang pria berambut pendek yang tidak lain adalah Tang Wei.
"Satu pukulan!" balas Cao Tian Jun yang sengaja mengingatkan Tang Wei yang dikalahkannya saat itu.
"Itu karena aku belum siap!" alasan Yang Wei yang tidak ingin malu dengan murid lainnya.
Cao Tian Jun mengangkat kedua bahunya sebagai bentuk tidak peduli, dia dan Fang Yin menuju ke tempat papan misi. Sedangkan Tang Wei menatap tajam punggung Cao Tian Jun, dia mengepalkan kedua tangannya karena menahan amarah.
"Lihat saja nanti!" batin Tang Wei yang memiliki rencana buruk bagi Cao Tian Jun.
Di depan papan misi, sudah banyak murid yang sedang memilih misi untuk mengukur batas kemampuannya. Dan, semua misi sudah disesuaikan dengan kebutuhan serta tingkat kekuatan murid dan guru.
"Kamu yang pilih, aku tidak tahu mana yang cocok untuk kita!" pinta Cao Tian Jun.
Ya, jelas Cao Tian Jun tidak tahu, sebab papan misi memiliki beberapa pilihan. Fang Yin mengangguk paham, kemudian dia memilih kolom yang dikhususkan untuk Murid Inti, dia memilih misi untuk menyelamatkan penduduk dari serangan binatang mistik.
"Kita pilih misi penyelamatan di Desa Bunga, lumayan besar hadiahnya... Lihat, setiap binatang mistik dihargai 500 koin emas!" ujar Fang Yin sambil menunjuk papan misi.
Cao Tian Jun sekali lagi mengangguk sebagai jawaban, dia memang belum menyelesaikan misi dari gurunya, yaitu menyelamatkan 3.999 jiwa, saat ini dia baru menyelamatkan kurang dari 300 jiwa saat berada di Kota Naga Hitam.
Fang Yin mengambil plat kayu misi yang menjadi pilihan, dan mengajak Cao Tian Jun menuju ke tempat pendaftaran misi.
"Kalian Murid Dalam mengambil misi Murid Inti?" tanya pegawai Balai Pekerjaan Umum, "lebih baik kalian ganti misi yang lain, misi ini tidak sesuai dengan kekuatan kalian!" lanjutnya pegawai tersebut.
"Tidak apa-apa mereka mengambil misi itu!" sahut seseorang pria tua dari lantai dua.
Cao Tian Jun, Fang Yin dan pegawai tersebut mendongak, dan melihat wajah Ketua Balai Pekerjaan Umum, He Yuze.
"Baik, Ketua He!" jawab pegawai tersebut, lalu dia mencatat misi yang akan dikerjakan oleh Cao Tian Jun dan Fang Yin.
Setelah beberapa saat dia pun selesai mencatat, dan berkata sambil memberikan plat kayu yang telah diberikan stempel, "batas aktif misi ini 10 hari, di mulai besok. Berhasil atau tidaknya, kalian harus kembali melapor."
Fang Yin dan Cao Tian Jun menerima plat kayu misi dan secarik kertas tugas. Kemudian, mereka berdua meninggalkan Balai Pekerjaan Umum. Saat berada di luar mereka berpisah, sebab tempat tinggal berbeda. Cao Tian Jun tidak tahu di mana Fang Yin tinggal saat ini.
Cao Tian Jun berniat untuk kembali ke rumah selama menjadi murid, tetap dia merasakan perutnya lapar, dia berinisiatif untuk mencari rumah makan. Selama perjalanan mencari rumah makan, dia tidak lagi mendapatkan halangan seperti sebelumnya, biasanya murid baru selalu mendapatkan intimidasi dari kakak seniornya.
Seperti saat ini, Cao Tian Jun melihat dua pria satu wanita yang merupakan Murid Luar sedang dipalak oleh Murid Dalam. Cao Tian Jun melihat kerikil dan mengambilnya, lalu dia menyentilnya ke arah salah satu Murid Dalam yang ditargetkannya.
"Aduh...!" teriakan murid pria saat punggungnya terkena kerikil, dia dan lima temannya membalikkan badan.
"Jika aku tahu kalian sebagai senior mengintimidasi murid baru... Tinggal pilih, cacat atau tinggal nama saat kalian berada di luar akademi!" peringatan Cao Tian Jun, "jika di dalam akademi, kalian dan semua murid senior tinggal pilih, luka dalam atau terluka parah!" lanjutnya dengan peringatan.
Mendengar peringatan Cao Tian Jun, keenam Murid Dalam tersebut menertawakannya, sebab peringatannya seakan-akan hanyalah membual. Tapi, mereka tidak tahu jika peringatan Cao Tian Jun bukanlah omong kosong belaka, dia akan melakukan sesuai dengan perkataannya.
"Kita hajar dia bersama-sama!" ajak pemimpin murid tersebut.
Namun sebelum mereka bergerak, Cao Tian Jun tiba-tiba berada di depan mereka dengan kaki kanan telah berputar. Dan, keenam murid itu terpental ke arah kanan tanpa bisa menangkis apalagi menghindari tendangan.
Ketiga Murid Luar yang akan dipalak hanya bisa melongo melihat tindakan Cao Tian Jun yang sangat cepat, mereka melihatnya telah berjalan menuju ke arah rumah makan. Buru-buru mereka bertiga mengejar Cao Tian Jun untuk berterima kasih telah menolongnya.
"Kakak senior, tunggu!" ucap seorang wanita Murid Luar.
Cao Tian Jun berhenti dan menoleh kebelakang, lalu dia berkata, "bilang saja jika ada yang mengintimidasi kalian lagi!"
"Terima kasih!" ucap ketiga murid tersebut sambil menangkupkan kedua tangannya sebagai bentuk penghormatan.
Cao Tian Jun mengangguk. Kemudian dia kembali berjalan menuju ke rumah makan, perutnya kali ini tidak bisa menahan lapar, padahal dia seorang kultivator yang seharusnya mampu tidak makan selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Sebenarnya, keanehan Cao Tian Jun tidak hanya sekali ini saja, dia semenjak kecil selalu harus makan dalam porsi besar, dia pernah makan dua ekor rusa sendirian, dan itupun tidak bisa menghilangkan rasa laparnya.
Keanehannya, dikarenakan Law Stone yang bersemayam di dalam jiwanya, di mana harus mendapatkan asupan nutrisi dari luar untuk meningkatkan kekuatannya. Dia bisa kembali seperti kultivator saat kekuatannya mencapai tingkat Almighty God, atau terus mengaktifkan Teknik Kultivasi Delapan Hukum Jiwa agar menyerap energi alam semesta.
Akan tetapi, jika mengaktifkan terus Teknik Kultivasi Delapan Hukum Jiwa, maka akan memicu keserakahan banyak orang, dan dia juga sudah diperingatkan oleh Tian Long agar tidak sembarang menggunakannya.
Akhirnya, dia telah berada di rumah makan Angsa Surgawi, rumah makan yang menyediakan menu-menu makanan jenis daging.
"1.000 koin emas dapat berapa menu makanan jenis daging?" tanya Cao Tian Jun kepada pelayan rumah makan Angsa Surgawi.
Kedua mata si pelayan berbinar-binar melihat kantong kain merah berisi emas, lalu dia segera menjawab, "sangat banyak. Apakah saudara Tian yakin memesan menu sesuai harga ini?"
"Iya!" jawabnya singkat.
"Silakan Anda duduk di lantai tiga, Saya akan siapkan pesanan Anda," ucap si pelayan.
Cao Tian Jun segera menuju ke langit tiga. Sesampainya di sana sudah ada beberapa orang murid, di antara mereka ada Xue Yue dan kedua sahabatnya. Kedatangannya jelas menarik perhatian ketiga wanita itu.
Sayangnya, Cao Tian Jun hanya sekilas melihat mereka bertiga, dia memilih untuk duduk di sudut ruangan yang dekat dengan jendela. Raut wajahnya tetap dingin dan acuh tak acuh terhadap wanita cantik, hanya awal-awalnya saja saat memperhatikan perbedaan wanita dan pria.
"Apa dia memang seperti itu?" bisik Xiao Yu yang merasa kecantikannya tidak berarti apa-apa bagi Cao Tian Jun, padahal dia dan kedua sahabatnya menjadi buruan pria.
"Mungkin saja sengaja jual mahal!" celetuk Zhou Qionglin yang merasa jika Cao Tian Jun sengaja bersikap begitu karena ingin menarik perhatiannya, sebab saat berada di Kota Naga Hitam Cao Tian Jun selalu memperhatikan.
Xue Yue menata Cao Tian Jun, dia tidak mengindahkan perkataan sahabatnya. Tapi di dalam hatinya, dia semakin penasaran dengan identitas Cao Tian Jun yang mampu membuat Pilar Prestasi Heptagon Chaos beresonansi.
"Apa kalian pernah membaca catatan sejarah tentang tujuh Batu Keabadian?" tanya Xue Yue kepada kedua sahabatnya, dan mereka berdua menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kalian selalu saja malas untuk belajar sejarah!" teguran Xue Yue, dan kedua sahabatnya hanya tertawa kecil.
"Kamu saja yang belajar dan ceritakan kepada kita," ucap Xiao Yu.
Xue Yue menggelengkan kepalanya tanda tidak berdaya dengan kedua sahabatnya yang malas belajar tentang sejarah, lalu dia berkata, "singkatnya, siapapun yang mampu membuat Pilar Prestasi Heptagon Chaos beresonansi, maka dia adalah seorang jenius sejati, dan merupakan pilihan dari tujuh Batu Keabadian."
Sontak kedua sahabatnya terkejut mendengar sejarah tujuh Batu Keabadian walaupun secara singkat, mereka tahu maksudnya perkataan Xue Yue. Ketiga wanita itu menjadi berminat dengan Cao Tian Jun.
"Jadi dia pilihan dari tujuh Batu Keabadian... Tapi kenapa dia tampak lemah?" bisik Zhou Qionglin.
"Cao Tian Jun... Tian Jun!" gumam Xue Yue yang memisahkan nama marga Cao Tian Jun untuk menyelidiki identitasnya.
Memang ada sejarah tentang tujuh Batu Keabadian, itupun sejarah yang dibuat oleh tujuh utusan dari Alam Suci, di mana jika seseorang mampu membuat Pilar Prestasi Heptagon Chaos beresonansi, maka Batu Keabadian telah memilihnya sebagai tuan.
Sayangnya, sejarah itu dilupakan orang banyak orang, dan sedikit orang yang mengetahuinya. Xue Yue sebagai seorang putri keluarga terpandang, dia memiliki banyak akses untuk mendapatkan informasi apapun yang penting, salah satunya tentang sejarah Tian Sun yang dikalahkan oleh tujuh penguasa beserta beberapa kekuatan gabungan.
Sebenarnya, tidak hanya Xue Yue saja yang menduga jika Cao Tian Jun adalah pilihan dari tujuh Batu Keabadian, Chu Xing-fu dan banyak orang penting sudah menebaknya, tapi masih ada sedikit keraguan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
Qing shan
🥰🥰🥰
2024-02-05
2
Qing shan
👍👍👍
2024-02-05
1
Sak. Lim
yg ke 2 calon hilg dari cerita
2023-09-23
2