"Dari mana aja lo, jam segini baru pulang" kata Sifa yang sedang berdiri didepan pintu sambil menatap tajam Leta.
"hehe, masuk dulu yuk enggak enek di denger tetangga" kata Leta membujuk Sifa.
di ruang tamu apartemen..
"kenapa pulang malem" tanya Sifa tegas.
"abis dari rumah sakit.." belum sempat Leta melanjutkan kalimatnya Sifa sudah menyerbu berbagai pertanyaan.
" lo kenapa?, apa yang sakit?, apa yang dokter bilang??, siapa yang nabrak lo??" Tanya Sifa khawatir sambil mengecek tubuh Leta.
" ihh.. apaan sih Leta enggak papa, mangkanya kalo orang belum selesai ngomong tu jangan dipotong Sifa" kata Leta.
" yaudah sih kan gue khawatir sama lo" kata Sifa lesu.
" jadi siapa yang sakit?" tanya Sifa.
"yang sakit dafin, tadi waktu mobil Leta mogok dijalan tiba-tiba dafin muncul nggak tau dari mana, terus dafin pingsan deh" kata Leta.
" terus terus?" tanya Sifa.
" ya terus Leta bawa dafin ke rumah sakit lah" kata Leta.
" maksud gue terus gimana perasaan lo waktu tau dafin pingsan?" tanya Sifa.
"ya panik lah Sifa mana nggak ada orang yang lewat sama sekali di sana" kata Leta.
" tadi sebelum dafin pingsan, Leta sama dafin sempet berantem sampai akhirnya dafin minta maaf sama Leta, terus Leta dipeluk habis itu dafin pingsan"kata Leta lebih detail.
"Lo masih suka sama dia ta?" Tanya Sifa.
"Leta nggak tau, tapi waktu liat dafin terbaring lemah dengan wajah pucat buat Leta takut" kata Leta.
" Leta udah usaha buat lupaiin dafin, tapi semakin Leta berusaha semakin berat buat ngelupainnya Sifa" kata Leta bergetar karena ingin menangis.
" Leta nggak tau Leta harus gimana lagi, ternyata selama ini bukan hanya Leta yang menderita setelah kejadian itu, tapi juga dafin dia juga menderita Sifa karena selalu menuruti gengsinya yang tinggi itu" kata Leta sambil menangis.
Sifa kaget melihat temannya yang menangis untuk pertama kalinya buat dafin, dan langsung memeluk tubuh Leta.
" Lo nggak boleh egois ta, lo juga harus melihat dari sudut pandang dafin. jangan biarkan gengsi dan keegoisan kalian berdua memisahkan kalian." kata Sifa sambil mengelus pundak Leta yang bergerak naik turun.
" ya emang gue yang maksa Lo buat ngelupain dafin, tapi dari sini gue sadar bahwa lo nggak akan bisa ngelupain dia begitu juga sebaliknya" kata Sifa.
" gue bakal terus dukung lo selama itu nggak buat lo sedih kayak gini, udah jangan nangis lagi sekarang lo cuci muka terus tidur" kata Sifa sambil mengusap bekas air mata di wajah Leta.
...----------------...
keesokan harinya...
"hari ini cuma ada satu pemotretan, lokasi juga nggak jauh dari sini,mau berangkat sekarang apa nanti?" tanya Sifa.
" sekarang aja, biar nanti nggak kena macet di jalan, lagian kita juga harus cari sarapankan" kata Leta.
" baiklah gue yang bawa mobilnya" kata Sifa dan disetujui oleh Leta.
dimobil..
" kita sarapan apa hari ini?" tanya Leta pada Sifa.
" gue sih terserah lo, yang penting gue kenyang" kata Sifa.
" bubur ayam aja gimana??" tanya Leta.
" gue sih oke" kata Sifa dan disetujui Leta.
disisi lain...
rumah sakit
ceklek
suara pintu terbuka
" permisi dokter ingin bertemu anda" tanya suster kepada dion.
" saya akan kesana" kata Dion.
" baiklah saya permisi dulu" kata suster dan dibalas senyum oleh Dion.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...See you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments