Bab 16. Aula Ilmu.
Keesokan harinya menjelang pagi hari, Cao Tian Jun masih tidur dengan berselimutkan kain tebal. Saat ini di rumah kedatangan seorang wanita cantik, yang tidak lain adalah Chu Sying, dia datang secara diam-diam.
Dengan mengendap-endap, Chu Sying mendekati kamar milik Cao Tian Jun, lalu ia melihat wajah tampannya.
"Kamu harus menjadi milikku apapun caranya!" gumam Chu Sying sambil duduk di samping Cao Tian Jun.
Chu Sying tidak mau kalah dengan Fang Yin, dia tidak ingin Cao Tian Jun menjadi kekasih bagi Fang Yin. Ia menatap wajah Cao Tian Jun dengan tatapan penuh kasih sayang.
Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke arah Cao Tian Jun. Chu Sying mencium keningnya, dan membuat wajahnya menjadi merah karena malu tapi senang.
Cao Tian Jun sebenarnya tahu jika ada seseorang yang masuk ke kamarnya, tapi dia tetap berpura-pura masih tidur. Dengan sengaja dia memeluk pinggang ramping Chu Sying yang akan melepaskan ciuman hingga ambruk di dada bidangnya.
Sontak membuat Chu Sying kaget, ia ingin berontak tapi khawatir membangunkan Cao Tian Jun. Jadi, ia hanya pasrah saat dipeluk seperti guling oleh Cao Tian Jun.
Lutut Chu Sying tidak sengaja menyentuh tonjolan di balik celana Cao Tian Jun, ia yang penasaran perlahan memegangnya karena ingin tahu apa itu yang menonjol.
Saat tahu apa itu, sontak Chu Sying kaget dengan buru-buru menjauhkan tangannya. Tapi ia tidak bisa bergerak karena dipeluk oleh Cao Tian Jun. Napasnya menjadi memburu, perasaan ini tidak pernah dialaminya.
"Chu Sying, kamu cantik... Maukah menjadi kekasihku?" ucap Cao Tian Jun sambil tetap memejamkan mata, dia seperti sedang mengigau.
Perkataan Cao Tian Jun makin membuat dada Chu Sying berdebar-debar, ia dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari pelukannya. Akhirnya ia berhasil lepas. Lalu ia meletakkan kartu taruhan di samping bantal Cao Tian Jun..
"Aku mau!" jawab Chu Sying dan buru-buru keluar dari kamar Cao Tian Jun dengan wajah mereka seperti tomat karena malu.
Ya, tujuannya menemui Cao Tian Jun hanya untuk memberikan kartu taruhan, ia tidak menyangka bisa bersentuhan dada dengan Cao Tian Jun. Secara naluri kewanitaannya, ia ingin berlama-lama berada di pelukannya, namun usianya belum mencapai 17 tahun.
Setelah kepergian Chu Sying, Cao Tian Jun tersenyum, lalu dia mengambil kartu taruhan dan menyimpannya di dalam cincin dimensi yang tidak terlihat. Cao Tian Jun mengeluarkan sebatang dupa yang mengandung aroma afrodisiak, dan menyalahkan dupa tersebut dan menancapkan pot khusus dupa di atas meja sudut.
Sengaja dia menyalahkan dupa afrodisiak agar siapapun yang masuk ke kamar terpengaruh, sebab dia saat ini ingin sekali bersetubuh dengan wanita karena naluri pria di pagi hari.
Tidak berselang lama, datang seorang wanita dewasa usia 27 tahun, ia adalah Wang Mei, kakak dari Wang Lee dan Wang Qibo. Sosoknya anggun dan elegan, tubuhnya padat berisi dengan dada besar, tinggi badan mencapai 170 cm, dengan pakaian serba putih.
Wang Mei datang menyelinap ke kamar Cao Tian Jun untuk menyelidiki musuh adiknya. Tanpa sadar dia menghirup aroma afrodisiak yang memenuhi kamar Cao Tian Jun, ia hanya mencium aroma wangi yang menenangkan pikirannya. Ia mendekati Cao Tian Jun dan menatap wajah tampannya.
"Tampan juga kamu, tidak pernah aku melihat pria setampan kamu!" gumam Wang Mei.
Tiba-tiba napas mulai memburu, seakan-akan ingin memeluk Cao Tian Jun, wajahnya menjadi merah dengan keringat mulai keluar dari pori-porinya. Secara naluri kewanitaannya, ia mendekati Cao Tian Jun.
"Sialan!? Ini pengaruh aroma afrodisiak yang berasal dari dupa itu!" bentak Wang Mei yang akhirnya tahu telah menghirup aroma afrodisiak, ia akan membalikkan badan untuk keluar dari kamar, namun dia segera duduk bersila untuk menghilangkan pengaruhnya, sebab jika keluar bisa berdampak buruk baginya.
Cao Tian Jun membuka mata, dia melihat wajah cantik Wang Mei yang sedang berusaha untuk menetralisir aroma afrodisiak yang telah terhirup.
"Siapa kamu?" tanya Cao Tian Jun.
Mendengar suara Cao Tian Jun, Wang Mei kebingungan harus menjawab apa, sebab ia sebagai wanita telah lancang memasuki kamar seorang pria, hal yang tidak pernah dilakukannya seumur hidupnya. Niatnya datang untuk menyelidiki musuh adiknya, tapi tidak menyangka harus mengalami hal yang sangat memalukan.
Wang Mei segera memutar otaknya untuk mencari jawaban, tapi aroma afrodisiak makin mempengaruhinya sehingga kesulitan untuk berpikir. Pakaiannya pun menjadi basah karena keringat, dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.
Cao Tian Jun dengan senang hati melihat tubuh indah Wang Mei. Di saat akan mendekati Wang Mei, dia merasakan kedatangan Fang Yin yang baru masuk ke halaman rumahnya.
Wang Mei juga merasakan kehadiran seseorang, dia makin panik jika ketahuan menyelinap ke kamar seorang pria. Lalu ia melihat Cao Tian Jun mengeluarkan pil yang berwarna merah
"Pil ini akan menghilangkan pengaruhnya. Lain kali, jangan lancang memasuki kediaman seorang pria dengan cara yang tidak sopan!" ucap Cao Tian Jun dan juga memberikan teguran kepada Guru Junior Wang Mei.
Ditegur oleh seorang murid jelas Wang Mei kesal. Sebelum ia balik menegur Cao Tian Jun karena sembarangan menggunakan dupa afrodisiak, ia dengan sigap meraih pil yang dilemparkan oleh Cao Tian Jun.
Setelah melihat sejenak pil penawar afrodisiak, Wang Mei segera memasukkan ke dalam mulutnya. Seketika pengaruh aroma afrodisiak dengan cepat menghilang, dan wajahnya berangsur pulih sediakala.
Wang Mei segera berdiri dan menatap tajam ke arah Cao Tian Jun, lalu berkata, "urusan kita belum selesai! Perbuatanmu ini tidak akan pernah aku lupakan!"
Ucapan Wang Mei yang mengandung mengancam tidak membuat Cao Tian Jun takut, dia melihatnya keluar dari jendela kamar. Setelah Wang Mei pergi, dia melambaikan tangan kanannya untuk menghilangkan aroma afrodisiak, lalu mematikan dupa yang tersisa separuh dan menyimpannya.
Tidak berselang lama, Fang Yin mengetuk pintu rumah. Cao Tian Jun keluar dari kamar dan turun ke lantai satu. Lalu dia membukakan pintu rumahnya, dan melihat wajah segar Fang Yin yang makin mempesona di pagi hari.
"Aku kira kamu masih tidur," sapa Fang Yin saat Cao Tian Jun membuka pintu.
"Hari ini adalah hari pertama kita menjadi murid, tidak mungkin aku melewatkan hari ini! Ayo masuk, aku mau membersihkan diri dulu," ucap Cao Tian Jun dan mempersilahkan Fang Yin untuk masuk.
Hari ini ada tiga momen, yaitu bertarung dengan Wang Lee, menemui Guru Senior Dong Jian untuk mendapatkan teknik bela diri yang khusus bagi murid Akademi Merpati Putih, dan terakhir adalah memulai menjalankan misi pertama.
Bagi Cao Tian Jun, misi dari akademi juga membantunya dalam menyelesaikan perintah ketiga dari gurunya, dan jelas tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Fang Yin masuk, dan duduk di kursi tamu. Sedangkan Cao Tian Jun kembali ke lantai dua. Di saat Cao Tian Jun masuk ke dalam kamarnya, Fang Yin mencium minyak wangi khas wanita, dan membuatnya curiga jika ada wanita masuk.
"Minyak wangi ini mirip dengan miliknya Chu Sying... Tapi, siapa pemilik minyak wangi yang aromanya berbeda ini?" gumam Fang Yin yang tidak mengenali minyak wangi selain miliknya Chu Sying.
Sebelum Fang Yin naik ke lantai dua untuk menyelidiki pemilik minyak wangi milik Wang Mei, Cao Tian Jun sudah turun terlebih dahulu..
"Apakah ada orang lain yang datang selain aku?" selidik Fang Yin.
"Iya, tadi datang Chu Sying yang memberikan kartu taruhan, dan juga seorang wanita yang aku perkirakan usianya 27 tahun, tapi aku tidak tahu siapa wanita itu. Dari pakaian sih... ia adalah Guru Junior, entah apa tujuannya menemuiku, sebelum dia menjawab pertanyaanku, ia keluar dari jendela karena merasakan kedatanganmu!" jawab Cao Tian Jun dengan jujur, sebab tidak mungkin berbohong karena ada aroma wangi khas wanita di rumahnya.
Saat Cao Tian Jun menjawab, Fang Yin memperhatikan gestur wajahnya, dan memang tidak ada kebohongan yang dikatakannya.
"Nanti juga kamu akan mengenali dia," kata Fang Yin yang memaklumi jika Cao Tian Jun masih merupakan murid baru, dan jelas belum banyak kenal dengan murid dan guru.
Sebelum Cao Tian Jun duduk di sebelahnya, dia kembali berbicara, "ayo, kita temui Guru Senior Dong Jian untuk mendapatkan teknik bela diri dan kultivasi akademi ini. Setelah itu, kita ke tempat arena tarung!"
Cao Tian Jun mengangguk, dan mereka berdua keluar dari rumah. Saat keluar dari halaman rumah, mereka berdua melihat murid baru juga menuju ke Aula Ilmu. Wajah-wajah murid baru terlihat begitu bersemangat, semangat karena mendapat teknik bela diri yang diidam-idamkan oleh banyak orang.
Karena aura positif dari murid baru, Cao Tian Jun juga ikut bersemangat, baginya ini adalah pertama kali melihat begitu banyak murid baru seusianya. Berbeda dengan Fang Yin yang tetap santai sambil berjalan bersama Cao Tian Jun.
"Aku dengar kamu menghabiskan 1.000 koin emas hanya untuk memesan makanan, apakah kamu masih normal!" ujar Fang Yin sambil melirik wajah Cao Tian Jun.
Walaupun Fang Yin tidak selalu bersama dengan Cao Tian Jun, dia selalu memantaunya, hanya saja dia tidak memantau Cao Tian Jun saat berada di dalam rumah karena itu merupakan wilayah pribadi.
Cao Tian Jun mengembangkan senyuman, namun hanya sesaat saja. Seketika membuat Fang Yin terpukau dengan senyuman yang baru dilihatnya. Ternyata Cao Tian Jun memiliki dua lesung pipi, dan makin membuatnya tampan.
"Karena aku sangat lapar, biasanya aku makan minimal menghabiskan dua ekor rusa!" alasan Cao Tian Jun.
"Apa!! Dua ekor rusa!" sahut Fang Yin yang terkejut, dan ditegaskan oleh Cao Tian Jun dengan anggukan kepala.
Fang Yin geleng-geleng kepala karena tidak bisa berkata-kata lagi. Akhirnya mereka berdua dan semua murid baru tiba di Aula Ilmu, di sana sudah berjajar banyak murid.
Sedangkan Fang Yin dan Cao Tian berbaris di kelompok Murid Dalam, yang jumlahnya lebih sedikit dari Murid Luar. Berkumpulnya semua murid baru menjadi daya tarik bagi seniornya.
Gedung Aula Ilmu seperti pagoda berlantai sepuluh. Setiap lantai menyimpan banyak teknik bela diri yang disesuaikan dengan kebutuhan si penggunanya. Aula Ilmu dijaga ketat, dan tidak sembarang bisa masuk tanpa ada izin dari pemimpin akademi.
Lalu keluar Ketua Bela diri dari Aula Ilmu, dia adalah Jie Hong bersama wakilnya, lalu diikuti beberapa guru lainnya, ada juga Guru Senior Zhan Bowen dan Dong Jian.
Salah satu diantara mereka ada juga Wang Mei, dia menatap tajam ke arah Cao Tian Jun yang juga melihatnya. Kedatangan Ketua Bela diri disambut dengan ucapan salam dari semua murid baru.
Kemarin, semua murid sudah mengenal para guru saat saling berkenalan di aula pertemuan. Sedangkan Cao Tian Jun dan Fang Yin waktu itu bertemu dengan pemimpin akademi, sehingga hanya beberapa guru yang dikenali oleh Cao Tian Jun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
Roni Sakroni
jgn dikasih bumbu yang hot hot dong . apa lagi pakai cara cara yang licik untuk menjerat cewek
2024-05-10
0
Qing shan
😍😍😍
2024-02-05
2
Qing shan
🙏🙏🙏
2024-02-05
1