sembilan belas

"saya tidak mau kehilangan kamu lagi Leta, mengertilah itu" kata dafin lesu.

" dafinn.. Leta nggak akan ninggalin dafin Leta cuma mau pergi sebentar habis itu Leta kesini lagi kok" jelas Leta.

" yakin kamu tidak akan meninggalkan saya lagi?, yakin ini bukan alibimu buat ninggalin saya?" tanya dafin beruntun. Leta pun mendekati dafin dan langsung membawa dafin kepelukannya sambil mengelus bagian belakang kepalanya dafin pun nyaman dan membalas pelukan itu dengan erat.

"iya Leta yakin, sekarangkan Leta tunangannya dafin jadi Leta punya tanggung jawab buat selalu ada disampingnya dafin, iya nggak?" tanya Leta dan diangguki oleh dafin.

" udah ya jangan marah lagi" kata Leta sambil melepas pelan pelukannya dan mencium ujung kepala dafin lama, membuat dafin merasa senang.

" udah sekarang istirahat ya, Leta potongin buah dulu buat dafin" kata Leta dan dituruti oleh dafin.

seharian ini dihabiskan dengan canda dan tawa oleh mereka berdua. Karena sudah berkali-kali Leta menyuruh dafin untuk istirahat tetapi dafin tetap tidak mau, terpaksa Leta pun menuruti keinginan dafin.

hari pun semakin larut, kini tiba saatnya Leta pamit untuk berangkat ke London. diruang rawat dafin kini sudah ada Dion yang menjaganya jadi dia tidak begitu khawatir.

" dafin Leta pergi dulu, nanti kalo masalahnya sudah selesai Leta janji bakal balik lagi " kata Leta.

" sebenarnya saya tidak ingin kamu pergi Leta" kata Dafin sambil menarik Leta kedalam pelukannya dan memeluknya sangat erat.

" iya Leta juga sama, tetapi Leta harus profesional dong iyakan?" tanya Leta dan dibalas anggukan oleh dafin.

" udah ya Leta berangkat, jangan lupa minum obat biar cepet sembuh" kata Leta sambil melepaskan pelukan dafin. lalu dafin mencium kening Leta sangat lama.

" hati-hati dijalan kalo udah sampai telpon saya" kata Dafin dan diangguki oleh Leta.

"biar aku antar sampai kedepan" kata Dion dan dihadiahi tatapan tajam dari dafin.

" Jangan sentuh milik saya" kata Dafin memperingatkan Dion.

" dafin dion hanya akan mengantarkan Leta sampai depan " kata Leta tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya. karena dafin yang sangat posesif terhadapnya.

didalam perjalanan menuju depan rumah sakit.

" apa kamu sudah memberitahu dafin soal penyakitnya ini?" tanya Dion.

" belum saya tidak bisa melihat dafin sedih karena sakitnya ini" kata Leta.

" tetapi mau tidak mau, cepat atau lambat Dafin pasti akan mengetahui penyakitnya ini" kata Dion.

" bagaimana jika kamu saja yang memberi tau kepadanya, kalo menunggu saya balik ke indo pasti akan lama" kata Leta.

" baiklah akan aku coba" kata dion.

" dan jangan lupa bujuk dafin supaya mau buat kemoterapi, karena cepat atau lambat kanker yang ada di otak dafin akan terus berkembang" kata Leta khawatir dan di Setujui oleh Dion.

" baiklah saya permisi dulu, tolong jaga dafin selama saya belum balik ke indo" kata Leta.

" tentu akan aku jaga dengan segenap hati" kata Dion becanda supaya bisa mencairkan suasana tegang tadi.

"kamu bisa saja" kata Leta sambil tersenyum.

" hati-hati dijalan" kata dafin.

" tentu" balas Leta.

diruang dafin..

" apa Leta sudah pergi?" tanya dafin pada Dion yang baru saja masuk diruang rawatnya.

" ya dan dia nitipin lo sama gue, jadi lo harus nurut apa kata gue" kata Dion. mendengar kalimat itu membuat dafin hanya menggerakkan bola matanya malas tanpa berkata apapun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...See you...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!