Bab 07. Perintah Ketiga.
Xue Yue, Mu Bingyun, Ling Dong, Xiao Yu, dan Zhou Qionglin menjadi serius mengetahui kejeniusan Cao Tian Jun. Dengan bakatnya yang memiliki dua elemen, jelas akan dengan cepat meningkatkan kekuatan. Hal ini tidak baik bagi persaingan antar murid di Akademi Merpati Putih dimasa yang akan datang.
Guru Junior Yang Shou memberikan pin identitas kepada Cao Tian Jun. Lalu giliran Guru Junior Chu Sying Chun, ia mengembangkan senyuman hangat sambil memberikan seragam serta kantong spasial tingkat menengah.
"Saat kamu mengalami kemacetan dalam berkultivasi, Saya bersedia untuk menjadi guru pribadi!" bisik Guru Junior Chu Sying Chun.
Cao Tian Jun menerima seragamnya dan kantong spasial, dia mengangguk sebagai jawaban. Lalu dia kembali menuju ke tempat Guru Senior Dong Jian.
Guru Junior Chu Sying Chun menghela napas panjang dengan sikap Cao Tian Jun yang dingin, padahal dia baru pertama kalinya mau menjadi seorang guru pribadi untuk mengajar murid baru.
Akan tetapi, dengan Cao Tian Jun yang memiliki sifat dingin, makin membuat Guru Junior Chu Sying Chun penasaran, dia samar-samar merasakan Cao Tian Jun menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui apa itu, apalagi dengan kejadian pada Pilar Prestasi, itu semakin membuat sosok Cao Tian Jun seperti terselimuti misteri.
Guru Senior Dong Jian merangkul bahu Cao Tian Jun dengan tawa bahagia, lalu dia berkata, "ayo, Guru antar ke tempat kediamanmu selama menjadi murid Akademi Merpati Putih!"
Kepergian Cao Tian Jun diiringi dengan tatapan pemujaan dari murid-murid baru, tapi juga banyak tatapan yang tidak bersahabat, terutama Ling Dong yang sudah tumbuh benih-benih kebencian terhadapnya.
"Saat kamu berada di akademi... Aku pastikan kehidupanmu tidak akan pernah tenang!" batin Ling Dong yang memasukkan nama Cao Tian Jun ke dalam daftar hitam.
Lokasi Akademi Merpati Putih jauh dari Kota Naga Hitam. Akademi Merpati Putih berada di pusat wilayah Kerajaan Lentera, tepatnya di sisi timur, atau dikenal dengan sebutan Padang Rumput Jiwa.
Sebelum Guru Senior Dong Jian dan Cao Tian Jun keluar dari Kota Naga Hitam, terdengar suara raungan binatang serigala di luar tembok pertahanan Kota Naga Hitam. Kemudian, lonceng marabahaya terdengar di Kota Naga Hitam.
"Hmm! Serangan binatang mistik tidak ada henti-hentinya!" sungut Guru Senior Dong Jian, dia enggan melawan binatang mistik yang selalu saja datang.
Cao Tian Jun melihat ke arah luar tembok pertahanan Kota Naga Hitam, kedua pupil matanya mengeluarkan seberkas sinar tapi hanya dalam sekejap mata saja. Dia melihat di wilayah terbengkalai berdatangan binatang mistik jenis Serigala abu-abu.
Wilayah yang Cao Tian Jun lihat adalah bekas kediaman Klan Tian. Setelah 16 tahun, kini wilayah Klan Tian telah ditumbuhi semak-semak belukar yang lebat, bahkan sudah banyak ditumbuhi pepohonan.
"Sebelum kita ke akademi, kita bantu prajurit kota melawan binatang mistik. Kamu harus hati-hati! Jika kewalahan, segera kembali ke dalam kota!" ajak Guru Senior Dong Jian dan juga memberikan peringatan kepada Cao Tian Jun.
Cao Tian Jun mengangguk sebagai jawaban, lalu dia melihat prajurit kota keluar dari asrama prajurit, jumlahnya mencapai 250 prajurit dengan pakaian perangnya. Para prajurit dipimpin oleh Nobel Tan Cheng dan Perwira Menengah Tan Wong.
Para prajurit tersebut mengeluarkan Killing Intent, aura pembunuh yang terpancar dari seseorang ketika mereka ingin menyakiti orang lain. Orang yang telah mengalami pertempuran berdarah atau telah membunuh orang lain cenderung memiliki Killing Intent yang jauh lebih kuat daripada orang biasa.
Para ahli martial arts seperti para prajurit mungkin bisa menyamarkan Killing Intent mereka, serta dengan sengaja melepaskannya sebagai bentuk diri mereka.
Aura pembunuh yang pekat, sudah dipastikan mereka telah banyak mengalami pertempuran sengit antara hidup dan mati. Dan, setiap bergerak zirah perangnya berbunyi dan makin membuat hati orang yang melihatnya bergetar ketakutan.
Guru Senior Dong Jian segera terbang menuju ke pintu gerbang kota. Sedangkan Cao Tian Jun berjalan minggir saat murid Akademi Merpati Putih juga ikut keluar dari kota bersama para prajurit.
Ya, hadirnya para murid Akademi Merpati Putih di Kota Naga Hitam bukan sekedar untuk melihat calon murid baru, mereka mendapatkan misi untuk membasmi binatang mistik yang selalu menyerang rakyat jelata dan sudah banyak korbannya.
Cao Tian Jun melihat Xue Yue bersama sahabatnya yang juga terbang, mereka saling berpandangan untuk sejenak. Setelah itu disusul murid-murid baru yang telah lolos seleksi, mereka berlari menuju pintu keluar.
Di antara mereka, juga ada Mu Bingyun dan empat temannya, mereka menggunakan Artefak pedang terbang sebagai sarana transportasi cepat dan juga untuk bertarung, lalu diikuti banyak kultivator yang juga menggunakan pedang terbang.
"Hei... Kamu, kenapa diam saja... Sana bantu prajurit!" tegur Ling Dong saat akan melewati Cao Tian Jun yang berdiri di depan toko pakaian.
Dengan sikap dingin, Cao Tian Jun tidak menanggapi perkataan Ling Dong, dia berjalan santai menuju pintu keluar kota. Ling Dong mendengus kesal dan segera menyusul Xue Yue bersama rekannya dan Tang Wei.
"Lemah!" ejek Ling Dong saat melewati Cao Tian Jun, lalu rekan-rekannya tertawa.
"Pertarungan kita belum berakhir, lihat saja nanti!" geram Tang Wei yang masih belum menerima kekalahannya.
Sekali lagi Cao Tian Jun tidak menanggapi perkataan mereka dan tetap berjalan santai. Kemudian, dia melihat beberapa Guru Junior dan Senior terbang, lalu disusul beberapa kultivator yang juga terbang.
Yang perlu diketahui, setiap kultivator yang memiliki kekuatan minimal setingkat Nascent Soul, mereka mampu memanipulasi udara untuk digunakan sebagai sarana terbang.
Guru Junior Chu Sying Chun tersenyum manis melihat Cao Tian Jun yang berjalan sendiri, lalu dia mendarat di sampingnya.
"Dimana Guru Senior Dong Jian?" tanya Guru Junior Chu Sying Chun yang berbasa-basi, dia ingin mengenal sosok pria yang lebih muda darinya 7 tahun.
"Guru tadi terbang ke sana dan tidak kelihatan lagi!" jawab Cao Tian Jun dengan polosnya sambil menunjukkan arahnya.
Guru Junior Chu Sying Chun tersenyum manis, dia merasa kalau Cao Tian Jun ini lucu. Lalu dia berkata, "jika kamu belum pernah bertarung secara nyata, lebih baik lihat dulu... Amati setiap pertarungan prajurit dan rekan-rekanmu. Jika kamu sudah siap bertempur ... Satu hal yang harus kamu ketahui, jangan ragu-ragu saat bertarung!"
Cao Tian Jun melihat wajah cantik Guru Junior Chu Sying Chun, dia mengangguk sebagai respon, dia berkata, "Guru Sying sangat cantik!"
Spontan wajah Guru Junior Chu Sying Chun merona merah karena pujian Cao Tian Jun yang terdengar alami dan tulus. Sebenarnya, pujian seperti ini sudah sering didengarkannya, namun berbeda saat Cao Tian Jun yang memujinya, seolah-olah perkataannya keluar dari lubuk hati.
Guru Junior Chu Sying Chun mencubit lengan baju Cao Tian Jun, dan segera terbang karena malu jika Cao Tian Jun terusan memujinya.
Ternyata, tindakan Cao Tian Jun membuat beberapa Guru Junior tidak suka, namun mereka tidak mau menegurnya karena masalah senioritas, mana mungkin guru menegur muridnya hanya untuk masalah sepele, jelas mereka menjaga harga dirinya.
Boom...
Di luar tembok pertahanan kota terdengar suara ledakan energi spiritual, prajurit kota sudah mulai bertempur dengan serigala abu-abu. Lalu diikuti oleh banyak murid dan kultivator yang bertarung dengan sengit.
Sedangkan Cao Tian Jun menyelinap ke dalam gang kecil, lalu dia melihat sekitarnya. Setelah aman, dia mengeluarkan satu gulungan bambu yang berisi perintah dari gurunya, perintah ketiga.
"Setelah kamu menjadi murid, berkontribusi lah sebanyak mungkin... Selamatkan orang-orang yang lemah jika dalam bahaya, terutama anak-anak, orang tua dan wanita. Ini perintah ketiga, berbuat baik kepada sesama. Total, kamu harus menyelamatkan 3.999 jiwa. Setelah itu, perintah keempat bisa kamu buka."
Kemudian, Cao Tian Jun menyimpan gulungan bambu, setelah itu dia mengeluarkan topeng hitam dan memakainya di wajah. Setelah itu, dia mengeluarkan jubah hitam yang digunakan untuk penyamaran.
Setelah tidak lagi terlihat penampilan aslinya, dia menggetarkan tubuhnya, dan dalam sekejap menghilang...
Di depan tembok pertahanan kota, serigala abu-abu dengan ganas menyerang apapun yang dilihatnya, tidak perduli jika lawannya sangat kuat. Semakin kuat lawannya, semakin besar manfaatnya jika berhasil dikalahkan, lalu memakan tubuh korbannya untuk meningkatkan kekuatan, bahkan darahnya tidak akan disia-siakan.
Demikian juga dengan manusia, binatang mistik juga bermanfaat besar; inti binatang besar manfaatnya dan mahal harganya, apalagi mengandung unsur alam seperti elemen api. Dagingnya juga mampu meningkatkan kekuatan tapi dalam skala kecil, dan bisa dijual untuk memperoleh sumber daya seperti koin emas sebagai alat pembayaran resmi.
Bisa dikatakan, manusia dan binatang saling menguntungkan. Akan tetapi, jumlah serigala abu-abu lebih banyak dari prajurit, murid-murid Akademi Merpati Putih dan kultivator, kalah dalam jumlah jelas merugikan pihak manusia. Apalagi, kekuatan binatang mistik juga setara dengan manusia yang berkultivasi.
Saat ini, ada satu pemimpin serigala abu-abu yang memiliki kekuatan tingkat Golden Immortal level 9, jika dia mendapatkan manusia yang memiliki kekuatan tingkat Profound Immortal, maka dia akan menerobos ke tingkat Great Principle Golden Immortal, dan setara dengan Guru Senior.
Raja Serigala bersembunyi di balik pepohonan besar, dia mencari manusia yang sesuai keinginannya. Kedua matanya tertuju kepada sosok pria paruh baya, dia adalah Guru Senior Zhan Bowen yang melawan anak buahnya.
"Yang kekuatannya lemah, berada di belakang!" teriak Guru Senior Zhan Bowen kepada murid Akademi Merpati Putih dan kultivator.
Nobel Tan Cheng yang dekat dengan Guru Senior Zhan Bowen segera mundur beberapa langkah ketika serigala abu-abu menyerangnya, lalu dia membalas serangan dengan senjata tombaknya.
Serangan serigala abu-abu yang acak membuat banyak orang kewalahan, disaat satu orang melawan seekor serigala, maka serigala lainnya ikut menyerang.
"Grorr...!!"
Akhirnya, Raja Serigala abu-abu keluar dari persembunyiannya, dia mengeluarkan aura pembunuh yang pekat, sehingga membuat banyak kultivator dan murid merasakan tekanan kuat, tubuh mereka menjadi susah untuk digerakkan.
Sontak membuat para Guru Junior dan Senior mundur untuk melindungi murid dan kultivator. Lalu melihat Raja Serigala abu-abu yang mengeluarkan api di sekujur tubuhnya.
"Raja Serigala... Hati-hati, mundur semuanya!" perintah Guru Senior Zhan Bowen.
Namun terlambat untuk mundur, sebab banyak serigala abu-abu memblokir jalan menuju ke pintu gerbang kota. Raja Serigala terbang menuju ke pusat pertempuran sambil memuntahkan bola api berkali-kali.
"Dasar binatang!" pekik Guru Senior Zhan Bowen, lalu dia melihat Guru Senior Dong Jian yang mengangguk sebagai tanda untuk melawan bersama-sama.
Kedua Guru Senior melesat ke arah Raja Serigala abu-abu sambil mengayunkan senjatanya untuk memblokir bola api. Dan suara "Boom boom boom..." memekakkan telinga ketika energi spiritual berbenturan.
Di saat kedua guru tersebut bertarung dengan Raja Serigala abu-abu, Guru Junior Chu Sying Chun memimpin para murid wanita melawan serigala abu-abu yang memblokir jalan.
Wajah-wajah cantik dan tampan sudah tidak lagi terlihat, wajahnya mereka kotor karena terciprat darah dari serigala abu-abu, sebagian pakaiannya sudah ada yang robek terkena cakaran serigala.
"Guru, kita tidak bisa masuk... Bagaimana ini?" tanya Xiao Yu dengan napas tersengal-sengal karena kelelahan.
"Bertahan, kita jangan terpisah jauh!" jawab Guru Junior Chu Sying Chun sambil mengayunkan pedangnya ke arah serigala abu-abu yang menyerangnya.
Boom boom boom...
Tiba-tiba melesat ribuan bola berwarna kekuningan ke arah serigala abu-abu. Seketika tubuh serigala abu-abu meledak setiap kali terkena bola berwarna kekuningan tersebut.
Semua orang melihat sosok pria bertopeng dengan jubah hitam terbang sangat cepat sambil dikelilingi bola-bola berwarna kuning...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Johannes purwanto
mantap lanjuut
2024-05-03
0
Qing shan
🤩🤩🤩
2024-02-04
2
Qing shan
💪💪💪
2024-02-04
1