limabelas

"stop dafin! " bentak Leta sambil menghentikan pergerakan dafin yang sedang memukuli kepalanya sendiri.

" tapi ini sangat sakit Leta " kata Dafin yang terus mencoba untuk memukuli kepalanya sendiri.

" udah dafin stop, nanti akan tambah sakit" kata Leta melembut sambil membawa dafin kepelukannya agar sedikit tenang.

" dafin yang kuat ya, dafin pasti bisa ngelewatin ini semua" tambah Leta sambil mengusap-usap punggung dafin.

" sakit Leta " kata Dafin sambil terus menjambak memukuli kepalanya sendiri.

tak berselang lama dokter dan Dion pun sampai diruang dafin.

" suster berikan suntikan obat penenang pada pasien" kata dokter.

mendengar kata suntikan dafin kembali memberontak dan tanpa sengaja mendorong Leta sampai terjatuh membuat tangannya terbentur sudut bangku.

melihat itu Dion langsung bergegas membantu Leta berdiri.

" saya tidak apa-apa" kata Leta sambil tersenyum setelah dibantu berdiri oleh Dion.

" jangan sentuh saya " kata Dafin yang kembali marah

" pergi kalian pergii!" teriak dafin.

" jangan sus dafin phobia sama jarum suntik, lebih dokter periksa keadaan dafin aja dulu" kata Leta dan disetujui oleh suster maupun dokternya.

" dafin, dafin tenang dulu ya, susternya enggak akan nyuntik dafin, tapi dafin harus mau diperiksa sama dokter " kata Leta memberikan penjelasan untuk menenangkan dafin.

akhirnya dafin pun kembali tenang setelah mendengarkan penjelasan dari leta, namun sambil sesekali memukul bahkan menarik rambutnya karena merasakan rasa sakit yang luar biasa di area kepalanya.

" sekarang dafin tiduran, biar dokter bisa meriksa dafin" kata Leta dan dafin hanya menurut saja dengan tangan yang satunya masih memegang erat tangan Leta.

pemeriksaan pun selesai, dan dokter bilang bahwa obat pereda nyeri sudah habis mangkanya menimbulkan sakit yang luar biasa pada Dafin.

" apa masih sakit??" tanya Leta

" masih Leta" jawab Dafin yang masih tetap memukuli kepalanya.

" yaudah dafin tiduran ya, pasti waktu dafin bangun hilang deh sakitnya" kata Leta dan dafin pun menurut saja.

" sekarang pejamin mata dafin" tambah Leta sambil mengelus kepala dafin dengan pelan.

lama kelamaan akhirnya dafin pun terlelap juga karena sentuhan lembut dari tangan Leta. jangan lupakan tangan dafin masih setia menggenggam tangan Leta.

setelah dafin tertidur Leta pun dengan perlahan mulai menyusul dafin kedunia mimpi.

6 jam sudah dafin berada di dunia mimpi, dan akhirnya dafin pun dengan perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya, rasa sakit dikepalanya sudah menghilang membuatnya sudah tidak merasakan sakit saat dirinya terbangun dari tidurnya.

merasa ada yang memegang tangannya dafin pun menoleh kesamping, betapa bahagianya dafin saat dia bangun ada orang yang ia cintai disampingnya.

" Leta.." kata Dafin dalam hati.

perlahan tangan dafin mulai mengusap pipi mulus milik Leta. dan tanpa sengaja ia melihat ada memar di tangan Leta.

" apa aku menyakitimu lagi Leta?" tanya Dafin di dalam hati,sambil menyentuh pelan luka Leta.

disisi lain..

Leta terusik , kala ada orang yang mengelus pipinya dan memutuskan untuk bangun dari tidurnya.

" emm.. dafin udah bangun?" tanya Leta sambil mengumpulkan nyawanya.

" hai.. apa saya menganggu tidurmu ??" tanya dafin.

" ah.. tidak emang sudah waktunya Leta bangun" kata Leta sambil tersenyum manis pada dafin.

" dafin mau makan ?? atau mau apa biar Leta ambilin?" tanya Leta.

" saya mau kamu Leta, saya tidak mau apa-apa lagi selain kamu" kata Dafin tanpa mengalihkan pandangannya pada Leta.

" sekarang letakan sudah ada disini" kata Leta.

" bukan itu yang saya maksud Leta" kata Dafin sambil mencoba untuk duduk.

" sini Leta bantu" kata Leta sambil membantu dafin duduk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...See you...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!