Bab 20. Menang Telak.
Semua orang menunggu jawaban Cao Tian Jun yang ditantang oleh Ling Dong. Setelah berkomunikasi dengan Guru Senior Dong Jian, dia melihat Ling Dong.
"Dua juta koin emas dan 10.000 poin kontribusi ... Baiklah, aku terima tantanganmu!" jawab Cao Tian Jun, lalu dia melihat Chu Sying
Cao Tian Jun yang menerima tantangan Ling Dong, sontak membuat murid-murid dan guru berlomba-lomba untuk bertaruh. Semua orang mengeluarkan kartu platinum untuk mengatur taruhannya.
Sedangkan Ling Dong tersenyum penuh kemenangan, "tapi, apakah taruhanmu setara dengan milikku?" tanyanya.
"Aku memiliki 550.000 koin emas dan 20.000 poin kontribusi... Jadi, aku pertaruhkan sesuai apa yang kamu miliki!" jawab Cao Tian Jun.
Jawaban Cao Tian Jun membuat semua orang terkejut, pasalnya dia adalah murid baru dan bagaimana caranya memiliki begitu banyak poin kontribusi?
Sebelum Fang Yin, Chu Sying dan yang lainnya bertanya, Cao Tian Jun terlebih dahulu berbicara, "aku memiliki poin kontribusi dari hasil menjual pil dan senjata!"
Perkataannya membuat semua orang berpikir, jika Cao Tian Jun adalah seorang anak dari keluarga kaya raya. Tanpa memiliki dukungan keluarga kaya, tidak mungkin dia bisa menjual begitu banyak pil dan senjata.
Ling Dong seketika menahan rasa malunya yang sempat menyombongkan kekayaan, ternyata lawannya lebih kaya darinya. Namun, karena tidak ingin malu di hadapan banyak orang, dia berkata, "baiklah, kekayaan kita seimbang. Aku pertaruhan semua milikku."
"Dengan senang hati!" sahut Cao Tian Jun yang suaranya terdengar semua orang.
Ling Dong segera keluar dari tengah arena tarung untuk menemui rekan-rekannya yang akan diajak bertaruh. Dia ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan dari kemenangannya, dia percaya diri mampu mengalahkan Cao Tian Jun.
"Aku bertarung untuk diriku sendiri, bagaimana caranya?" tanya Cao Tian Jun sambil menyodorkan kartu platinum-nya kepada Chu Sying.
Sekali lagi Fang Yin yang berada di dekatnya menepuk keningnya sendiri karena kepolosan Cao Tian Jun. Sedangkan Chu Sying tertawa kecil yang mulutnya di tutup dengan tangan kiri.
"Kamu tinggal alirkan energi spiritual ke dalam kartumu, nanti kamu akan tahu kegunaannya!" jelas Chu Sying.
Cao Tian Jun segera mengalirkan energi spiritual ke dalam kartu platinum. Dan baru tahu cara menggunakan kartunya, dia melihat di kartunya banyak pilihan dan keterangan. Cao Tian Jun segera mempertaruhkan koin emas dan poin kontribusi yang sesuai dengan kekayaan milik Ling Dong, lalu sisa poin kontribusi dia pertaruhkan ke bandar judi yang legal di akademi.
"Kamu tidak bertaruh?" tanya Cao Tian Jun kepada Fang Yin dan Chu Sying.
"Sudah, dan aku bertaruh besar untuk kamu!" jawab Fang Yin, tapi tidak memberitahukan seberapa banyak taruhannya.
"Aku juga, tiga kali lipat dari sebelumnya. Ingat, kamu harus menang, jika kalah kamu harus menggantinya!" ujar Chu Sying yang sengaja membebankan kepada Cao Tian Jun.
"Percayalah!" sahut Cao Tian Jun dengan percaya diri.
Sebelum dia menuju ke panggung arena tarung, Fang Yin berdiri dan berbisik kepadanya, "jangan terlalu cepat mengalahkannya agar tidak mengundang perhatian yang lain!" pintanya dan di anggukan kepala oleh Cao Tian Jun.
Setelah itu, Cao Tian Jun menuju ke panggung arena tarung. Demikian juga dengan Ling Dong, dia segera kembali ke panggung arena tarung. Semua murid yang mendukung Ling Dong jelas bersorak-sorai untuknya. Sebagian Murid Luar dan Murid dalam juga bersorak untuk Cao Tian Jun agar lebih bersemangat.
Saat ini, mereka berdua saling berhadapan dan tinggal menunggu wasit memberikan izin untuk bertarung. Si wasit kembali menyebutkan aturannya, dengan tujuan kedua petarung selalu mengingat aturan yang sangat ketat.
"Jika kalian sudah siap... Mulai!" izin si wasit.
Sesuai dengan permintaan Fang Yin, Cao Tian Jun tidak langsung menyerang Ling Dong, entah apa tujuannya. Tapi Cao Tian Jun menduga agar petarung lebih seru, pikirnya.
Ling Dong mengeluarkan senjata tombak, dia memainkan layaknya seorang ahli tombak. Tanpa berkata-kata, dia menyerang Cao Tian Jun yang diam saja tanpa memasang kuda-kuda untuk bertarung.
Sebelum serangan ujung mata tombak mengenainya, Cao Tian Jun langsung mengeluarkan Teknik Langkah Bayangan Merpati jurus pertama, di mana muncul empat klon yang menyerupai dirinya di empat penjuru mata angin.
Ling Dong tersenyum tipis, dia sudah menduga jika Cao Tian Jun menggunakan Teknik Langkah Bayangan Merpati, dia memutar tombaknya dan muncul angin yang menghempaskan empat bayangan lawan.
Akan tetapi, setelah empat bayangan berubah menjadi angin karena hempasan senjata tombak, Cao Tian Jun yang asli tidak terlihat. Ling Dong terus memutar tombaknya untuk mengantisipasi lawan yang akan menyerang mendadak.
"Sialan!? Di mana dia?" batin Ling Dong dengan kedua mata selalu waspada terhadap perubahan disekitarnya.
Tiba-tiba Ling Dong merasa sesuatu pada bayangannya sendiri, dia segera melompat sambil menghunuskan tombaknya ke arah bayangannya. Sayangnya, dia terlambat menyadari jika Cao Tian Jun bersembunyi di bayangannya.
Cao Tian Jun memegang pergelangan kaki kanan Ling Dong sebelum tombak mengarah kepadanya. Namun, dia tiba-tiba melepaskan kaki kiri lawannya, karena Ling Dong melemparkan pisau kecil sebagai senjata rahasia.
Cao Tian Jun sekali lagi menggunakan Teknik Langkah Bayangan Merpati, sehingga senjata rahasia lawan tidak mengenainya. Yang mengejutkan Ling Dong dan semua penonton, dia mampu mengeluarkan enam bayangan yang sama seperti kembarannya.
Yang lebih mengejutkan lagi, tubuh keenam bayangan itu mengeluarkan petir, dan di telapak tangan kanannya muncul bola energi petir yang berwarna ungu.
Akan tetapi, keterkejutan Ling Dong hanya sesaat karena memiliki kemampuan dalam mengendalikan elemen tanah, yang mana elemen tanah mampu menangkal serangan petir. Dengan segera dan sebelum bayangan Cao Tian Jun menyerangnya, dia menyelimuti tubuhnya dengan elemen tanah.
"Serang! Aku ingin tahu seberapa hebat kamu mengendalikan elemen petir!" ujar Ling Dong setelah tubuhnya terselimuti tanah.
Kini tubuh Ling Dong seperti memiliki perisai yang terbuat dari elemen tanah yang tebal, dia seperti menggunakan zirah perang. Dia tidak sedikitpun merasakan beban, bahkan terlihat lebih lincah saat memutar senjata tombak.
Keenam bayangan berlari memutari tubuh Ling Dong, dan bersamaan melemparkan bola energi petir. Sedangkan Ling Dong menangkis serangan dengan senjata tombaknya. Suara petir menggelegar dipanggung arena tarung.
Namun, Ling Dong melupakan tubuh asli Cao Tian Jun yang bersembunyi di dalam bayangannya, dia bersiap untuk menyerang secara mendadak setelah puas mempermainkan lawannya...
Ketua Jie Hong berkumpul dengan pemimpin akademi dan beberapa orang penting, mereka melihat pertarungan Cao Tian Jun dengan Ling Dong melalui Cermin Sihir.
Awal Cao Tian Jun menggunakan Teknik Langkah Bayangan Merpati seperti bermain-main saja sudah mengejutkan, padahal ini baru pertama kali mempelajarinya.
Belum selesai dengan keterkejutannya, mereka dikejutkan lagi dengan kemampuan Cao Tian Jun yang mengeluarkan enam bayangan yang dipadukan dengan Teknik Halilintar Ungu.
"Bagaimana dia bisa langsung menggunakan dua teknik dalam pertarungan ini? Setahuku, seorang yang jenius membutuhkan waktu paling cepat satu bulan baru bisa menggunakan Teknik Langkah Bayangan Merpati jurus pertama, tapi dia ...!" ujar Wakil ketua Zhou Woo yang tidak bisa berkata-kata dengan kejeniusan Cao Tian Jun.
Pemimpin akademi Chu Xing-fu membelai jenggotnya dengan mengembangkan senyuman bahagia, dia mengangguk berulang-ulang saat para ketua dan wakil akademi mengomentari Cao Tian Jun.
"Kalian semua harus melindungi dan merawatnya dengan baik, dia adalah satu-satunya harapan akademi kita. Aku tidak banyak berharap meraih tujuh juara sekaligus, cukup memenangkan kejuaraan Root Power Stone bulan depan sudah membanggakan bagi kita dan akademi!" perintah Chu Xing-fu kepada wakilnya dan para ketua, dia berharap penuh kepada Cao Tian Jun.
Di Benua Timur memang ada tujuh turnamen, salah satu yang akan diikuti oleh Cao Tian Jun, yaitu turnamen Root Power Stone. Dan juara pertama hingga kesepuluh berhak untuk mendapatkan teknik bela diri yang akan diberikan oleh Pagoda Emas, dan hadiah itu yang diperebutkan oleh pemimpin akademi maupun organisasi manapun.
Selama ini, murid dan Guru Junior Akademi Merpati Putih tidak pernah sekalipun menjuarai tujuh turnamen, prestasi paling bagus berada di peringkat dua puluh besar, dan jelas tidak bisa mendapatkan teknik bela diri dari Pagoda Emas. Walaupun begitu, masih mendapatkan hadiah berupa jutaan koin emas dan beberapa ratus Batu Roh.
"Tentu,
kita semua akan melindunginya secara bergantian!" jawab wakil pemimpin akademi yang bernama Xue Zitong, yang adalah paman dari Xue Yue.
Semua orang mengangguk setuju dengan pengaturan pemimpin akademi dan wakilnya, mereka kembali melihat pertarungan dua muridnya.
Semua penonton membelalakkan matanya agar mampu mengikuti pergerakan keenam bayangan Cao Tian Jun, dan juga melihat Ling Dong berusaha untuk menangkis serangan.
Saat ini, Ling Dong yang awalnya percaya diri mampu menahan serangan bola energi petir, kini mulai merasakan sakit ketika sengatan petir menghujani tubuhnya. Elemen tanah miliknya tidak sanggup terus-menerus menerima serangan, dan senjatanya juga tidak bisa menangkis semua serangan, sebab ketika tombak berbenturan dengan bola energi petir, maka dampak percikan petir menghujani tubuhnya.
"Aku harus sekuat tenaga untuk menerima serangan ini!" batin Ling Dong sambil terus menangkis serangan lawannya, dia tahu Teknik Langkah Bayangan Merpati memiliki batas waktu guna, dan harus menunggu beberapa saat untuk digunakan lagi.
Dugaannya benar, keenam bayangan menguap karena batas guna telah habis, demikian juga dengan elemen tanah miliknya yang merupakan Teknik pasif untuk melindungi diri. Tubuhnya tidak lagi terlindungi elemen tanah yang membentuk zirah perang.
Namun, Ling Dong dan semua orang tidak melihat keberadaan Cao Tian Jun. Ling Dong baru menyadari saat merasakan bayangannya sendiri, di mana dia segera melompat menjauh saat merasakan kemunculan Cao Tian Jun di belakangnya.
Sayangnya dia terlambat sedikit, Cao Tian Jun telah menempelkan telapak tangan kanan di punggungnya, dan...
Boom...
Ledakan energi ketika punggung Ling Dong terkena serangan, dia terpental ke depan. Untung saja tidak sampai keluar dari panggung arena, jika itu terjadi maka Cao Tian Jun menjadi pemenangnya.
Walaupun merasakan sakit, Ling Dong segera memutar tubuhnya dengan senjata tombak dijadikan tumpuan tubuhnya agar tidak terjatuh. Kemudian, dia menyerang balik lawannya sebelum diserang kembali dengan menghunuskan tombaknya.
Boom...
Ledakan hebat saat dua serangan saling berbenturan, sehingga asap tebal menutupi panggung arena pertarungan. Semua orang terdiam sejenak ketika tidak melihat dua orang yang sedang bertarung.
Saat asap tebal menghilang, mereka melihat Cao Tian Jun berdiri kokoh. Sedangkan Ling Dong terjatuh di ubin panggung arena, dan senjata tombak patah menjadi dua bagian.
"Junior Cao Tian Jun, menang!" keputusan wasit saat melihat dengan jelas pertarungan yang dimenangkan oleh Cao Tian Jun.
Suasana yang tadinya hening menjadi gemuruh sorak-sorai dari para penonton. Terutama Chu Sying Chun dan adiknya yang melompat kegirangan karena kemenangan Cao Tian Jun.
Fang Yin berdiri dan bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi terhadap kemenangan Cao Tian Jun, lalu diikuti banyak murid yang sangat terhibur dengan pertarungan hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
Qing shan
🤩🤩🤩
2024-02-06
3
Qing shan
💪💪💪
2024-02-06
1
Nurul Hikmah
dipermainkan
2023-10-30
1