Bab 05. Sekali Pukulan.
Cao Tian Jun menerima banyak gulungan bambu yang berisi perintah, perintah yang dibuat oleh Universe Lightning, berjumlah 696 perintah yang tertulis di gulungan bambu, dua sudah terbuka. Setiap perintah itu ditujukan khusus untuk Cao Tian Jun dalam menjalani hidup barunya.
Saat mengantri, Dong Jian banyak menjelaskan keuntungan menjadi seorang murid, itu berlaku untuk semua keorganisasian pendidikan di Benua Timur.
Disciples (murid) dibagi menjadi 3 hierarki, yaitu Core Disciples, Inner Disciples, dan Outer Disciples. Hierarki tersebut didasarkan pada tingkat bakat dan jasa mereka pada Sekte, Akademi, Perguruan atau Klan.
Para Disciples yang berada di tingkat atas hirarki status, akan lebih besar saat menerima banyak sumber daya daripada status rendah.
Menjadi murid suatu organisasi, merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap keluarga, sebab dengan keturunannya menjadi murid salah satu keorganisasian, maka status keluarganya juga ikut naik.
Selain status sosial meningkat, perekonomian juga akan membaik, sebab keorganisasian menjamin keamanan dan kemakmuran keluarga murid-muridnya. Tujuannya jelas, agar murid bisa terfokus kepada pendidikannya tanpa memikirkan keluarga.
"Dengan memiliki guru pembimbing, kamu tidak perlu lagi khawatir murid-murid lain mengintimidasi. Selain itu, kamu bisa secara pribadi mendapatkan bimbingan," kata Dong Jian yang dengan sabar menjelaskan tentang keorganisasian kepada Cao Tian Jun.
Sebenarnya, tidak semua murid menghendaki memiliki seorang guru, murid-murid seperti itu biasanya berasal dari keluarga tidak mampu, sebab memiliki seorang guru mengharuskan mengeluarkan banyak biaya. Biasanya mereka adalah Outer Disciples (murid luar).
Menjadi murid Dalam dan Inti itu hal mudah, cukup tingkatan kekuatan secepat mungkin, maka secara otomatis statusnya sebagai murid akan ditingkatkan.
Umumnya, murid Luar memiliki kekuatan Foundation Establishment level 1 hingga level 9. Jika ingin naik ke status Inner Disciple (murid dalam), maka diharuskan memiliki kekuatan tingkat Nascent Soul.
Jika ingin menjadi Core Disciple (murid inti), maka minimal kekuatannya berada di tingkat Great Ascension. Sedangkan seorang murid menjadi Guru Junior, minimal memiliki kekuatan tingkat Profound Immortal.
Status menjadi Guru Junior jelas lebih tinggi dari murid, segala sumber daya lebih besar akan didapatkannya. Makin tinggi kekuatannya, makin besar sumber daya yang diperoleh setiap bulannya.
Apalagi menjadi Guru Senior, penghasilannya jelas lebih banyak dari Guru Junior. Akan tetapi, menjadi Guru Junior, minimal memiliki kekuatan tingkat Celestial Immortal. Naik status menjadi Guru Senior mengharuskan memiliki kekuatan tingkat Golden Immortal.
Misalkan Guru Senior Dong Jian, dia memiliki kekuatan tingkat Golden Immortal level 6, sebagai seorang ahli Pandai Besi tingkat.
Dengan semua status yang menggiurkan itu, meningkatkan kekuatan bukanlah hal yang mudah, butuh waktu lama hanya untuk naik satu level.
Terkadang, masih harus melewati yang namanya Bottleneck (Kemacetan), ketika cultivator berkultivasi terkadang menabrak dinding dalam pelatihan mereka, dan tiba-tiba menjadi sangat sulit untuk melanjutkan latihan ke tahap selanjutnya.
Ketika para cultivator mencapai hambatan dalam latihan, mereka mungkin memerlukan Insight baru, bantuan obat, atau bahkan pelatihan yang lebih keras untuk membuat Terobosan (Breakthrough) dan berhasil melewati hambatan untuk melaju ke tingkat kultivasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, tidak mudah meningkatkan statusnya.
Gara-gara Bottleneck, sering pula murid serta guru kehabisan sumber daya yang diberikan oleh organisasinya. Maka, satu-satunya jalan agar tidak tertinggal jauh dengan orang yang lebih beruntung serta berbakat, banyak murid dan guru menerima misi untuk mendapatkan sumber daya tambahan.
Mendengar penjelasan Dong Jian, Cao Tian Jun mengangguk berulang-ulang sebagai bentuk respon. Dia memang perlu banyak tahu tentang kehidupan barunya, dunia yang benar-benar baru dan asing baginya.
"Dari sini, apakah ada yang ditanyakan?" tanya Dong Jian sebelum masuk ke dalam Kota Naga Hitam.
"Tidak untuk saat ini, Guru!" jawab Cao Tian Jun.
Setelah mendaftarkan nama Cao Tian Jun sebagai calon murid baru, Dong Jian membawanya masuk ke Kota Naga Hitam.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi ujian calon murid baru, Cao Tian Jun menarik banyak perhatian banyak orang, terutama kaum wanitanya, entah tua, muda maupun yang sudah bersuami melongo melihat ketampanan Cao Tian Jun.
Melihat tatapan banyak mata yang tertuju pada Cao Tian Jun, Dong Jian menghela napas berat, kali ini dia akan lebih ekstra kerja untuk membimbing muridnya. Jangan sampai Cao Tian Jun mempermalukan dirinya saat berada di lingkungan Akademi Merpati Putih.
Dengan segera Dong Jian mempercepat laju langkah kakinya, dan diikuti oleh Cao Tian Jun. Sesampainya di lokasi ujian, Dong Jian menuju ke tempat panitia penerimaan murid baru.
"Dia adalah muridku," kata Dong Jian kepada panitia penerimaan murid baru yang sudah dikenali, dia adalah Guru Junior Liu, Liu Bu.
Liu Bu takjub melihat ketampanan Cao Tian Jun, walaupun dia seorang pria, melihat Cao Tian Jun merasa malu pada diri sendiri.
Lalu Dong Jian menyodorkan identitas diri milik Cao Tian Jun yang didapatkan dari penjaga pintu gerbang Kota Naga Hitam.
Setelah memberikan stempel Akademi Merpati Putih pada kertas identitas diri milik Cao Tian Jun, Liu Bu mengembalikan kepada Dong Jian.
Setelah itu, Dong Jian mengajak Cao Tian Jun ke tempat arena tarung. Cao Tian Jun harus melewati ujian pertama, yaitu ujian kekuatan, kecepatan dan kedalaman intuisinya, semua calon murid baru diharuskan bertarung sesuai dengan nomor urutan.
Kedatangan Dong Jian dan Cao Tian Jun jelas menarik perhatian calon murid baru, murid luar dan murid dalam. Ujian tarung menjadi ramai dengan suara bisik-bisik kaum wanita.
Aktor utama yang menjadi perhatian jelas Cao Tian Jun, dia menjadi topik hangat dikalangan kaum wanita muda, tua dan bersuami. Banyak kaum pria yang menaruh kebencian terhadap Cao Tian Jun.
Selain murid luar dan dalam yang hadir, ternyata murid inti juga ada yang datang ke tempat ujian tarung. Melihat Guru Senior Dong Jian, semua murid tertawa, sebab Dong Jian terkenal sering merekrut murid bodoh.
Sedangkan Cao Tian Jun sendiri tidak memperdulikan tatapan mata banyak orang, dia fokus melihat dua calon murid baru bertarung di arena tarung antara murid.
"Saat kamu bertarung nanti, jangan ragu-ragu memukul lawan, kerahkan semua pengetahuan bela diri yang telah kamu pelajari!" tutur Dong Jian, dia juga ingin tahu kemampuan bertarung Cao Tian Jun.
"Cao Tian Jun dan Tang Wei, segera masuk ke arena!" suara panitia penerimaan murid baru yang memanggil dua calon murid.
Tiba-tiba gelombang energi kekuatan tingkat Nascent Soul meletus di luar arena. Semua orang melihat ke arah sosok pria muda yang bernama Tang Wei.
"Ohh... Ternyata Tuan Muda Tang yang terkenal itu!" seruan seorang wanita yang hafal dengan sosok Tang Wei.
"Dia pasti langsung masuk ke Inner Disciple!" sahut rekannya yang berada di sebelahnya.
Mereka berdua adalah murid wanita status Outer Disciples, mereka tahu jika Tang Wei akan menjadi Inner Disciple cukup melihat kekuatannya.
Memiliki kekuatan tingkat Nascent Soul, secara otomatis akan menjadi murid dalam dan mendapatkan perawatan terbaik dari Akademi Merpati Putih.
Tang Wei berasal dari keluarga terpandang di Benua Timur, marga Tang terkenal akan keahliannya dalam membuat senjata handal. Segala bidang usahanya selalu ada di setiap kota besar dan kecil, memiliki kekayaan yang melimpah. Dengan Tang Wei menjadi murid Akademi Merpati Putih, status marga Tang akan makin melejit dan disegani banyak orang.
Tang Wei melompat dan mendarat di tengah arena tarung dengan gagah. Lalu dia memainkan senjata tombaknya untuk menunjukkan dominasinya sebagai tuan muda terhormat.
Dong Jian menghela napas berat saat mengetahui siapa lawan Cao Tian Jun, dia pikir generasi muda zaman ini tidak ada yang memiliki kekuatan Nascent Soul. Seketika cara pikirnya yang kuno hancur berkeping-keping.
"Terserah kamu, menyerah atau maju!" ucap Dong Jian dengan pasrah.
"Bolehkah aku memukulinya?" tanya Cao Tian Jun dengan polosnya.
Mendengar perkataan Cao Tian Jun, semua orang menertawakannya. Semua orang melihat Cao Tian Jun tidak berkultivasi, walaupun memiliki ketampanan yang tiada tara, buat apa jika lemah?
Di dalam dunia kultivator, kekuatan adalah tolak ukur seseorang, bukan hanya sekedar tampan saja.
Dong Jian pesimis dengan perkataan Cao Tian Jun yang ingin memukuli Tang Wei, sebab dia mengganggap muridnya ini lemah.
"Jika kamu mampu!" ucap Dong Jian yang tidak yakin Cao Tian Jun mengalahkan Tang Wei.
Tanpa banyak bicara dan setelah mendapatkan izin, Cao Tian Jun berjalan menuju ke arena tarung.
"Jadilah Kasim Istana, sayang sekali jika wajahmu tersayat ujung mata tombak!" ejek seseorang murid pria yang iri melihat ketampanan Cao Tian Jun.
Setelah itu banyak murid pria yang melontarkan ejekan kepadanya. Namun, Cao Tian Jun tidak sedikitpun tersinggung dengan perkataan mereka, tetap berjalan menuju ke arena tarung.
"Mentalnya luar biasa, bocah ini!" gumam Dong Jian yang tidak sedikitpun melihat Cao Tian Jun tersinggung, bahkan sempat-sempatnya memperhatikan murid wanita yang menjadi idola di Akademi Merpati Putih.
Cao Tian Jun memperhatikan wanita cantik yang duduk di kursi tribun penonton, dia adalah Xue Yue; murid inti Akademi Merpati Putih, usianya 20 tahun dan terpaut 3 tahun dari Cao Tian Jun, kekuatannya berada di tingkat Earth Immortal level 4.
Xue Yue salah satu murid wanita yang paling berbakat, dia menggantikan seniornya yang telah menjadi Guru Junior. Dalam peringkat murid jenius di Akademi Merpati Putih, dia berada di peringkat pertama. Sifatnya dingin, tidak mudah tertebak jalan pikirannya, mau menang sendiri dalam bidang apapun.
"Bermimpi lah untuk selamanya jika kamu menyukai Senior Yue!" cemoohan seseorang murid pria yang baru datang ke tribun penonton.
Pria itu juga murid inti, peringkat kedua setelah Xue Yue, namanya Ling Dong; kekuatannya di bawah Xue Yue tiga level. Ling Dong sudah lama menaruh hati kepada Xue Yue, setiap kali ada pria lain yang hanya melirik pujaannya, maka dia tidak segan-segan untuk memukulinya.
Dulu, ada murid dalam yang menjadi korban kecemburuan Ling Dong, nasib murid tersebut sungguh tragis, kultivasinya dihancurkan.
Kedatangan Xue Yue dan Ling Dong membuat arena tarung bergemuruh, siapapun di wilayah Kerajaan Lentera sudah sangat mengenali mereka berdua, bahkan nama mereka sudah terkenal di Benua Timur.
Mengikuti Ling Dong, Cao Tian Jun mendapatkan banyak sekali cemoohan hanya karena menatap wajah cantik Xue Yue.
Namun sekali lagi, Cao Tian Jun seolah-olah tidak mendengarkan suara cemoohan serta sindiran pedas dari murid-murid akademi.
Akhirnya Cao Tian Jun berada di tengah arena tarung dan berhadapan dengan Tang We yang sudah tidak sabar menunggu lawannya.
"Jalanmu lebih cepat dari siput!" sindiran Tang Wei yang kesal karena Cao Tian Jun tidak segera naik arena tarung.
Sekali lagi, Cao Tian Jun juga tidak menanggapi Tang Wei, dia melihat wasit yang juga terlihat kesal dengannya.
"Bisakah saya memukulinya sekarang?" tanya Cao Tian Jun dengan nada datar.
Mendengar perkataan Cao Tian Jun, semua orang menertawakannya, mereka menganggapnya seperti orang bodoh yang tidak tahu tingginya langit. Semua orang tidak melihat Cao Tian Jun memiliki kekuatan, bahkan tidak melihat fluktuasi energi yang biasanya dikeluarkan oleh kultivator.
"Apakah kalian sudah siap?" tanya Guru Senior yang menjadi wasit selama ujian bagi calon murid baru, dia adalah Guru Senior Meng.
"Saya siap, Guru!" jawab Tang Wei.
Sedangkan Cao Tian Jun hanya menganggukkan kepalanya sebagai bentuk jawaban.
"Aturan seperti yang sudah kalian ketahui... Dilarang membunuh, menyerang tubuh bagian vital, menggunakan racun. Jika lawan menyerah, segera berhenti atau segera turun arena jika menyerah. Sampai di sini apa kalian mengerti?" jelas Guru Senior Meng sebelum mempersilakan dua murid bertarung.
"Mengerti, Guru!" jawab Tang Wei dengan segera sambil melihat Guru Senior Meng, dia sudah tidak sabar untuk memukuli lawannya.
Dan, lagi-lagi Cao Tian hanya mengangguk sebagai jawaban, dan hal itu membuat Guru Senior Meng jengkel kepada calon murid baru yang dianggap tidak menghormatinya.
"Mulai!" perintah Guru Senior Meng agar kedua calon murid bertarung.
Baru saja akan mengangkat senjata tombak, Tang Wei tercengang melihat Cao Tian Jun sudah berada di depan wajahnya, dan...
Boom...
Tang Wei menabrak dinding tribun penonton hanya dengan sekali pukulan dari Cao Tian Jun dibagian perutnya. Seketika suasana arena tarung menjadi hening.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
shadow life
duar
2024-09-18
0
herry bjb
ini novel hasil translate alangkah lebih baik semua di translate full bahasa indo..author edit menjadi novelmu sendiri baik itu susunan bahasa dll.
2024-08-07
1
Roni Sakroni
cintailah bahasa sendiri....
2024-05-10
1