Bab 08. Keanehan Inti Binatang.
Bola-bola berwarna kekuningan tersebut terus-menerus keluar dari tubuh sosok pria bertopeng hitam itu, aksinya menjadi perhatian banyak orang yang tidak lagi diserang oleh serigala abu-abu, sebab bola berwarna kekuningan tersebut meledakkan tubuh serigala dengan mudah.
Anehnya, setiap kali tubuh serigala abu-abu meledak, keluar asap hitam dan menghilang tertipu angin, lalu tergeletak inti binatang yang berwarna hitam legam. Asap hitam tersebut luput dari perhatian banyak orang, sebab mata mereka terhalang oleh debu.
"Asap hitam apa itu?" batin Cao Tian Jun yang masih melihat asap hitam keluar dari tubuh serigala abu-abu, tapi dalam sekejap menghilang tertiup angin.
Guru Junior Chu Sying Chun, Xue Yue, Mu Bingyun dan banyak wanita melihat sosok pria bertopeng hitam yang mampu mengalahkan serigala abu-abu dengan mudah.
Tanpa sengaja, lengan jubah penyamaran tergeser, terlihat lengan pria bertopeng tersebut yang berkulit putih dan struktur tulangnya masih tampak usia 17 tahun.
"Siapa dia, Guru?" tanya Xue Yue yang penasaran dengan identitas dari sosok pria bertopeng hitam.
"Tidak tahu! Tapi, dilihat dari kulit dan struktur tulangnya, dia masih muda...!" jawab Guru Junior Chu Sying Chun yang memang tidak tahu, ia terkejut saat tidak melihat tingkat kekuatan pria bertopeng hitam.
"Dia luar biasa, mampu mengalahkan serigala abu-abu dengan mudah!" pujian Mu Bingyun yang sudah menaruh hati kepada sosok pria bertopeng hitam karena kehebatannya.
Di sini lain, Guru Senior Dong Jian dan Zhan Bowen terus berusaha mengalahkan Raja Serigala abu-abu, namun teralihkan dengan kedatangan pria bertopeng hitam.
Melihat dua musuhnya mundur, Raja Serigala abu-abu segera kabur, dia sebagai binatang memiliki naluri untuk bertahan hidup, di mana takut dengan sosok pria bertopeng hitam. Walaupun sedang bertarung dengan Guru Senior, dia masih menyempatkan untuk melihat anak buahnya yang dikalahkan oleh pria bertopeng hitam dengan mudah.
"Dia kabur!" pekik Guru Senior Zhan Bowen.
Sebelum mengejar Raja Serigala abu-abu, Guru Senior Dong Jian mencegahnya, dia berkata, "tidak perlu dikejar, lebih baik kita mengurus murid-murid yang terluka!"
Guru Senior Zhan Bowen mendengus dingin karena tidak berhasil mengalahkan Raja Serigala abu-abu, dia dan rekannya melihat pria bertopeng hitam yang tiba-tiba menghilang setelah banyak membunuh serigala abu-abu.
"Siapa dia? Kuat sekali orang itu!" gumam Guru Senior Dong Jian yang tidak mampu melihat kekuatan penolongnya.
"Siapapun dia, itu tidaklah penting. Sudah seharusnya sesama manusia tolong menolong!" sahut Guru Senior Zhan Bowen yang tidak senang ada orang yang melebihi kehebatannya.
Guru Senior Dong Jian tersenyum masam karena sifat rekannya yang tidak menghargai perbuatan baik orang lain, lalu dia bergegas menuju ke pintu gerbang Kota Naga Hitam.
Setelah itu, semua orang mengambil mayat serigala abu-abu yang bisa dijual, dan juga tidak lupa mengambil inti binatang. Namun, raut wajah mereka terlihat kebingungan, sebab inti binatang tidak seperti biasanya yang berwarna putih susu.
"Apakah kalian baik-baik saja?" tanya Guru Junior Chu Sying Chun kepada murid wanita, dan di anggukan kepala sebagai jawaban oleh Xue Yue dan yang lainnya.
"Guru, inti binatang ini tidak seperti biasanya, apakah karena ini yang membuat banyak binatang mistik menjadi brutal?" tanya Ling Dong kepada Guru Senior Zhan Bowen.
Di Benua Timur, terlalu sering binatang mistik keluar dari sarangnya dengan berkelompok, mereka keluar memburu banyak kehidupan untuk meningkatkan kekuatannya. Tindakan seperti itu membuat banyak orang bertanya-tanya, sebab kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Kejadian ini bermula setelah batu meteor jatuh ke Lembah Naga Hitam, semenjak itu binatang mistik keluar dari sarangnya. Akan tetapi, inti binatang masih normal, yaitu berwarna putih dan bukan berwarna hitam.
"Mungkin saja binatang mistik telah berevolusi... Coba kamu rasakan yang terkandung di dalam inti binatang ini... Samar-samar kamu akan merasakan energi yang besar dan tidak seperti pada umumnya!" jawab Guru Senior Zhan Bowen setelah menerima inti binatang dari Ling Dong.
Ling Dong menerima kembali inti binatang. Dengan konsentrasi terfokus, baru dia bisa merasakan energi besar yang terkandung di dalamnya. Sontak wajahnya berseri-seri dan segera menyimpang inti binatang di kantong spasial tingkat atas, lalu dia mencari lagi inti binatang.
Tidak hanya Ling Dong saja yang berlomba-lomba mendapatkan inti binatang serigala abu-abu, semua murid, kultivator dan bahkan prajurit juga ingin mendapatkannya.
"Inti binatang itu mengandung energi jahat, jangan kalian ambil!" peringatan seseorang pria yang baru keluar dari pintu Gerbang kota.
Mendengar peringatan, semua orang melihat ke arah sumber suara. Ternyata, suara itu berasal dari Cao Tian Jun. Seketika wajah-wajah murid yang tidak suka kepada Cao Tian Jun menjadi muram.
"Bodoh! Sejak kapan inti binatang memiliki energi jahat? Apa kamu baru keluar dari gua sehingga tidak tahu manfaatnya?" bentak Ling Dong dengan segera, tadinya dia sudah senang dan kini menjadi jengkel, apalagi sudah membenci Cao Tian Jun.
"Di saat kita bertarung dengan serigala abu-abu, aku tidak melihatmu membantu ... Jangan-jangan kamu ingin menakuti kita agar mendapatkan inti binatang!" sergah Tang Wei dengan nada tinggi, dia menduga jika Cao Tian Jun berniat membuat semua orang takut dengan memberikan peringatan.
Satu per satu semua murid pria memaki-maki Cao Tian Jun yang dianggap ingin memonopoli inti binatang, segala tuduhan terlontar dengan liar.
Cao Tian Jun tersenyum tipis dan tidak menanggapi perkataan Ling Dong dan semua orang, dia melihat Guru Senior Dong Jian yang menggelengkan kepala.
Walaupun Cao Tian Jun tidak tahu apakah inti binatang yang berwarna hitam berbahaya atau tidak, dia dengan jelas merasakan ada energi jahat yang berada di dalam inti binatang.
"Kamu baru menjadi seorang murid saja sudah mencari masalah, bagaimana nantinya!" teguran dari Tan Wong yang masih memendam rasa benci kepada Cao Tian Jun.
Sekali lagi Cao Tian Jun tidak menanggapinya, dia hanya mengangkat kedua bahunya sebagai bentuk tak peduli, lalu dia berjalan mendekati Guru Senior Dong Jian.
"Ayo, kita kembali ke akademi!" ajak Guru Senior Dong Jian yang tidak ingin Cao Tian Jun memprovokasi banyak orang.
Ternyata, Guru Senior Zhan Bowen terpengaruh dengan ucapan Cao Tian Jun, dia merenungi. Memang dia memang merasakan energi besar yang menindas di dalam inti binatang, dia pikir binatang mistik ini berevolusi.
"Apakah binatang mistik yang berevolusi juga berpengaruh pada esensinya?" gumam Guru Senior Zhan Bowen sambil mengambil satu inti binatang yang tergeletak di bawah kakinya, lalu dia dengan perlahan menyerap energi yang terkandung didalamnya.
"Dia hanya membual!" gerutu Guru Senior Zhan Bowen saat kekuatannya sedikit meningkat dengan satu inti binatang.
Namun, dia belum menyadari jika kelopak matanya samar-samar berubah menjadi warna hitam, tampak habis dipukul dan menjadi lebam, sekilas memang tidak terlihat.
Sedangkan Guru Junior Chu Sying Chun sedikit mempercayai ucapan Cao Tian Jun, tapi dia tidak membuang dan tetap menyimpan inti binatang mistik.
Guru Senior Dong Jian mengeluarkan kapal angkasanya, lalu naik dan diikuti oleh Cao Tian Jun. Beberapa murid baru yang telah lulus seleksi juga ikut naik karena diajak oleh Guru Senior Dong Jian.
Demikian juga dengan para guru yang lainnya, setelah mengambil mayat serigala abu-abu dan intinya, mereka sebagai kembali ke akademi, dan sebagian kembali ke dalam Kota Naga Hitam untuk menyeleksi calon murid baru.
Saat berada di dalam ruang kendali kapal, Guru Senior Dong Jian bertanya kepada Cao Tian Jun, "Kenapa kamu tidak ikut membantu kita?"
"Serangan binatang mistik baru pertama kali Saya alami... Jadi, Saya perlu untuk mempelajari serta mengamati guru-guru yang bertarung!" jawab Cao Tian Jun yang dengan sengaja berbohong.
Guru Senior Dong Jian mengangguk paham, dia memaklumi jika muridnya butuh pengalaman serta pelajaran penting dalam bertarung antara hidup dan mati.
"Darimana asalmu?" tanya Guru Senior Dong Jian yang tidak mengenal ada marga Cao di Benua Timur.
"Saya... Saya satu-satunya marga Cao yang masih hidup, semua meninggal semenjak bencana beberapa tahun lalu ketika Saya masih kecil!" jawab Cao Tian Jun dengan nada sedih, lalu dia memalingkan wajahnya ke arah jendela kapal angkasa.
Dia memang sedih saat mengingat cerita gurunya, di mana seluruh keluarganya tertimpa musibah. Guru Senior Dong Jian menepuk pundak Cao Tian Jun.
"Maafkan Guru ...!" ucap Guru Senior Dong Jian yang ikut prihatin.
Cao Tian Jun tersenyum tipis, tapi dengan jelas dilihat oleh Guru Senior Dong Jian, bahwa muridnya ini memendam kepedihan.
"Lalu siapa yang merawatmu?"
"Kakek... Baru beberapa hari ini beliau juga meninggalkan Saya!" jawab Zhi Shimo sambil menundukkan kepalanya untuk menahan air mata sambil mengepalkan kedua tangannya.
Guru Senior Dong Jian merasa bersalah, dia lagi-lagi bertanya diwaktu yang kurang tepat.
"Maaf ... Maafkan Guru...!" ucap Guru Senior Dong Jian dengan nada menyesal.
Cao Tian Jun tidak menanggapinya, dia keluar dari ruang kendali kapal dan menuju ke ujung dek kapal angkasa. Murid-murid baru mengurungkan niat menyapa Cao Tian Jun, karena Guru Senior Dong Jian memblokir mereka dengan energi spiritual.
Saat berada di ujung kapal, dia menatap jauh ke arah Lembah Naga Hitam, dia teringat masa-masa kecilnya dulu hingga ditinggalkan oleh gurunya yang sudah dianggap ayah kandung.
Waktu kecil, Cao Tian Jun mulai berlatih bela diri saat usia 5 tahun, saat itu Tian Long melatihnya dengan membawa batang pohon, naik ke bukit dan kembali turun sebanyak dua kali putaran. Setelah terbiasa membawa satu batang pohon, gurunya menambah dua batang pohon, dan terus bertambah hingga punggungnya penuh dengan tumpukan batang pohon.
Untuk menghilangkan rasa sakit dipunggung serta kelelahan, Tian Long selalu memerintahkan Cao Tian Jun untuk berendam di bawah air terjun, yang lokasinya tidak jauh dari pondok tempat tinggal.
Di malam harinya, Cao Tian Jun akan berkultivasi selama empat batang dupa, dia bisa tidur saat hari menjelang tengah malam. Dan, setiap pagi selalu disiram air oleh gurunya karena bangun kesiangan.
Pelatihan berat itu dialami sampai usianya 10 tahun, setelah itu dia dilatih untuk meramu pil dan membuat senjata serta perlengkapan perang.
Yang tidak dimengerti oleh Cao Tian Jun, sejak kapan gurunya tiba-tiba sakit saat usianya baru menginjak 17 tahun, dia menduga jika gurunya menyembunyikan lukanya selama ini.
Dan, oleh karena itu, sebelum ajal menjemput, dia dilatih dengan keras agar bisa menjaga diri ketika ditinggalkan suatu saat nanti.
"Mungkin, 696 perintah ini bertujuan untuk membimbingku saat beliau tidak ada di sampingku!" tebakan Cao Tian Jun sambil membelai jari telunjuk tangan kanan, di mana tersemat cincin dimensi yang tidak terlihat.
"Ayah, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu!" ucapnya di dalam hati, dia kembali melihat ke arah Lembah Naga Hitam, tempat disemayamkan keluarga yang terakhir. Dia berani memanggil gurunya dengan sebutan ayah hanya di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Qing shan
😍😍😍
2024-02-04
2
Qing shan
🙏🙏🙏
2024-02-04
1
Reymundo Hidayat
hajar
2023-11-27
1