Bab 04. Perintah Kedua.
Dari belakang Cao Tian Jun, datang seseorang pria paruh baya yang berusia 60 tahun. Jika dilihat dari penampilannya, dia seperti seorang guru. Dia memang seorang guru senior di Akademi Merpati Putih, namanya Dong Jian, ahli Pandai Besi tingkat Grand Master tahap menengah.
"Anak muda, siapa namamu?" tanya Dong Jian, dia penasaran dengan identitas Cao Tian Jun, sebab tidak ada gelandang dengan penampilan tubuh sehat apalagi berotot.
Cao Tian Jun membalikkan badan, dia melihat Dong Jian yang berbadan kekar, apalagi otot-otot lengannya yang menonjol. Melihat badan Dong Jian yang berotot, Cao Tian Jun menebak jika di depannya adalah Pandai Besi.
"Cao Tian Jun!" jawabnya dengan nada datar.
"Kenapa kamu ada di sini? Dan ke mana tujuanmu?" tanya Dong Jian.
"Aku mau masuk ke kota untuk membeli pakaian!" jawab Cao Tian Jun dengan polosnya.
Dong Jian tertawa karena perkataan Cao Tian Jun dianggap lucu, padahal dia tidak berniat melucu.
"Tidak perlu beli, aku memiliki banyak pakaian yang tak terpakai...," kata Dong Jian setelah berhenti tertawa, dia mengeluarkan beberapa pakaian yang masih sangat layak digunakan.
"Ini ambillah!" ucap Dong Jian sambil menyodorkan dua set pakaian yang ternyata masih baru.
Sebelum Cao Tian Jun melepaskan penutup tubuhnya bagian bawah, Dong Jian berbicara, "gantilah pakaian dibalik pepohonan di sana dan bersihkan wajahmu juga!"
Dong Jian melihat punggung Cao Tian Jun yang mengikuti arahannya, dia geleng-geleng kepala mengetahui ada orang yang benar-benar polos. "Dia benar-benar murni... Aku harus mendidiknya!" gumamnya.
Dong Jian berinisiatif untuk menjadikan Cao Tian Jun sebagai muridnya, sebab dia melihat kecepatannya dalam menghindari serangan Tan Wong. Dalam dunia kultivasi, kultivator yang memiliki kecepatan dalam gerakan dipastikan unggul dari lawannya. Kecepatan adalah hal yang penting dalam pertarungan.
"Kamu merekrut orang yang tidak berguna lagi?" tiba-tiba seseorang pria seumuran dengan Dong Jian bertanya, dia adalah guru yang sama di dalam akademi, dia adalah Zhan Bowen, seorang guru pengajar Formasi Array.
Dong Jian membalikkan badan dan melihat rekannya yang selalu ikut campur dalam urusannya. Walaupun begitu, dia tidak sekalipun tersinggung, hal ini sudah biasa terjadi dan sering dialaminya.
"Sesuatu yang tidak dianggap baik, belum tentu tidak berguna!" balas Dong Jian dengan sindiran yang halus.
Zhan Bowen tersenyum tipis sambil menepuk pundak Dong Jian, lalu dia berbicara, "aku merasa aura naga pada bocah itu... Apakah kamu tidak merasakannya?"
"Mungkin perasaanmu saja... Atau kamu yang masih trauma dengan serangan para naga beberapa waktu lalu!" jawab Dong Jian, dia melihat Cao Tian Jun yang tidak segera keluar dari balik pohon.
Ya, serangan Naga terjadi beberapa kali di Kerajaan Lentera, terutama di Kota Naga Hitam. Dalam satu bulan, serangan Naga bisa terjadi sebanyak tiga hingga empat kali, bahkan pernah dalam satu minggu ada tiga kali serangan.
Sebenarnya, serangan Naga tidak hanya terjadi di Kerajaan Lentera, melainkan ditempat lain juga mengalami hal serupa. Akan tetapi, wilayah Kerajaan Lentera sering mengalami banyak serangan binatang.
Selain binatang Naga, binatang lain juga sering menyerang banyak orang, seperti binatang Serigala Malam, Rubah ekor sembilan dan masih banyak yang lainnya.
Di saat Dong Jian dan Zhan Bowen berbicara, Cao Tian Jun telah selesai mengenakan pakaiannya. Setelah itu dia mengeluarkan gulungan bambu yang berisi tentang pesan gurunya.
"Setelah kamu memiliki pakaian yang layak, bergabunglah dengan salah satu keorganisasian, seperti perguruan, akademi atau kuil-kuil yang ada di Benua Timur. Setelah kamu berhasil menjadi murid, gulungan ketiga bisa kamu buka. Ini adalah perintah kedua!"
Cao Tian Jun telah selesai membaca pesan gurunya. Seperti biasanya, dia tidak sekalipun bertanya maksud tujuan gurunya. Baginya, ucapan guru adalah perintah yang tidak boleh dilanggar, sebab gurunya sama seperti seorang ayah, ayah baginya adalah segalanya.
Tujuan Tian Long si Universe Lightning memberikan perintah, dia ingin mendidik Cao Tian Jun dalam kehidupan bersosial, mencari pengalaman sebagai murid, dan diharapkan seperti manusia pada umumnya.
Kemudian, Cao Tian Jun membakar gulungan bambu agar tidak diketahui oleh siapapun. Lalu dia keluar dari balik pepohonan menuju ke arah Dong Jian yang masih berbicara dengan Zhan Bowen.
Kedua guru tersebut melongo melihat wajah gelandangan ternyata tampan dan gagah. Kulit putih dipadukan dengan pakaian serba hitam makin mengeluarkan pesona ketampanan Cao Tian Jun.
"Dia cocok dijadikan sebagai kasim istana!" ujar Zhan Bowen.
"Menyia-nyiakan bakatnya jika harus menjadi seorang kasim!" sahut Dong Jian yang jelas tidak setuju jika Cao Tian Jun menjadi kasim.
Ternyata, tidak hanya kedua guru tersebut saja yang memperhatikan Cao Tian Jun, yang seakan-akan bertransformasi dari gelandangan menjadi seorang peri, banyak orang yang berada di depan pintu gerbang melihat Cao Tian Jun, bahkan orang yang baru turun dari kapal angkasa terpesona dengan ketampanannya.
Sedangkan Cao Tian Jun sendiri merasa risih dengan tatapan mata semua orang yang memandangnya, dia menjadi salah tingkah. Dengan menguatkan hati, dia berjalan mendekati Dong Jian.
"Junior Jun, apakah kamu bersedia menjadi muridku di Akademi Merpati Putih?" tanya Dong Jian dengan segera, dia tidak ingin Zhan Bowen merusak suasana, lalu dia memperhatikan Cao Tian Jun dari ujung kepala hingga kaki.
Dong Jian terkejut, karena tidak mengetahui kekuatan Cao Tian Jun berada di tingkat apa. Tapi, samar-samar dia merasa tekanan kekuatan tingkat Nascent Soul.
Ada tiga hal jika seseorang tidak diketahui kekuatannya; pertama, mungkin lebih kuat dari pihak yang melihatnya. Kedua, memiliki benda yang mampu menyembunyikan kekuatan. Dan ketiga, tidak berkultivasi.
Namun, Dong Jian memilih meyakinkan dirinya, bahwa Cao Tian Jun memiliki artefak yang menyembunyikan kekuatannya serta memanipulasi aura kekuatan. Hal ini lebih masuk akal, sebab usia 17 tahun tidak mungkin berada di tingkat Nascent Soul.
Cao Tian Jun berpikir sejenak dengan tawaran dari Dong Jian. Sedangkan Dong Jian menunggu jawabannya dengan sabar sambil menghalangi Zhan Bowen yang ingin mendekati Cao Tian Jun.
"Apa yang harus dilakukan menjadi murid?" tanya Cao Tian Jun yang memang tidak mengetahui aturan atau tata cara menjadi seorang murid.
Dong Jian spontan tertawa, sebab perkataan Cao Tian Jun mengindikasikan bahwa mau menjadi muridnya.
Sebelum Dong Jian menjawab, Zhan Bowen menyahut dengan nada ketus, "menjadi murid harus melewati beberapa ujian. Saat ini, kamu beruntung karena perekrutan menjadi murid Akademi telah dimulai kemarin hingga tujuh hari kedepan. Tapi, kamu harus ikut mengantri seperti lainnya... Lihat mereka!"
Zhan Bowen menunjukkan antrian panjang di depan pintu gerbang Kota Naga Hitam, dan Cao Tian Jun mengikuti jari telunjuknya. Akhirnya dia tahu kenapa banyak orang mengantri dan berdatangan dengan menggunakan kapal angkasa.
"Panjang sekali! Apakah tidak bisa langsung menjadi murid?" tanya Cao Tian Jun yang enggan ikut mengantri.
"Hei..! Menjadi seorang murid adalah keinginan banyak orang. Jadi, mengantri sedikit bukanlah hal yang menyulitkan dan berat!" sahut Zhan Bowen dengan nada sedikit tinggi.
Setelah Zhan Bowen berbicara, datang kapal angkasa yang membuat wajahnya berseri-seri. Dia buru-buru mendekati tempat parkir kapal angkasa tersebut.
"Harap maklum, Guru Bowen memang seperti itu orangnya, jangan diambil hati!" ujar Dong Jian yang tidak ingin Cao Tian Jun tersinggung dengan perkataan Zhan Bowen.
"Tidak, jelas tidak! Tidak mungkin saya mengambil hatinya, bisa-bisa dipukuli sampai mati!" ucap Cao Tian Jun dengan polosnya.
Dong Jian spontan tertawa, ungkapannya ternyata disalah artikan oleh Cao Tian Jun.
Setelah tertawa, Dong Jian mengajak Cao Tian Jun untuk mengantri. Namun, mereka berdua melihat Zhan Bowen membawa seorang wanita dan empat pria muda masuk ke dalam Kota Naga Hitam.
Dong Jian geleng-geleng kepala melihat tindakan rekannya yang tidak sesuai perkataan, Cao Tian Jun disuruh mengikuti aturan, yaitu harus mengantri untuk menjadi seorang murid. Sedangkan Zhan Bowen membawa calon murid Akademi Merpati Putih tanpa harus ikut mengantri.
Biarpun tahu kecurangan Zhan Bowen, Dong Jian tidak memberitahukan kepada Cao Tian Jun siapa yang dibawa oleh rekannya.
Ya, melewati jalan belakang hal umum di dunia ini dan selalu terjadi dimana-mana. Apa yang dilakukan oleh Zhan Bowen bukan lagi menjadi rahasia umum. Jika ingin mendapatkan perlakuan istimewa, uang yang harus berbicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
Qing shan
😍😍😍
2024-02-03
3
Qing shan
🙏🙏🙏
2024-02-03
2
Nurul Hikmah
hahaha masih labil 🤣😱
2023-10-29
2